PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MATERI DAUR BIOGEOKIMIA DI SMA SWASTA GBKP KABANJAHE.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

(TPS) dengan TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MATERI DAUR BIOGEOKIMIA

di SMA SWASTA GBKP KABANJAHE

Oleh:

Erli Kasna Br Tarigan NIM 408141061

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul " Perbedaan hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Daur Biogeokimia di SMA Swasta GBKP Kabanjahe “.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini dengan curahan kesabaran, dan keikhlasan dalam membimbing serta dukungan moril kepada penulis. Ucapan terima kasih juga kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd, Bapak Syarifuddin, M.Sc, Ph.d dan kepada Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si sebagai Penguji yang juga banyak memberikan kritik, saran dan bimbingan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Biologi FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu guru Biologi yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

Apresiasi dan Penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Kepala SMA Swasta GBKP Kabanjahe yaitu Bapak Alexander Tarigan, S.Pd yang telah memberikan izin melakukan penelitian dan bantuan yang telah diberikan selama berlangsungnya penelitian. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada Ibu Meri Susana, S.Pd, selaku guru bidang study Biologi Kelas X SMA Swasta GBKP Kabankahe, atas masukan dan bimbingan selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan kepada orangtua yang tercinta Alm. Ayah (Polen Tarigan) dan Alm. Ibu (Helena Br Saragih) yang telah menjadi dorongan


(4)

semangat bagi penulis terutama Ibu saya yang tercinta, abang dan adik saya tersayang (Feryandi Tarigan dan Emya Yuerinta Br Tarigan) dan terima kasih juga buat Rijaldi Ondo Kaban yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis, juga buat sahabat-sahabat Pendidikan Biologi B 2008 yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah memberi dukungan.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2012 Penulis,


(5)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

(TPS) dengan TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MATERI DAUR BIOGEOKIMIA

di SMA SWASTA GBKP KABANJAHE T.P 2011/2012

Erlikasna Br Tarigan (NIM 408141061) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan tipe Student Teams Achievement Division (STAD) materi Daur Biogeokimia di SMA Swasta GBKP Kabanjahe T.P 2011/2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA Swasta GBKP Kabanjahe kelas X yang berjumlah 114 orang siswa. Sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil secara acak terdiri atas dua kelas dimana satu kelas menjadi kelas eksperimen I dengan monerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS sedangkan pada kelas lainnya merupakan kelas eksperimen II dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Jenis dan desain penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan instrumen yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa berupa tes objektif sebanyak 20 soal pilihan berganda yang telah valid dan reliabel.

Berdasarkan uji persyaratan data diketahui bahwa data hasil pretes dan postes dari kedua kelas penelitian dinyatakan berdistribusi normal dan memiliki varians yang seragam (homogen). Untuk pengujian hipotesis diketahui nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen I (TPS) sebesar 82,11 sedangkan pada kelas eksperimen II (STAD) sebesar 77,78. Dengan menggunakan nilai rata-rata diketahui harga thitung = 1,85 Sedangkan untuk harga ttabel dengan dk (N-2) = 2,00.

Karena thitung < ttabel (1,85 < 2,00 ) maka dalam penelitian ini Ha ditolak sekaligus

menerima H0 yang berarti tidak ada perbedaan hasil belajar siswa dalam model

pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada Sub Materi Pokok Daur Biogeokimia di Kelas X SMA Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2011/2012. Ini berarti pembelajaran dengan menggunakan model TPS maupun STAD sama-sama efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

iv

THE DIFFRENCE OF STUDY RESULT OF THE STUDENT THAT USE COOPERATIVE LEARNING MODEL WITH TYPE THINK PAIR

SHARE (TPS) WITH TYPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) MATERIAL CYCLE BIOGEOCHEMICAL

SMA SWASTA GBKP KABANJAHE Erlikasna Br Tarigan (NIM 408141061)

ABSTRAC

This research done to know the diffrence of study result of the student that use cooperative learning model with type Think Pair Share (TPS) with Type Student Teams Achievement Division (STAD) Material Cycle Biogeochemical in SMA Swasta GBKP Kabanjahe.

