terjadinya kerontokan setelah demam karena percepatan fase anagen ke telogen.Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L
2. Obat Setiap obat menghalangi pembentukan batang rambut dapat menyebabkan kerontokan,
umumnya obat antineoplasma misalnya bleomisin, endoksan, vinkristin, dan obat antimitotik, misalnya kolkisin. Obat antikoagulan heparin atau kumarin dapat mempercepat terjadinya
perubahan folikel anagen ke dalam fase telogen dalam jumlah besar, sehingga menyebabkan effluvium telogen. Logam berat yang akan terikat pada grup sulfhidril dalam keratin antara lain
talium, merkuri dan arsen juga bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. Soepardiman, Lily. 2010; Suling, Pieter L
3. Mekanis Mencabut rambut gada atau melukai folikel rambut akan mempercepat terjadinya masa
anagen dengan mempersingkat masa telogen. Kusumadewi 4. Kelainan endokrin
Kelainan endokrin dapat mempengaruhi fisiologi folikel rambut, menambah atau mengurangi produksi rambut. Hipotiroidisme dapat menyebabkan mengecilnya diameter rambut
dan meningkatkan kerontokan rambut. Pusponegoro, Erdina H.D. 2002; Suling, Pieter L 5. Penyakit kronis
Kerontokan rambut tidak selalu didapatkan pada penyakit kronis, kecuali terdapat kekurangan protein dalam jumlah besar. Suling, Pieter L
2.1.6 Efluvium Kerontokan Rambut 2.1.6.1 Definisi
Kerontokan rambut adalah kehilangan rambut terminal dalam bentuk apapun dan dimanapun asal mula terjadinya yang berkisar lebih dari 100 helai per hari. Dapat terjadi difus
atau lokal. Kelainan setempat dapat berupa unifokal atau multifokal. Bila kerontokan ini berlanjut dapat terjadi alopesia kebotakan. Brown, Robin Graham dan Tony Burns;
Pusponegoro, Erdina H.D.2002
2.1.6.2 Etiologi dan Patogenesis
Klasifikasi etiopatogenesis kerontokan rambut dapat membantu menentukan jenis kerontokan rambut:
Universitas Sumatera Utara
1. Kegagalan pertumbuhan rambut, umumnya disebabkan oleh karena displasia ektodermal akibat gangguan genetik.
2. Abnormalitas batang rambut meliputi: a. instrinsic hair breakage dan b. unruly hair, dapat terjadi secara kongenital akibat kelainan metabolik atau didapat akibat kerusakan mekanik atau
kimia. 3. Abnormalitas siklus rambut jumlah rambut yang lepas meningkat, dapat menyebabkan
effluvium telogen, effluvium anagen, dan alopesia areata. 4. Kerusakan folikel rambut dapat disebabkan oleh faktor eksogen traumatekanan, faktor
endogen infeksikeganasanbeberapa penyakit dengan proses destruktif dan aplasia kutis kongenital. Suling, Pieter L
2.1.6.3 Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, klasifikasi kerontokan rambut dapat dibagi menjadi: kongenital, kelainan siklus pertumbuhan rambut, kelainan batang rambut, obat, gangguan
hormonal, trauma, infeksi, dan penyakit dengan proses destruktif. Suling, Pieter L
Kerontokan rambut akibat trauma
Secara umun, kerontokan rambut atau alopesia yang disebabkan oleh trauma mekanis dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu trauma, tekanan, dan tarikan.
a. Alopesia traumatic Kerontokan rambut sampai alopesia akibat trauma memilki daerah yang berbatas tegas
dan merupakan penyebab tersering alopesia sikatrisial. b. Alopesia karena tekanan
Tekanan yang lama, misalnya pada pasien yang berbaring lama dapat menyebabkan iskemia, nekrosis, dan ulserasi di kulit kepala. Keadaan ini mengakibatkan kerontokan rambut
yang berkembang menjadi alopesia sikatrisial yang umumnya bersifat irreversibel. c. Alopesia karena tarikan
Tarikan kronis dapat menyebabkan atrofi folikel rambut disertai inflamasi folikular dan rambut yang patah mengakibatkan kerontokan rambut sampai alopesia setempat. Keadaan ini
dapat dijumpai pada gadis-gadis remaja dengan kuncir ekor kuda yang kencang, pemuda-pemuda sich dan anak-anak Afro-Karabia dengan kuncir-kuncir kecil di rambut serta pada keadaan
trikotilomania. Suling, Pieter L
Universitas Sumatera Utara
2.2. Pelurusan Rambut
2.2.1 Meluruskan Rambut Dengan Teknik Rebonding
Ada beberapa teknik pelurusan rambut, diantaranya adalah dengan teknik pengepresan, teknik smoothing tanpa alat, dan teknik rebonding. Namun penulis akan membahas tentang
teknik rebonding saja sesuai judul penelitian ini.
2.2.1.1 Sejarah rebonding
Rebonding atau teknik pelurusan rambut sudah ada sejak zaman dahulu, namun sampai dengan tahun 1996 penglurusan dilakukan dengan menggunakan teknik papan, dari tahun 1997
sampai 1999 hanya melakukan teknik smoothing, dimana hasil yang didapatkan belum sempurna dan tidak terlihat natural. Pada tahun-tahun tersebut digolongkan pada ”Era Straightener”.
Memasuki tahun 2000 sampai 2002 ada terobosan barupenemuan alat catok Ceramid, kemudian sekitar tahun 2003 sampai 2005 maju lagi dengan teknik rebonding system, dimana hasil yang
didapatkan telihat alami dan lebih tahan lama. Pada tahun-tahun ini digolongkan pada “Era Rebonding”. Sekitar tahun 2006 sampai 2007 berkembang teknik terbaru dengan “Natural
Express Rebonding”. Dengan kemajuan teknologi canggih, digital turbo ion dan bionic hair drayer dalam waktu tidak sampai 2 jam kita sudah dapat merasakan dan melihat hasilnya dan
kita sudah dapat membentuk style sesuka hati ala Natural Express Rebonding. Pada tahun 2007 berkembang Rebon cling with I zone. Rostamailis, dkk. 2008
2.2.1.2. Rebonding
Rebonding adalah suatu teknik meluruskan rambut dimana setelah dilakukan smoothing, rambut dicuci dan dikeringkan dengan tingkat kekeringan 50 sampai 70, kemudian rambut
dicatok dengan memakai alat. Kelebihan dari teknik rebonding adalah rambut bisa lurus lebih maksimal dan hasil pelurusan lebih tahan lama. Akan tetapi teknik ini juga mempunyai
kekurangan, dalam penggunaan alat iron hendaklah ekstra hati-hati dan pelaksanaan harus sesuai dengan standar teknik produk yang digunakan. Rostamailis, dkk. 2008
Sebelum melakukan pelurusan rambut dengan teknik rebonding, rambut juga harus dianalisa terlebih dahulu seperti yang sudah dijelaskan pada uraian sebelumnya guna
menentukan: 1 Formula apa yang akan digunakandipakai sesuai dengan jenis dan kondisi rambut.
2 Rambut re-growth dan rambut yang sudah di rebonding .
Universitas Sumatera Utara