xxxviii
memungkinkan auditor memberikan pendapat atas laporan
keuangan. Pendapat ini juga diberikan apabila ia dalam
kondisi tidak independen dalam hubungannya dengan klien.
B. Going Concern
Going concern menurut Belkaoi 1997 : 135 adalah suatu dalil
yang menyatakan bahwa kesatuan usaha akan menjalankan terus
operasinya dalam jangka waktu yang cukup lama untuk mewujudkan
proyeknya, tanggung jawab serta aktivitas-aktivitasnya yang tidak
berhenti. Dalil ini memberi gambaran bahwa suatu entitas akan
diharapkan untuk beroperasi dalam jangka waktu yang tidak terbatas
atau tidak diarahkan menuju ke arah likuidasi.
Diperlukannya suatu
operasi yang
berlanjut dan
berkesinambungan untuk menciptakan suatu konsekuensi bahwa
laporan keuangan yang terbit di suatu periode mempunyai sifat
sementara sebab masih merupakan satu rangkaian laporan keuangan
xxxix
yang berkelanjutan. Mewujudkan proyek, tanggung jawab, dan
aktivitas merupakan petunjuk adanya operasi suatu entitas. Dampak
dari operasi itu akan tergambar pada laporan keuangan. Dengan
demikian, laporan keuangan juga mencerminkan kebijakan yang dipilih
atau ditetapkan manajemen untuk menjalankan operasinya.
Going concern merupakan asumsi dalam pelaporan keuangan
suatu entitas sehingga jika suatu entitas mengalami kondisi yang
berlawanan dengan asumsi kelangsungan usaha, maka entitas
tersebut menjadi bermasalah. Kajian atas going concern dapat
dilakukan dengan melihat kondisi internal perusahaan dan prospek
perusahaan dimasa mendatang. Prediksi tentang kemungkinan
bangkrut atau tidaknya suatu perusahaan termasuk salah satu
komponen keputusan tentang going concern Lenard et al., 2000.
Going concern adalah kelangsungan hidup suatu entitas. Dengan
adanya going concern maka suatu entitas dianggap akan mampu
xl
mempertahankan kegiatan usahanya dalam jangka panjang atau tidak
akan dilikuidasi dalam jangka pendek.
Suatu entitas dianggap going concern apabila perusahaan dapat
melanjutkan operasinya dan memenuhi kewajibannya. Apabila
perusahaan dapat
melanjutkan usahanya
dan memenuhi
kewajibannya dengan menjual asset dalam jumlah yang besar,
perbaikan operasi yang dipaksakan dari luar, merestrukturisasi hutang,
atau dengan kegiatan serupa yang lain, hal yang demikian akan
menimbulkan keraguan besar terhadap going concern perusahaan.
C. Opini Audit Going Concern