Perhitungan Total Minimum Downtime

gejala kerusakan peralatan maka dilanjutkan dengan perbaikan atau penggantian komponen. Komponen yang termasuk dalam pemilihan tindakan pencegahan ini yaitu komponen rubber chute 2. Time Directed T.D, tindakan yang bertujuan untuk melakukan pencegahan langsung terhadap sumber kerusakan yang didasarkan pada waktu dan umur komponen. Komponen yang termasuk dalam pemilihan tindakan pencegahan ini yaitu: a. Screen 10 mesh b. Screen 24 mesh c. Vibrator Motor d. V.Belt e. Screen 8 Mesh 5.2.3. Pengujian Pola Distribusi dan Reliability Berdasarkan hasil analisis RCM pada mesin-mesin produksi, selanjutnya komponen tersebut akan dilakukan pengujian pola distribusi dan kemudian penentuan nilai reliability. Komponen tersebut adalah komponen yang tindakan perawatannya bersifat waktu Time Directed TD. Komponen-komponen tersebut adalah screen 10 mesh, screen 24 mesh, vibrator motor, v.belt, dan screen 8 mesh.

5.2.4. Perhitungan Total Minimum Downtime

Pada dasarnya downtime didefinisikan sebagai waktu suatu komponen sistem tidak dapat digunakan tidak dalam kondisi yang baik, sehingga membuat Universitas Sumatera Utara fungsi sistem tidak berjalan. Berdasarkan kenyataan bahwa pada dasarnya prinsip utama dalam manajemen perawatan adalah untuk menekan periode kerusakan breakdown period sampai batas minimum, maka keputusan penggantian komponen sistem berdasarkan downtime minimum sangat penting. Prinsip pendekatan total minimum downtime adalah untuk mengurangi periode kerusakan sampai batas minimum dalam menentukan keputusan pergantian komponen atau interval pergantian komponen. Berdasarkan hasil perhitungan total minimum downtime pada komponen kritis lainnya, maka diperoleh interval pergantian optimum untuk masing-masing komponen yang dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Interval Pergantian Optimum Komponen Kritis pada Mesin R1 Vibrating Screen Morgenzen dan R2 Vibrating Screen Sweco Mesin Komponen Interval Pergantian hari R1 Vibrating Screen Morgenzen Screen 10 Mesh 31 Screen 24 Mesh 45 Vibrator Motor 30 R2 Vibrating Screen Sweco V.Belt 53 Screen 8 Mesh 49 Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Tindakan Perawatan Berdasarkan Penerapan Konsep RCM

6.1.1. Analisis Failure Mode Effect Analysis FMEA

Nilai Risk Priority Number RPN yang diurutkan berdasarkan prioritas dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Nilai RPN Kegagalan Komponen Mesin-Mesin Mesin Komponen RPN R1 Vibrating Screen Morgenzen Vibrator Motor 200 Screen 24 Mesh 180 Screen 10 Mesh 162 R2 Vibrating Screen Sweco Screen 8 Mesh 135 V.Belt 120 Rubber Chute 84 Berdasarkan Tabel 6.1. terdapat lima komponen yang memiliki prioritas tinggi yang memberikan dampak mesin produksi terhenti. Komponen tersebut diantaranya yaitu vibrator motor, screen 24 mesh, screen 10 mesh, screen 8 mesh, dan v.belt.

6.1.2. Analisis Kategori Komponen Berdasarkan Logic Tree Analysis LTA

Berdasarkan Logic Tree Analysis LTA yang digunakan dalam salah satu langkah di dalam Reliability Centered Maintenance maka diperoleh pengkategorian kegagalan komponen mesin. Komponen mesin R1 vibrating Universitas Sumatera Utara