The population of this research are all of the students of SMA Swasta GBKP Kabanjahe X class (tenth) namely 114 persons. Whereas the sample in this reasearch taken randomly in two classes where one of that clcass become the firt experiment ( Experiment I) with applying cooperative learning model type TPS. Whereas another class is use become second experiment (Experiment II) with using cooperative mode type STAD. The kind and design of this research is experiment research that using instrument to knowing the diffrence of student study result like objective test as many 20 valid and reliabel multiplechoices.

According to the data condition test, known that the result of pretest and postest from the both of the classes of the research explained norma distribution and have a similiar variance (homogen). To test the hypotesses known the avearge valuses student study result in first experiment (TPS) as many 82,11 whereas the second experiment (STAD) as many 77,78. With using average values known the price of tcount = 1,85 whereas the price of table ttable with dk (N-2) = 2,00. Because

tcount < ttable (1,85 < 2,00) so in this research accep H0 and refuse Ha that mean in

this reasearch there is not a the diffrence of study result of the student that use cooperative learning model with type Think Pair Share (TPS) with Type Student Teams Achievement Division (STAD) Material Cycle Biogeochemical in SMA Swasta GBKP Kabanjahe MATERIAL CYCLE BIOGECHEOMICAL IN SMA Swasta GBKP Kabanjahe T.P. 2011/2012.


(7)

vii

DAFTAR ISI

hal

SURAT PENGESAHAN i

RIWAYAT HIDUP ii

ABSTRAK iii

ABSTRAC iv

KATA PENGANTAR v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR LAMPIRAN x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Masalah 1 1.2Identifikasi Masalah 4

1.3Pembatasan Masalah 4

1.4Rumusan Masalah 4

1.5Tujuan Penelitian 5

1.6Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoritis 6

2.1.1 Pengertian Belajar 6 2.1.2 Pengertian Hasil Belajar 6 2.1.3 Proses Belajar Mengajar 7 2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif 8 2.1.5 Materi Pembelajaran Daur Biogeokimia 21 2.2 Kerangka Konseptual 27 2.3 Hipotesis Penelitian 29

BAB III METODE PENELITIAN 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30 3.2 Populasi dan Sampel 30 3.3 Variabel Penelitian 30 3.4 Rancangan Penelitian 30 3.5 Prosedur Penelitian 31


(8)

viii

3.6 Instrumen Penelitian 32

3.6.1 Pre-test 33

3.6.2 Post-test 33

3.7 Kisi-Kisi Instrumen 33 3.8 Uji Kesasihan Instrumen 34 3.9 Teknik Analisis Data 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

4.1 Hasil Penelitian 41

4.2 Pengujian Hipotesis 46

4.3 Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 50

5.1 Kesimpulan 50

5.2 Saran 50


(9)

x

DAFTAR TABEL

hal Table 2.1 Langkah-Langkah Dalam Model Kooperatif 10 Tabel 2.2 Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif STAD 17 Tabel 2.3 Kriteria Penghargaan Kelompok Kooperatif 20 Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 31 Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen 33 Tabel 3.3 Koefisien Korelasi 35 Tabel 3.4 Kriteria Realibilitas Tes 36 Tabel 3.5 Kriteria Tingkat Kesukaran Soal 36 Table 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda 37 Tabel 4.1 Perbedaan Nilai Pretes Kelas TPS dan STAD 42 Tabel 4.2 Perbedaan Nilai Postes Kelas TPS dan STAD 44 Tabel 4.3 Pengujian Normalitas Data Penellitian 46 Tabel 4.4 Pengujian Homogenitas Data Penelitian 46 Tabel Uji Validitas Dan reliabilitas 106 Tabel Kesukaran Soal dan Daya Beda 107 Tabel Harga Kritik dari r Product Moment 108 Nilai-nilai Dalam Distribusi t 109 Tabel Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 110 Tabel Wilayah Luas dibawah Kurva Normalitas 0 ke Z 111 Tabel Distribusi Nilai F 112


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

hal Gambar 2.1 Bagan Alur Kelompok Belajar Tipe TPS 15 Gambar 2.2 Bagan Alur Kelompok Belajar STAD 18

Gambar 2.3 Daur Air 22

Gambar 2.4 Daur Karbon dan Oksigen 23 Gambar 2.5 Daur Nitrogen 25 Gambar 2.6 Daur Belerang 26

Gambar 2.7 Daur Fosfor 27

Gambar 2.8 Skema Kerangka Konseptual Penellitian 28 Gambar 4.1 Diagram Perbedaan Nilai Pretes TPS dan STAD 42 Gambar 4.2 Diagram Rata-rata Nilai Pretes Perbedaan Hasil 43 Belajar Siswa Pada Materi Daur Biogeokimia Kelas

