108
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan metode dan Teknik penelitian
1. Pendekatan dan Metode
Menurut jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode studi deskriptif, yaitu metode yang diarahkan untuk
memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya hasil penelitian. Ketepatan penentuan metode ini didasarkan pada pendapat
Winarno Surachmad 1982: 139, bahwa aplikasi metode ini dimaksudkan untuk penyelidikan yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Nasution 1998:41 menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberi gambaran yang Iebih
jelas tentang situasi-situasi sosial dengan memusatkan pada aspek aspek tertentu dan sering menunjukkan pengaruh antara berbagai variabel. Pemilihan metode
deskriptif dalam penelitian ini juga karena masalah yang sedang diteliti merupakan masalah yang sedang berlangsung di Iingkungan sekolah.
Pendekatan yang digunakan, penelitian ini termasuk penelitian survei. Menurut Kerlinger 2002:660 “penelitian survai mengkaji populasi yang besar
maupun yang kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel yang dipilih dan populasi itu untuk menemukan isidensi, distribusi dan interlelasi relatif dan
variabe-variabeI sosiologi dan psikologi”. Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dan pengamatan yang tidak
mendalam. Menurut tingkat ekspalansinya, penelitian ini termasuk ke dalam 108
109
penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang mencari pengaruh
antara satu variabel dengan variabel yang lainnya Sugiyono, 2006:11. 2.
Teknik Pengumpul Data
Nasir 2003:328 mengatakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan alat-alat ukur yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Data yang
akan dikumpulkan dapat berupa angka-angka, keterangan tertulis, informasi lisan dan beragam fakta yang berpengaruh dengan fokus penelitian yang diteliti.
Sepengaruh dengan pengertian teknik pengumpulan data dan wujud data yang akan dikumpulkan, maka dalam penelitian ini digunakan tiga teknik utama
pengumpulan data, yaitu studi teknik angket, wawacara dan dokumentasi Digunakannya teknik anket, wawancara dan dokumentasi disebabkan
adanya seluk-beluk pengambilan data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti atau petugas-petugasnya dan sumber pertamanya. Di
samping data primer terdapat data sekunder, yang seringkali juga diperlukan oleh peneliti. Data sekunder itu biasanya telah tersusun dalam bentuk dokumen-
dokumen, misalnya data mengenai keadaan demografis suatu daerah, data mengenai produktivitas suatu pergunuan tinggi, data mengenai persediaan pangan
di suatu daerah, dan sebagainya.Suryabrata 2003: 39
1. Angket
Menurut Nasution 2008 : 128 dikatakan bahwa angket atau quisioner adalah daftar pertanyaan yang didistribusikan melalui pos untuk diisi dan
dikembalikan atau dapat juga di jawab di bawah pengawasan peneliti. Dimana responden ditentukan berdasarkan teknik sampling.
110
Dalam penelitian ini angket disebarkan pada responden dalam hal ini anggota siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, Paskibra
dan PMR. Pemilihan dengan model angket ini siswa akan dilacak tentang berbagai hal tentang kegiatan ekstrakurikuler disekolah, angket pada
dasarnya : a responden memiliki waktu untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan atau pernyataan-pernyataan, b setiap responden menghadapi
susunan dan cara pengisian yang sama atas pertanyaan yang diajukan, c responden mempunyai kebebasan memberikan jawaban, dan d dapat
digunakan untuk mengumpulkan data atau keterangan dan banyak responden dan dalam waktu yang cepat. Melalui teknik model angket
tertutup karena menurut Sugiyono 2008 : 142 pertanyaan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga
memmudahkan peneliti dalam mealakukan analisis data terhadap seluruh angket yang terkumpul. Dalam ini akan dikumpulkan data yang serupa
jawaban tertulis dan responden atas sejumlah pertanyaan yang diajukan di dalam angket tersebut. Indikator-indikator yang merupaan penjabaran dan
variabel pengembangan budaya kewarganegaraan X
1
, dan kegiatan ekstrakurikuler X
2
, terhadap pengembangan sikap patriotisme Y. merupakan materi pokok yang diramu menjadi sejumlah pernyataan di
dalam angket.
