BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker dimulai ketika sel- sel normal berubah dan tumbuh tak terkendali, membentuk massa yang disebut tumor . Suatu tumor dapat jinak tidak bersifat
kanker atau ganas kanker, yang berarti dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh ASCO,2012. Kanker penis merupakan keganasan yang tumbuh pada
jaringan dan kulit penis. Kanker ini dapat berkembang dibagian mana saja pada penis, terutama paling sering yaitu dibawah kulup foreskin pada pria yang belum
disirkumsisi dan di glans penis cancer research UK. Kanker penis merupakan keganasan yang jarang terjadi, namun jika
terdiagnosa penyakit ini dapat berujung pada kematian Brosman, 2009. Jika ditemukan dini, kemungkinan penyembuhan sangat tinggi. Frekuensi karsinoma
pernis bervariasi sesuai dengan praktek-praktek higienis dan kepercayaan budaya dan agama. Menurut statistik American Cancer Society pada tahun 2010, 1250
kanker penis di diagnosis di Amerika Serikat, dan 310 kematian dilaporkan 24,8. Tingkat insiden yang lebih tinggi terlihat di Afrika dan Asia, yaitu 10-
20. Di Indonesia sendiri sulit didapatkan insiden kejadian Kanker Penis yang sebenarnya. Tingkat kematian yang tinggi menggaris bawahi keseriusan kanker
ini. Insiden kanker penis meningkat pada pria berusia 60 tahun atau lebih dan puncaknya pada pria berusia 80 tahun. Kanker ini jarang pada pria muda. Sebuah
penelitian oleh Stanley A. Brosman melaporkan bahwa 22 pasien dengan kanker penis lebih muda dari 40 tahun, dan 7 lebih muda dari 30 tahun.
Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya kanker penis, seperti pria yang belum disirkumsisi, merokok, faktor usia dan infeksi HPV. Pria yang tidak
di sirkumsisi saat lahir memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker penis. Namun bukan berarti dengan sirkumsisi saja dapat mencegah kanker ini American
Cancer Society. Pada perokok, bahan kimia karsinogenik yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan DNA dan meningkatkan resiko kanker.Lisa
Fayed,2009 Faktor terpenting lainnya adalah infeksi HPV Human papilloma
Universitas Sumatera Utara
virus yang paling sering ditularkan melalui hubungan seksual, ternyata juga menjadi penyebab separuh dari kasus kanker penis Stacy, 2009. Oleh karena itu,
vaksin HPV juga dinilai bermanfaat bagi remaja pria untuk mencegah terjadinya kanker penis. Selama ini vaksin HPV hanya direkomendasikan untuk remaja putri.
Jarang membersihkan daerah penis dapat menyebabkan kuman atau virus mudah berkembang. Maka pentingnya untuk menjaga kehigienisan alat kelamin pada pria
untuk mengurangi resiko kanker ini Whaley, 2011. Begitu banyaknya teori yang membahas tentang kanker jenis ini,membuat
penulis tertarik untuk membuat penelitiannya. Penulis ingin mengetahui jumlah kasus kanker penis yang didapat di Laboratorium Patologi Anatomi RSUP H.
Adam Malik periode 2008- 2011. Belum adanya penelitian yang dilakukan di Medan juga membuat penulis tertarik untuk meneliti. Penulis ingin mengetahui
bagaimana prevalensi kejadian kanker penis, jika dibedakan menurut usia, riwayat sirkumsisi, ataupun suku bangsa.
1.2. Rumusan Masalah