5
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pariwisata
Kata Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua suku kata yaitu :“pari”dan“wisata”. Pari artinya banyak, berkali-kali atau berkeliling. Sedangkan wisata
berarti perjalanan. Pariwisata dapat didefenisikan sebagai suatu perjalanan yang dilakukan berkali-kali dari suatu tempat ke tempat lainnya. Pariwisata berhubungan erat dengan
pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan
yang menghasilkan upah. Dapat dikatakan bahwa perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat
ingin mengetahui sesuatu.
Istilah Pariwisata konon untuk pertama kali digunakan oleh mendiang Presiden Soekarno dalam sutau percakapan sebagai padanan dari istilah asing tourism. Sementara itu apa yang di
sebut tourismpariwisata itu harus di simpulkan dari cara orang menggunakan istilah itu. Maka dapat dikatakan bahwa yang disebut pariwisata itu ialah segala kegiatan dalam
masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan. Semua kegiatan pembangunan hotel, pemugaran budaya, pembuatan pusat rekreasi, penyelenggaraan pecan pariwisata,
penyediaan angkutan, dan sebgainya-semua itu dapat disebut kegiatan kepariwisataan sepanjang dengan kegiatan-kegiatan itu semua dapat diharapkan para wisatawan akan
berdatangan.
6
Pariwisata merupakan suatu aktivitas yang bersifat sementara tidak untuk memperoleh penghasilan dan untuk menikmati perjalanan sebagai rekreasi untuk
memenuhi keinginan yang beragam tanpa adanya suatu paksaan, menurut Hunzieker dan Kraff dalam Yoeti; 1996: 115 menyatakan :
“Pariwisata adalah keseluruhan hubungan dan gejala-gejala pariwisata yang timbul dari adanya perjalanannya tidak untuk
menetap dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan mencari nafkah”.
Sedangkan menurut Meyers 2009 pariwisata adalah “aktivitas perjalanan yang dilakukan oleh sementara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan
bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa ingin
tahu, menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya”.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan seseorang maupun kelompok untuk sementara waktu dari tempat asal ke tempat tujuan
dengan maksud bukan mencari nafkah ataupun untuk menetap di tempat yang dikunjungi, tetapi untuk menikmati perjalanan, rekreasi dan untuk memenuhi keinginanan yang beragam
tanpa adanya unsur paksaan.
Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang diluar tempat tinggalnya karena suatu
alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perjalanan wisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan oleh
sesorang atau lebih dengan tujuan antara lain untuk mendapatkan kenikmatan dan memenuhi hasrat ingin mengetahui sesuatu. Dapat juga karena kepentingan yang berhubungan dengan
kegiatan olah raga untuk kesehatan, konvensi, keagamaan, dan keperluan usaha lainnya.
7
Adapun Undang- Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan yaitu:
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan Daya Tarik Wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu
sementara. 2.
Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. 3.
Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah
Daerah. 4.
Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan
negara serta interaksi antara wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan Pengusaha. 5.
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang
menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan. 6.
Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya
terdapat Daya Tarik Wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan.
7. Usaha pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang atau jasa bagi pemenuhan
kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan pariwisata.
8
8. Pengusaha pariwisata adalah orang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan
usaha pariwisata. 9.
Industri pariwisata adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam
penyelenggaraan pariwisata. 10.
Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting
dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
11. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan
untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Seiring dengan petambahan populasi penduduk dunia yang cukup pesat, mengakibatkan
bertambahnya kecenderungan pasar potensial yang akan melakukan perjalanan. Terlebih lagi, perjalanan yang dilakukan bukan hanya sekedar hiburan, akan tetapi mempunyai tujuan
tertentu yang akan membawa pengaruh yang cukup besar terhadap pribadi, keluarga, maupun, lingkunganya dalam dekade terakhir ini. Pariwisata dapat memberikan kehidupan
yang standar kepada warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tempat wisata.
2.2 Pengertian Objek Wisata