Berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang akan dibangun PGN tahun ini diantaranya adalah : Pembangunan Pipa Gas Kalimantan-Jawa Kalija
tahap I, Pembangunan sambungan gas rumah tangga dalam rangka program PGN Sayang Ibu hingga sebanyak 1 juta sambungan gas, serta pembangunan 16 SPBG
dan MRU di Indonesia.
Direktur Keuangan PGN tahun ini PGN telah menyiapkan anggaran untuk pengembangan usaha mencapai sekitar US 1,25 miliar. Sebanyak US 200 juta
digunakan untuk membangun infrastruktur gas bumi terintegrasi senilai US 200 juta, US 400 juta untuk bisnis di sektor LNG dan US 650 juta untuk investasi di
sektor hulu. Dengan fundamental yang sangat solid, PGN memiliki ruang yang cukup
leluasa untuk membiayai ekspansi bisnis. Kerena itu PGN akan terus memaksimalkan setiap peluang untuk mendorong percepatan pemanfaatan gas
bumi di berbagai segmen pelanggan.
2.9 Rencana Kegiatan
PGN memproyeksikan pencapaian visi melalui upaya-upaya transformasi dalam beberapa tahapan, yaitu: tahap perkuatan pondasi dan kapabilitas internal
yang telah dimiliki, diikuti tahap perluasan kapabilitas pada area-area usaha baru. Area-area usaha baru dipilih untuk mencapai sasaran strategis pemenuhan
pasokan gas, perkuatan usaha eksisting, peningkatan keuntungan, pemanfaatan kapabilitas yang dimiliki, dan diversifikasi usaha di luar usaha eksisting. Tahap
selanjutnya merupakan tahap perbaikan yang berkelanjutan dan ekspansi usaha
Universitas Sumatera Utara
yang agresif sebagai tahap perwujudan sebagai perusahaan kelas dunia. Sebagai bagian dari pelaksanaan.
PGN membagi area bisnisnya menjadi empat Unit Bisnis Strategis dengan fokus geografis masing-masing :
1. SBU Distribusi Wilayah I, mencakup area Sumatera Selatan hingga Jawa
Barat termasuk Jakarta – Bogor. 2.
SBU Distribusi Wilayah II, mencakup Jawa Timur. 3.
SBU Distribusi Wilayah III, mencakup Sumatera Utara, Pekanbaru dan Kepualauan Batam.
4. SBU Transmisi, mencakup jaringan transmisi di Sumatera Selatan dan Jawa
Selain itu, anak perusahaan PGN, PT Transportasi Gas Indonesia, mengelola bisnis transmisi gas bumi untuk jaringan Grissik-Duri dan Grissik-
Singapura.
PGN telah menyusun Rencana Kegiatan Jangka Panjang 2010- 2020 dan Rencana Usaha Perusahaan 2010-2014 untuk menjadi panduan dalam
pengembangan dimasa mendatang dalam mencapai visi dan misi PGN, diantaranya pembangunan LNG Receiving Terminal, pengembangan dan
pemanfaatan CNG dan pembangunan jaringan pipa distribusi Jawa Barat.
Universitas Sumatera Utara
Rencana Kegiatan PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk :
1. Distribusi
Perusahaan telah mengembangkan bisnis distribusi gas bumi melalui jaringan pipa dari 3,187 km panjang dengan kapasitas 692 MMSCFD, yang terdiri
dari kota-kota utama di Indonesia seperti Jakarta, Bogor, Bekasi, Banten, Karawang, Cirebon, Surabaya, Palembang, Medan, Batam dan Pekanbaru.
Jaringan distribusi dan fasilitas yang dikelola oleh tiga unit SBU Distribusi dengan pengembangan berdasarkan wilayah kerja. Distribusi adalah bisnis utama
companyâ € ™ s yang kontribusi pendapatan sebesar 83,4 dari total pendapatan pertahun.
2. Pasokan Gas
Perusahaan memenuhi kebutuhan pasar gas alam melalui beberapa sumber daya gas yang dipasok oleh Pertamina dan Kontraktor Kontrak Bagi Hasil,
melalui Perjanjian Jual Beli Gas untuk jangka waktu 5 sampai 20 tahun. Perjanjian jangka panjang dimaksudkan untuk memastikan bahwa PGN mendapat
pasokan gas alam terus, sehingga kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan dapat dipertahankan dengan baik.
