dilakukan secara penuh perhatian untuk memahami makna suatu keterangan yang disajikan kepada indera penglihatan dalam bentuk lambang huruf dan tanda lainnya.
Burns dalam Suhardi dan Zamzani, 2005: 191 mengemukakan bahwa membaca dapat dilihat sebagai suatu proses dan suatu hasil. Membaca sebagai proses meliputi seluruh kegiatan
dan teknik pembaca yang mengarah pada tujuan melalui tahapan-tahapan tertentu. Proses dalam hal ini berupa penyandian kembali dan pemberian makna pada sandi atau pemahaman
makna. Membaca sebagai suatu hasil adalah tercapainya suatu komunikasi pikiran dan perasaan antara penulis dan pembaca.
Sementara itu, Nuriadi 2008: 29 memaknai membaca sebagai proses yang melibatkan aktivitas fisik dan mental. Aktivitas fisik meliputi kegiatan menggerakkan mata sepanjang
baris-baris tulisan dalam sebuah teks bacaan. Adapun aktivitas mental meliputi kegiatan pemaknaan terhadap isi teks bacaan. Proses pemaknaan isi tersebut sangat mempengaruhi
pemerolehan pemahaman pembaca tentang isi suatu bacaan. Dari beberapa definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa membaca merupakan
proses pemaknaan lambang-lambang yang dibuat oleh pengarang sehingga pembaca dapat menyatakan menerima, menolak, atau menangguhkan pendapat mengenai ide yang
disampiaikan pengarang. Penafsiran dilakukan untuk memahami isi atau makna dari lambang- lambang yang ditulis pengarang.
B. Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman
reading comprehension
adalah suatu proses mendapatkan pemahaman dari suatu wacana dengan melibatkan bahasa, motivasi, persepsi, pengembangan
konsep, bahkan keseluruhan pengalaman Zuchdi, 2008: 23. Smith dan Dechant dalam Ahuja, 2010: 50-51 mengungkapkan bahwa proses mendapatkan pemahaman tersebut dapat
dilakukan dengan mengaitkan makna dengan simbol grafis, menyerap makna suatu kata,
memahami gagasan
utama, menarik
kesimpulan, menerapkan
gagasan, dan
mengintegrasikannya dengan pengalaman masa lalu. Pendapat serupa dikemukakan oleh Somadyo. Menurut Somadyo 2011: 10, membaca
pemahaman adalah proses pemerolehan makna secara aktif dengan melibatkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki pembaca dalam memahami isi bacaan. Pendapat yang berbeda
diungkapkan oleh Tarigan. Tarigan 2008: 58 mengungkapkan bahwa membaca pemahaman merupakan sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-
norma kesastraan
literary standards
, resensi kritis
critical drama
, drama tulis
printed drama,
dan pola-pola fiksi
patterns of fiction
. Dari berbagai definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca pemahaman
merupakan suatu kegiatan membaca dengan tujuan memperoleh pengetahuan tertentu dari suatu literatur yang ditindaklanjuti dengan proses generalisasi pembaca terhadap pengetahuan
yang baru diperoleh tersebut.
C. Tes Kemampuan Membaca Pemahaman
Tes membaca pemahaman dapat disusun berdasarkan taksonomi Barret. Taksonomi Barret merupakan taksonomi membaca yang dikembangkan oleh Thomas C. Barret.
Taksonomi Barret terbagi atas lima kategori, yaitu pemahaman harfiah, reorganisasi, pemahaman inferensial, evaluasi, dan apresiasi Zuchdi, 2008: 20. Kelima kategori tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut. 1.
Pemahaman harfiah Pemahaman harfiah menekankan pada pemahaman pokok-pokok informasi yang
dinyatakan secara tersurat dalam teks bacaan. Tujuan tahap ini adalah untuk memahami ide atau informasi yang tersurat dalam bacaan. Kegiatan pembaca dalam tahap ini adalah
mengingat kembali rangkaian fakta dalam bacaan dan menentukan kalimat utama dalam paragraf.
2. Reorganisasi
Tahap reorganisasi menuntut pembaca untuk menganalisis, menyintesis, dan menyusun informasi yang tersurat dalam bacaan. Pembaca dituntut untuk memparafrasekan isi wacana.
Selain itu, tahap ini juga mengharuskan pembaca untuk mampu menentukan tema bacaan. 3.
Pemahaman inferensial Penafsiran secara tersirat menjadi tuntutan yang harus dipenuhi pembaca pada tahap ini.
Pembaca dituntut untuk menganalisis, menyintesis, dan mereorganisasi informasi yang dikemukakan secara implisit dalam bacaan. Pembaca memperoleh pemahaman makna dengan
proses berpikir menggunakan intuisi dan imajinasi. 4.
Evaluasi Evaluasi merupakan tahap penilaian isi bacaan terkait kualitas, ketelitian, dan
kebermanfaatan ide dalam wacana. Penilaian diberlakukan pada benar tidaknya bahasa yang digunakan, simpulan penulis, dan kesesuaian informasi dengan fakta. Kelengkapan informasi
yang disampaikan penulis juga menjadi bahan penilaian pada tahap ini. 5.
Apresiasi Apresiasi merupakan tahapan penilaian pembaca terhadap bacaan yang dibaca. Apresiasi
yang dilakukan pembaca adalah apresiasi yang melibatkan dimensi afektif. Tahap ini menghendaki pembaca untuk peka terhadap suatu karya secara emosional dan estetis.
D. Hakikat Strategi REAP