Pengaruh Interferensi Terhadap Bahasa Indonesia dalam Majalah Gadis

- Lebay ‘berlebihan’ Kata lebay merupakan interferensi dari dialek Jakarta. Kata ini biasanya digunakan untuk menyatakan berlebihan. - Rese ‘menyebalkan’ Kata rese merupakan interferensi dari dialek Jakarta. Kata ini biasanya digunakan untuk menyatakan menyebalkan. b. Interferensi Aditif Dalam majalah Gadis edisi No : 31. XXXVIII. 22 November-1 Desember 2011 dan No : 01. XL. 4-14 Januari 2013 interferensi aditif tidak ditemukan.

4.2 Pengaruh Interferensi Terhadap Bahasa Indonesia dalam Majalah Gadis

Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa kesatuan negara Indonesia sering mendapat pengaruh dari bahasa lain seperti bahasa daerah, bahasa-bahasa yang berasal dari dialek maupun bahasa asing. Hal ini disebabkan karena bahasa Indonesia hidup berdampingan dengan bahasa daerah. Selain itu bahasa Indonesia merupakan bahasa yang sedang berkembang dan bersifat dinamis. Masuknya kosakata dari bahasa daerah dan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia mengakibatkan terjadinya interferensi. Baik interferensi yang bersifat positif maupun interferensi yang bersifat negatif. Interferensi yang bersifat positif maksudnya unsur-unsur dari bahasa kedua yang menyisip atau meresap ke dalam Universitas Sumatera Utara bahasa pertama tanpa ada masalah dan merusak padanan kata bahasa yang dimasuki. Interferensi yang bersifat positif dapat berpengaruh baik bagi perkembangan bahasa Indonesia seperti memberi kosakata baru bagi bahasa Indonesia. Contoh kata yang merupakan interferensi positif yaitu melulu tidak ada yang lain dan imut kecil, mungil. Sedangkan interferensi yang bersifat negatif maksudnya unsur-unsur dari bahasa kedua yang meresap ke dalam bahasa pertama merupakan masalah dan melanggar kaidah-kaidah yang terdapat dalam bahasa yang dimasuki. Pengaruh bahasa asinglah yang lebih banyak menyebabkan interferensi dan merusak padanan kata dalam bahasa Indonesia. Contoh kata yang merupakan interferensi negatif yaitu well baiklah dan so jadi. Masuknya kata- kata dari bahasa daerah dan bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia sudah pasti melanggar kaidah dan merugikan bahasa Indonesia. Dalam majalah Gadis sangat banyak ditemukan interferensi dari bahasa asing dan dialek Jakarta. Pemakaian interferensi dalam majalah Gadis merupakan suatu penyegaran karena pembaca majalah Gadis yang didominasi oleh remaja. Selain itu agar tulisan yang dimuat tidak membosankan, tidak monoton, tulisan lebih ringan saat dibaca dan remaja lebih tertarik untuk membaca. Tetapi pemakaian interferensi ini akan mengakibatkan para remaja tidak mengenal lagi bahasa Indonesia asli dan memungkinkan mereka lebih mengenal kosakata atau ungkapan bahasa asing dan dialek Jakarta daripada bahasa Indonesia. Karena pemakaian interferensi sudah menyebar di berbagai media cetak remaja seperti majalah Gadis yang secara perlahan-lahan akan membuat bahasa Indonesia tergeser sebagai bahasa kesatuan. Universitas Sumatera Utara Contoh kosakata interferensi yang terdapat dalam majalah Gadis. Bantuin ‘membantu’, Dimarahin ‘dimarahi’, Nambahin ‘menambahkan’, Jalanin ‘menjalani’, Nyatuin ‘menyatukan’. Kata-kata di atas merupakan interferensi. Kata-kata tersebut menggunakan akhiran –in yang berasal dari dialek Jakarta. Hal inilah yang menyebabkan kata- kata tersebut mengalami interferensi. Kosakata yang berakhiran –in sering digunakan dalam majalah Gadis padahal kosakata itu sudah merusak kaidah bahasa Indonesia. Pembaca tidak memahami apakah tulisan yang terdapat dalam majalah Gadis itu sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia atau tidak, karena pemakaian interferensi dapat meringankan tulisan-tulisan agar tidak terkesan terlalu serius untuk dibaca. Bila interferensi dipakai terus menerus, maka kosakata bahasa Indonesia akan tersingkirkan. Namun, interferensi ini juga merupakan sebuah pengaruh yang besar bagi bahasa yang sedang berkembang seperti bahasa Indonesia. Walaupun pemakaiannya dianggap dapat merusak kaidah bahasa Indonesia, interferensi sudah memberi kontribusi kosakata kepada bahasa Indonesia. Universitas Sumatera Utara

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Interferensi merupakan suatu gejala terbesar, terpenting, dan paling dominan dalam bahasa. Interferensi merupakan penerapan dua buah sistem secara bersamaan dalam unsur suatu bahasa. Interferensi merupakan suatu penyimpangan dari norma-norma bahasa masing-masing yang terdapat dalam tuturan dwibahasawan. Interferensi pada tingkat apapun fonologis, morfologis, sintaksis, dan semantis merupakan penyakit sebab merusak bahasa. Setelah dilakukan penganalisisan terhadap data yang diteliti yaitu interferensi dalam majalah Gadis dari dua edisi yaitu No : 31. XXXVIII. 22 November-1 Desember 2011 dan No : 01. XL. 4-14 Januari 2013 dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Jenis interferensi dalam majalah Gadis dari dua edisi yaitu No : 31. XXXVIII. 22 November-1 Desember 2011 dan No : 01. XL. 4-14 Januari 2013 : - Interferensi fonologis, yang terdiri dari pengurangan atau penghilangan fonem dan perubahan atau pergantian fonem. - Interferensi morfologis, terdiri dari pembentukan kata dengan afiks. Afiks yang berasal dari bahasa Indonesia yang melekat dengan kosakata bahasa asing. Penggunaan afiks-afiks dari dialek Jakarta, seperti afiks ke- dan afiks – in. Universitas Sumatera Utara