Perhitungan Besar Butir Waktu dan Tempat Pembuatan Spesimen

Alat pengujian metalografi dapat ditunjukkan pada gambar 2.6 berikut. Gambar 2.6. Alat Uji struktur mikro Mikroskop optic Gambar di atas yaitu alat uji struktur mikro, yang fungsinya untuk mengambil gambar dari spesimen yang diuji dengan ukuran 100, 200 dan 500 x pembesaran metalografi.

2.6 Perhitungan Besar Butir

Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengukur besar butir dari struktur mikro suatu material diantaranya dengan metode Planimetri yang dikembangkan oleh Jeffries. Dimana metode ini cukup sederhana untuk menetukan jumlah butir persatuan luas pada bagian bidang yang dapat dihubungkan pada standar ukuran butir ASTM E 112. Metode planimetri ini melibatkan jumlah butir yang terdapat dalam suatu area tertentu yang dinotasikan dengan N A . Secara skematis proses perhitungan menggunakan metode ini seperti pada gambar 2.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.7 Perhitungan diameter butir menggunakan metode planimetri Sumber: ASTM E 112-96, 2000 Jumlah butir bagian dalam lingkaran N inside ditambah setengah jumlah butir yang bersingungan N intercepted dengan lingkaran dikalikan oleh pengali Jeffries f dapat dituliskan pada persamaan 2.5. ` 2.5 Dimana pengali Jeffries yang dipergunakan tergantung pada perbesaran yang digunakan pada saat melihat struktur mikro dan dapat ditetuklan melalui tabel 2.5. Tabel 2.5 Hubungan antara perbesaran yang digunakan dengan pengali Jeffries . Sumber: ASTM E 112-96, 2000 Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai waktu dan tempat penelitian, bahan dan alat penelitian, prosedur penelitian, dan diagram alir penelitian.

3.1 Waktu dan Tempat

Waktu penelitian ini direncanakan selama enam bulan yang dimulai dari Maret sampai dengan September 2011. Tempat dilaksanakannya penelitian adalah di Laboratorium Proses Produksi, Laboratorium Teknologi Mekanik, Laboratorium Metalurgi Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3.2 Pembuatan Spesimen

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah logam yang berjenis tembaga. Dalam Penelitian ini bahan yang digunakan adalah tembaga komersil yang terdapat di pasaran as receive. Bahan dibeli pada bulan Mei 2011, dibeli di Toko Panca Tjaya, Jalan Sutomo, Medan. Tembaga dengan jenis strip dengan dan ukuran 2 cm x 4 m. Metode dan teknik yang digunakan dalam pembuatan spesimen adalah accumulative roll-bonding, dimana metode yang digunakan adalah metode pengerolan. Bahan tembaga dapat ditunjukkan pada gambar 3.1. Gambar 3.1.Bahan Tembaga Universitas Sumatera Utara

3.2.1 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan spesimen adalah:

3.2.1.1 Alat pengujian ARB

a. Furnace Furnace adalah suatu peralatan perpindahan panas yang sumber panasnya dihasilkan dari reaksi pembakaran bahan bakar oleh burner di dalam fire box. Furnace merupakan struktur bangunan berdinding plat baja yang bagian dalamnya dilapisi oleh material batu bahan api, batu isolasi untuk menahan kehilangan panas ke udara melalui dinding dapur. Dapat dilihat pada gambar 3.2. Spesifikasi : Merk : NABER Made in : Bremen Germany Type : 2804 Suhu max : 1100 ºC Gambar 3.2. Furnace b . Roll Alat ini digunakan untuk mengeroll tembaga untuk mengurangi tebal spesimen. Dapat di lihat pada gambar 3.3. Universitas Sumatera Utara Spesifikasi : Merk : FASTI Germany Type : 1270X-2 Max : 40 Kpmm² Gambar 3.3. Roll

3.2.1.2 Alat Pengujian Kekerasan

a. Alat Uji Kekerasan Brinnel Hardness tester Alat ini digunakan untuk menguji kekerasan hardness tester dari material Tembaga. Dapat dilihat pada gambar 3.4 di bawah ini. Spesifikasi : Type : BH-3CF Max : 3000 kgf Universitas Sumatera Utara Gambar 3.4. Alat uji kekerasan

3.2.1.3 Alat Pengujian Tarik

a. Mesin Uji Tarik Mesin uji tarik adalah salah satu mesin yang ada di laboratorium bahan , alat ini berfungsi untuk mengetahui kekuatan dari suatu bahan, kekuatan tariknya,kekuatan tekannya, dan kekuatan bengkoknya. Pada penelitian ini pengujian tarik menggunakan alat uji tarik Torsee Type AMU-10 dengan kapasitas 10 ton keluaran tahun 1989 dapat dilihat pada gambar 3.5. Gambar 3.5. Mesin Uji Tarik Universitas Sumatera Utara b. Mesin Skrap Alat ini digunakan untuk membuat spesimen uji tarik. Mesin ini digunakan karena spesimen uji berbentuk strip sehingga tidak memungkinkan untuk membuat spesimen uji tarik menggunakan mesin bubut. Dapat dilihat pada gambar 3.6 di bawah ini. Spesifikasi : Type : L-450 Keluaran : 1993 Gambar 3.6. Mesin skrap

3.2.1.3 Alat Pengujian Metalografi

a. Mikroskop Optik Mikroskop optik digunakan untuk mengamati struktur mikro dari Tembaga dengan pembesaran diatas 100, 200, 500 x. Pengujian ini menggunakan Reflected Metallurgical Microscope dengan type Rax Vision No.545491, MM-10A,230V-50Hz. Dapat dilihat pada gambar 3.7. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.7. Mikroskop Optik Tabel 3.1 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian Nama Jenis Jumlah Satuan Kegunaan 1 Thermokopel tipe K 1 Unit Digunakan untuk mengukur panas Furnace 2 Ragum 1 Unit Digunakan untuk mencekam benda kerja 3 Gerinda 1 Unit Digunakan untuk penghalusan permukaan spesimen 4 Penjepit 2 Buah Digunakan untuk menjepit spesimen 5 Gergaji Besi 1 Buah Digunakan untuk memotong spesimen 6 Vernier Califer 1 Unit Digunakan untuk mengukur panas Furnace 7 Polish 1 Unit Digunakan untuk mempolish spesimen 8 Resin dan Hardner 2 Liter Digunakan untuk mencetak spesimen 9 Mounting 1 Buah Untuk mempermudah memegang spesimen 10 Kertas Pasir 21 Lembar Digunakan untuk menghaluskan spesimen

3.3 Proses Pembuatan Spesimen