Pembangunan KonteksSituasi Pembelajaran Pemodelan Teks Anekdot

27 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 4. Guru meminta siswa secara mandiri untuk menyusun teks eksposisi tentang pentingnya mendirikan koperasi sekolah, pengaturan ekonomi keluarga, atau pentingnya menabung, Tugas 2. 5. Guru meminta siswa untuk membacakan tugas yang telah disusun di depan kelas. Siswa lain dan guru menanggapi hasil kerjanya terkait isi teks, struktur teks, dan bahasanya, Tugas 3. 6. Guru meminta siswa untuk menyajikan teks eksposisi yang dikreasikannya di depan kelas dan ditanggapi siswa lainnya. 7. Guru meminta siswa untuk menulis teks eksposisi dengan tema yang sama, tetapi dalam pernyataan pendapat yang pertama condong ke sisi setuju dan yang kedua condong ke sisi tidak setuju, Tugas 4. 8. Guru menugasi siswa untuk menulis teks eksposisi dengan argumentasi yang tidak dapat dibantah oleh pembaca. 9. Guru menugasi siswa untuk menyajikan teks eksposisi sisi setuju atau tidak setuju dalam bidang ekonomi atau politik di depan kelas dalam bentuk kegiatan pidato resmi. 10. Guru menugasi siswa untuk mempelajari gaya pidato Bung Sukarno dan Bung Tomo melalui sumber yang tersedia.

2.4 Pembelajaran Materi Pelajaran IV Kritik dan Humor dalam Layanan Publik

2.4.1 Pembangunan KonteksSituasi Pembelajaran

No. Kegiatan Guru 1. Sebelum pembelajaran dimulai, guru mengucapkan salam. Setelah itu guru menjelaskan tema dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai dalam materi Pelajaran IV Kritik dan Humor dalam Layanan Publik. Teks yang akan dipelajari adalah teks anekdot. Guru mengarahkan siswa agar pelajaran Kritik dan Humor dalam Layanan Publik dapat mengembangkan sikap santun, jujur, tanggung jawab, cinta damai melalui kegiatan belajar teks anekdot. 2. Guru melakukan apersepsi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai melalui tema “Kritik dan Humor dalam Layanan Publik”. Guru juga membangkitkan minat baca siswa dengan memberikan tugas tambahan membaca buku tentang topik pelajaran ini. Guru meminta siswa untuk mencari buku yang berisi kritik dan humor mengenai layanan publik dan membaca buku itu. 3. Guru menjelaskan pengertian pelayanan publik, penyelenggara pelayanan publik, pelaksana pelayanan publik, dan masyarakat. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang pengertian tersebut. 28 Buku Guru Kelas X

2.4.2 Pemodelan Teks Anekdot

No. Kegiatan Guru 1. Sebelum membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan Tugas 1 sebagai kegiatan pramembaca. 2. Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot”, Tugas 2. 3. Guru menugasi siswa untuk menjawab pertanyaan secara lisan yang berkaitan dengan teks anekdot “KUHP dalam Anekdot”. 4. Guru menugasi siswa untuk mengerjakan Tugas 3 dengan mengidentiikasi struktur teks anekdot. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang struktur teks anekdot. 5. Guru menugasi siswa untuk membaca teks “KUHP dalam Anekdot” dan menjawab pertanyaan secara lisan. 6. Guru menjelaskan struktur teks anekdot: abstraksiorientasikrisisreaksiko da dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru menanyakan reaksi siswa terhadap “plesetan” dalam teks “KUHP dalam Anekdot”. Guru wajib memberikan penegasan untuk bersikap positif akan perbedaan reaksi terhadap masalah plesetan tersebut. 7. Guru menugasi siswa untuk membaca teks “Anekdot Hukum Peradilan”. 8. Guru menugasi siswa untuk menganalisis struktur teks “Anekdot Hukum Peradilan” dengan menuliskan satu atau dua kalimat pendek beserta nomor paragrafnya. 9. Guru menugasi siswa untuk mengidentiikasi partisipan dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan”. Guru berdiskusi tentang partisipan dengan siswa. 10. Guru menugasi siswa untuk menganalisis kasus hukuman bagi terdakwa yang bukan pelaku sesungguhnya. 11. Guru menugasi siswa untuk membedakan sindiran dan pengandaian dalam konteks teks “Anekdot Hukum Peradilan”. Guru menugasi siswa untuk mencari sindiran yang diungkapkan dengan pengandaian. Guru bertanya jawab dengan siswa tentang sindiran dan pengandaian. 12. Guru menugasi siswa untuk mencari contoh lain sindiran yang diungkapkan dengan penggunaan lawan kata. 13. Guru menugasi siswa untuk mengidentiikasi penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan, akibat, dan yang diganti dengan penggunaan kata-kata sinonim dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan”. 14. Guru menugasi siswa untuk membuat kesimpulan tentang kasus dalam teks “Anekdot Hukum Peradilan” beserta bukti pendukung dari kesimpulan. 15. Guru wajib menegaskan larangan mencuri dan larangan melakukan tindakan kejahatan dalam kasus lainnya. 16. Guru menugasi siswa untuk membuat dialog berdasarkan teks dialog “Anekdot Hukum Peradilan” yang sudah diberi permulaan pada Tugas 5. 29 Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik 17. Guru menugasi siswa untuk menceritakan ulang dengan bahasa sendiri isi teks “Anekdot Hukum Peradilan”.

2.4.3 Kerja Sama Membangun Teks Anekdot