Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1074
4. Model Persediaan
Menurut Yolanda M. Siagan 2007:175, terdapat Model-model ini secara garis besar dibedakan atas dua jenis permintaan terhadap bahankomponen, yaitu sebagai berikut :
1. Permintaan dependen dependent demand, yaitu persediaan barang atau bahan atau komponen
yang permintaannya atau penggunannya bergantung pada item lainnya. 2.
Permintaan independent independent demand, yaitu persediaan barang atau bahan atau komponen yang permintaannya berdiri sendiri sesuai dengan itemnya, tidak tergantung pada
item lain.
5. Metode Pengendalian Persediaan 1. Economic Order Quantity EOQ.
Economic Order Quantity adalah jumlah kuantitas barang yang dapat diperoleh dengan biaya yang minimal, atau sering dikatakan sebagai jumlah pembelian yang optimal. Dalam pelaksanaanya
dapat dirumuskan seperti berikut : EOQ
Dimana : EOQ = Jumlah satuan per pesanan
D = Kebutuhan tahunan S = Biaya pemesanan per order Annual Demand
H = Biaya simpanan unit tahun HoldingCarring Cost
2. Reorder point ROP Yang dimaksud dengan Reorder Point System adalah titik tingkat persediaan, dimana
pemesanan kembali harus dilakukan, model persediaan sederhana mengasumsikan bahwa penerimaan suatu pesanan bersifat seketika, artinya model persediaan mengasumsikan bahwa
setiap perusahaan akan menunggu sampai tingkat persediaannya mencapai nol, sebelum perusahaan memesan kembali dan dengan seketika kiriman yang dipesan akan diterima.
Reorder Point dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Reorder Point = permintaan perhari x waktu tunggu untuk pemesanan baru dalam hari = d x l
Di mana d dicari dengan membagi permintaan tahunan D, dengan jumlah periode yang digunakan bisa dalam setahun, bulan dalam setahun tergantung periode yang digunakan oleh
perusahaan. 3.
Safety stock Persediaan Pengamanan Menurut Edyy Herjanto 1999:241, Safety Stock SS adalah persediaan yang dilakukan untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan barang, misalnya karena penggunaan bahan yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan
bahan yang dipesan.
4. Metode Penilaian Persediaan
1. First in First out FIFO Metode ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang pembelian yang sudah terjual atau
terpakai dinilai menurut harga pembelian barang terdahulu masuk. Dengan demikian, Persediaan akhr dinilai menurut harga pembelian barang yang terakhir masuk.
2. Last in First out LIFO
2 x D x S H
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1075
Berbeda dengan FIFO, Metode ini mengasumsikan bahwa nilai barang yang terjual atau terpakai dihitung berdasarkan harga pembelian barang yang terakhir masuk, dan nilai persedian akhir
dihitung berdasarkan harga pembelian yang terdahulu masuk. 3. Rata-rata terimbang
Nilai persediaan atas harga rata - rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah barang yang diperoleh pada masing- masing harganya.
Dari tujuan-tujuan pengendalian persediaan diatas dapat diambil simpulan bahwa penyerahan barang harus sesuai dan dikirimkan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Dengan meminimalisir
kesalahan dan penghilangan sumber- sumber biaya yang dianggap tidak perlu akan berdampak pada harga jual.
6. Kerangka Pemikiran
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian
Gambar 2. Kerangka Pemikiran Pene
Jurnal Manajemen Vol.10 No.1 Oktober 2012 1076
C. METODOLOGI PENELITIAN