ANALISA KORELASI MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP PRAKTIK PEMESINAN.

(1)

DAFTAR ISI

Hlm.

PERNYATAAN ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Perumusan Masalah ... 5

D. Pembatasan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Kegunaan Penelitian ... 6

G. Definisi Operasional ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Mata Pelajaran dan Kompetensi ... 9

1. Tinjauan Mata Pelajaran Gambar Teknik ... 15


(2)

B. Belajar dan Hasil Belajar ... 19

1. Pengertian Belajar ... 19

2. Hasil Belajar ... 23

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 24

4. Evaluasi Pembelajaran ... 30

C. Keterkaitan antara Kompetensi Gambar Teknik terhadap Kompetensi Teknik Pemesinan ... 36

D. Anggapan Dasar ... 38

E. Hipotesis ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 40

A. Metode Penelitian ... 40

B. Variabel dan Paradigma Penelitian ... 41

1. Variabel Penelitian ... 41

2. Paradigma Penelitian ... 43

C. Data dan Sumber Penelitian ... 44

1. Data ... 44

2. Sumber Data ... 45

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

1. Populasi Penelitian ... 45

2. Sampel Penelitian ... 46

E. Teknik Pengumpulan Data ... 47

F. Teknik Analisis Data ... 48


(3)

2. Uji Korelasi Data ... 51

a.Perhitungan koefisien korelasi data berdistribusi normal ... 51

b.Perhitungan koefisien korelasi data tidak berdistribusi normal ... 52

3. Uji Linearitas Data ... 54

a.Uji keberartian koefisien arah regresi ... 57

b.Uji kelinearan regresi ... 57

4. Pengujian Hipotesis ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

A. Deskripsi Data Penelitian ... 59

1. Data Mata Pelajaran Gambar Teknik (Variabel X) ... 59

2. Data Kompetensi Teknik Pemesinan (Variabel Y) ... 60

B. Analisa Data ... 61

1. Uji Normalitas ... 61

2. Uji Homogenitas ... 62

3. Uji Koefisien Korelasi ... 62

4. Uji Linearitas Regresi ... 63

5. Uji Hipotesis ... 63

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

1. Analisa Terhadap Mata Pelajaran Gambar Teknik ... 64

2. Analisa Terhadap Praktik Teknik Pemesinan ... 65

3. Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Teknik Pemesinan ... 67


(4)

A. Kesimpulan ... 69 B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN


(5)

DAFTAR TABEL

Hlm. Tabel 1.1 Hasil belajar mata pelajaran gambar teknik semester genap tahun

ajaran 2011/2012 ... 2

Tabel 1.2 Hasil belajar mata pelajaran teknik pemesinan semester genap tahun ajaran 2011/2012 ... 13

Tabel 2.1 Deskripsi pembelajaran mata pelajaran gambar teknik ... 17

Tabel 2.2 Deskripsi pembelajaran mata pelajaran teknik pemesinan ... 18

Tabel 3.1 Tabel distribusi frekuensi data ... 49

Tabel 3.2 Distribusi uji normalitas chi kuadrat ... 50

Tabel 3.3 Tabel rangking korelasi Spearman ... 52

Tabel 3.4 Tabel analisis varians (anava) regresi linear sederhana ... 56

Tabel 3.5 Tabel penolong pasangan variabel X dan Y ... 56

Tabel 4.1 Tabel distribusi frekuensi nilai mata pelajaran gambar teknik kelas XI ... 60

Tabel 4.2 Komposisi nilai gambar teknik kelas XI ... 60

Tabel 4.3 Komposisi nilai teknik pemesinan kelas XI ... 60


(6)

DAFTAR GAMBAR

Hlm. Gambar 2.1 Kerangka berpikir ... 36 Gambar 3.1 Hubungan variabel penelitian ... 43 Gambar 3.2 Paradigma penelitian ... 44


(7)

DAFTAR LAMPIRAN

1. SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK (M9.2A)

2. SILABUS PRAKTIK PEMESINAN (M7.6A)

3. DAFTAR NILAI MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DAN

PRAKTIK PEMESINAN

4. SAMPEL NILAI MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK DAN

PRAKTIK PEMESINAN

5. UJI NORMALITAS NILAI GAMBAR TEKNIK

6. UJI NORMALITAS PRAKTIK PEMESINAN

7. UJI KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT

8. UJI LINEARITAS REGRESI 9. UJI HIPOTESIS

10.TABEL NILAI CHI KUADRAT, DISTRIBUSI-t, DISTRIBUSI – F DAN LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN KURVE NORMAL DARI 0 sd Z

11.SURAT PENUNJUKKAN PEMBIMBING SKRIPSI

12.DAFTAR KEGIATAN BIMBINGAN SKRIPSI

13.BERITA ACARA SEMINAR I SKRIPSI 14.BERITA ACARA SEMINAR II SKRIPSI


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu proses pembinaan sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek pribadi peserta didik baik dari segi jasmani maupun segi rohaninya. Manusia sebagai peserta didik akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang berkaitan dengan pola-pola tingkah lakunya, dalam arti akan membentuk perilaku dari manusia itu sendiri.

