BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Keputihan
2.1.1. Definisi keputihan
Keputihan atau fluor albus adalah istilah untuk menggambarkan gejala keluarnya cairan dari alat atau organ reproduksi melalui vagina, selain darah.
Keputihan merupakan gejala yang paling sering di temukan pada penderita ginekologi, adanya gejala ini diketahui karena mengotori celana si penderita
Wishnuwardani, 2005. Indikasi adanya masalah kesehatan jika keputihan tersebut mulai berubah
warna, gatal dan mengeluarkan bau yang kurang enak. Hampir semua perempuan mengalami keputihan minimal satu atau dua kali seumur hidupnya
Boyke, 2007
2.1.2. Teori keputihan
Keputihan adalah salah satu gejala telah terjadinya infeksi pada organ reproduksi melalui vagina yang ditandai dengan keluarnya cairan akibat
infeksi, mengandung banyak leukosit, warna putih, kekuning-kuningan sampai kehijau-hijauan., biasanya kental dan berbau Indarti, 2000.
Adanya keputihan menandakan terjadinya infeksi di dalam tubuh, maka dari itu gizi juga mempunyai peran penting untuk mencegah terjadinya infeksi.
Misalnya: protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur keseimbangan air didalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya
Universitas Sumatera Utara
memelihara netralitas tubuh untuk membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke
dalam tubuh Almatsier, 2004 .
1. Penyebab keputihan : 1.
Bakteri. Bakteri yang masuk ke liang vagina, juga menjadi penyebab keputihan,
Misalnya: Gonokokus, Chalamidya trachomatis, Gardnerella, dan Treponema pallidum.
2. Jamur.
Jamur ternyata punya peran pula sebagai penyebab keputihan, Penyebabnya yaitu spesie Candida . Ciri-cirinya cairan kental, putih
susu, dan gatal. Akibat jamur ini vagina akan terlihat kemerahan akibat gatal.
3. Parasit dan Virus
Parasit yang sering ditemukan pada orang dewasa adalah Trichomonas vaginalis, sedangkan pada anak-anak Enterobiasis. Untuk virus
biasanya disebabkan oleh Human Papiloma Virus HPV dan Herpes simplex. Selain itu adanya benda asing dalam vagina, kanker, dan
menopause juga dapat menjadi penyebab datangnya keputihan. 4.
Sisa kotoran buang air besar yang tertinggal karena pembasuhan yang kurang sempurna
5. Buang air besar yang tidak setiap hari.
Universitas Sumatera Utara
Buang air besar yang tidak setiap hari juga merangsang sekresi lendir dari vagina karena adanya massa berupa kotoran di saluran poros usus yang
berada di belakang vagina. 6.
Karena kanker Keputihan akibat kanker rahim dan kanker leher rahim
7. Diet
Diet ketat terhadap produk susu dan pemanis buatan 8.
Celana yang ketat Pemakaian celana yang ketat misalnya jeans jika sering digunakan dapat
menyebabkan keputihan karena sirkulasi di daerah tersebut terganggu 9.
Pakaian dalam dari bahan nylon 10.
Karena kehamilan Wishnuwardani, 2005.
2. Menurut Boyke dikenal dua jenis keputihan yaitu
1. Keputihan fisiologis
▪ Tidak gatal ▪ Tidak bau
▪ Datangnya menjelang masa subur ▪ Biasanya juga datang menjelang perempuan dewasa haid.
2. Keputihan patologis
▪ Gatal ▪ Berbau amis seperti ikan mentah atau anyir
▪ Berubah warnanya.
Universitas Sumatera Utara
3. Kondisi normal yang dapat menyebabkan sekret keluar berlebihan 1.
Bayi baru lahir hingga berusia kira-kira 10 hari. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon estrogen dari ibunya.
2. Masa sekitar menarche atau pertama kalinya haid datang. Keadaan ini
ditunjang oleh hormon estrogen. 3.
