4
2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SD Muhammadiyah 5 Surakarta yang beralamat di Jl. Manunggal II RT. 06RW. 24 Kragilan, Kadipiro, Banjarsari, Surakarta
.
Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada bulan September 2016 sampai dengan bulan Februari 2017. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti menggunakan
penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan desain penelitian studi kasus .Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu
wawancara, observasi dan dokumentasi yang disampaikan oleh responden yakni kepala sekolah, guru dan siswa kelas rendah SD Muhammadiyah 5 Surakarta.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Kepala Sekolah , guru kelas rendah, dan siswa kelas rendah. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik
dan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis interaktif menurut Miles Huberman.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Peran guru kelas dalam penguatan konsentrasi belajar siswa kelas rendah
SD Muhammadiyah 5 Surakarta
Data hasil penelitian menunjukkan bahwa peran guru kelas dalam penguatan konsentrasi belajar sudah berjalan dengan baik Hal tersebut ditunjukkan dengan
berbagai upaya yang telah dilakukan guru kelas dalam memberikan penguatan konsentrasi belajar pada siswa yaitu dengan menggunakan gaya bahasa dan vokal
yang dapat menarik perhatian siswa, memahami terlebih dahulu pribadi anak. dengan
melakukan perubahan tempat duduk, dengan memberikan
intermezzo
pada saat pertengahan pelajaran , selain itu juga diberikan cerita dongeng yang mengandung
sifat islami
,
juga senantiasa memberikan stempel bintang pada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas
pada saat mengerjakan kuis ,memberikan
reward
berupa tepuk tangan dan pujian.
Hasil penelitian diatas sesuai dengan pendapat dari Hakim 2008:66-70 beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi konsentrasi belajar yang mulai
5
melemah yaitu belajar dengan cara atau metode yang bervarisasi, mengadakan perubahan fisik di ruang belajar, melakukan aktivitas rekreasihiburan. Selain itu hasil
penelitian juga sesuai menurut Purwanto dan Nuryani 2010:90 adalah memberikan umpan balik pada siswa dengan segera, menetapkan tujuan dengan menawarkan
hadiah untuk memotivasinya agar terus bekerja.
3.2 Bentuk pelaksanaan bimbingan konseling siswa kelas rendah SD
Muhammadiyah 5 Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan bimbingan konseling di SD Muhammadiyah 5 Surakarta masih dilaksanakan oleh masing-masing guru kelas
sesuai dengan kemampuan masing-masing guru kelas ,dalam pemberian bimbingan pada siswa harus memahami karakter masing-masing siswa terlebih dahulu,
bimbingan konseling dilaksanakan secara langsung oleh guru kelas tidak pula disediakan tempat untuk pelayanan BK secara khusus , pemberian bimbingan
biasanya terintegrasi langsung pada saat pembelajaran maupun pada saat di luar pembelajaran.
Dalam pelaksanaan bimbingan bonseling di SD Muhammadiyah 5 Surakarta terdapat layanan BK, layanan bimbingan konseling yang sudah dilaksanakan antara
lain layanan orientasi , layanan bimbingan belajar , layanan penyaluran, layanan informasi , layanan konseling individu dan kelompok dan layanan bimbingan
kelompok Dalam memberikan atau menerapkan layanan tersebut pasti guru kelas mengalami kesulitan dalam pelaksanaanya yaitu terkadang ada guru yang tidak dapat
memahami karakter siswanya. Kesulitan lain datang dari orang tua yang kurang peduli terhadap perkembangan pendidikan anaknya di sekolah
Hasil penelitian diatas sesuai dengan hasil penelitian dari Mayangarum Puspa Dewi 2014 bahwa pelaksanaan bimbingan harus memahami terlebih dahulu
karakteristik siswa yang unik dan beragam. Selain itu, proses pemberian layanan bimbingan konseling diatas sesuai dengan hasil penelitian dari Wahyu Hadi Pranoto
2015 bahwa guru kelas dalam melaksanakan jenis layanan bimbingan dan konseling ialah dengan mengintegrasikan materi bimbingan pada saat proses belajar mengajar.
6
3.3 Peran guru kelas dalam penguatan konsentrasi belajar sebagai bentuk