111
2. Wawancara
Menurut Nasution 2008 : 113 menyatakan bahwa wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal jadi semacam percakapan
yang bertujuan memperoleh informasi. Untuk memperoleh keterangan yang ada kaintannya dengan
penelitian yang dilaksanakan, maka dilakukan tanya jawab dengan siswa, guru PKn serta Kepala sekolah serta staf tata usaha sebagai sumber yang
dapat dipercaya atau pihak-pihak terkait yang dapat memberikan masukan bagi penelitian. Dalam hal ini penelitì mengajukan beberapa pertanyaan
yang langsung dilontarkan pada sumber dan diperolehlah jawaban lebih lanjut.
3. Studi dokumentasi
Studi dokumenter menurut Margono 2007 : 181 menyatakan bahwa studi dokumenter adalah cara menumpulkan data melalui peninggalan
tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori dalil dan hukum-hukum , dan lain-lain yang brehubungan dengan
masalah penelitian. Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan
sebagai cara mengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian- bagian yang dianggap penting dan berbagai risalah resmi yang terdapat baik
di lokasi penelitian maupun di instansi lain yang ada pengaruhnya dengan lokasi penelitian.
112
Dalam penelitian ini dokumen yang diperlukan adalah berupa dokumen berupa surat-menyurat yang terdiri dari surat izin penelitian baik dari
lembaga seperti dari dinas pendidikan dan dari sekolah dan sebagainya kemudian dokumen berupa peta lokasi tempat penelitian
3. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitan adalah pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dan data
yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitianpun akan segera diketahui. Dalam pelaksnaannya, pengolahan data dilakukan melalui bantuan
kompuler dengan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 13.
Pengolahan data dimulai dari: a Menyeleksi data, b Pemberian koding, c Tabulasi. d Uji normalitas pengujian. Umumunya analisis data dimulai dari:
1 korelasi, 2 regresi linear berganda, dan 3 analisis jalur path analysis. Untuk lebih jelasnya teknik pengolahan data dan analisis data dilakukan melalui
tahap-tahap berikut. a Menyeleksi data. Menyeleksi data agar dapat diolah lebih lanjut, yaitu dengan
memeriksa jawaban responden sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan. b Pemberian koding. Penentuan kode nilai untuk setiap jawaban pada setiap
item variable penelitian untuk setiap responden dengan menggunakan skala penilaian yang telah ditentukan.
113
c Tabulasi. yaitu usaha penyajian data, terutama pengolahan data yang menjurus ke analisis kuantitatif, biasanya menggunakan tabel, baik tabel
distribusi frekuensi maupun tabel silang. d. Metode Successive Interval MSI
Metode ini untuk mentransformasi data dan merubah data yang berskala ordinal menjadi berskala interval. Analisis regresi dan korelasi product
moment merupakan bagian dari statistika parametrik yang mensyaratkan skala minimal interval sehingga data ordinal hasil kuesioner perlu dinaikan
atau ditransformasikan menjadi skala interval melalui Metode Successive Interval MSI. Transformasi data ini dilakukan pada setiap item pertanyaan.
Tahapan-tahapan dari Metode Successive Interval adalah sebagai berikut : 1.
Menentukan frekuensi responden yang memberikan respon terhadap setiap item kuisioner.
2. Membuat proporsi untuk setiap bilangan frekuensi.
n f
P
i i
=
3. Menjumlahkan proporsi secara berurutan untuk setiap respon, sehingga
diperoleh nilai proporsi kumulatif. ∑
=
i 1
i i
P Pk
4. Cari peluang densitasnya dari tabel normal
5. Menentukan nilai Z untuk setiap kategori, dengan asumsi bahwa proporsi
kumulatif dianggap mengikuti distribusi normal baku. 6.
Menghitung SV scale value dengan rumus :
it lim
lower under
area it
lim upper
under area
it lim
upper at
density it
lim lower
at density
SV −
− =
114
7. SV scale value yang nilainya terkecil yang memiliki harga negatif
terbesar, diubah menjadi sama dengan satu =1. 8.
Mentransformasikan nilai skala dengan menggunakan rumus : min
sv sv
y +
= e. Melakukan analisis secara deskriptif, untuk mengetahui kecenderungan data.
