Pengolahan dan Analisis Data

94 94 terhadap demikian banyak faktor dalam situasi yang senantiasa berubah. 2. Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus. Tidak ada alat penelitian lain seperti yang digunakan dalam penelitian kualitatif, yang dapat menyesuaikan diri dengan bermacam-macam situasi serupa itu. Suatu tes hanya cocok untuk mengukur variabel tertentu akan tetapi tidak dapat dipakai untuk mengukur macam-macam variabel lainnya. 3. Peneliti sebagai instrumen dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesa dengan segera untuk menentukan arah pengamatan untuk mengetes hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatan untuk mengetes hipotesis yang timbul seketika. 4. Hanya peneliti sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan segera menggunakannya sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan dan penolakan.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Melakukan analisis berarti melakukan kajian untuk memahami struktur suatu fenomena-fenomena yang berlaku di lapangan. Analisis dilaksanakan dengan melakukan telaah terhadap fenomena atau peristiwa secara keseluruhan, maupun terhadap bagian-bagian yang membentuk fenomena-fenomena tersebut serta hubungan keterkaitannya. Menurut Bogdan dan Taylor 1975:32 menyatakan analis data sebagai proses yang mencari usaha secara formal untuk menentukan tema dan merumuskan ide seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan ide itu. Seterusnya Gay 1987:211 “Analysis of data can investigated by comparing responses on one data with responses on other data.” Analisis data dilakukan dengan menguji kesesuaian antara data yang satu dengan data yang lain. Selanjutnya Sujana 1989 menyatakan analisis data kualitatif bertolak dari faktainformasi di 95 95 lapangan. Fakta atau informasi tersebut kemudian diseleksi dan dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan yang penuh makna. Analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan Nasution, 1996:126. Selanjutnya, ia menjelaskan menyusun data berarti menggolongkannya dala pola, tema atau kategori. Sementara menurut sogiyono 2005:89 analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melaksanakan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Analisis data bermaksud atas nama mengorganisasikan data, data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan dankomentas peneliti, gambar foto, dokumen, laporan dan lain-lain, dan pekerjaan analisis data adalah mengatur, mengurutklan, mengelompokkan dan memberikan suatu kode tertentu dan mengkategorikannya, pengelolaan data tersebut bertujuan untuk menentukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori substantif Moeloeng, 2007:103. Selanjutnya menurut Miles dan Huberman 1986 menyatakan bahwa, analisis data kualitatif tentang mempergunakan kata-kata yang selalu disusun dalam sebuah teks yang diperluas atau dideskripsikan. Pada saat memberikan makna pada data yang dikumpulkan, maka penulis menganalisis dan menginterpretasikan data, karena penelitian bersifat kualitatif, maka analisis data berlangsung mulai awal penelitian sampai penelitian berakhir yang 96 96 dituangkan dalam laporan penelitian yang dilakukan secara simultan dan terus- menerus. Selanjutnya interpretasi atau penafsiran data dilakukan dengan mengacu kepada rujukan teoritis yang berhubungan atau berkaitan dengan permasalahan penelitian. Analisis data dilakukan dalam suatu proses, proses berarti pelaksanaannya sudah dimulai dilakukan sejak pengumpulan data dan dilakukan secara intensif, yakni sesudah meninggalkan lapangan, pekerjaan menganalisis data memerlukan usaha pemusatan perhatian dan pengerahan tenaga fisik dan pikiran dari peneliti, dan selain analisis data peneliti juga perlu mendalami kepustakaan guna mengkonfirmasikan atau menjustifikasikan teori baru yang barangkali ditemukan. Dalam penelitian ini, analis data yang dipakai yaitu analis data dari Miles dan Huberman 1992: 16-18. Menurut Miles dan Huberman, terdiri atas tiga jalur kegiatan analisis data secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian datadisplay data, dan penarikan kesimpulanverifikasi. Langkah-langkah analisis data tersebut dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 1. Model Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data Secara Interaktif dari Miles dan Huberman PENYEDIAAN DATA DISPLAY DATA DATA COLLECTION REDUKSI DATA 97 97 Gambar di atas dapat dijelaskan bahwa tiga jenis kegiatan utama pengumpulan data reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulanverifikasi merupakan proses siklus dan interaktif. Peneliti harus siap bergerak diantara empat sumbu kumparan itu selama pengumpulan data, selanjutnya bergerak bolak-balik diantara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulanverifikasi. a. Reduksi data Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian, seorang peneliti dapat menemukan kapan saja waktu untuk mendapatkan data yang banyak, apabila peneliti mampu menerapkan metode observasi, wawancara atau dari berbagai dokumen yang berhubungan dengan subyek yang diteliti. Maknanya pada tahap ini, si peneliti harus mampu merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan field note, harus ditafsirkan, atau diseleksi masing- masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Reduksi data data reduction diartikan sebagai sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Data yang diperoleh jumlahnya cukup banyak, sehingga memerlukan pencatatan secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu dirangkum dan dipilih hal-hal yang pokok dan penting. Selama proses reduksi data peneliti dapat melanjutkan meringkas, mengkode, menemukan tema, reduksi data berlangsung selama penelitian di lapangan sampai pada pelaporan penelitian selesai. Reduksi data merupakan yang menajamkan untuk mengorganisasikan data, dengan demikian kesimpulannya 98 98 dapat diverifikasi untuk dijadikan temuan penelitian terhadap masalah yang diteliti. Reduksi data ini dilakukan dengan cara mengelompokkan data sesuai dengan aspek-aspek permasalahan penelitian. Dengan cara melakukan pengelompokkan tersebut maka peneliti dapat dengan mudah menentukan unit- unit analisis data penelitiannya. Adapun langkah-langkah koding data sebagai berikut: Pertama, peneliti menyusun transkrip kata demi kata atau catatan lapangan, memberi kolom kosong di kanan dan di kiri catatan, memungkinkan dilakukan koding. Kedua, peneliti secara urut dan kontinyu melakukan penomoran pada baris-baris transkrip. Ketiga, peneliti memberikan nama untuk masing-masing berkas dengan kode tertentu. Keempat, peneliti menggunakan kode yang sesuai dengan catatan penelitian tersebut. Membaca transkrip untuk mengidentifikasi kemungkinan tema-tema yang muncul. Tema ini dapat dimodifikasi proses pengambilan data berkutnya. Kelima, peneliti melakukan koding untuk memperoleh untuk memperoleh ide umum tentang tema, sekaligus menghindari kesulitan mengambil kesimpulan. Peneliti selalu membawa buku catatan, komputer atau tape recorder untuk mencatat pemikiran-pemikiran analisis yang muncul secara spontan. Ketujuh, peneliti membaca kembali data dan catatan analisis secara teratur, dan segera menuliskan tambahan-tambahan pemikiran, pertanyaan-pertanyaan dan ide tambahan begitu hal itu muncul. b. Display data Data yang telah direduksi kemudian disajikan atau ditampilkan display dalam bentuk deskripsi sesuai dengan aspek-aspek penelitian. Penyajian data ini 99 99 dimaksudkan untuk memudahkan peneliti menafsirkan data dan menarik kesimpulan. Sesuai dengan aspek-aspek penelitian ini, maka data atau informasi yang diperoleh dari lapangan disajikan secara berturut-turut mengenai keadaan aktual lokasi penelitian, dan strategi-strategi pengembangan pendidikan karakter melalui kegiatan ekstrakurikuler berbasis pembiasaan di SDN Sukarame 01 Kecamatan Caringin Kabupaten Garut. c. Kesimpulanverifikasi Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pemahaman terhadap data yang telah dikumpulkan. Sesuai dengan hakekat penelitian kualitatif, penarikan kesimpulan ini dilakukan dengan cara bertahap. Pertama, menarik kesimpulan sementara atau tentatif, namun seiring dengan bertambahnya data maka harus dilakukan verifikasi data dengan cara mempelajari kembali data yang telah ada. Kedua, verifikasi data juga dilakukan dengan cara meminta pertimbangan dari pihak-pihak lain yang ada keterkaitannya dengan penelitian, yaitu dengan meminta pertimbangan dari guru-guru lain, atau dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari sumber-sumber tertentu dengan sumber-sumber lain. Akhirnya peneliti menarik kesimpulan akhir untuk mengungkapkan temuan- temuan penelitian ini.

