19 Berdasarkan pendapat di atas dapat diartikan bahwa sitasi adalah
mencantumkan atau mengutip pernyataan berdasarkan sumber rujukan seperti buku atau yang lain dengan menyertakan sumber kutipan pernyataan orang lain.
Purnomowati 2005, 3 menyatakan bahwa sitasi, sitiran atau citation adalah informasi ringkas tentang dokumen yang disitir dan disisipkan dalam teks,
sementara informasi selengkapnya dimuat pada daftar referensi. Referensi yang dimaksud dalam pendapat tersebut adalah deskripsi bibliografi dari dokumen yang
disitir, umumnya disusun berupa daftar yang disajikan pada akhir bab pada suatu artikel atau buku.
Sedangkan Reitz 2006 dalam Istiana 200, 4 menyebutkan bahwa: Sitiran merupakan acuan tertulis dari sebuah karya atau bagian sebuah
karya dapat berupa buku, artikel, disertasi, laporan, komposisi musik dan sebagainya yang dihasilkan oleh pengarang, penyunting, komposer dan
sebagainya, yang secara jelas mengidentifikasi suatu dokumen, di mana karya itu diperoleh.
Prawira 2
005, 9 menyatakan bahwa “sitiran adalah pernyataan yang diterima suatu dokumen dari dokumen lain sedangkan rujukan adalah pernyataan
yang diberikan sebuah dokumen kepada dokumen lain”. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sitiran adalah
informasi yang menyatakan acuan mengutip penyataan dari suatu dokumen atau sumber rujukan dapat berupa buku, artikel, disertasi, laporan, komposisi musik
dan sebagainya dengan menyertakan sumber kutipan secara jelas.
2.3.2 Analisis Sitiran
Analisis sitiran merupakan bagian dari bibliometrika, menurut Ikpaahindi dalam Elita 2008, 9 menyatakan bahwa:
Universitas Sumatera Utara
20 Metode bibliometrika dapat dilakukan dengan cara penghitungan analisis
sitiran langsung direct citation counting yang digunakan dalam analisis sitiran. Oleh karena itu pengertian analisis sitiran mengandung makna
yang sama dengan kajian sitiran, bahkan secara lebih lengkap disebut kajian analisis sitiran.
Menurut Rousseau 2008, analisis sitiran merupakan cabang dari bibliometrik yang menganalisis poladan frekuensi sitiran. Analisis dilakukan
terhadap pengarang, jurnal, disiplin ilmu, dan aspek terkait lainnya. Analisis sitiran adalah kajian bibliometrika yang secara khusus mengkaji
tentang sitiran yaitu melakukan analisis terhadap daftar pustaka atau bibliografi yang tercantum dalam sebuah dokumen Hasugian, 2005, 3.
Hurt dalam Elita 2008, 9 menyatakan bahwa “analisis sitiran biasanya dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan literatur pada
subjek tertentu yang juga berkorelasi dengan perkembangan subjek tersebut. Sehingga dari tiap kelompok subjek dapat diketahui kelas subjek yang dominan”.
Menurut Hartinah 2002 analisis sitiran adala h “penyelidikan melalui data
sitiran dari suatu dokumen, baik dokumen yang disitir maupun dokumen yang menyitir”. Hartinah 2002 menyatakan bahwa pada kajian bibliometrika banyak
digunakan analisis sitiran sebagai cara untuk menentukan berbagai kepentingan atau kebijakan seperti:
1. Evaluasi program riset.
2. Penentuan ilmu pengetahuan.
3. Visualisasi suatu disiplin ilmu.
4. Indikator iptek.
5. Faktor dampak dari suatu majalah journal impact factor.
6. Kualitas suatu majalah.
7. Pengembangan koleksi majalah, dan lain–lain.
Universitas Sumatera Utara
21 Menurut Guha dalam Elita 2008, 5 mengemukakan beberapa
penggunaan sekunder sitiran: 1. Dipergunakan sebagai bibliografi
2. Mempersiapkan daftar peringkat majalah 3. Dipergunakan sebagai daftar peringkat
4. Mengetahui hubungan penggunaan berbagai bentuk dokumen 5. Mengetahui umur penggunaan dokumen
6. Mengetahui keterhubungan dan keterkaitan subjek-subjek 7. Mengetahui asal-usul atau akar dari subjek ilmu
8. Kajian sitiran dari abstrakindeks majalah dan kegunaannya
Menurut Mirmani 2009, 7 ada beberapa metode analisis sitiran yaitu : a. Menghitung jumlah sitiran: menentukan sumber yang akan digunakan
dalam penelitian. Sumber yang digunakan dapat berupa jurnal, buku, disertasi dan sejenisnya. Saat ini, yang paling banyak dikaji adalah jurnal.
b. Indeks kesegeraan immediacy index adalah untuk menghitung peringkat berdasarkan perbandingan sitasi satu jurnal dalam tahun tertentu dengan
jumlah artikel yang diterbitkan oleh jurnal tersebut pada tahun yang sama. Indeks ini menujukkan suatu ukuran seberapa cepat sekelompok dokumen
artikel dari suatu jurnal disitir pada tahun yang sama.
c. Faktor dampak impact factor adalah ukuran pengaruh suatu kelompok dokumen pada suatu kelompok yang ditentukan. Ukuran ini diperoleh dari
perbandingan antara berapa kali sebuah majalah diacu dengan jumlah artikel yang diterbitkan oleh majalah tersebut pada periode tertentu.
d. Berdasarkan sitiran per N kata dilakukan dengan menghitung jumlah sitiran dalam waktu tertentu.
Aspek-aspek yang dapat dikaji dalam analisis sitiran adalah sebagai berikut: “pola sitiran, karakteristik dokumen, dan pola kepengarangan” Sutardji
2003, 4. Pola sitiran mencakup jumlah sitiran, dan jumlah otositiran self- citation. Oto sitiran adalah artikel yang pengarangnya menyitir tulisan sendiri.
Karakteristik dokumen adalah sifat yang berkaitan dengan jenis, tahun terbit, usia, bahasa pengantar dokumen yang disitir, dan peringkat majalah yang disitir.
Sedangkan pola kepengarangan mencakup jumlah penulis, penulis yang paling sering disitir, pengarang tunggal atau ganda.
Universitas Sumatera Utara
22 Berdasarkan pendapat di atas analisis sitiran merupakan metode
bibliometrik yang menganalisis pola dan frekuensi sitiran, pertumbuhan literatur berdasarkan pengarang, jurnal, disiplin ilmu, dan aspek terkait lainnya dengan
cara penghitungan analisis sitiran langsung direct citation counting. Hal ini digunakan untuk berbagai kepentingan salah satunya untuk mengukur atau
menilai impact factor suatu jurnal.
2.3.3 Konsep Citation Indexes