Seorang perempuan yang mengalami kegairahan seksual. Hal ini berkaitan dengan kesiapan vagina untuk menerima penetrasi pada vagina.
4. Masa disekitar ovulasi karena produksi kelenjar-kelenjar mulut rahim
5. Kehamilan yang menyebabkan meningkatnya suplai darah ke daerah vagina
dan mulut rahim serta penebalan dan melunaknya selaput lendir vagina. 6.
Akseptor kontrasepsi pil dan akseptor spiral 7.
Pengeluaran lendir yang bertambah pada perempuan yang sedang menderita penyakit kronik atau pada perempuan yang mengalami stress Wishnuwardani,
2005 4. Tampilan keputihan abnormal
1. Sekret berlebihan putih seperti kepala susu dan menyebabkan bibir kemaluan
gatal. 2.
Sekret berlebihan berwarna putih kehijau-hijauan atau kekuning-kuningan dengan bau yang tidak sedap.
3. Keputihan disertai nyeri perut bagian bawah atau nyeri panggul bagian
belakang dan badan terasa sakit dan meriang. Infeksi organ didalam rongga panggul
Universitas Sumatera Utara
4. Sekret sedikit atau banyak berupa nanah, rasa sakit dan rasa terbakar saat
berkemih, terjadi beberapa waktu setelah berhubungan seksual dengan pasangan yang sedang ada keluhan pada kemaluannya kemungkinan
gonorehoeae 5.
Sekret kecoklatan seperti darah, terjadi setelah senggama kemungkinan penyebabnya adanya erosi pada mulut rahim porsio
6. Sekret bercampur darah terjadi ditengah siklus haid atau setelah senggama.
Kemungkinan adanya polip pada servik. 7.
Sekret bercampur darah disertai bau yang khas akibat banyaknya sel-sel yang mati kemungkinan penyebabnya adanya proses keganasan kanker
Wishnuwardani, 2005.
2.1.3. Diagnosis
Gatal pruritis dan duh cairan vagina. Karakter duh vagina seperti keju, lunak berwarna putih susu, mungkin bergumpal dan tidak berbau. Rasa nyeri
pada vagina, sensasi terbakar pada vulva, dispareuni dan disuria juga dapat dikeluhkan Felix, 2007.
Pemeriksaan kasus keputihan Pemeriksaan dilakukan sebagai konfirmasi terhadap gejala yang
disampaikan klien atau yang timbul pada waktu anamnesa. 1.
Genetalia luar Pemeriksaan untuk mengetahui ;
a. Tanda kemerahan
b. Cairan yang keluar dari vagina
Universitas Sumatera Utara
c. Luka atau rasa nyeri kalau di sentuh
d. Kelainan lain
2. Genetalia dalam
Pemeriksaan dalam spekulum steril, vagina dan servik diperiksa terhadap a.
Tanda peradangan pada selaput lendir vagina atau servik dan adanya nanah b.
Cairan vagina duh tubuh vagina Sofyan, 2006.
2.1.4. Penanggulangan
Penanggulangan adalah berbagai obat penawar atau pamungkas dari yang murah sampai yang mahal untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Pada penanganan keputihan dikenal beberapa cara : 1.
Pengobatan 2.
Sebagai penawar saja 3.
Minum Susu 4.
Obat pemusnah atau pamungkas 5.
Melakukan penghancuran lokal pada adanya kutil dileher rahim, liang senggama atau bibir kemaluan atau melakukan pembedahan
6. Pemantauan
7. Penyembuhan
8. Jadwal kunjungan
1. Pengobatan.
Terapi adalah memberikan keyakinan pada pasien cairan tersebut tidak patogen dan bau seperti ikan itu tidak tercium oleh orang lain. Beberapa
perempuan mengalami keputihan rekuren dan tidak menunjukkan adanya patogen
Universitas Sumatera Utara
pada pemeriksaan berkali-kali. Kasus ini sulit diobati beberapa perempuan menggunakan douche pencuci berulang kali untuk menjaga kebersihan vagina.
