Panduan Akademik Program Sarjana, cetakan tahun 2015 3
Panduan Akademik Program Sarjana, cetakan tahun 2015 3
II. RIWAYAT DAN PERKEMBANGAN SINGKAT FAKULTAS PERTANIAN UGM
II.1. Riwayat dan Perkembangan II.1.1. Riwayat Pendirian
Dengan berkembangnya pertempuran di Jakarta dan Surabaya serta keadaan yang makin lama makin tidak menentu pada akhir tahun 1945, Pemerintah RI memutuskan
untuk memindahkan perguruan tinggi yang ada di kedua kota besar tersebut ke daerah yang lebih aman. Sejalan dengan keputusan tersebut, pada bulan Februari 1946 di
Malang dan bulan Maret 1946 di Klaten oleh Kementerian Kesehatan didirikan Perguruan Tinggi Kedokteran dan Kedokteran Gigi. Pendirian Perguruan Tinggi ini mendorong dan
menumbuhkan hasrat kementerian yang lain untuk ikut serta mendirikan perguruan tinggi di bidangnya masing-masing. Pada tahun itu juga, Kementerian Kemakmoeran
mendirikan 3 tiga Perguruan Tinggi Pertanian, dua bersifat akademis yaitu satu di Klaten dan satu di Malang, sedangkan yang ketiga bersifat semi akademis di Yogyakarta. Tepat
pada tanggal
27 September 1946, Pergoeroean Tinggi Pertanian di Klaten dan
Akademi Pertanian di Yogyakarta dengan resmi didirikan oleh Kementerian Kemakmoeran Repoeblik Indonesia.
Pada tanggal 21 Juli 1947 kota Malang diduduki oleh Belanda. Pergoeroean Tinggi yang terdapat di kota tersebut, termasuk Pergoeroean Tinggi Pertanian, dibubarkan.
Para mahasiswa yang ingin menyelesaikan pelajarannya melanjutkan kuliah di Klaten. Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda mengadakan penyerbuan besar-besaran dan
menghancurkan gedung-gedung yang telah dibangun oleh Pemerintah Republik Indonesia, termasuk juga bangunan-bangunan perguruan tinggi. Semua perguruan tinggi
yang terdapat di Klaten, termasuk Perguruan Tinggi Pertanian ditutup dan semua peralatannya diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Pada tanggal 7 Mei 1949 tercapai persetujuan “Roem-Royen”, yang memungkinkan Pemerintah Republik Indonesia kembali lagi ke Yogyakarta. Perguruan tinggi sebagai
salah satu alat negara juga harus didirikan kembali. Oleh karena penyelenggaraan pendidikan tinggi di Klaten tidak mungkin lagi diteruskan dan pemerintah bermaksud
memusatkan semua perguruan tinggi di Yogyakarta, maka pemerintah memutuskan memindahkan perguruan tinggi dari Klaten ke Yogyakarta.Pemerintah telah melakukan
kegiatan pendidikan meskipun belum menyepakati gencatan senjata. Pada tanggal 1 November 1949, Fakultit Pertanian sebagai salah satu bagian dari Kompleks Perguruan
Tinggi di Kadipaten Ngasem dapat dibuka dengan resmi. Sistem
Baccaloreat pada Fakultit Pertanian tersebut menyebabkan Akademi Pertanian yang bersifat semi akademi
di Yogyakarta tidak perlu diteruskan. Mahasiswa dari Akademi Pertanian yang masih ingin melanjutkan pendidikannya, setelah menempuh ujian Kimia dan Fisika diperbolehkan
masuk ke Fakultit Pertanian. Pada perkembangan selanjutnya, fakultas-fakultas negeri yang pada waktu itu masih di bawah kementerian-kementerian yang bersangkutan
dipertimbangkan lebih baik dipusatkan pada Kementerian Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan. Fakultas-Fakultas Partikelir di Yogyakarta yang pada waktu itu dibawah
Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada, pada tanggal 7 Desember 1949 diserahkan kepada Pemerintah.
Pada tanggal 19 Desember 1949, Pemerintah Republik Indonesia meresmikan berdirinya Universitit Negeri Gadjah Mada yang berada di bawah Kementerian Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan, yang meliputi Fakultit-Fakultit: 1. Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi;
2. Teknik; 3. Sastra, Pedagogik dan Filsafat;
4. Pertanian; 5. Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik;
6. Kedokteran Hewan.