xlix apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya Sutopo,
2002.
B. Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi dalam penelitian ini diambil secara purposive sengaja yaitu ditetapkan secara sengaja oleh peneliti didasarkan atas kriteria atau
pertimbangan tertentu Faisal,2001. Penelitian ini dilakukan di kawasan hutan Bromo Kabupaten Karanganyar. Yang mendasari pemilihan lokasi penelitian
adalah karena keunikan Hutan Bromo Karanganyar sebagai satu-satunya hutan dikawasan Karanganyar yang memiliki fungsi lengkap yaitu sebagai hutan
lindung, hutan kota, hutan wisata dan hutan produksi, sehingga membutuhkan pengelolaan yang lebih intensif dibandingkan dengan kawasan hutan-hutan
lainnya.
C. Metode Penentuan Informan
Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia narasumber sangat penting peranannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti
dan narasumber di sini memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa memilih arah
dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Karena posisi ini, sumber data yang berupa manusia di dalam penelitian kualitatif lebih tepat disebut
sebagai informan dari pada responden Sutopo, 2002. Syarat yang digunakan untuk memilih informan antara lain, jujur, taat pada janji, patuh terhadap
peraturan, suka berbicara, tidak termasuk anggota tim yang menentang penelitian Moleong, 2004
Dalam penelitian ini penentuan informan dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling. Menurut Sutopo 2002 snawball sampling yaitu
pengambilan informan tanpa perencanaan dan persiapan dengan mengambil orang pertama yang dijumpai sebagai informan, selanjutnya dengan mengikuti petunjuk
dari informan pertama peneliti bisa menemukan informan kedua yang mungkin lebih tahu banyak mengenai informasinya. Selanjutnya dari informan kedua ini
l peneliti bisa menanyakan bilamana ada informan lain yang lebih memahami
informasinya. Demikian seterusnya, peneliti berjalan tanpa rencana, semakin lama semakin mendekati informan yang paling mengetahui informasinya, sehingga ia
mampu menggali data secara lengkap dan mendalam. Sedangkan menurut Mardikanto 2001 metode snowball sampling adalah teknik pemilihan informan
yang terlebih dahulu menetapkan satu informan kunci key person, kemudian pemilihan informan – informan berikutnya tergantung pada informan kunci
tersebut. Usaha yang dapat dilakukan untuk menentukan informan tersebut dapat dilakukan dengan cara:
1. Melalui keterangan orang yang berwenang baik secara informal tokoh
masyarakat, pemimpin masyarakat, tokoh adat, dll maupun formal pemerintah
2. Melalui wawancara pendahuluan yang dilakukan pada saat pra survey.
Dengan wawancara pendahuluan peneliti menilai berdasarkan persyaratan yang dilakukan diatas Moleong, 2004
Dalam hal ini jumlah sampel atau cuplikan tidak ditentukan karena penelitian kualitatif mengutamakan kelengkapan dan kedalaman informasi dan
data. Bilamana dalam proses pengumpulan data sudah tidak lagi ditemukan variasi informasi, maka peneliti tidak perlu lagi mencari informan baru, proses
pengumpulan informasi dianggap selesai. Dengan demikian penelitian kualitatif tidak mempermasalahkan jumlah sampel. Sedikit atau banyaknya tergantung
pada: 1.
Tepat tidaknya pemilihan informan kunci 2.
kompleksitas dan keragaman fenomena sosial yang diteliti Bungin, 2003 Dalam penelitian ini terdapat 4 narasumber yang dijadikan sebagai
informan yaitu 1 Administratur Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Asper KPH Lawu Utara Soeprasono, 2 Kepala Resort Polisi Hutan KRPH hutan
Bromo Bambang Sukotco, 3 Kepala Sub Seksi Pengembangan Hutan Bersama Masyarakat KSS PHBM KPH Surakarta Budi Rusman dan 4 Ketua Lembaga
Masyarakat Desa Hutan LMDH Indun Suyatna.
li
D. Sumber Data