TPS dan STAD

Gambar 4.3 Diagram Perbedaan Nilai Postes TPS dan STAD 44 Gambar 4.2 Diagram Rata-rata Nilai Postes Perbedaan Hasil 45 Belajar Siswa Pada Materi Daur Biogeokimia Kelas


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

hal

Lampiran 1. Silabus 53

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 56 Lampiran 3. Kisi-kisi Instrumen 64 Lampiran 4. Lembaran Soal 65 Lampiran 5. Kunci Jawaban 72 Lampiran 6. Perhitungan Validitas 73 Lampiran 7. Perhitungan Reliabilitas 76 Lampiran 8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 77 Lampiran 9. Perhitungan Daya Beda Soal 79 Lampiran 10. Data Hasil Belajar Siswa 81 Lampiran 11. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan 83

Varians Nilai Pretes

Lampiran 12. Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan 85 Varians Nilai Postes

Lampiran 13. Uji Normalitas Data Penelitian 87 Lampiran 14. Uji Homogenitas Data Penelitian 91 Lampiran 15. Pengujian Hipotesis 93 Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian 96


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan diartikan sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh sehingga anak lebih dewasa (Syaiful, 2003).

Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan demi meningkatkan sumber daya manusia Indonesia, mulai dari meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang penguasaan guru terhadap konsep pelajaran yang akan diajarkan, pelaksanaan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien, pembaharuan kurikulum, perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, penataran guru, dan sebagainya. Untuk melaksanakan pendidikan harus dimulai dengan pengadaan tenaga pendidik sampai pada usaha peningkatan mutu pendidikan. Kemampuan seorang guru sangatlah berperan terhadap pembentukan anak didik, baik dalam merencanakan, melaksanakan dan menilai pembelajaran tersebut.

Mengingat pelajaran biologi adalah pelajaran yang tidak lepas dari hafalan yang tentunya akan menimbulkan kebosanan dan kejenuhan dalam diri siswa, maka sangat diperlukan sekali perhatian dan peran aktif guru dalam memilih, menggunakan model belajar mengajar yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran dalam peningkatan mutu pengajaran dan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa.

Selama ini siswa SMA Swasta GBKP Kabanjahe menganggap belajar adalah hal yang membosankan. Pernyataan ini jika ditelusuri dalam pelajaran biologi, sangat berpengaruh, karena kebanyakan siswa menganggap pelajaran biologi merupakan salah satu pelajaran yang membosankan dimana siswa kurang tertarik pada apa yang diajarkan oleh guru. Pada observasi awal yang dilakukan


(13)

2

pada tanggal 20 February 2012 dengan melakukan wawancara kepada siswa-siswi SMA Swasta GBKP Kabanjahe diperoleh informasi bahwa mereka menganggap pelajaran biologi merupakan pelajaran yang membosankan dan terkadang sulit, bahkan ada beberapa siswa yang mengatakan pelajaran biologi merupakan pelajaran yang biasa saja karena cara belajar biologi dikelas dilakukan dengan mendengarkan guru berceramah.

Dan berdasarkan wawancara yang dilakukan pada guru bidang studi biologi kelas X SMA Swasta GBKP Kabanjahe diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa secara umum masih rendah,yaitu 50% siswa dari 120 siswa memiliki nilai di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu dengan nilai rata-rata 65, sementara KKM nya adalah 68. Dari hasil wawancara juga diketahui bahwa materi pelajaran yang dirasakan siswa sulit untuk dipelajari pada semester II (dua) pada tahun-tahun sebelumnya adalah sub materi daur biogeokimia pada materi pokok ekosistem. Hal ini dikarenakan siswa sulit untuk menghubungkan komponen-komponen yang berperan dalam daur biogeokimia.

Menyikapi masalah di atas, perlu adanya upaya yang dilakukan oleh guru untuk menggunakan strategi mengajar yang bervariasi yang membuat peserta didik lebih tertarik pada pelajaran biologi sehingga tidak lagi menganggap pelajaran biologi merupakan pelajaran yang membosankan. Guru harus menerapkan strategi yang dapat mengaktifkan peserta didik untuk belajar dan mampu menciptakan lingkungan belajar yang dapat memberi semangat bagi peserta didik sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan. Dengan menggunakan strategi dan metode yang tepat akan memotivasi siswa untuk belajar dan memperoleh hasil belajar yang optimal.

