Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode dan Teknik Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitin ini adalah metode deskriptif sinkronis, yaitu penelitian bahasa pada masa sekarang. Dalam penelitian diperlukan sejumlah data yang akan dijadikan sebagai bahan olahan. Oleh karena itu penelitian ini menggunakan metode simak yaitu dengan membaca data yang disajikan sebagai bahan penelitian yaitu majalah Gadis Sudaryanto, 1993 : 133. Dengan menggunakan metode simak ini akan diperoleh data yang sesuai dengan permasalahan dan penelitian. Metode simak didukung oleh teknik catat, yaitu dengan mencatat data yang dianggap memiliki hubungan yang memenuhi syarat untuk dijadikan data penelitian.

3.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih. Metode agih adalah metode yang alat penentunya adalah bahasa itu sendiri. Metode ini dilakukan dengan cara membagi kata yang merupakan interferensi pada majalah Gadis. Contohnya seperti pada majalah Gadis No : 01. XL. 4 – 14 Januari 2013. Universitas Sumatera Utara Kalo merupakan interferensi bahasa daerah yaitu dialek Jakarta dengan jenis interferensi fonologi. Kalo memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu kalau. - Friend merupakan interferensi bahasa asing dengan jenis interferensi sintaksis berupaa kata. Friend memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu teman. - Experiment merupakan interferensi bahasa asing dengan jenis interferensi sintaksis berupa kata. Experiment memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu penelitian. - Jokes merupakan interferensi bahasa asing dengan jenis interferensi sintaksis berupa kata. Jokes memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu bercanda. - Nggak merupakan interferensi bahasa daerah yaitu dialek Jakarta dengan jenis interferensi sintaksis berupa kata. Nggak memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu tidak. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik ganti. Teknik ganti berguna untuk mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti dengan unsur pengganti, khususnya sama dengan tataran terganti. Contoh : 1. Malas berolah raga? Mungkin kamu bisa mencoba olah raga yang lebih fun dan menarik, yaitu bersepeda hlm. 51, edisi No : 01. XL. 4-14 Januari 2013. Kata fun yang menyisip pada kalimat merupakan interferensi dari bahasa asing dengan jenis interferensi sintaksis berupa kata. Kata ini memiliki padanan Universitas Sumatera Utara kata dalam bahasa Indonesia yaitu menyenangkan. Contoh kalimat interferensi tersebut dapat dilanjutkan dengan teknik ganti yaitu dengan menggantinya dengan bahasa Indonesia. Malas berolah raga? Mungkin kamu bisa mencoba olah raga yang lebih menyenangkan dan menarik, yaitu bersepeda. Kata fun diganti dengan kata menyenangkan. 2. Wanginya yang sweet pasti membawa mimpi indah hari ini hlm.9, edisi No : 01. XL. 4-14 Januari 2013. Kata sweet yang menyisip pada kalimat merupakan interferensi dari bahasa asing dengan jenis interferensi sintaksis berupa kata. Kata ini memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu manis. Contoh kalimat interferensi tersebut dapat dilanjutkan dengan teknik ganti yaitu dengan menggantinya dengan bahasa Indonesia. Wanginya yang manis pasti membawa mimpi indah hari ini. 3. Abis, dari lagu pertama sampai ketiga saja pendengar sudah dipaksa untuk bergoyang hlm. 28, edisi No : 31. XXXVIII. 22 November-1 Desember 2011. Kata abis yang menyisip pada kalimat merupakan interferensi dari bahasa daerah yaitu dialek Jakarta dengan jenis interferensi fonologi dan memiiki padanan kata dalam bahasa Indonesia yaitu habis. Kata abis mengalami penghilangan atau penanggalan fonem di awal kata atau yang disebut aferesis. Universitas Sumatera Utara Fonem yang hilang dari kata ini yaitu fonem h. Contoh kalimat interferensi tersebut dapat dilanjutkan dengan teknik ganti yaitu dengan menggantinya dengan bahasa Indonesia. Habis, dari lagu pertama sampai ketiga saja pendengar sudah dipaksa untuk bergoyang. Kata-kata tersebut dikatakan interferensi karena kata-kata tersebut memiliki padanan kata dalam bahasa Indonesia. Apabila kata-kata tersebut tetap digunakan, maka kosakata bahasa Indonesia akan hilang. Universitas Sumatera Utara

BAB IV INTERFERENSI D ALAM MAJALAH GADIS