3. Transmisi
PGN mengangkut gas melalui jaringan transmisi dari pemasok hulu kepada pengguna akhir . Perusahaan saat ini mengoperasikan tiga jaringan pipa
transmisi dengan panjang gabungan sekitar 1.015 km, Grissik ke Duri operasional pada tahun 1998, Grissik ke Singapura operasional pada tahun
2003 , dan Medan, Jakarta Bogor operasional pada tahun 1991.
Universitas Sumatera Utara
4. Konsumen
Para pelanggan perusahaan dibagi menjadi tiga kategori, rumah tangga, komersial dan industri yang. Dari sisi jumlah, pelanggan rumah tangga mewakili
97 dari total pelanggan, sedangkan sisanya 3 oleh komersial dan industri. Namun, pelanggan industri menyerap 98 dari total volume, sedangkan sisanya
2 yang diambil oleh rumah tangga dan pelanggan komersial. Strategic Business Unit SBU
.Distribusi adalah unit yang ditugaskan untuk langsung mengelola kegiatan usaha distribusi gas bumi. PGN fokus kepada upaya meningkatkan
pelayanan dan kepuasan pelanggan.Sehingga untuk tetap mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar ada beberapa hal yang dilakukan oleh PGN,
diantaranya adalah:
a. Rutin melakukan temu pelanggan, sharing session dan visitasi Account
Executive ke lokasi pelanggan untuk lebih mendengar keluhan dan masukan
dari pelanggan dan menyampaikan informasi terkini seputar bisnis gas bumi. Semua kegiatan tadi diadakan di semua SBU danatau Area Penjualan dan
Layanan yang ada di PGN. b.
Membuat mekanisme pembayaran melalui PPOB Payment Point Online Bank
dengan bank nasional. Dengan PPOB ini pelanggan rumah tangga dan pelanggan kecil yang dulu harus membayar tagihan gas di loket kantor PGN
dan datanya belum terintegrasi ke sistem billing PGN, kini dapat membayar tagihan melalui bank dan langsung terkoneksi dengan sistem billing PGN.
c. Aktif mencari tambahan pasokan gas baru.Untuk memenuhi pemintaan energi
gas bumi yang besar, PGN aktif mencari tambahan pasokangas baru. Salah satu langkah yang ditempuh adalah menjalin kerjasamaperjanjian jual beli
Universitas Sumatera Utara
dengan BUMNBUMD yang memiliki kontrakjatah alokasi gas. Melalui sinergi dengan BUMNBUMD, utilisasi gas bumi dapat segera dilaksanakan
karena infrastruktur PGN sudah siap dan dapat menekan biaya bagi BUMNBUMD karena mereka tidak perlu mengalokasikan dana dan mencari
pinjaman untuk membangun infrastruktur baru.
Universitas Sumatera Utara
38
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Modal
Dalam menjalankan aktivitasnya setiap perusahaan selalu membutuhkan sejumlah dana tertentu atau biasa disebut modal. Modal dalam suatu perusahaan
mempunyai peranan yang sangat vital, karena dibutuhkan dalam pendirian maupun operasional perusahaan, karena itu berhasil atau tidaknya aktivitas suatu
perusahaan salah satunya ditentukan oleh modal. Modal merupakan hak atau bagian yang dimiliki perusahaa. Modal yang dimiliki perusahaan berbeda-beda
tergantung dari jenis usaha setiap perusahaan. Maka dari itu, dibutuhkan pengelolaan modal yang tepat, yaitu pengelolaan yang dapat menentukan seberapa
besar alokasi dana untuk masing-masing modal sesuai dengan bidang usaha dari perusahaan tersebut.
Riyanto 2007 : 17 mengemukakan beberapa definisi modal: Pengertian modal yang klasik, dimana arti modal ialah sebagai “hasil produksi yang
digunakan untuk memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya kemudian ternyata pengertian modal mulai bersifat “non- physical oriented”, dimana antara
lain pengertian modal ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau menggunakan yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam
hal ini juga sebenarnya belum ada persesuaian pendapat diantara para ahli ekonomi sendiri.
Berdasarkan pendapat tersebut, modal memiliki pengertian yang berbeda- beda tergantung kepada sudut pandangnya masing-masing. Apabila dilihat dari
Universitas Sumatera Utara