Sebagaimana Djamarah (2006) mengatakan bahwa : “ Dalam rangka pengajaran, bahwa model belajar ataupun alternatif lain dapat digunakan atau dipilih oleh guru, hanya permasalahnnya bagaimana memilih dan menggunakan model belajar tersebut sehingga dapat menampilkan kegiatan belajar anak didik yang optimal dan banyak menampilkan berbagai keterampilan proses”. Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara untuk mengatasi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa, karena pada model pembelajaran


(14)

3

kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan temannya untuk mencapi tujuan pembelajaran, sementara guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator siswa.

Ada empat model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Jigsaw, TPS, Investigasi kelompok dan pendekatan Struktural. Pada penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan STAD (pembelajaran kooperatif tipe struktural). Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kedua tipe pembelajaran kooperatif ini memiliki perbedaan operasionalnya, yaitu tipe STAD merupakan kelompok belajar heterogen dengan beranggotakan 5-6 kelompok menggunakan Lembar Kegiatan sebagai bahan diskusi dengan perbedaan topik yang akan dibahas tiap-tiap kelompok yang kemudian hasilnya akan didiskusikan dalam kelas dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain. Kelompok belajar TPS merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa untuk bekerja sama dengan rekan pasangannya, kelas disusun dalam kelompok pasangan dengan kemampuan heterogen dengan topik yang dibahas tiap-tiap kelompok sama. Pembelajaran kooperatif tipe TPS menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain (Ibrahim, 2000). oleh karena itu maka saya mengambil model kooperatif tipe TPS dan STAD dalam materi pokok Daur Biogeokimia, karena dalam materi daur biogeokimia ini lebih memungkinkan siswa akan mengerti apabila materi ini didiskusikan secara berkelompok, selain itu siswa akan lebih mudah untuk saling bertukar fikiran dalam mempelajari materi ini.

Model pembelajaran kooperatif Tipe TPS dan STAD ini pernah diteliti oleh Zulvitha (2011) pada materi pokok sel di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Rantau Selatan Labuhan Batu T.A 2010/2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, dimana rata-rata nilai pretes adalah 42,21 meningkat menjadi 69,32 pada nilai rata-rata postes.


(15)

4

Dari uraian yang dikemukakan di atas maka perlu dilakukan penelitian yang menggunakan model pembelajaran TPS dan STAD pada materi daur biogeokimia.

Lokasi penelitian dilakukan di SMA Swasta GBKP Kabanjahe dengan subjek penelitian siswa kelas X tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Materi ajar diambil dari buku biologi dan jurnal-jurnal berbagai sumber online. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes dalam bentuk tes objektif.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa.

2. Kesulitan siswa memahami konsep materi daur biogeokimia.

3. Strategi penyampaian pelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat siswa merasa bosan.

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan tipe STAD pada materi daur Biogeokimia. 2. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa.

3. Objek penelitian adalah siswa SMA Swasta GBKP Kabanjahe T.P. 2011/2012.

4. Materi Pokok yang digunakan adalah materi Daur Biogiokimia.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Ada Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarakan Dengan Model Pembelajaran


(16)

5

Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Siswa yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Daur Biogeokimia di SMA Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2011/2012?

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Daur Biogeokimia di SMA Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dan tuntutan kelas dan dapat meningkatkan profesionalisme guru.

2. Bagi siswa, agar mengubah cara pandang siswa yang menyatakan bahwa pelajaran biologi itu membosankan, dikaitkan dengan meningkatnya hasil belajar siswa.


(17)

49

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu, hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TPS dengan nilai rata-rata sebesar 82,11, sedangkan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model STAD dengan nilai rata-rata sebesar 77,78, dan dari hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada Sub Materi Pokok Daur Biogeokimia di Kelas X SMA Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2011/2012.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Model pembelajaran TPS hendaknya mulai diterapkan dalam pembelajaran biologi karena pembelajaran ini lebih memberdayakan siswa karena sebelum berdiskusi secara kelompok siswa berupaya untuk berpikir sendiri terlebih dahulu, kemudian berdiskusi dengan pasangan sehingga siswa telah mempunyai bahan untuk dibawa dalam kelompok, dengan demikian siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar biologi.

