Karakteristik Proses Belajar Mengajar PBM yang Efektif
3
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Tujuan utama pembelajaran PJOK di sekolah adalah memantau siswa agar meningkatkan keterampilan gerak mereka, disamping agar mereka merasa senang dan mau berpartisipasi dalam
berbagai aktivitas. Diharapkan apabila mereka memiliki pondasi pengembangan keterampilan gerak, pemahaman kognitif, dan sikap yang positif terhadap aktivitas jasmani kelak akan
menjadi manusia dewasa yang sehat dan segar jasmani dan rohani serta kepribadian yang mantap.
Hingga dewasa ini salah satu masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran PJOK adalah langkahnya sarana dan sarana penunjang dan bervariasinya kondisi pendidikan
jasmani di sekolah. Bagaimana seorang guru kelas dapat mengajarkan pendidikan jasmani dengan sukses dalam situasi keterbatasan dan perbedaan kondisi tersebut di atas? Model
pengajaran yang tradisional yang sangat bergantung dari tersedianya sarana dan prasarana serta bersifat linier dalam arti tidak leluasa untuk menyesuaikan dengan kondisi setempat
saat itu karena tertumpu pada satu acuan pendekatan tradisional.
Pengajaran relektif mencakup pengertian guru yang sukses atau efektif dalam arti tercapainya kepuasan profesional. Pendekatan pengajaran releksi menekankan pada kreatiitas
penumbuhan kondisi pembelajaran yang kondusif melalui penerapan berbagai keterampilan mengajar yang disesuaikan dengan situasi lingkungan tertentu.
Pengertian pengajaran relektif tidak menunjuk salah satu metodologi atau model pengajaran tertentu, namun menunjuk pada berbagai keterampilan mengajar yang diadaptasikan
secara tepat oleh guru dalam proses belajar mengajar. Guru yang relektif selalu melakukan penilaian terhadap lingkungan sekitar dalam upaya mengidentiikasi dan memanfaatkan
berbagai unsur dan sumber daya yang ada secara optimum dan selanjutnya dijadikan bahan untuk menentukan penilaian dan membuat rencana pembelajaran.
Pengajaran relektif ini berbeda dengan pengajaran tradisional atau pengajaran “invariant” yang diberi ciri dengan penggunaan satu metode dalam berbagai situasi pengajaran. Kategori mengajar
yang dikemukakan oleh Mosston 1966, sebagai contoh, dapat diterapkan selama kategori gaya mengajar itu sesuai dengan tuntutan kegiatan-kegiatan dan kebutuhan situasional saat itu.
Perbandingan pengajaran relektif dengan pengajaran tradisional invariant dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel Karakteristik Guru Efektif dan Guru Tradisional
Variabel Guru Efektif
Guru Tradisional Perencanaan
Sesuai rencana pelajaran pada kelas dan anak yang berbeda.
Gunakan rencana pelajaran yang sama.
Kemajuan Didasarkan pada kondisi faktor: 1
irama dan tingkat perkembangan, 2 kebutuhan keterampilan,
3 perhatian dalam topik atau aktivitas.
Didasarkan pada faktor seperti: 1 Unit kegiatan 6 minggu, 2
jumlah materi yang telah dicakup dalam satu semestertahun, 3
rumus yang ditetapkan sebelumnya.
4
Buku Guru Kelas VII SMPMTs
Kurikulum Rancang setiap kelas yang unik
setelah diadakan penilaian awal dari kemampuan dan kebutuhan.
Gunakan kurikulum yang telah ditetapkan tanpa faktor seperti
kemampuan anak, pengaruh masyarakat atau minat anak.
Peralatan fasilitas
Modiikasi kegiatan dan pelajaran sesuai peralatan dan fasilitas yang
ada di lingkungan. Mengajar sesuai dengan peralatan
dan fasilitas yang tersedia. Disiplin
Berupaya memahami masalah dan mencari penyebab dan
pemecahannya, memodiikasi prosedur pengajarannya.
Mengasumsi anak bersikap tidak pada tempatnya dan berupaya
mengatasi tingkah laku individu kelas.
Evaluasi Mengevaluasi anak secara teratur
dan mengevaluasi keefektifan pengajarannya lewat anak didik dan
teman sejawat. Mengevaluasi secara sporadikc
biasanya berdasarkan pada kesukaan anak dan minat anak kebaikan
perilaku anak didik. Selama dua dekade terakhir pembelajaran PJOK dengan pendekatan releksi telah
berhasil dilaksanakan di beberapa negara seperti Amerika dan Australia. Hasil riset tentang pendekatan pembelajaran PJOK menunjukkan bahwa ada tiga butir hal yang penting untuk
diperhatikan agar pengajaran pendidikan jasmani efektif, dalam arti bahwa anak didik akan memiliki keterampilan bergerak yang tinggi dengan sikap yang positif terhadap kegiatan isik.
Ketiga hal itu meliputi: 1 Anak didik memerlukan latihan praktek yang tepat dan memadai, 2 Latihan praktek tersebut harus memberikan peluang tingkat sukses rate of success yang
tinggi, dan 3 Lingkungan perlu distrukturisasi sedemikian rupa sehingga menumbuhkan iklim belajar yang kondusif.
