Tabel 5.4. Tabel Variance Inflation Factor VIF
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant .173
.101 1.717
.090 AKO
-.001 .001
-.466 -1.601
.113 .141
7.106 AKI
-.002 .001
-.352 -2.350
.021 .533
1.875 AKP
-.002 .001
-.602 -2.136
.036 .151
6.641 DPR
-.084 .177
-.054 -.476
.635 .936
1.068 a. Dependent Variable: Return_Saham
5.5 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Model Pertama
Hasil pengujian asumsi heteroskedastisitas menujukkan di dalam model tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 5.2. berikut, dimana titik-
titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas Model Pertama
5.6 Pengujian Autokorelasi Model Pertama
Autokorelasi adalah masalah statistik dalam model yang ditunjukkan oleh adanya hubungan antara variasi error antara berbagai periode waktu penelitian. Gejala ini dapat
timbul dalam penelitian time series. Berdasarkan pengujian autokorelasi dengan menggunakan pengujian Durbin-Watson, diperoleh nilai d untuk persamaan regresi yang
diajukan sebesar 2,002. Model yang tidak memiliki autokorelasi jika du d 4 - du atau dalam
persamaan ini untuk n sebanyak 81, α=5, dan k =4 maka du = 1.7438 dan dl = 1.5372 sehingga 1,74382,0022,2562, 4 - 1.7438 = 2.2562. Hal ini berarti variabel
gangguan antara satu periode dengan periode lain tidak saling berkorelasi. Berdasarkan pengujian ini persamaan regresi yang diajukan sudah dapat dianalisa dengan baik.
Tabel 5.5. Pengujian Autokorelasi
Universitas Sumatera Utara
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .304
a
.093 .045
.51781 2.002
a. Predictors: Constant, DPR, AKP, AKI, AKO b. Dependent Variable: Return_Saham
5.7 Hasil Pengujian Hipotesis Pertama
Pengujian hipotesis pertama yaitu untuk menganalisis pengaruh arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, dan dividen payout ratio terhadap return saham.
Hasil analisis dengan menggunakan regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel 5.6. berikut ini.
Tabel 5.6. Hasil Analisis Pengaruh AKO, AKI, AKP, dan DPR terhadap Return Saham Secara Simultan
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
1 Regression
2.080 4
.520 1.940
.112
a
Residual 20.378
76 .268
Total 22.458
80 a. Predictors: Constant, DPR, AKP, AKI, AKO
b. Dependent Variable: Return_Saham
Tabel 5.6. menunjukkan secara serempak arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan dan dividen payout ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai F
hitung
1,940F
0,054;81
2,484. Pengaruh yang tidak signifikan juga dapat dilihat dari nilai signifikansi F 0,112
α
0,05
. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas
pendanaan dan dividen payout ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham ditolak.
Universitas Sumatera Utara
Nilai R Square diperoleh sebesar 0,093 artinya 9,3 variasi variabel return saham mampu dijelaskan oleh variasi variabel AKO, AKI, AKP dan DPR, sedangkan sisanya
sebesar 90,7 100 - 9,3 = 90,7 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan di dalam model penelitian ini.
Secara parsial ada dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap return saham. Variabel yang berpengaruh tersebut adalah AKI dan AKP. Variabel AKO dan
DPR tidak berpengaruh signifikan. Hasil pengujian bisa dilihat pada tabel 5.7. berikut. Tabel 5.7. Hasil Analisis Pengaruh AKO, AKI, AKP, dan DPR terhadap Return
Saham Secara Parsial
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant .173
.101 1.717
.090 AKO
-.001 .001
-.466 -1.601
.113 AKI
-.002 .001
-.352 -2.350
.021 AKP
-.002 .001
-.602 -2.136
.036 DPR
-.084 .177
-.054 -.476
.635 a. Dependent Variable: Return_Saham
Model yang dibangun dari hasil penelitian ini adalah: Y = 0,173 - 0,001AKO – 0,002 AKI – 0,002AKP - 0,084DPR
Variabel AKO memperoleh nilai t
hitung
sebesar -1,601 dengan signifikansi sebesar 0,113. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih kecil dari nilai t
0,05;81
1,990 dan nilai signifikansi lebih besar
dari α
0,05
, dengan demikian dinyatakan bahwa AKO tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Universitas Sumatera Utara
Variabel AKI memperoleh nilai t
hitung
sebesar -2,350 dengan signifikansi sebesar 0,021. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05;81
1,990 dan nilai signifikansi lebih kecil
dari α
0,05
Variabel AKP memperoleh nilai t , dengan demikian disimpulkan bahwa AKI berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
hitung
sebesar -2,136 dengan signifikansi sebesar 0,036. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih besar dari nilai t
0,05;81
1,990 dan nilai signifikansi lebih kecil dari α
0,05
Variabel DPR memperoleh nilai t , dengan demikian disimpulkan bahwa AKP berpengaruh signifikan
terhadap return saham.
hitung
sebesar -0,476 dengan signifikansi sebesar 0,635. Nilai t
hitung
yang diperoleh lebih kecil dari nilai t
0,05;81
1,990 dan nilai signifikansi lebih besar dari α
0,05
5.8 Hasil Pengujian Hipotesis Kedua