2. Bagi guru biologi di SMA Swasta GBKP Kabanjahe agar berkenan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dan hendaknya lebih mengembangkan kemampuannya dalam model pembelajaran untuk memberikan kondisi dan suasana baru yang dapat merangsang minat belajar siswa.


(18)

50

3. Bagi siswa di SMA Swasta GBKP Kabanjahe agar mencoba model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan STAD untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan belajar.

Peneliti lain perlu meneliti lebih lanjut model pembelajaran ini pada sekolah lain dengan materi pokok yang berbeda agar dapat dijadikan studi perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran Biologi.


(19)

51

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, S., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Hamalik, O., (2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,

Bumi Aksara, Jakarta.

Ibrahim, M., dan Wikandari, P., R., (2000), Pengajaran Bedasarkan Masalah, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2007), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.

Lie, A., (2000), Cooperative Learning, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Nurhady, (2004), Perubahan Kurikulum, Grasindo, Jakarta.

Rusyan, (2005). Pembelajaran Yang Efektif, Tarsito : Bandung.

Sanjaya, (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta. Sudjana, (2002), Metoda statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Slavin, R., (2008), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.

Sudijono, A., (2009), Penilaian Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Syamsuri, I., (2007), Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2, Penerbit Erlangga, Malang.

Trianto, (2010), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Widarti, A., (2007), Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Segi Empat Pada Siswa Kelas VII Semester 2, [Online], Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/ gsdl/cgi-bin/library. [14 September 2009]


(1)

kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan temannya untuk mencapi tujuan pembelajaran, sementara guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator siswa.

Ada empat model pembelajaran kooperatif yaitu tipe Jigsaw, TPS, Investigasi kelompok dan pendekatan Struktural. Pada penelitian ini penulis menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan STAD (pembelajaran kooperatif tipe struktural). Model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dan STAD (Student Teams Achievement Division) merupakan model pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa yang berbentuk kelompok. Kedua tipe pembelajaran kooperatif ini memiliki perbedaan operasionalnya, yaitu tipe STAD merupakan kelompok belajar heterogen dengan beranggotakan 5-6 kelompok menggunakan Lembar Kegiatan sebagai bahan diskusi dengan perbedaan topik yang akan dibahas tiap-tiap kelompok yang kemudian hasilnya akan didiskusikan dalam kelas dan dapat ditanggapi oleh kelompok lain. Kelompok belajar TPS merupakan kelompok belajar heterogen dimana siswa untuk bekerja sama dengan rekan pasangannya, kelas disusun dalam kelompok pasangan dengan kemampuan heterogen dengan topik yang dibahas tiap-tiap kelompok sama. Pembelajaran kooperatif tipe TPS menitikberatkan kegiatan pembelajaran dengan memberikan waktu kepada siswa untuk berpikir dan merespon serta saling membantu satu sama lain (Ibrahim, 2000). oleh karena itu maka saya mengambil model kooperatif tipe TPS dan STAD dalam materi pokok Daur Biogeokimia, karena dalam materi daur biogeokimia ini lebih memungkinkan siswa akan mengerti apabila materi ini didiskusikan secara berkelompok, selain itu siswa akan lebih mudah untuk saling bertukar fikiran dalam mempelajari materi ini.

Model pembelajaran kooperatif Tipe TPS dan STAD ini pernah diteliti oleh Zulvitha (2011) pada materi pokok sel di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Rantau Selatan Labuhan Batu T.A 2010/2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat, dimana rata-rata nilai pretes adalah 42,21 meningkat menjadi 69,32 pada nilai rata-rata postes.


(2)

Dari uraian yang dikemukakan di atas maka perlu dilakukan penelitian yang menggunakan model pembelajaran TPS dan STAD pada materi daur biogeokimia.

Lokasi penelitian dilakukan di SMA Swasta GBKP Kabanjahe dengan subjek penelitian siswa kelas X tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen. Materi ajar diambil dari buku biologi dan jurnal-jurnal berbagai sumber online. Hasil belajar diukur dengan menggunakan tes dalam bentuk tes objektif.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka permasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut :

1. Rendahnya hasil belajar biologi siswa.

2. Kesulitan siswa memahami konsep materi daur biogeokimia.

3. Strategi penyampaian pelajaran yang kurang bervariasi sehingga membuat siswa merasa bosan.

1.3. Pembatasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan tipe STAD pada materi daur Biogeokimia. 2. Parameter yang diukur adalah hasil belajar siswa.