Dari analisis ini dapat diketahui rata-rata median, standar deviasi, dan varians data dari masing-masing variable.
f. Pemeriksaan distribusi populasi data sample Pengujian normalitas distribusi data untuk mengetahui sebaran data, apakah
data berdistribusi normal atau tidak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemilihan uji statistic yang dipergunakan apakah prametrik atau
nonparametric. Uji normalitas menggunakan uji Lilifors. Langkah-langkah yang ditempuh untuk pengujian normalitas data:
a. Pengamatan X1 X2 X3 X4 X5 X6 …….Xn dijadikan angka beku Z1
Z2 Z3 Z4 Z5 Z6….Zn dengan menggunakan rumus
s Z
i n
Χ ⋅⋅
Χ =
X dan s masing-masing nerupakan rata-rata dan simpangan baku dari
sampel. b.
Untuk setiap angka baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 …….Zn yang lebih
kecil atau sama dengan Zn. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S Zn, maka
115
S Zn =
n
z z
z z
z
i n
3 2
1
Yang .,
… .
. banyaknya
≤
banyaknya Z
1
.Z
2
.Z
3
, Z
4
Z
5
Z
6
….,Zn Yang ≤
Z
i
d. Hitung selisih F Z
i
– S Z
i
kemudian tentukan harga mutlaknya. e.
Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
f. Untuk menerima atau menolaknya hipotesis, kita bandingkan Lo ini
dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar nilai kritis L untuk uji Lillifors untuk taraf nyata
α yang di pilih. Kriterianya adalah: tolak
hipotesis bahwa populasi berdistribusi normal jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis
diterima. Atau Lo . L daftar data berdistribusi normal
4. Uji Hipotesis
Hipotesis yang digunakan pada bab I akan diuji, namun sebelum diuji hipotesis tersebut terlebih dahulu diubah menjadi hipotesis statistik, yang
terdiri dari “hipotesis nol” yang bersimbol Ho dan “hipotesis alternatif” yang bersimbol H
1
. Rumus yang digunakan dalam menguji hipotesis bergantung pengujian
normalitas distribusi data. Jika data yang terkumpul berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah rumus untuk statistik parametric, sedangkan jika
data tidak berdistribusi normal maka rumus yang digunakan adalah rumus untuk statistik non parametric.
116
a. Analisis Korelasi
Analisis korelasi ini dilakukan untuk melihat besar hubungan yang signifikan ataupun tidak antara variabel Pengembangan Budaya
Kewarganegaraan X
1
dengan pengembangan sikap Patriotisme Y; variabel Kegiatan Ekstrakurikuler X
2
dengan pengembangan sikap Patriotisme Y dan variabel Pengembangan Budaya Kewarganegaraan
X
1
Kegiatan Ekstrakurikuler X
2
. Analisis korelasi yang digunakan adalah
korelasi Pearson Product Moment PPM, dengan rumus sebagai berikut:
r
xy =
{ }{
}
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
− −
−
2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Riduwan, 2008:36
dimana: r
xy =
Koefisien korelasi antara variable X dengan variable Y X
= Variabel bebas Y
= Variabel terikat N = Jumlah sampel
Korelasi PPM dilambangkan r dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga -1 ≤ r ≤ 1. Apabila nilai r = -1 artinya korelasinya negatif
sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1 artinya korelasinya sangat kuat. Berikut ini interpretasi nilai r selengkapnya:
117
Tabel 3.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000 0,60 – 0,799
0,40 – 0,599 0,20 – 0,399
0,00 – 0,199 Sangat kuat
Kuat Cukup kuat
Rendah Sangat rendah
Setelah nilai r diketahui, selanjutnya nilai r tersebut harus diuji keberartiannya dengan menggunakan statistik uji-t t-hitung. Keberartian
dari nilai korelasi dihitung melalui rumus:
2
1 2
r n
r t
− −
= Sudjana,2003:62
dengan kriteria pengujiannya adalah, tolak H dalam hal ini berarti bahwa
nilai korelasi adalah signifikan, jika t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel. Dimana t-tabel adalah nilai peluang dari distribusi peluang, dengan taraf
signifikansi α
dan derajat kebebasan dk =
2 −
n . Analisis dengan Metode
Regresi Ganda Analisis regresi berganda dilakukan digunakan untuk memberikan
pembuktian bahwa variabel Pengembangan Budaya Kewarganegaraan X
1
dan kegiatan ekstrakurikuler X
2
secara bersama-sama berpengaruh secara signifika terhadap variabel pengembangan sikap Patriotisme Y, juga untuk
mencari besarnya kontribusi bersama dari variabel Pengembangan Budaya Kewarganegaraan dan kegiatan ekstrakurikuler tersebut terhadap variabel
118
pengembangan sikap Patriotisme. Dalam penelitian ini digunakan regresi linier ganda dengan rumus sebagai berikut:
Persamaan dasar untuk regresi linear ganda ialah: Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Kerlinger, 2002:938 Dimana:
Y’ = Skor variabel terikat pengembangan sikap Patriotisme
a = Nilai konstanta intersepsi
b1b2 = Nilai Koefisien regresi
X
1
= Variabel bebas 1 Pengembangan Budaya Kewarganegaraan X
2
= Variabel bebas 2 Kegiatan Ekstrakurikuler
2 2
1 2
2 2
1 2
2 1
1 2
2 1
. .
