2.3.3 Kondisi Lingkungan
Salah satu faktor penting dalam mendukung pertumbuhan adalah nutrisi. Nutrisi untuk pertumbuhan mikroba dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu mikro
nutrien dan makro nutrient. Mikro nutrien terdiri dari elemen yang diperlukan dalam jumlah sedikit akan tetapi diperlukan dalam proses metabolisme. Mikro
nutrient tersebut adalah Mo
2+
, Zn
2+
, Cu
2+
, Mn
2+
, Na
2+
, vitamin, hormon pertumbuhan dan precursor metabolisme. Makro nutrien terdiri dari elemen yang
diperlukan dalam jumlah yang banyak dan penting dalam pertumbuhannya seperti karbon, nitrogen, oksigen, sulfur, pospat, Mg
2+
, K
+
, dan Ca Shuler Kargi, 2002.
Selain nutrisi, suhu dan pH juga berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri.
sp. secara alami tumbuh baik pada pH netral, pH mempengaruhi reaksi enzimatis. Protein pada kondisi terlarut cenderung mudah berinteraksi
dengan pelarutnya, sehingga bila terjadi perubahan pH larutan diatas atau dibawah pH optimum, maka akan langsung bersentuhan dengan sisi aktif enzim sehingga
akan terjadi penurunan aktivitas enzim dengan cepat. Perubahan pH berpengaruh terhadap perpindahan proton dalam membran sel Sing
., 2008. Suhu memiliki peran penting dalam proses pertumbuhan maupun
pembentukan metabolit. Peningkatan suhu 10˚C pada saat pertumbuhan dapat meningkatkan kecepatan tumbuh dua kali lipat. Peningkatan suhu diatas optimum
dapat mengakibatkan penurunan dan kematian sel. Suhu juga berpengaruh terhadap proses produksi. Suhu yang tinggi dapat membatasi suatu produksi
karena dapat mengakibatkan pemutusan ikatan ion dan hidrogen pada struktur stabil enzim yang berakibat terjadinya denaturasi Shuler Kargi, 2002.
2.4 Bakteri Pembentuk Spora dan Manfaatnya
Bakteri pembentuk spora meliputi genus dan
. merupakan bakteri Gram7negatif yang
, memiliki endospora yang terletak di bagian terminal sampai subterminal dari sel
Universitas Sumatera Utara
bakteri tersebut. Bakteri ini tumbuh pada suhu 20770˚C optimum 30750˚C, tersebar di tanah dan rumen Holt
., 1994. Beberapa jenis dari genus
yang sudah dilaporkan dapat membentuk spora adalah
, ,
, ,
dan yang dapat dijumpai
di dalam tanah. merupakan bakteri tanah gram positif
berbentuk batang dan pembentuk endospora. Endospora memiliki
dinding yang tebal dan resisten terhadap kondisi fisik yang kurang menguntungkan seperti suhu tinggi, kekeringan, asam, radiasi dan terhadap
bahan7bahan kimia seperti desinfektan. bersifat aerobik,
memiliki flagel yang terdapat pada seluruh permukaan sel. Bakteri ini juga mempunyai suatu keistimewaan yaitu memiliki kemampuan untuk membentuk
kristal protein yang dibentuk di luar spora di dalam sel bakteri Bai ., 1993.
Beberapa jenis dari genus diantaranya adalah
dan yang dikenal sebagai bakteri kelompok
PGPR. Bakteri tersebut mampu menginduksi pertumbuhan dan ketahanan tanaman terhadap penyakit melalui berbagai mekanisme. Bakteri juga
dapat membentuk endospora jika tanah dalam keadaan basa Sulistiani, 2009. Bakteri pembentuk endospora dianggap sebagai komponen penting di
dalam tanah. Kelompok bakteri ini berperan dalam siklus nitrogen tanah, oksidasi belerang dan transformasi unsur hara lainnya serta kemampuannya menghasilkan
enzim kitinase yang dapat mendegradasi dinding sel jamur dan eksoskeleton serangga Sulistiani, 2009.
banyak digunakan untuk menghasilkan insektisida mikroba. Secara komersial bioinsektisida
telah digunakan secara luas untuk mengendalikan larva serangga hama Quinlan Lisansky, 1985.
Penggunaan sebagai insektisida mikroba diharapkan semakin
meningkat dan berkembang dengan ditemukannya galur7galur yang mempunyai aktivitas daya bunuh larva serangga yang lebih kuat Rupar
., 1991. adalah salah satu bakteri probiotik yang dapat
digunakan untuk memperbaiki kualitas lingkungan tambak Bakteri ini mampu 9
Universitas Sumatera Utara
menetralisir amoniak dengan menghambat proses denitrifikasi untuk membentuk nitrit dan nitrat serta bahan organik yang dapat menyebabkan pencemaran di
perairan. Bahan organik tersebut akan didegradasi dan ammonia akan dinetralisir oleh
Sumaryanto Trismilah, 2005.
2.5 sp.