Sudah sejak dahulu profesi para penegak hukum dianggap sebagai profesi mulia, oleh karena itu seorang para penegak hukum dalam bersikap haruslah
menghormati hukum dan keadilan, sesuai dengan kedudukan aparat penegak hukum tersebut sebagai the officer of the criminal. Sudah merupakan suatu
keharusan bagi para penegak hukum memahami kode etik profesi dalam menjalankan tugasnya masing-masing. Kode etik profesi ini bertujuan agar ada
pedoman moral bagi para penegak hukum dalam bertindak menjalankan tugas dan kewajibannya. Profesionalisme tanpa etika menjadikannya tanpa kendali dan
tanpa pengarahan. Sebaliknya, etika tanpa profesionalisme menjadikannya tidak maju bahkan tidak tegak.
1. Kasus Posisi
Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai
berikut dalam perkara Terdakwa : a.
Nama lengkap : Edi Syahputra Panjaitan als Dedek
b. Tempat lahir
: Tanjungbalai c.
UmurTanggal lahir : 41 Tahun03 April 1973
d. Jenis kelamin
: Laki-laki e.
Kebangsaan : Indonesia
f. Tempat tinggal
: Jalan Patimura Gang Pemilu Lk. III, Kelurahan Pantai Burung, Kecamatan Tanjungbalai Selatan,
Kota Tanjungbalai g.
Agama : Islam
Universitas Sumatera Utara
h. Pekerjaan :
Wiraswasta Terdakwa Edi Syahputra Panjaitan als Dedek pada hari dan tanggal yang
tidak dapat ditentukan lagi bulan Oktober 2014 sekira pukul 16.00 Wib atau setidak-tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2014 bertempat di dapur rumah
anak korban Bukhori Sitorus yang terletak di Jalan Sei Barito Lk. VII Kelurahan Sumber Sari Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Tanjungbalai yang berwenang untuk mengadilinya, dilarang
melakukan kekerasan atau ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, melakukan serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul yakni terhadap anak korban Bukhori Sitorus, perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa.
Bermula pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan lagi bulan Oktober 2014 sekira pukul 16.00 Wib terdakwa Edi Syahputra Panjaitan als
Dedek mengatakan kepada anak korban Bukhori Sitorus dengan berkata “Bukhori, ayo kita gitu yuk sodomi” dan anak korban Bukhori Sitorus hanya diam saja lalu
terdakwa memegang tangan sebelah kanan dan kaki bagian paha sebelah kanan anak korban Bukhori Sitorus lalu terdakwa mencium pipi serta leher anak korban
Bukhori Sitorus lalu terdakwa membuka celana dan celana dalam yang dipakai oleh anak korban Bukhori Sitorus dan setelah itu menghisap kemaluan anak
korban Bukhori Sitorus lalu terdakwa menyuruh anak korban Bukhori Sitorus untuk menghisap kemaluan terdakwa dan setelah itu terdakwa menempelkan
kemaluan terdakwa kedalam anus lubang pantat anak korban Bukhori Sitorus
Universitas Sumatera Utara
lalu di gesek-gesekkan sehingga pada kemaluan mengeluarkan sperma air mani lalu terdakwa berkata “jangan kau kasih tau sama ayah kau, nanti ku cokik kau”
dan perbuatan terdakwa tersebut sudah 3 tiga kali dilakukan dan terakhir pada hari Minggu tanggal 9 Februari 2015 sekira pukul 22.00 Wib anak korban
Bukhori Sitorus baru pulang mengaji dan melihat ayah anak korban Bukhori Sitorus yakni saksi Budi sedang bercerita dengan terdakwa dibelakang rumah dan
setelah itu anak korban Bukhori Sitorus masuk kedalam kamar untuk tidur. Kemudian tidak berapa lama saksi Budi pergi untuk menjemput ibu anak korban
Bukhori Sitorus yang selesai berjualan bakso di Selat Lancang dan Setelah itu terdakwa memanggil anak korban Bukhori Sitorus untuk mengobati boat dengan
cara menyiram-nyiram boatnya yang bersandar di sungai belakang rumah lalu anak korban Bukhori Sitorus keluar dengan membawa timba berisi air dan setelah
itu terdakwa menyuruh anak korban Bukhori Sitorus untuk mengganti celana yang dipakai dengan kain sarung agar celana tersebut tidak basah dan setelah itu anak
korban Bukhori Sitorus turun ke boat lalu menyiram sampai bagian mesin dan setelah itu terdakwa mendekati anak korban Bukhori Sitorus dengan nada marah
mengatakan “Bukhori kau buka dulu kain uwak ini, kalau tak mau uwak cokik kau nanti” sehingga anak korban Bukhori Sitorus menjadi ketakutan dan setelah
itu anak korban Bukhori Sitorus membuka kain sarung serta celana dalam yang dipakai oleh terdakwa lalu terdakwa menyodorkan kemaluannya kedalam mulut
anak korban Bukhori Sitorus lalu memaju mundurkan pinggulnya hingga dari kemaluan terdakwa mengeluarkan sperma didalam mulut anak korban Bukhori
Sitorus dan setelah itu terdakwa pergi. Akibat dari perbuatan terdakwa tersebut
Universitas Sumatera Utara
anak korban Bukhori Sitorus menjadi ketakutan dan trauma serta bagian anusnya terasa sakit. Hal ini diperkuat oleh Hasil Visum Et Repertum Nomor:
0071105RSUDII2015 tanggal 11 Februari 2015 yang dibuat dan ditanda tangani dengan mengingat sumpah jabatannya oleh dr. Isma Ninda Ningsih
Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tanjungbalai telah melakukan pemeriksaan terhadap seorang bernama: Bukhori, Jenis Kelamin : Laki-laki, Umur
: 13 Tahun, Alamat : Jalan Sein Barito Lk. VII Kelurahan Sumber Sari Kecamatan Sei Tualang Raso Kota Tanjungbalai.
2. Dakwaan