PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 30 Juni 2013 dan
31 Desember 2012 dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 Juni 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of June 30, 2013 and
December 31, 2012 and for the six-month periods ended June 30, 2013 and 2012
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued k. Aset Tetap
k. Fixed Assets
Mulai tanggal 1 Januari 2012, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 16 Revisi
2011, “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hak atas Tanah”. PSAK No. 16 Revisi 2011
mengatur pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat dan biaya penyusutan dan kerugian
atas penurunan nilai harus diakui dalam kinerja dengan aset tersebut.
Starting January 1, 2012, the Group adopted PSAK No.16 Revised 2011 ,“Fixed Assets”
and ISAK No. 25, “Land Rights”. PSAK No. 16 Revised 2011 stipulates on the recognition of
assets, the determination of their carrying amounts and the depreciation changes and
impairment losses to be recognized in relation them.
Penerapan PSAK No. 16 Revisi 2011 tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap
pelaporan keuangan dan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of PSAK No. 16 Revised 2011 has no significant impact on the financial
reporting and disclosures in the consolidated financial statements.
ISAK No. 25 menetapkan bahwa biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk
Hak Guna Usaha “HGU”, Hak Guna Bangunan “HGB” dan Hak Pakai “HP”
ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah
pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara
biaya pengurusan
atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas
tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai
bagian dari
akun “Beban
Ditangguhkan - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi
sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
ISAK No. 25 prescribes that the legal cost of land rights in the form of Business Usage
Rights “Hak Guna Usaha” or “HGU”, Building Usage Right Hak Guna Bangunan or “HGB”
and Usage Rights “Hak Pakai” or “HP” when the land was acquired initially are recognized
as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile
the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP
were recognized as part of “Deferred Charges - Net” account in the consolidated statements
of financial position and were amortized over the shorter of the rights legal life and lands
economic life.
Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga
perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa
aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai
dengan maksud manajemen. All fixed assets are initially recognized at cost,
which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset
to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner
intended by management.
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets, except land, are carried at cost less any
subsequent accumulated depreciation and impairment losses.
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN Tanggal 30 Juni 2013 dan
31 Desember 2012 dan periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal
30 Juni 2013 dan 2012 Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain
PT TRIKOMSEL OKE Tbk. AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of June 30, 2013 and
December 31, 2012 and for the six-month periods ended June 30, 2013 and 2012
Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG