2. Mengetahui apakah peningkatan hasil belajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share TPS lebih tinggi daripada tipe Student Teams Achievement Division STAD pada materi faktorisasi
suku aljabar di kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan T.A 20152016.
2.5. Manfaat Penelitian
Setelah dilakukan penelitian diharapkan hasil penelitian dapat memberikan manfaat yang berarti yaitu :
1. Bagi Guru
a. Memberikan gambaran bagaimana cara mengajarkan matematika dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think-pair-share TPS dan tipe student teams achievement division STAD.
b. Dapat digunakan sebagai masukan pertimbangan dalam memilih model
pembelajaran efektif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2.
Bagi Peserta Didik a.
Menumbuhkan sikap positif minat dan respon belajar peserta didik serta dapat mengatasi kesulitan belajar matematika yang pada akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. b.
Menumbuhkan kemampuan bekerjasama, berkomunikasi dan mendengarkan pendapat orang lain, melatih rasa peduli dan kerelaan
untuk berbagi dan meningkatkan rasa penghargaan terhadap orang lain.
c. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk belajar mengaktifkan diri dalam
proses belajar mengajar. 3.
Bagi Sekolah Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan positif dalam
usaha meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam mata pelajaran matematika, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dan
sekaligus dapat digunakan sebagai bahan penelitian lanjutan. 4.
Bagi Peneliti
a. Sebagai bekal peneliti sebagai calon guru matematika agar siap
melaksanakan tugas di lapangan. b.
Sebagai bahan masukan dan pembanding kepada peneliti lain yang ingin
meneliti permasalahan yang sama di masa yang akan datang.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:
1.
Terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share TPS dan tipe Student Teams
Achievement Division STAD pada materi faktorisasi suku aljabar di kelas VIII SMP Muhammadiyah 01 Medan T.A 20152016
2.
Peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS Think-Pair-Share lebih tinggi daripada
peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division STAD
pada materi faktorisasi suku aljabar di SMP Muhammadiyah 01 Medan Tahun Ajaran 20152016. Dilihat dari nilai rata-rata peningkatan pada kelas
eksperimen I sebesar 37,39 sementara nilai rata-rata peningkatan pada kelas eksperimen II sebesar 27,23. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji-t. Setelah dilakukan pengujian data ternyata diperoleh t
hitung
t
tabel
yaitu 2,257726 1,669, maka H ditolak dan H
a
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS Think- Pair-Share lebih tinggi daripada peningkatan hasil belajar siswa yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division STAD.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat peneliti berikan
adalah sebagai berikut :
1. Kepada guru matematika dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif
tipe TPS sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Kepada guru matematika dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam memilih model pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar serta
meningkatkan kerjasama antar siswa 3.
Kepada guru matematika maupun calon peneliti yang ingin menggunakan model pembelajaran kooperatif agar lebih mengontrol kondisi siswa pada
saat diskusi. 4.
Kepada guru matematika yang ingin menerapkan model pembelajaran kooperatif sebaiknya dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 5.
Kepada calon peneliti berikutnya agar mengadakan penelitian yang sama dengan materi ataupun tingkatan kelas yang berbeda, serta menyediakan
alokasi waktu yang lebih karena model pembelajaran ini menggunakan waktu yang lebih banyak dan memperhatikan kelemahan-kelemahan yang
ada pada peneliti, sehingga penelitian yang dilakukan semakin lebih baik, sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi kemajuan pendidikan
khususnya pendidikan matematika.