SMK Negeri 6 Bandung merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang memiliki beberapa program keahlian, salah satunya adalah program keahlian teknik pemesinan. Program keahlian ini merupakan program keahlian yang mempersiapkan lulusannya untuk mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi. Dengan kata lain, kompetensi lulusan dari program keahlian ini adalah lulusan yang mampu mengoperasikan mesin-mesin produksi. Untuk mencapai lulusan yang memiliki kompetensi tersebut, sudah barang tentu harus ditunjang oleh beberapa mata pelajaran produktif, diantaranya adalah mata pelajaran gambar teknik dan teknik pemesinan. Mata pelajaran gambar teknik merupakan mata pelajaran prasyarat untuk mempelajari ilmu selanjutnya seperti mata pelajaran teknik pemesinan. Hal ini sesuai dengan peta pencapaian kompetensi, dimana tahapan atau tata urutan yang diajarkan dan dilatihkan kepada peserta didik pada mata pelajaran teknik pemesinan harus melewati mata pelajaran gambar teknik terlebih dahulu.


(9)

Hal ini dapat dipahami, bahwa pada mata pelajaran teknik pemesinan tanpa menguasai gambar teknik, peserta didik akan kesulitan dalam melakukan praktikum pemesinan. Oleh karena dalam praktek pemesinan, peserta didik diberi gambar kerja, yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang telah menguasai gambar teknik. Selain itu, bagi operator di dunia industri pun harus mampu mengartikan seluruh informasi yang ada dalam gambar kerja seperti toleransi, tingkat kekasaran permukaan, simbol-simbol dalam gambar kerja, penunjukan ukuran, gambar potongan, serta gambar susunan. Oleh karena itu, penguasaan gambar teknik tidak dapat dipisahkan dari kemampuan melakukan praktikum pemesinan. Dengan kata lain, mata pelajaran gambar teknik sangat menunjang terhadap mata pelajaran teknik pemesinan.

Tabel 1.1 Hasil belajar mata pelajaran gambar teknik semester genap tahun ajaran 2011/2012

INTERVAL NILAI

KELAS

PRESENTASE PREDIKAT XI TPM 1 XI TPM 2 XI TPM 3 XI TPM 4

90 < x ≤ 100 0 0 1 0 0,7 Baik Sekali

80 < x ≤ 90 12 4 19 17 40 Baik

70 < x ≤80 17 29 14 13 56,2 Cukup

0 ≤x ≤ 70 3 0 0 1 3,1 Kurang

Jumlah 32 33 34 31 100

(Sumber: Dokumentasi Hasil Belajar Gambar Teknik SMKN 6 Bandung)

Berdasarkan data tersebut, ternyata masih ada empat orang peserta didik yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa peserta didik mengalami suatu masalah untuk mencapai standar kompetensi berikutnya, karena peserta didik harus memperbaiki atau mengulang dulu kompetensi yang dianggap belum lulus hingga mencapai batas nilai KKM.


(10)

gambaran tingkat penguasaan dalam kompetensi teknik pemesinan dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 1.2 Hasil belajar mata pelajaran teknik pemesinan semester genap tahun ajaran 2011/2012 INTERVAL

NILAI

KELAS

PRESENTASE PREDIKAT XI TPM 1 XI TPM 2 XI TPM 3 XI TPM 4

90 < x ≤ 100 0 0 2 0 1,5 Baik Sekali

80 < x ≤ 90 21 8 29 21 60,8 Baik

70 < x ≤ 80 6 22 3 9 30,8 Cukup

0 ≤ x ≤ 70 5 3 0 1 6,9 Kurang

Jumlah 32 33 34 31 100

(Sumber: Dokumentasi Hasil Belajar Gambar Teknik SMKN 6 Bandung)

Berdasarkan data tersebut, ternyata masih ada sembilan orang peserta didik yang belum memenuhi KKM sebesar 70. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa hal ini tidak begitu menggembirakan bagi semua pihak karena akan berpengaruh terhadap pencapaian kelulusan.

Tingkat pencapaian hasil belajar peserta didik yang rendah ini disebabkan banyak faktor. Secara garis besar faktor-faktor penyebab rendahnya hasil belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu seperti kemampuan dalam menerima materi pembelajaran, kesiapan, bakat, minat, motivasi, sikap, dan lain-lain. Sementara faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu seperti guru, sarana dan prasarana, proses pembelajaran, lingkungan sosial sekolah, media pengajaran, dan lain-lain.