Praktek ini dapat meningkatkan kemungkinan infeksi vagina karena mengurangi laktobasil vagina. Jika pasien memerlukan obat-obatan dapat diberikan jelli untuk
mengasamkan vagina acijell. Antibiotik harus dihindari karena dapat memperbanyak cairan dari pada menyembuhkannya Llewellyn,2002
2. Sebagai penawar saja
Banyak dijual dipasaran beberapa larutan antiseptik mulai dari Betadine vagina kit, Intima, Dettol yang digunakan untuk membersihkan cairan keputihan
dari liang senggama, akan tetapi tidak untuk membunuh kuman penyebabnya. Pada kejadian kanker stadium lanjut seorang dokter akan memberikan pengobatan
dengan melakukan penyinaran dengan radioaktif atau penyuntikan sitostatika dengan maksud tidak mengobati penyakitnya tetapi hanya menghambat
pertumbuhan atau penyebaran kanker lanjut saja.
3. Minum Susu
Sebuah uji klinis yang dilakukan di poliklinik sitologi Cipto mangunkusumo membuktikan manfaat ekstra susu bagi kesehatan vagina, khususnya dalam
menjaga keseimbangan ekosistem vagina adalah Lactasid. Lactasid mengandung asam laktat dan laktoserum yang diekstra dari susu sehingga aman untuk
digunakan setiap hari karena cara kerjanya yang alami. Susu menyediakan makanan bagi bakteri baik karena laktasid dapat mencegah pertumbuhan
organisme berbahaya yang dapat menyebabkan keputihan dengan keluhan gatal dan bau yang tidak sedap
Universitas Sumatera Utara
4. Obat pemusnah atau pamungkas
Golongan Azol adalah pilihan untuk vaginitis candida akut. Apabila terdapat vulvitis juga dapat digunakan krim klotrimazole, econazole, atau miconazole.
Krim Nystatin juga dapat digunakan tapi krim ini dapat mewarnai celana dalam. Pengobatan dilakukan selama satu sampai dua minggu atas resep dokter. Angka
kesembuhan dengan menggunakan antimikotik golongan Azole mencapai 80-90 Glasier, 2001.
5. Melakukan penghancuran lokal
Dilakukan operasi berupa pengangkatan sebagian jaringan leher rahim dengan menggunakan kawat berlubang yang dialiri listrik atau dipancung berbentuk
kerucut ke bawah menggunakan pisau operasi yang disebut dengan konisasi. Juga dapat dilakukan pengangkatan seluruh badan kandungan yang disebut sebagai
histerektomia pada adanya prakanker leher rahim dengan jumlah anak yang telah cukup atau adanya kanker leher rahim stadium Ia. Jika kanker leher rahim telah
mencapai stadium klinik Ib atau Iia dilakukan histerektomia radikal dimana selain badan kandungan juga disertai oleh pengangkatan kelenjar getah bening sekitarnya
regional.
6. Pemantauan
Setelah tindakan pengobatan selesai pasien yang menderita keputihan harus dikontrol dengan melakukan kunjungan ulang untuk memastikan apakah keputihan
tadi telah sembuh. Semua obat-obatan antibiotik biasanya diberikan selama 7-14 hari kecuali obat anti jamur saat ini banyak yang berdosis tunggal satu kali minum
saja Sianturi, 2004.
Universitas Sumatera Utara
7. Penyembuhan
Jika terjadi luka penyembuhan dapat terjadi setelah 7-10 hari dan pembengkakan akan hilang setelah 7-14 hari. Jika dilakukan tindakan pembedahan
pada leher rahim atau liang senggama. Maka munculnya jaringan normal setelah 4- 6 minggu dan jaringan baru tersebut merupakan jaringan perbaikan. Pada leher
rahim selain ditandai pematangan sel epitel muda yang ditandai dengan inti yang besar juga tumbuh jaringan ikat Sianturi, 2004.
