Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

lii 3. Sumber data Tertulis Sumber data tertulis diambil dari data yang telah terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh instansi maupun perorangan diluar penelit. Data ini berupa data monografi kabupaten Karanganyar, dokumentasi atau arsip lainnya yang berupa kebijakan pemerintah terkait pengembangan Agroforestri di hutan Bromo Karanganyar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara atau diskusi, observasi, pencatatan, kajian dokumen dan arsip, yang masing-masing secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Wawancara Wawancara adalah pengumpulan data dengan cara percakapan dengan mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, menurut Blaxter, et al 1996 wawancara adalah metode yang meliputi tanya jawab atau diskusi persoalan dengan orang-orang. Itu adalah teknik yang sangat bermanfaat untuk mengumpulkan data yang tak mungkin dapat diperoleh dengan teknik seperti observasi dan kuisioner. Secara umum ada dua teknik wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstrukturmendalam indepth interviewing. Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara yang sering juga disebut wawancara terfokus yang biasa digunakan dalam penelitian kuantitatif. Dalam penggunaannya, peneliti harus menentukan masalahnya terlebih dahulu sebelum dilakukan wawancara. Berbeda dengan teknik wawancara terstruktur, teknik wawancara secara mendalam merupakan cara penggalian data yang efektif dengan mengungkap apa yang tersembunyi disanubari seseorang, apakah itu masa lampau, masa kini, maupun masa depan Bungin, 2003. Wawancara ini bertujuan umtuk memperoleh bentuk-bentuk tertentu informasi dari semua informan tetapi susunan kata dan urutannya disesuaikan dengan ciri-ciri setiap sumber Mulyana, 2003. Wawancara dalam penelitian kualitatif pada liii umumnya tidak dilakukan secara terstruktur ketat seperti penelitian kuantitatif tetapi dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam karena peneliti merasa tidak mengetahui apa yang belum diketahuinya Sutopo, 2002. Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam untuk mendapatkan informasi selengkap mungkin. Sebelum melakukan wawancara peneliti menyiapkan pedoman wawancara yang berisi beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan, selanjutnya wawancara dilakukan sesuai dengan irama wawancara agar lebih produktif dan lancar. Kemudian peneliti menjaga arah wawancara agar tetap terfokus dan mendalam dengan menanyakan pertanyaan yang sama sebagai ulangan. Hasil wawancara didokumentasikan dalam bentuk catatan dan rekaman suara. 2. Observasi Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui pencatatan dan pengamatan. Menurut Sutopo 2002 observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pada observasi langsung dapat dilakukan dengan mengambil peran yaitu peneliti menghadiri lokasi penelitian sepengetahuan obyek yang diteliti, mengamati dan mencatat setiap hal yang berlangsung apa adanya. Selain itu juga dapat dilakukan dengan tidak berperan, maksudnya adalah kehadiran peneliti dalam melakukan observasi tidak diketahui oleh obyek yang diamati. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih tempat khusus diluar perhatian obyek yang diamati atau bisa juga melakukan pengamatan melalui rekaman video, siaran televisi maupun foto. Dalam penelitian ini observasi dilakukan dengan mendatangi langsung lokasi penelitian baik dikantor maupun di hutan Bromo Karanganyar. Kegiatan ini akan dilakukan bersamaan dengan wawancara yang dilakukan bersama informan yang langsung ditemui dilapangan. Observasi ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas organisasi dan tingkah-laku implementator, liv kondisi lahan agroforestri yang ada, aktivitas petani dalam mengusahakan agroforestri, serta sarana dan prasarana yang ada dalam proses implementasi agroforestri 3. Pencatatan Pencatatan merupakan cara pengumpulan data dengan mencatat berbagai informasi yang dibutuhkan dan berkaitan dengan penelitian dari sumber-sember data yang berkaitan. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong 2004 catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami dan dipikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Catatan lapangan terdiri dari dua bagian yaitu deskriptif yang merupakan catatan hasil pengamatan secara rinci dan lengkap baik yang dilihat maupun didengar, serta catatan reflektif yang merupakan pelengkap deskripsi, catatan data juga berisi kalimat-kalimat yang mencerminkan pendapat dan pemikiran pribadi peneliti mengenai berbagai hal yang ditelitinya. Walaupun data yang diperoleh dari hasil wawancara telah terekam dalam bentuk suara, namun peneliti juga tetap menulis data-data penting yang diperoleh baik saat wawancara maupun saat pengamatan sebagai pelengkap hasil rekaman wawancara. Setelah data terkumpul kemudian peneliti memberikan tanggapan terhadap data tersebut berdasarkan teori yang telah ada. 4. Kajian Dokumen dan Arsip Kajian dokumen dan arsip adalah pengumpulan dokumen dan arsip yang berkaitan dengan penelitian kemudian dikaji secara mendalam untuk mengetahui dan memahami latarbelakang suatu peristiwa sehingga dapat memudahkan peneliti untuk memahami proses suatu peristiwa terjadi. Sumber data yang berupa arsip dan dokumen biasanya merupakan sumber data pokok dalam penelitian kesejarahan, terutama untuk mendukung proses interpretasi dari setiap peristiwa yang diteliti Sutopo, 2006. Menurut Yin dalam Sutopo 2006 teknik mencatat dokumen ini lv disebut sebagai content analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya. Maksudnya adalah dalam melakukan teknik ini perlu disadari bahwa peneliti bukan sekedar mencatat isi penting yang tersurat dalam dokumen atau arsip, tetapi juga tentang maknanya yang tersirat. Oleh karena itu dalam menghadapi beragam arsip dan dokumen tertulis sebagai sumber data, peneliti harus bisa bersikap kritis dan teliti. Dengan memahami latar belakang terjadinya suatu peristiwa, akan lebih memudahkan bagi peneliti dalam melakukan kajian peristiwa tersebut.

F. Validitas Data