Pengaruh dari hasil belajar pada mata pelajaran Gambar Teknik dengan Praktik Pemesinan, juga tidak terlepas dari faktor internal dan eksternal. Diantara kedua mata pelajaran tersebut ternyata memiliki keterkaitan yang sangat erat. Oleh karena itu, mata pelajaran Gambar Teknik merupakan prasyarat untuk


(11)

mengikuti pembelajaran pada Praktik Pemesinan. Dengan posisi dan keterkaitan antara kedua mata pelajaran tersebut, dapat diperkirakan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik akan memiliki hubungan terhadap hasil belajar siswa pada Praktik Pemesinan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, untuk mempermudah dalam pengenalan masalahnya maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kurangnya kesiapan siswa dalam belajar, kurang memahaminya materi pelajaran yang telah disampaikan, tidak mau bertanya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran.

2. Hal penting yang siswa lupakan adalah kurangnya kesadaran siswa terhadap mata pelajaran Gambar Teknik yang merupakan salah satu penunjang keberhasilan pada saat Praktik Pemesinan, khususnya pada saat menggunakan mesin bubut. Meskipun dalam pekerjaan Teknik Pemesinan harus menguasai Gambar Teknik, tetapi peserta didik masih banyak yang bersikap acuh ketika mendapatkan kesulitan dalam teori Gambar Teknik.

3. Strategi mengajar guru ketika memberikan materi mata pelajaran teknik pemesinan kurang menarik perhatian peserta didik.

4. Kegagalan/kurang sempurnanya hasil praktik adalah kurangnya penguasaan pemahaman dalam membaca gambar, dan kurangnya kemampuan mengoperasikan mesin, khususnya mesin bubut.


(12)

belajar sampai akhir pembelajaran, baik pada saat teori ataupun praktik, minat dan motivasi dalam belajar, semua itu mempengaruhi kurangnya hasil belajar.

6. Tidak semua siswa memiliki modul/bahan pelajaran untuk setiap materi pada masing-masing mata pelajaran, serta kurangnya jam belajar di luar sekolah untuk mempelajari kembali materi yang telah disampaikan oleh guru.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka penulis rumuskan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi membaca gambar teknik pada mata pelajaran gambar teknik?

2. Bagaimana tingkat penguasaan peserta didik pada praktik pemesinan? 3. Bagaimana korelasi mata pelajaran gambar teknik terhadap praktik

pemesinan pada peserta didik program keahlian teknik pemesinan di SMK Negeri 6 Bandung?

D. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan tidak melebar kemana-mana serta lebih terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah. Terkait dengan itu, maka penelitian dibatasi pada masalah:

1. Kompetensi peserta didik dalam mata pelajaran Gambar Teknik, dibatasi pada kompetensi membaca gambar teknik.


(13)

2. Praktik pemesinan yang dimaksud adalah kompetensi peserta didik yaitu kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.

E. Tujuan Penelitian

Agar dicapai hasil yang optimal dari suatu penelitian, maka terlebih dahulu dirumuskan tujuan yang terarah. Tujuan penelitian sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini, diantaranya adalah:

1. Untuk memperoleh gambaran tentang penguasaan peserta didik terhadap kompetensi membaca gambar teknik.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang penguasaan peserta didik terhadap kompetensi melakukan pekerjaan dengan mesin bubut.

3. Untuk memperoleh data tentang korelasi mata pelajaran Gambar Teknik terhadap praktik pemesinan.

F. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini selain memiliki tujuan yang telah di paparkan di atas, juga memiliki beberapa kegunaan yang diharapkan dapat berguna bagi semua pihak, diantaranya :

1. Memberikan gambaran kepada semua siswa tentang pentingnya kompetensi Membaca Gambar Teknik agar pada saat Praktik Pemesinan tidak banyak waktu yang terbuang karena terlebih dahulu harus memahami dan menganalisis jenis- jenis pekerjaan pada gambar kerja.


(14)

2. Bisa menjadikan sebagai penunjang karir bagi yang ingin bekerja di dunia kerja, khususnnya industri manufaktur sesuai dengan bidangnya.

3. Sebagai bahan masukan bagi Sekolah Menengah Kejuruan pada umumnya, dan bagi guru SMK Negeri 6 Bandung pada khususnya agar lebih memperhatikan kembali materi Mata Pelajaran yang akan diberikan pada siswanya.

4. Memberikan masukan yang bermanfaat bagi pihak sekolah dalam

meningkatkan kualitas lulusannya dibidang pemesinan, khususnya bagi siswa yang ingin langsung bekerja di industri.

5. Dari hasil penelitian akan memberikan gambaran kepada penulis mengenai seberapa besarnya korelasi mata pelajaran gambar teknik terhadap hasil praktik pemesinan.

G. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi salah pengertian dan pemahaman serta untuk menyamakan persepsi mengenai arti dari judul penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi operasional dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut:

1. Analisa adalah kajian atau kegiatan mengkaji terhadap sebuah objek. Objek dalam analisa ini adalah sumbangan variabel X terhadap variabel Y, dalam penelitian ini yaitu sumbangan mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.

2. Korelasi atau hubungan adalah menyangkutpautkan suatu hal dengan hal lain supaya terjadi keterkaitan (KBBI, 1984: 538)


(15)

melalui pendidikan dan latihan yang mencangkup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. (Suherman dan Hidayat, 2008: 33)

H. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan. Membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori. Bab ini akan membahas teori-teori yang berhubungan dengan penelitian, anggapan dasar dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian. Bab ini akan membahas metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.

Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian. Bab ini mengemukakan pembahasan hasil yang diperoleh dalam penelitian, yakni mengenai korelasi mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.

Bab V Kesimpulan dan Saran. Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan akhir penelitian dan juga saran-saran.


(16)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh setiap peneliti untuk memecahkan berbagai permasalahan yang terjadi dalam penelitiannya, sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984: 740) “Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki, atau cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.” Selanjutnya Winarno Surakhmad (1994: 131) menjelaskan bahwa “Metode merupakan suatu cara utama yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis, dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu.”

Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang terjadi pada masa sekarang dengan permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi sebagaimana adanya pada saat penelitian dilakukan, sehingga metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif, sebagaimana yang diungkapkan oleh Moh. Ali (1987: 120) bahwa: “Metode penelitian deskriptif digunakan untuk berupaya memecahkan berbagai permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang.” Selanjutnya Winarno Surakhmad (1994: 140) menyebutkan ciri-ciri metode penelitian deskriptif, sebagai berikut:


(17)

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah yang aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisa, (karena itu metode ini sering disebut pula metode analitik).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pendekatan metode deskriptif analisa korelasional. Hasil dari penelitian deskriptif umumnya mendeskripsikan variabel yang diteliti, menghubungkan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya, dan perbandingan suatu gejala yang mungkin timbul. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2009: 247) menyatakan bahwa

“penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.” Dengan demikian, menggunakan metode ini sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, penulis dapat mengetahui korelasi mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.

B. Variabel dan paradigma penelitian 1. Variabel penelitian

Variabel pada dasarnya adalah objek penelitian yang akan diteliti, atau apapun yang menjadi perhatian untuk dilakukan penelitian. Variabel tersebut biasanya memiliki ukuran-ukuran untuk dijadikan bahan penelitian. Menurut Syafaruddin S. (2004: 6) bahwa:

Variabel didefinisikan sebagai suatu atribut (proporsi) objek, yang ada dalam diri sumber populasi dengan elemen-elemennya, memiliki


(18)

ukuran (kualitas atau kuantitas) yang bervariasi. Ukuran tersebut dalam bentuk nilai, indeks, skor atau identitas, dan sebagainya.

Pendapat lain yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008: 61) mengatakan juga bahwa “Variabel dapat didefinisikan sebagai suatu atribut atausifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” Berdasarkan definisi variabel di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel penelitian itu adalah suatu atribut yang dimiliki seseorang atau objek lain, mempunyai ukuran yang bervariasi yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat dilakukan suatu penelitian.

Menurut Sugiyono (2008: 61) ada 5 macam variabel dalam penelitian yaitu:

a. Independent Variable (variabel bebas) yaitu variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (variabel terikat)

b. Dependent Variable (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau

yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

c. Variabel Moderator yaitu variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antar variabel bebas (Independent Variable) dengan variabel terikat (Dependent Variable).

d. Variabel Intervening yaitu variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.


(19)

e. Variabel Kontrol yaitu variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Penelitian ini pada dasarnya yaitu ingin mengetahui seberapa besar korelasi mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan. Maka berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, variabel dalam penelitian ini secara garis besar dikelompokkan menjadi 2 jenis, yaitu:

a. Variabel bebas atau independent variabel (X) merupakan variabel yang mempengaruhi disebut juga variabel penyebab yaitu hasil belajar pada kompetensi Membaca Gambar Teknik.

b. Variabel terikat atau dependent variabel (Y) merupakan variabel akibat yaitu hasil belajar Praktik Pemesinan pada kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut.

Hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dalam penelitian ini, dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.1 Hubungan variabel penelitian 2. Paradigma penelitian

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1984: 828), “paradigma merupakan kerangka berpikir.” Sementara pengertian paradigma penelitian menurut Sugiyono (2008: 42) sebagai berikut:

Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus

Variabel X Hasil Belajar Kompetensi Membaca Gambar Teknik

Variabel Y

Hasil Belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut


(20)

mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan.

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menggambarkan paradigma dari penelitian ini sebagai berikut.