Memperhatikan kelebihan pendekatan pengajaran reflektif dibandingkan dengan pembelajaran tradisional di samping faktor kemungkinan keterlaksanaannya pendekatan
pembelajaran relektif di Indonesia, walau masih diperlakukan suatu kajian-kajian empirik yang mendalam, diperkirakan pengajaran relektif ini dapat digunakan sebagai alternatif utama
bagi para guru pendidikan jasmani. Masalah yang dihadapi: Bagaimana merubah wawasan dan perilaku guru agar siap dan mampu melaksanakan pendekatan pembelajaran relektif
pada pembelajaran PJOK di sekolah itu?
Perubahan kurikulum khususnya kurikulum SMP pada hakikatnya menuntut perubahan wawasan dan perilaku guru agar kurikulum yang dirancang dan dikembangkan dapat
dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan. Untuk itu sangat perlu direncanakan secara matang mengenai strategi implementasi dari kurikulum tersebut. Penataran dan pelatihan
guru, pengadaan fasilitas dan peralatan yang mendukung pelaksanaan kurikulum perlu direncanakan dan diadakan guna mendukung keberhasilan implementasi kurikulum.
Upaya perbaikan dan pengembangan kurikulum SD, SMP, dan SMA yang baru ini harus dilakukan dengan cermat dan memperhitungkan berbagai faktor termasuk faktor
keterlaksanaannya. Pengalaman empirik selama ini menunjukkan bahwa dari seluruh isi kurikulum PJOK yang tertulis itu hanya sebagian kecil saja yang dapat diimplementasikan
karena berbagai kendala termasuk terbatasnya sarana dan prasarana pendukung dan keterbatasan wawasan dan kemampuan guru.
5
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Mengingat guru mempunyai peran yang penting dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum, maka panduan untuk guru guna mendukung peran guru di lapangan perlu
diadakan. Demikian pula penataran dan pelatihan guru perlu terus diupayakan agar mereka menjadi guru yang profesional dan kreatif dalam arti dapat memecahkan masalah dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada di lingkungannya. Guru yang relektif sangat diperlukan guna mendukung keterlaksanaan kurikulum secara efektif seperti yang diharapkan.
Pembelajaran merupakan proses interaktif antara guru dengan siswa, melibatkan multi pendekatan dengan menggunakan teknologi yang akan membantu memecahkan permasalahan
faktual di dalam kelas. Terdapat tiga komponen dalam deinisi pembelajaran, yaitu: pertama, pembelajaran adalah suatu proses, bukan sebuah produk, sehingga nilai tes dan tugas adalah
ukuran pembelajaran, tetapi bukan proses pembelajaran. Kedua, pembelajaran adalah perubahan dalam pengetahuan, keyakinan, perilakusikap.
Perubahan ini memerlukan waktu, terutama ketika pembentukan keyakinan, perilaku dan sikap. Guru tidak boleh menafsirkan kekurangan siswa dalam pemahaman sebagai kekurangan
dalam pembelajaran, karena mereka memerlukan waktu untuk mengalami perubahan. Ketiga, Pembelajaran bukan sesuatu yang dilakukan kepada siswa, tetapi sesuatu yang mereka kerjakan
sendiri. Artinya, pembelajaran PJOK merupakan kebutuhan dasar bagi setiap anak, tanpa harus dipengaruhi instruksi dari orang lain. Ketiga hal ini yang mempengaruhi kualitas
pembelajaran PJOK, selain peluang untuk belajar, konten yang sesuai, intruksi yang tepat, serta penilaian siswa dan pembelajaran.
Pembelajaran PJOK mengandung makna pendidikan yang menggunakan aktivitas jasmani untuk menghasilkan peningkatan secara menyeluruh terhadap kualitas isik, mental, dan
emosional siswa. Kata aktivitas jasmani mengandung makna bahwa pembelajaran berbasis aktivitas isik. Kata olahraga mengandung makna aktivitas jasmani yang dilakukan dengan
tujuan untuk memelihara kesehatan dan memperkuat otot-otot tubuh.
Kegiatan pembelajaran ini dapat dilakukan sebagai kegiatan yang menghibur, menyenangkan atau juga dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan prestasi. Sementara
kualitas isik, mental dan emosional disini bermakna, pembelajaran PJOK membuat siswa memiliki kesehatan yang baik, kemampuan isik, memiliki pemahaman yang benar, memiliki
sikap yang baik tentang aktiitas isik, sehingga sepanjang hidupnya mereka akan memiliki gaya hidup sehat dan aktif.
Berdasarkan uraian tersebut, secara substansi PJOK mengandung aktivitas jasmani, olahraga, dan kesehatan. Tujuan utama PJOK adalah meningkatkan life-long physical
activity dan mendorong perkembangan isik, psikologis dan sosial siswa. Jika ditelaah lebih lanjut, tujuan ini mendorong perkembangan motivasi diri untuk melakukan aktivitas isik,
memperkuat konsep diri, belajar bertanggung jawab dan keterampian kerja sama. Siswa akan belajar mandiri, mengambil keputusan dalam proses pembelajaran, belajar bertanggung jawab
dengan diri dan orang lain. Proses menuju memiliki rasa tanggung jawab ini setahap demi setahap beralih dari guru kepada siswa.
6
Buku Guru Kelas VII SMPMTs