Latar Belakang PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Propionibacterium acnes DAN Pseudomonas aeruginosa SERTA PROFIL KROMATOGRAFINYA.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia. Infeksi disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti bakteri, virus, riketsia, jamur, dan protozoa Gibson, 1996. Infeksi juga disebabkan oleh munculnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Bagi negara- negara berkembang, timbulnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada penyakit infeksi merupakan masalah penting. Kekebalan bakteri terhadap antibiotik menyebabkan angka kematian semakin meningkat. Sedangkan penurunan infeksi oleh bakteri-bakteri patogen yang dapat menyebabkan kematian sulit dicapai, selain itu cara pengobatan yang menggunakan kombinasi berbagai antibiotik juga dapat menimbulkan masalah resistensi Jawetz et al., 2001. Salah satu bakteri penyebab infeksi adalah Pseudomonas aeruginosa. Bakteri ini bersifat invasif, toksigenik, dan sering terdapat sebagai flora usus normal pada kulit manusia serta merupakan patogen utama dari kelompoknya Jawetz et al., 1991. Infeksi yang disebabkan oleh Pseudomonas aeruginosa terjadi jika fungsi pertahanan inang abnormal dan merupakan penyebab infeksi nosokomial Suryono, 1995. 1 Bakteri lain penyebab infeksi adalah Propionibacterium acnes. Bakteri ini merupakan penyebab terjadinya jerawat. Jerawat acne vulgaris merupakan penyakit kulit yang menyerang pilosebasea kulit yaitu bagian kelenjar sebasea dan folikel rambut. Pembentukan jerawat terjadi karena adanya penyumbatan folikel oleh sel-sel mati, sebum, dan peradangan yang disebabkan oleh Propionibacterium acnes pada folikel sebasea West et al., 2005. Pengobatan jerawat dilakukan dengan cara memperbaiki abnormalitas folikel, menurunkan produksi sebum, menurunkan jumlah koloni Propionibacterium acnes, dan menurunkan inflamasi pada kulit. Populasi bakteri Propionibacterium acnes dapat diturunkan dengan memberikan suatu zat antibakteri seperti eritromisin, klindamisin, dan benzoil peroksida Wyatt et al., 2001. Hal tersebut mendorong penemuan sumber obat-obatan antimikroba lain dari bahan alam yang dapat berperan sebagai antijamur dan antibakteri yang lebih poten dan relatif lebih murah Hertiani et al., 2003. Akhir-akhir ini banyak ditemukan berbagai macam antimikroba dari bahan alam seperti pada tanaman, rempah-rempah atau dari mikroorganisme selain antimikroba yang diperoleh dari bahan-bahan sintetik Gobel, 2008. Salah satu tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat adalah belimbing wuluh Averrhoa bilimbi L.. Salah satu kandungan yang terdapat dalam tanaman ini adalah tanin, flavonoid, glukosida, asam formiat, asam sitrat, dan beberapa mineral terutama kalsium dan kalium. Salah satu fungsi dari flavonoid dan tanin adalah kerjanya sebagai antibakteri. Zat-zat tersebut merupakan senyawa aktif dalam tanaman yang berkhasiat sebagai obat yang dapat menyembuhkan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Sukadana, 2009. Pada penelitian sebelumnya ekstrak air belimbing wuluh dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif seperti Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Corynebacterium diphteriae, Kochuria rhizophilla, dan Bacillus cereus dengan Konsentrasi Hambat Minimum KHM sebesar 25 mgmL. Ekstrak kloroform daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Gram negatif seperti Salmonella typhi, Citrobacter fuendii, Aeromonas hydrophila, dan Proteus vulgaris dengan Konsentrasi Hambat Minimum KHM sebesar 50 mgmL Zakaria, 2007. Berdasarkan penelitian sebelumnya, maka perlu dilakukan pengujian aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun belimbing wuluh terhadap Pseudomonas aeruginosa dan Propionibacterium acnes dengan metode dilusi padat serta profil kromatografinya.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L.) Terhadap Kontraksi Otot Polos Ileum Marmut Jantan (Cavia Porcellus) Terisolasi

6 112 90

Uji Aktivitas Antibakteriekstrak Etanol Daun Kembang Bulan(Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Propionibacterium acnes dan Pseudomonas aeruginosa

10 75 66

Pengaruh Ekstrak Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Sebagai Penggumpal Lateks Terhadap Mutu Karet

4 103 73

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

PENDAHULUAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL UMBI WORTEL (Daucus carota L.) TERHADAP Propionibacterium acnes DAN Pseudomonas aeruginosa SERTA SKRINING FITOKIMIA.

1 6 15

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Propionibacterium acnes DAN Pseudomonas aeruginosa SERTA PROFIL KROM

0 2 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Escherichia coli DAN Bacillus sp.

0 0 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Escherichia coli DAN Bacillus sp.

0 3 16

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 0 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Terhadap Staphylococcus aureus DAN Staphylococcus epidermidis.

0 1 15