3. Objek penelitian adalah siswa SMA Swasta GBKP Kabanjahe T.P. 2011/2012.

4. Materi Pokok yang digunakan adalah materi Daur Biogiokimia.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Ada Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarakan Dengan Model Pembelajaran


(3)

Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Siswa yang Diajarkan Dengan Model Pembelajaran Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Daur Biogeokimia di SMA Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2011/2012?

1.5.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Materi Daur Biogeokimia di SMA Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2011/2012.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam menentukan model pembelajaran yang akan digunakan dalam menyampaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan dan tuntutan kelas dan dapat meningkatkan profesionalisme guru.

2. Bagi siswa, agar mengubah cara pandang siswa yang menyatakan bahwa pelajaran biologi itu membosankan, dikaitkan dengan meningkatnya hasil belajar siswa.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan yaitu, hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran TPS dengan nilai rata-rata sebesar 82,11, sedangkan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model STAD dengan nilai rata-rata sebesar 77,78, dan dari hasil uji hipotesis maka dapat disimpulkan bahwa Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) dengan tipe STAD (Student Teams-Achievement Division) pada Sub Materi Pokok Daur Biogeokimia di Kelas X SMA Swasta GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2011/2012.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis menyarankan :

1. Model pembelajaran TPS hendaknya mulai diterapkan dalam pembelajaran biologi karena pembelajaran ini lebih memberdayakan siswa karena sebelum berdiskusi secara kelompok siswa berupaya untuk berpikir sendiri terlebih dahulu, kemudian berdiskusi dengan pasangan sehingga siswa telah mempunyai bahan untuk dibawa dalam kelompok, dengan demikian siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar biologi.

2. Bagi guru biologi di SMA Swasta GBKP Kabanjahe agar berkenan mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TPS sebagai salah satu alternative untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dan hendaknya lebih mengembangkan kemampuannya dalam model pembelajaran untuk memberikan kondisi dan suasana baru yang dapat merangsang minat belajar siswa.


(5)

3. Bagi siswa di SMA Swasta GBKP Kabanjahe agar mencoba model pembelajaran kooperatif tipe TPS dan STAD untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan belajar.

Peneliti lain perlu meneliti lebih lanjut model pembelajaran ini pada sekolah lain dengan materi pokok yang berbeda agar dapat dijadikan studi perbandingan guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya mata pelajaran Biologi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2008), Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah, S., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O., (2008), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, Bumi Aksara, Jakarta.

Ibrahim, M., dan Wikandari, P., R., (2000), Pengajaran Bedasarkan Masalah, Penerbit University Press, Surabaya.

Isjoni, (2007), Cooperative Learning, Alfabeta, Bandung.

Lie, A., (2000), Cooperative Learning, Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Nurhady, (2004), Perubahan Kurikulum, Grasindo, Jakarta.

Rusyan, (2005). Pembelajaran Yang Efektif, Tarsito : Bandung.

Sanjaya, (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Prenada Media Group, Jakarta.

Sudjana, (2002), Metoda statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Slavin, R., (2008), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.

Sudijono, A., (2009), Penilaian Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Syaiful, (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Syamsuri, I., (2007), Biologi untuk SMA Kelas XI Semester 2, Penerbit Erlangga, Malang.

Trianto, (2010), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta.

Widarti, A., (2007), Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Hasil Belajar Pokok Bahasan Segi Empat Pada Siswa Kelas VII Semester 2, [Online], Tersedia: http://digilib.unnes.ac.id/ gsdl/cgi-bin/library. [14 September 2009]


Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

0 2 22

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVMENT DIVISIONS (STAD) DAN TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS,).

0 2 23

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SUB MATERI POKOK SISTEM INDERA MANUSIA DI KELAS XI.

0 0 19

PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI KELAS X SMA DHARMA PANCASILA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012.

0 10 23

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI EKOSISTEM DI SMA LAKSAMANA MARTADINATA MEDAN.

0 1 13

Perbedaan Hasil Belajar Matematika Siswa yang Diajar dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan Tipe Think Pair Share (TPS) di MTs. Swasta PAB 1 Helvetia - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 14