xxxii
3. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk menguji tingkat seberapa besar suatu pengukur untuk  mengukur  dengan  stabil  dan  konsisten  yang  besarnya  ditunjukkan  oleh  nilai
koefisien,  yaitu  koefisien  reliabilitas.  Dalam  penelitian  ini  uji  reliabilitas  dilakukan menggunakan  metode  Cronbach’s  Alpha  dengan  menggunakan  bantuan  program
SPSS for Windows versi 15.0. Klasifikasi nilai Cronbach’s Alpha, sebagai berikut : a Nilai Cronbach’s Alpha antara 0,80 - 1,0 dikategorikan reliabilitas baik.
b Nilai  Cronbach’s  Alpha  antara  0,60  –  0,79  dikategorikan  reliabilitas  dapat diterima.
c Nilai Cronbach’s Alpha ≤  0,60 dikategorikan reliabilitas buruk.
4. Uji Normalitas Data
Menurut  Ghozali  2005,  uji  normalitas  data  dilakukan  dengan  tujuan  untuk mengetahui  apakah  sampel  yang  diambil  telah  memenuhi  kriteria  sebaran  atau
distribusi  normal.  Pengujian  normalitas  data  dilakukan  dengan  menggunakan  uji Kolmogorov-Smirnov.  Dengan  uji  ini  dapat  diketahui  apakah  distribusi  nilai-nilai
sampel yang teramati terdistribusi normal. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dengan  dua  arah  two-tailed  test,  yaitu  dengan  membandingkan  probabilitas  p
value yang diperoleh dengan taraf signifikansinya adalah 0,05. Jika p value  0,05, maka  data  tersebut  berdistribusi  normal  dan  sebaliknya.  Menurut  Ghozali  2005,
apabila  terjadi  gejala  normalitas  pada  model  regresi  dapat  dihilangkan  dengan transformasi data.
xxxiii
5. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas Menurut Ghozali, 2005 menyatakan multikolonieritas adalah situasi adanya
korelasi  antara  variabel  independen  yang  satu  dengan  variabel  independen  yang lainnya.  Uji  multikolonieritas  dilakukan  dengan  meregresikan  model  analisis  dan
melakukan  uji  korelasi  antara  variabel  independen  dengan  menggunakan Tolerance  Value  dan  Varians  Inflating  Factor  VIF.  Tolerance  mengukur
veriabilitas  variabel  independen  yang  terpilih  yang  tidak  dijelaskan  oleh  variabel independen  lainnya.  Apabila  nilai  Tolerance  diatas  0,10  dan  VIF  dibawah  10
menunjukan tidak terjadi multikolinieritas. Model regresi yang baik adalah apabila dalam model tersebut tidak terjadi korelasi antar variabel independennya.
2. Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota serangkaian observasi yang
diurutkan  menurut  waktu  atau  ruang.  Model  regresi  yang  baik  adalah  apabila model tersebut tidak terjadi autokorelasi.  Apabila terjadi gejala autokorelasi pada
model  regresi,  maka  dapat  dihilangkan  dengan  melakukan  transformasi  data  dan menambah  data  observasi.  Pengujian  autokorelasi  dalam  model  analisis  regresi
dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa pengujian, antara lain uji Durbin- Watson  statistik-d,  dengan  membandingkan  nilai  Durbin  Watson  hitung  d
dengan nilai Durbin Watson tabel yaitu batas lebih tinggi upper bond atau d
u
dan batas  lebih  rendah  lower  bond  atau  d
1
.  Kriteria  pengujiannya  adalah  sebagai berikut:
a  Jika 0  d  d
1
, maka terjadi autokorelasi positif b Jika  d
1
d    d
u
,  maka  tidak  ada  kepastian  apakah  terjadi  autokorelasi  atau
xxxiv tidak ragu-ragu
c  Jika 4-d
1
d  4, maka terjadi autokorelasi negatif d Jika 4-d
u
d  4-d
1
, maka tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau tidak ragu-ragu
e  Jika d
u
d  4-d
u
, maka tidak terjadi autokorelasi baik positif atau negatif.
3. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.  Jika  variance  tetap,  maka  disebut  homokedastis  dan  jika  berbeda  disebut
heteroskedastisitas.  Uji  heteroskedastisitas  dalam  penelitian  ini  menggunakan  uji park. Menurut Ghozali 2005 uji park dilakukan dengan cara :
a.  Lakukan uji regresi utama kemudian dapatkan nilai variabel residual b.  Kuadratkan nilai residual dengan melakukan transformasi data
c.  Hitung logaritma dari kuadrat residul dari menu transform compute d.  Regresikan  hasil  variabel  logaritma  dari  kuadrat  residual  sebagai  variabel
dependen dengan variabel independen. e.  Jika  output  SPSS  memberikan  hasil  yang  tidak  signifikan  hal  tersebut
menunjukkan tidak terjadi heteroskedastisitas.
6. Uji Hipotesis