Gambar 3.2 Paradigma penelitian

C. Data dan sumber penelitian 1. Data

Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a.Nilai hasil belajar mata pelajaran Gambar Teknik peserta didik kelas XI semester genap Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMKN 6

Input sarana & prasarana:

Guru

Sarana dan prasarana

Kurikulum

Bahan ajar

Metode mengajar

Strategi mengajar

PROSES BELAJAR (Praktik Pemesinan Bubut) INPUT BELAJAR (Praktik Pemesinan Bubut) OUTPUT (Hasil belajar Kompetensi Melakukan Pekerjaan dengan Mesin

Bubut) Input lingkungan:

Ruang belajar

Lingkungan belajar

Lingkungan sosial peserta didik

Keadaan ekonomi keluarga

Cara orang tua

Hasil Belajar Kompetensi Gambar Teknik Faktor Intern: Minat, Bakat, Motivasi,

Kematangan mental dan intelektual,

Kematangan fisik dan psikomotor,

Kesehatan,

Kesiapan,

 Perhatian.


(21)

Bandung tahun ajaran 2011/2012.

b.Nilai hasil belajar mata pelajaran Teknik Pemesinan peserta didik kelas XI semester genap Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMKN 6 Bandung tahun ajaran 2011/2012.

2. Sumber data

Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 102) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah “Subyek dari mana data dapat diperoleh.” Selanjutnya Suharsimi Arikunto (2002: 102) menjelaskan “Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.” Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah siswa kelas XI tingkat II semester genap Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan di SMK Negeri 6 Bandung tahun ajaran 2011/2012.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Suharsimi Arikunto (2009: 173) mengatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila sesorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi.” Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah peserta didik SMK Negeri 6 Bandung Program Keahlian Teknik Pemesinan kelas XI tahun


(22)

ajaran 2011/2012. Jumlah peserta didik sebagai populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 126 orang yang tersebar menjadi empat kelas, yaitu XI TPM 1, XI TPM 2, XI TPM 3, dan XI TPM 4,

2. Sampel Penelitian

“Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti” (Suharsimi Arikunto 2009:174). Winarno Surakhmad (1994: 93) mengemukakan: “ Sampel adalah cuplikan dari populasi yang dipandang memiliki segala sifat utama populasi, dan dapat mewakili seluruh populasi untuk diteliti secara nyata dalam jumlah tertentu.”

Penentuan sampel dengan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Issac dan Michael yaitu

(Sugiyono, 2008: 126)

Dimana s = ukuran sampel yang diperlukan N = jumlah anggota populasi (P = 0,5) d = taraf kesalahan, bisa 1%, 5% atau 10% P = proporsi populasi

λ2

= nilai dari tabel chi kuadrat

Dengan tingkat kesalahan 5%, dk = 1, maka λ2 = 3,841 sehingga sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik dengan jumlah 95 orang, yang terdiri dari 23 orang XI TPM 1, 24 orang XI TPM 2, 25 orang XI TPM 3, dan 23 orang XI TPM 4. Cara pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan dengan


(23)

cara acak. Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

proporsional random sampling.

E. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan suatu bahan yang sangat diperlukan untuk dianalisis, untuk itu maka diperlukan teknik pengumpulan data yang relevan dengan tujuan penelitian. Menurut Suharsami Arikunto (2009:192) ada beberapa kemampuan yang dijadikan dasar pembuatan teknik pengumpulan data adalah:

1. Agar hasil pengukuran terhadap variabel-variabel yang diteliti dapat dianalisis dan diolah secara statistik.

2. Dengan teknik pengumpulan data memungkinkan diperoleh data yang objektif.

Teknik pengumpulan data hanya menggunakan studi dokumentasi. Studi dokumentasi merupakan usaha penelaahan terhadap beberapa dokumen (barang-barang tertulis atau arsip). Nana Syaodih (2008: 221) menyatakan bahwa

“Studi dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik.”

Tujuan penggunaan dokumentasi untuk memperoleh data tertulis yang diperlukan untuk melengkapi data penelitian, yaitu dengan jalan membaca, menelaah, mengkaji berbagai dokumen yang sekiranya berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dokumen-dokumen yang diperlukan dan sangat mendukung dalam penelitian ini adalah nilai/prestasi siswa pada mata


(24)

pelajaran yang bersangkutan dan data jumlah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan pada mata pelajaran Gambar Teknik dan Teknik Pemesinan di SMK Negeri 6 Bandung.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data perlu dilakukan untuk menguji hipotesis dan menarik kesimpulan pada penelitian. Untuk mengetahui korelasi antara variabel X dengan variabel Y, peneliti menggunakan metode statistik. Prosedur yang ditempuh dalam menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

Kegiatan yang dilakukan adalah mengecek kelengkapan data penelitian: daftar nilai siswa kelas IX pada mata pelajaran Gambar Teknik dan Teknik Pemesinan dan data jumlah siswa kelas IX.

