sodium yang larut dalam air irigasi. Proses standar untuk menilai kadar air irigasi adalah dengan menggunakan daya hantar listrik. Daya hantar listrik adalah
kemampuan suatu zat untuk untuk menghantarkan arus listrik, kandungan DHL yang baik digunakan untuk irigasi dan akan memberikan hasil pertanian yang memuaskan
mempunyai daya konduksi dibawah 2250 μmhocm. Air dengan daya konduksi diatas
2250 μmhocm apabila digunakan untuk irigasi akan memberikan hasil pertanian
yang kurang memuaskan, kecuali pada tanah yang sangat khusus dan pengolahan yang baik.
1.7. Hipotesa
1. Dengan mengetahui kadar unsur-unsur DHL, Cl
−
, SO
4
2 −
,HCO
3 −
, CO
3 2
−
, Na
+
, K
2 +
, Ca
2 +
, dan Mg
2 +
dalam air Sungai Sambong dan menganalisa dilaboratorium maka dapat diketahui kualitas air Sungai
Sambong untuk irigasi dan jauhnya intrusi air asin yang terjadi. 2.
Dengan mengevaluasi antara persediaan dan kebutuhan air untuk irigasi didaerah penelitian maka akan didapatkan imbangan air untuk irigasi dan
dapat diketahui potensi Sungai Sambong untuk irigasi didaerah penelitian.
1.8. Data dan Metode Penelitian 1.8.1 Data penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengukuran langsung dilapangan,
sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi pemerintah yang terkait dengan penelitian ini. Data yang diperlukan dalam penelitian ini antara
lain: a.
Data primer yang meliputi: 1.
Data Kualitas Air Sungai. 2.
Perkolasi 3.
Air yang hilang disaluran Efesiensi saluran b.
Data sekunder yang meliputi: 1.
Data pasang surut air laut, 2.
Data debit saluran
3. Data meterologi, meliputi : temperatur udara, kelembapan udara relatif,
lama penyinaran matahari, dan kecepatan angin. 4.
Data topografi, 5.
Data penggunaan lahan. 6.
Peta sistem jaringan irigasi. Data sekunder tersebut diperoleh dari instansi – instansi yang
berhubungan dengan obyek penelitian. 1.8.2 Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei melalui pengamatan dan pengukuran dilapangan daerah penelitian guna menentukan
lokasi pengukuran dan pencatatan di lapangan untuk memperoleh data primer dan mengumpulkan data sekunder.
Untuk mempermudah melakukan penelitian, maka akan dilakukan beberapa tahap penelitian, yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Studi kepustakaan yang berhubungan dengan obyek penelitian.
b. Mempelajari peta yang terdiri dari:
a Peta Topografi lembar Batang sheet no.4921.III Series T.725 skala
1:50.000 tahun 1960, untuk menentukan letak astronomi dan topografi daerah penelitian.
b Peta Geologi skala 1:100.000 tahun 2002, untuk mengetahui jenis,
umur dan struktur batuan di daerah penelitian. c
Peta Tanah 1:50.000 tahun 2002, untuk mengetahui penyebaran dan jenis tanah di daerah penelitian
d Peta Penggunaan Lahan 1:50.000 tahun 2002, untuk mengetahui
bentuk dan luas penggunaan bahan di daerah penelitian. c.
Orientasi lapangan Dalam hal ini dilakukan pengamatan lapangan sebelum
mengadakan penelitian untuk menentukan lokasi dan pengecekan data sekunder yang didapat dari instansi-insatnasi yang bersangkutan dengan
obyek penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Dalam hal ini dilaksanakan pengumpulan data primer dan dilakukan perhitungan ketersediaan dan kebutuhan air untuk irigasi untuk mengetahui
imbangan air daerah penelitian dan potensi sungai Sambong untuk keperluan irigasi.
2.1. Pengumpulan data primer.