.
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
∑
− −
= x
x x
x y
x x
x y
x x
b
2 2
1 2
2 2
1 1
2 1
1 2
2 2
. .
.
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑ ∑
∑
− −
= x
x x
x y
x x
x y
x x
b
−
−
=
∑ ∑
∑
n X
b n
X b
n Y
a
2 2
1 1
Besar kontribusi yang diberikan oleh variabel pengembangan budaya kewarganegaraan dan kegiatan ekstrakulikuler terhadap sikap patriotisme
ditunjukkan oleh koefisien determinasi regresi linear berganda R
2
. Untuk mengetahui besarnya Koefisien determinasi yang terjadi oleh variabel X
X
1
,X
2
terhadap variabel Y dihitung dengan rumus; r
2
x 100 atau dapat dinyatakan dalam persentase. Nilai r yang didapat merupakan besarnya
korelasi berganda kedua variabel bebas terhadap variabel terikat Y.
119
b. Analisis Jalur Path Analysis
Kerlinger 2002: 990 berpendapat bahwa analisis jalur merupakan salah satu bentuk terapan dari analisis multi-regresi. Dalam hal ini
digunakan digram jalur untuk membantu konseptualisasi masalah atau menguji hipotesis yang kompleks. Dengan menggunakannya, peneliti dapat
menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel bebas terhadap suatu variabel terikat. Pengaruh-pengaruh tersebut tercermin
dalam apa yang disebut dengan koefisien jalur path coefisient yang sesungguhnya merupakan koefisien regresi yang dibakukan.
Analisis jalur ini digunakan mengingat analisis korelasi biasa tidak dapat menjelaskan selengkapnya bagaimana pengaruh variabel-variabel
terhadap satu sama lainnya baik secara langsung ataupun tidak terhadap kesadaran berkonstitusi. Analisis jalurlah yang memungkinkan melakukan
perbandingan terhadap hubungan langsung ataupun tidak langsung yang diasumsikan dalam model.
Suwarno dan Rahardjo 1988: 167 mengatakan bahwa hubungan teoritis antara dua variabel dapat ditunjukkan dengan sebuah anak panah
yang menuju kearah kausal yang dihipotesiskan. Rangkaian hubungan kausal dapat dinyatakan dengan sejumlah persamaan serempak yang
parameternya pada kondisi-kondisi tertentu dapat ditaksir secara statistik, estimasi dari koefisien jalur berfungsi untuk menjelaskan kuatnya
hubungan-hubungan tersebut.
120
Dalam penelitian ini, analisis jalur digunakan dalam menguji besarnya konstribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur
dari hubungan
kausal antara
variabel Pengembanga
budaya kewarganegaraan X
1
dan kegiatan ekstrakurikuler X
2
terhadap variabel pengembangan sikap Patriotisme Y. Perhitungan koefisien jalur dalam
penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS Windows version 13.
Gambar : 3.1. Struktur hubungan antar variabel
B. Lokasi dan Sampel Penelitian