2. Pengolahan data

Kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Mencatat skor dari setiap responden, baik variabel X maupun variabel Y.

b. Pengolahan data ke dalam tabel distribusi frekuensi. c. Pengujian normalitas data

d. Pengujian homogenitas data e. Pengujian linearitas data


(25)

1. Uji normalitas data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Jika data berdistribusi normal, maka dilakukan teknik analisis statistik parametrik dengan menggunakan rumus korelasi product momen, tetapi jika data tersebut tidak berdistibusi normal, maka dilakukan analisis statistik non parametrik dengan menggunakan rumus korelasi rank spearman. Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas data adalah sebagai berikut

1. Menentukan rentang/range skor (R) tiap variabel R = data tertinggi – data terendah

R = Xa - Xb (Syafaruddin S, 2004: 24)

2. Menentukan banyaknya kelas interval (i) tiap variabel dengan menggunakan aturan Sturgess, yaitu

i = 1 + 3,3 log n (Syafaruddin S, 2004: 24)

3. Menentukan panjang kelas interval (p) tiap variabel

(Syafaruddin S, 2004: 25) Hasilnya dibulatkan, sesuai desimalnya dengan kondisi data, untuk data yang sensitif semakin tinggi desimalnya semakin rendah

4. Membuat tabel distribusi frekuensi tiap variabel

Tabel 3.1 Tabel distribusi frekuensi data

Interval f xi xi2 f. xi f.xi2


(26)

5. Menghitung nilai rata-rata tiap variabel

(Syafaruddin S, 2004: 26)

6. Menghitung simpangan baku tiap variabel

(Syafaruddin S, 2004: 26)

7. Susun tabel distribusi normalitas dengan uji chi-kuadrat

Tabel 3.2 Distribusi uji normalitas chi kuadrat

Batas kelas fi Xin Zi lo li ei χ2

Jumlah

(Syafaruddin S.,2004: 87) 8. Tentukan batas atas (Ba) dan bawah (Bb) kelas interval (xin) dari tabel

distribusi frekuensi

(Syafaruddin S, 2004: 86)

9. Cari nilai Z-skor untuk batas kelas interval

(Syafaruddin S, 2004: 86) nilai Z dua desimal


(27)

Untuk Xi selalu ambil nilai peluang 0,5000, demikian juga Xin terakhir. 11.Hitung luas tiap kelas interval isikan pada kolom Li,

(Syafaruddin S.,2004: 87)

12.Hitung frekuensi harapan

(Syafaruddin S.,2004: 87)

13.Hitung nilai χ2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan

(Syafaruddin S.,2004: 87)

14.Kriteria pengujian adalah kelompok data berdistribusi normal jika χh2 <

χ2

tabelpada taraf kepercayaan 95 % dengan dk = n – 1.

2. Uji korelasi data

Perhitungan koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antara variabel X dengan variabel Y. Perhitungan koefisien korelasi ini tergantung dari hasil uji normalitas. Berdasarkan hasil dari uji normalitas, maka akan terdapat dua alternatif perhitungan koefisien korelasi yaitu jika hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi normal maka perhitungan koefisien korelasi menggunakan statistik parametrik dan jika hasil uji normalitas menunjukan data berdistribusi tidak normal maka perhitungan koefisien korelasi menggunakan statistik non parametrik.


(28)

a. Perhitungan Koefisien Korelasi Data Berdistribusi Normal

Perhitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik dengan menggunakan rumus Korelasi Product

Moment, yaitu

(Sugiono, 2008: 255)

Dimana: rxy = Koefisien antara variabel X dan variabel Y, dua variabel yang dikorelasikan.

X = Skor variabel X Y = Skor Variabel Y

N = Banyaknya Subjek Skor X dan Y yang berpasangan

b. Perhitungan Koefisien Korelasi Data Tidak Berdistribusi Normal

Perhitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan statistik non parametrik dengan menggunakan rumus Korelasi Peringkat atau Korelasi Rank Spearman. Langkah-langkah dalam perhitungan koefisien korelasi ini adalah sebagai berikut:

1) Membuat tabel rangking korelasi Spearman seperti di bawah ini:

Tabel 3.3 Tabel rangking korelasi Spearman

No. Xi Yi Rxi Ryi bi bi2

1 2 3 X1 X2 X3 Y1 Y2 Y3 Rx1 Rx2 Rx3 Ry1 Ry2 Ry3

(Rx1-Ry1) (Rx2-Ry2) (Rx3-Ry3)

(Rx1-Ry1)2 (Rx2-Ry2)2 (Rx3-Ry3)2

Jml. - - ΣRx ΣRy - Σ(Rxn-Ryn)2


(29)

2) Hitung selisih rangking bi = Rx1 Rx2.

3) Hitung bi2 = (Rx1 Rx2)2, kemudian jumlahkan (Σ bi2).