8. Jadual kunjungan
Jika dilakukan tindakan pembedahan lokal pada leher rahim maka jadual kunjungan akan ditentukan pada kurang lebih 6 minggu dari saat tindakan. Pada
saat itu akan dilakukan ulangan pemeriksaan papsmear dan juga mungkin disertai pemeriksaan mikrobiolgik untuk menilai apakah infeksi telah benar-benar sembuh
atau masih ada atau timbul suatu infeksi yang baru. Kendala dari penyembuhan ini jika ada hubungan yang tak terduga dari suami yang belum diobati atau terjadi
perdarahan akibat melakukan senggama segera setelah dilakukan tindakan pembedahan lokal Sianturi, 2004.
2.1.5. Pencegahan
Pencegahan adalah mencegah terjadinya penyakit selama hal ini mungkin dilakukan.
1. Kebersihan daerah kemaluan
Kebersihan daerah kemaluan perlu diperhatikan. Kebiasaan membersihkan daerah kemaluan setelah buang air kecil atau buang air besar harus benar. Cara
cebok yang aman adalah mengalirkan air dari depan ke belakang sedemikian
Universitas Sumatera Utara
pula saat mengeringkannya, bila arah ini salah maka kuman dari daerah anus dapat mencemari sekitar vagina yang lebih sensitif untuk mengalami infeksi.
2. Dalam keadaan haid atau menggunakan pembalut, gunakanlah pakaian dalam
yang pas sehingga pembalut tidak bergeser dari belakang ke depan 3.
Hati-hati menggunakan kloset umum basah. 4.
Jangan gunakan handuk bersama orang lain dan hindari penggunaan pakaian renang basah bergantian.
5. Selain itu keputihan sering terjadi bersamaan dengan reaksi alergi pada daerah
kemaluan terhadap bahan sintetis dari pakaian dalam atau pembalut perempuan, sebaiknya gunakan pakain dalam dari katun.
6. Hindari pula penggunaan celana panjang yang ketat dan tebal seperti jeans
terus-menerus karena dapat menggangu sirkulasi atau peredaran darah, sehingga menimbulkan sekret berlebihan.
7. Buang air besar yang tidak setiap hari juga merangsang sekresi lendir dari
vagina karena adanya massa disaluran poros usus yang berada di belakang vagina.
8. Jangan merutinkan penggunaan cairan pencuci vagina, deodoran vagina,
menyabuni daerah kemaluan berlebihan sehingga kelembaban daerah tersebut terganggu.
9. Pemakaian jamu, berendam dengan air sirih, dan lain-lain pada umumnya
mengurangi gejala. Bila ada jamur, kurangi konsumsi gula dan karbohidrat. 10.
Memakai alat pelindung terhadap kemungkinan tertularnya penyakit kelamin dapat dilakukan dengan menggunakan kondom Wishnuwardani, 2005
Universitas Sumatera Utara
11. Pemeriksaan dini
Kanker leher rahim dapat dicegah secara dini dengan menggunakan pemeriksaan papsmear secara berkala. Dengan pemeriksaan papsmear dapat
diamati adanya perubahan sel-sel normal menjadi kanker yang terjadi berangsur-angsur, bukan secara mendadak yang ditandai dengan keputihan
sebelum kanker leher rahim timbul maka akan melalui fase prakanker dulu untuk jangka panjang dan jika tidak diobati baru gejala kanker yang
sesungguhnya dapat terlihat Sianturi, 2004.
2.2. Pengetahuan
Pengetahuan adalah mendapatkan hasil ”tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra yakni: penglihatan, pendengaran, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmojo,
2003. Sebelum orang mengadopsi perilaku didalam diri orang tersebut terjadi proses
yang berurutan yakni: 1.
Awarenes kesadaran. Orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebuh dahulu terhadap stimulus objek
2. Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap
subjek sudah mulai timbul 3.
Evaluation menimbang-nimbang terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.
Universitas Sumatera Utara