F. Keabsahana Temuan Penelitian

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PEMBIASAAN DI SDN GEDEG MOJOKERTO

0 14 26

ANALISIS PENDIDIKAN KARAKTER SISWA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KARAWITAN DI SDN PURWANTORO 1 MALANG

7 28 24

PELAKSANAAN PENDIDIKAN NILAI KEBANGSAAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN Pelaksanaan Pendidikan Nilai Kebangsaan Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan (Studi Kasus di SD Negeri 01 Blulukan Tahun Pelajaran 2014/2015).

0 3 12

PELAKSANAAN PENDIDIKAN NILAI KEBANGSAAN MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEPRAMUKAAN Pelaksanaan Pendidikan Nilai Kebangsaan Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan (Studi Kasus di SD Negeri 01 Blulukan Tahun Pelajaran 2014/2015).

0 3 15

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonog

0 4 20

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN ISLAM (ROHIS) Implementasi Pendidikan Karakter Religius Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS) (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Baturetno Kabupaten Wonog

0 1 16

PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SD MELALUI EKSTRAKURIKULER TARI REOG PONOROGO Pendidikan Karakter pada Siswa SD melalui Ekstrakurikuler Tari Reog Ponorogo (Studi Kasus Kegiatan Ekstra Tari di SDN Duwet Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelaj

1 1 16

PENDAHULUAN Pendidikan Karakter pada Siswa SD melalui Ekstrakurikuler Tari Reog Ponorogo (Studi Kasus Kegiatan Ekstra Tari di SDN Duwet Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2011/2012).

1 1 7

PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA SD MELALUI EKSTRAKURIKULER TARI REOG PONOROGO Pendidikan Karakter pada Siswa SD melalui Ekstrakurikuler Tari Reog Ponorogo (Studi Kasus Kegiatan Ekstra Tari di SDN Duwet Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri Tahun Pelaj

0 0 17

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI DI SDN LEMPUYANGAN 1 KOTA YOGYAKARTA.

1 3 343