4) Jika data tidak terdapat rangking yang sama maka, menggunakan rumus

(Syafaruddin S.,2004: 303)

Keterangan: rs = koefisien korelasi jenjang

bi = selisih variabel 1 dengan variabel 2 n = banyaknya subjek pemilik nilai

5) Jika data terdapat rangking yang sama, maka menggunakan rumus

(Syafaruddin S.,2004: 303)

Dimana:

(Syafaruddin S.,2004: 303)

Keterangan: rs = koefisien korelasi Spearman untuk rangking yang sama Tx = banyak kelompok yang sama pada tiap variabel X


(30)

Ty = banyak kelompok yang sama pada tiap variabel Y t = banyak anggota berangking sama pada satu kelompok

rangking

Kriteria derajat korelasi menurut Syafaruddin S. (2004: 232) adalah sebagai berikut:

0,80 ≤ r < 1 Hubungan sangat tinggi 0,60 ≤ r < 0,80 Hubungan tinggi

0,40 ≤ r < 0,60 Hubungan sedang 0,20 ≤ r < 0,40 Hubungan rendah

0,00 ≤ r < 0,20 Hubungan sangat rendah

r = 1 Hubungan sempurna

r = 0 Tidak berhubungan

3. Uji Linearitas Data

Regresi didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Persamaan regresi linear adalah

(Sugiyono, 2008: 262)


(31)

a = harga y ketika harga x = o (harga konstan)

b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan arah peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila(-) maka arah garis turun.

x = nilai variabel independen

Perhitungan uji linearitas berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh perubahan nilaivariabel independen dimanipulasi atau dinaikturunkan. Bila garis regresi antara X dan Y tidak membentumk garis linear maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan. Rumus-rumus yang digunakan dalam uji linearitas regresi yaitu:


(32)

Dimana

JK(T) = jumlah kuadrat total JK(a) = jumlah kuadrat koefisien a JK(b|a) = jumlah kuadrat regresi (b|a) JK(S) = jumlah kuadrat sisa

JK(TC) = jumlah kuadrat tuna cocok JK(G) = jumlah kuadrat galat

Untuk mempermudah uji linearitas, pakailah Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Daftar analisis varians (anava) regresi linear sederhana

Sumber variasi dk JK KT F

Total N

Koefisien (a) Regresi (b|a)

1 1

JK(a) JK(b|a)


(33)

Sisa n – 2

Tuna cocok

Galat

k – 2

n – k

JK(TC)

JK(G)

Untuk mempermudah JK(G) buatlah tabel penolong pasangan variabel X dan Y

Tabel 3.5 Tabel penolong pasangan variabel X dan Y x

(urutkan kolom dari nilai terkecil sampai

terbesar)

kelompok ni y

1

1 2 79

1 88

2

2 3

74

2 85

2 90

3 ... 1 84

xn k 1 89

a. Uji keberartian koefisien arah regresi


(34)

Ha = koefisien itu berarti (b ≠ 0)

Statistik dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk

penyebut = n – 2. Bila Fhitung > Ftabel dengan taraf kesalahan 5% maka tolak Ho sehingga koefisien itu berarti.

b. Uji kelinearan regresi

Ho = regresi linear Ha = regresi non-linear

Statistik dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang (k – 2) dan

dk penyebut (n – k). Bila Fhitung < Ftabel dengan taraf kesalahan 5% maka tolak Ho artinya regresinya linear.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus

(Sugiono, 2012: 230)

Keterangan: r = koefisien korelasi n = Jumlah responden


(35)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung th, kemudian th tersebut dibandingkan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk = n

– 2, dimana kriteria pengujiannya adalah:

Kriteria pengujian: jika th > ttabel, maka tolak Ho dan terima HA jika th < ttabel, maka terima Ho dan tolak HA

HA: “Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.”

Ho: “Tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.”


(36)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kemampuan Membaca Gambar Teknik siswa SMKN 6 Bandung tahun ajaran 2011/2012 memiliki predikat cukup.

2. Hasil Praktik Pemesinan siswa SMKN 6 Bandung tahun ajaran 2011/2012 memiliki predikat baik.

3. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.

B. Saran

1. Bagi siswa SMKN 6 Bandung :

a.Hendaknya untuk lebih meningkatkan kemampuan pada aspek kognitif, yaitu pada kompetensi Membaca Gambar Teknik, sehingga pada saat melakukan Praktik Pemesinan tidak terlalu sulit untuk menerjemahkan simbol-simbol yang terdapat pada gambar kerja.

b.Hendaknya lebih meningkatkan kemampuannya pada aspek psikomotor (keterampilan) dalam Praktik Pemesinan, yaitu dengan sering melakukan kegiatan praktik yang lebih produktif, sehingga pada saat melaksanakan praktik hasilnya akan lebih maksimal.

