Ekologi Burung 1. Habitat Keanekaragaman Burung di Desa Telagah Taman Nasional Gunung Leuser Kabupaten Langkat Sumatera Utara
Departemen Kehutanan 1992 juga menjelaskan bahwa semua jenis burung dianggap berasal dari burung yang pertama yaitu Archaeopteryx yang kini
telah menjadi fosil, adapun ciri-ciri umum burung antara lain: a.
Burung memiliki kemampuan untuk terbang b.
Tubuh ditutupi oleh bulu kecuali kaki c.
Mempunyai paruh yang bervariasi parot, lurus,sabit, panjang, ramping, dll. d.
Makanan bermacam-macam tergantung habitat mulai dari jenis ikan, nektar, serangga, biji-bijian, buah-buahan dan bangkai.
e. Secara biologis perkembangbiakan burung hanya berbeda sedikit dengan reptil,
telur burung bentuknya mirip dengan telur reptil tetapi lebih berkapur dan kulit lebih keras.
Sesuai dengan cara memperoleh makan Mackinnon et al., 1992 menjelaskan bahwa burung pemangsa bercakar tajam serta berparuh tajam,
burung pengisap madu bertubuh kecil, untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan disekitar bunga bermadu. Selanjutnya dijelaskan bahwa burung memiliki
kemampuan yang berbeda-beda dalam beraktifitas, termasuk memperoleh makanannya, seperti burung rajawali bisa meluncur dan melayang, alap-alap
terjun dan menerkam mangsanya dan burung camar yang menangkap ikan dalam air laut, atau burung hantu yang sanggup meluncur jauh tanpa mengeluarkan
suara.
2.3. Ekologi Burung 2.3.1. Habitat
Ekologi burung memang dapat diteliti secara langsung dari segi jenis makanan, perilaku mencari makan atau dinamika populasinya, tetapi pengetahuan mengenai
habitat juga sangat penting diketahui Bibby et al., 2000.Habitat yang dipilih harus dapat memenuhi kebutuhan hidupnya untuk melindungi dan
mempertahankan diri siang dan malam, dan jika memungkinkan untuk sepanjang musim Alikodra, 2002.
Mackinnon et al. ,1992 menjelaskan bahwa hampir semua habitat yang ada di alam ini ditempati oleh burung. Selanjutnya Bibby et al.,2000
menyatakan bahwa keberadaan jenis dan penyebaran distribusi burung sangat ditentukan oleh kondisi habitat. Selain itu, habitat alami yang dihuni oleh burung
bersama binatang dan tumbuhan liar lainnya memiliki nilai keanekaragaman yang tidak terhingga Crosby, 2004.
Salah satu habitat bagi burung dengan keanekaragaman jenis yang tinggi adalah di kawasan hutan tropis.Burung-burung di hutan tropis yang memiliki
keanekaragaman jenis yang tinggi, tapi terkenal sulit untuk ditemukan.Hal ini disebabkan karena struktur habitat yang sangat kompleks dengan vegetasi bertajuk
tinggi dan kadang penutupan bawahnya rapat Bibby et al., 2000. Mackinnon et al. 1992 menjelaskan bahwa burung juga dapat dijumpai
pada berbagai tipe habitat mulai dari hutan pantai, hutan dataran rendah, hutan perbukitan sampai pada hutan pegunungan.Namun ada beberapa jenis yang dapat
hidup pada berbagai habitat yang berbeda karena adaptasinya yang sangat tinggi.Atas dasar ini maka burung termasuk kelompok hewan yang memiliki
penyebaran yang sangat luas kosmopolitan. Alikodra 1990 menyatakan bahwa pada umumnya habitat dapat
mengalami perubahan struktur dan ketersediaan pakan yang disebabkan oleh kondisi musiman. Menurut Bibby et al. 2000 pergantian dan perubahan habitat
seperti punggung gunung dan dasar lembah, demikian juga aliran sungai dan rawa-rawa, terutama di daerah kering atau selama musim kemarau, maupun
kawasan hutan merupakan tempat yang menarik bagi burung, baik sebagai habitat maupun tempat untuk mencari makan. Di dalam suatu kawasan, habitat dengan
segala sumberdaya yang tersedia merupakan bagian penting bagi keberadaan jenis, jumlah individu masing-masing jenis dan distribusi burung di habitat
tersebut.