2. Bagi guru SMKN 6 Bandung :


(37)

Pemesinan siswa yang berada pada taraf cukup, hendaknya guru lebih meningkatkan strategi dan metode pembelajaran agar prestasi siswa dapat lebih meningkat.

b.Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Bagi mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan untuk mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Praktek Pemesinan.


(38)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M.. (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung :Angkasa. Arifin, Z. (2006). Kontribusi Kemampuan Membaca Gambar Teknik Terhadap

Hasil Praktik Pemesinan. JPTM FPTK UPI Bandung.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian .Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S.. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (1984). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 1. Jakarta : Balai Pustaka

Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: Grasindo

Slamento. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Edisi

Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana N. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. & Hidayat, H. (2008). Modul Perencanaan Pengajaran. Bandung: JPTM FPTK.


(1)

Sisa n – 2

Tuna cocok

Galat

k – 2

n – k

JK(TC)

JK(G)

Untuk mempermudah JK(G) buatlah tabel penolong pasangan variabel X dan Y

Tabel 3.5 Tabel penolong pasangan variabel X dan Y x

(urutkan kolom dari nilai terkecil sampai

terbesar)

kelompok ni y

1

1 2 79

1 88

2

2 3

74

2 85

2 90

3 ... 1 84

xn k 1 89

a. Uji keberartian koefisien arah regresi


(2)

Ripno Mulyo, 2012

Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ha = koefisien itu berarti (b ≠ 0)

Statistik dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang = 1 dan dk

penyebut = n – 2. Bila Fhitung > Ftabel dengan taraf kesalahan 5% maka tolak Ho sehingga koefisien itu berarti.

b. Uji kelinearan regresi

Ho = regresi linear Ha = regresi non-linear

Statistik dibandingkan dengan Ftabel dengan dk pembilang (k – 2) dan

dk penyebut (n – k). Bila Fhitung < Ftabel dengan taraf kesalahan 5% maka tolak Ho artinya regresinya linear.

4. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini, diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis ini menggunakan rumus

(Sugiono, 2012: 230)

Keterangan: r = koefisien korelasi n = Jumlah responden


(3)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menghitung th, kemudian th tersebut dibandingkan dengan t tabel pada taraf kepercayaan 95 % dengan dk = n – 2, dimana kriteria pengujiannya adalah:

Kriteria pengujian: jika th > ttabel, maka tolak Ho dan terima HA jika th < ttabel, maka terima Ho dan tolak HA

HA: “Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.”

Ho: “Tidak terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.”


(4)

Ripno Mulyo, 2012

Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Kemampuan Membaca Gambar Teknik siswa SMKN 6 Bandung tahun ajaran 2011/2012 memiliki predikat cukup.

2. Hasil Praktik Pemesinan siswa SMKN 6 Bandung tahun ajaran 2011/2012 memiliki predikat baik.

3. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara mata pelajaran Gambar Teknik terhadap Praktik Pemesinan.

B. Saran

1. Bagi siswa SMKN 6 Bandung :

a.Hendaknya untuk lebih meningkatkan kemampuan pada aspek kognitif, yaitu pada kompetensi Membaca Gambar Teknik, sehingga pada saat melakukan Praktik Pemesinan tidak terlalu sulit untuk menerjemahkan simbol-simbol yang terdapat pada gambar kerja.

b.Hendaknya lebih meningkatkan kemampuannya pada aspek psikomotor (keterampilan) dalam Praktik Pemesinan, yaitu dengan sering melakukan kegiatan praktik yang lebih produktif, sehingga pada saat melaksanakan praktik hasilnya akan lebih maksimal.

2. Bagi guru SMKN 6 Bandung :


(5)

Pemesinan siswa yang berada pada taraf cukup, hendaknya guru lebih meningkatkan strategi dan metode pembelajaran agar prestasi siswa dapat lebih meningkat.

b.Dalam kegiatan belajar mengajar, guru hendaknya memperhatikan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3. Bagi mahasiswa yang ingin meneliti lebih lanjut, disarankan untuk mengadakan penelitian mengenai faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Praktek Pemesinan.


(6)

Ripno Mulyo, 2012

Analisa Korelasi Mata Pelajaran Gambar Teknik Terhadap Praktik Pemesinan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M.. (1987). Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung :Angkasa. Arifin, Z. (2006). Kontribusi Kemampuan Membaca Gambar Teknik Terhadap

Hasil Praktik Pemesinan. JPTM FPTK UPI Bandung.

Arikunto, S. (2009). Manajemen Penelitian .Jakarta : Rineka Cipta

Arikunto, S.. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (1984). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi 1. Jakarta : Balai Pustaka

Hamalik, O. (1999). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Mulyasa, E. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Siregar, S. (2004). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: Grasindo

Slamento. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya (Edisi

Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana N. (2002). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, A. & Hidayat, H. (2008). Modul Perencanaan Pengajaran. Bandung: JPTM FPTK.