KEBERADAAN PROSTITUSI TERSELUBUNG DI KELURAHAN MEDAN POLONIA.

(1)

KEBERADAAN PROSTITUSI TERSELUBUNG

DI KELURAHAN MEDAN POLONIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ANWAR SOLEH PURBA NIM. 3123122005

PRODI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Anwar Soleh Purba. Nim 3123122005. Keberadaan Prostitusi Terselubung Di Kelurahan Medan Polonia. Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keberadaan dan Profil Prostitusi Terselubung di Kelurahan Medan Polonia. Prostitusi tersebut diangkat peneliti menjadi karya tulis karena peneliti merasa tertarik akan masalah yang berhubungan dengan penyimpangan tersebut. Keberadaan prostitusi sering memang kurang diketahui keberadaannya, namun semenjak semakin maraknya di media akan semakin paham masyarakat akan masalah tersebut. Sehingga dalam penelitian ini penulis mengangkat keberadaannya tersebut

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara secara mendalam. Teori yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Deviasi dan teori Jaringan. Informan dalam penelitian menggunakan 1 orang Mucikari, 5 orang Pekerja Seks Komersial.

Adapun hasil dari penelitiannya bahwasanya di daerah tersebut Terdapat aktivitas prostitusi terselubung yang dimana didalamnya yang berperan adalah beberapa mahasiswa dan terdapat juga pelajar, Dikatakan Prostitusi Terselubung karena Prostitusi tersebut sifatnya teroganisir secara tersembunyi tanpa diketahui oleh masyarakat secara umum. Prostitusi terselubung merupakan suatu penyimpangan yang merendahkan harkat wanita atau perbudakan wanita yang tersusun rapid an tersembunyi. Keberadaan Prostitusi Terselubung tersebut dianggap sebagai suatu hal yang menyimpang dari khalayak masyarakat secara umum. Peranan mucikari sebagai orang yang mengolah prostitusi tersebut. Pengangkatan profil prostitusi tersebut dianggap sebagai bukti bahwa masih begitu maraknya aksi penyimpangan terhadap perdagangan wanita. Sehingga dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa di kelurahan Medan Polonia tersebut redapat suatu transaksi prostitusi terselubung yang keberadaannya kurang diketahui oleh masyarakat. Penelitian ini telah mengangkat keberadaan dan profil dari beberapa informan tentang bagaimana mereka bisa berprofesi sebagai mucikari dan Pekerja Seks Komersial. Mucikari yang memegang kendali mengolah prostitusi terselubung memiliki peran penting yang cukup besar dalam mengatur suatu transaksi apabila ada pelanggan yang memesan Pekerja Seks Komersialnya.


(6)

ABSTRACT

Anwar Salah Purba. Nim 3123122005. The existence of prostitution Shrouded In the village of Medan Polonia. Study Program of Anthropology, Faculty of

SocialSciences, State University of Medan.

This study aims to determine the existence and Profile Prostitution Covert in the Village of Medan Polonia. Prostitution is appointed investigator into the paper because researchers are interested in the problems associated with such deviations. The existence of prostitution often is less known to exist, but since the increasingly widespread in the media will increasingly understand the community will be the problem.

Thus, in this study the authors raised the existence The research is a qualitative research with descriptive approach. The technique of collecting data are observation and in-depth interviews. The theory used in this study using the deviation theory and the theory of networks. Informants in the study using 1 Pimps, Prostitutes 5 people.

The results of his research in the area that are thinly veiled prostitution activity in which there are some students who play a role and there is also a student, said Covert prostitution because prostitution organized the covert nature unnoticed by the general public. Prostitution is a deviation that is degrading the dignity of a woman or a slave woman who arranged neatly and hidden. The existence of Covert Prostitution is considered as something that deviates from the general public audience. The role of a pimp as people who cultivate prostitution. Appointment profile prostitution is regarded as proof that there is still so rampant irregularities actions against the trafficking of women. So in this case the authors conclude that in Medan Polonia villages are redapat a prostitution transaction whose existence is little known by the public. This study has lifted the presence and profile of some informants about how they could work as a pimp and commercial sex workers. Pimps who control prostitution process have an important role in regulating a large enough transaction if a customer ordered commercial sex workers.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang selalu menyertai dan menolong penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Keberadaan Prostitusi Terselubung di Kelurahan Medan Polonia “ ini dengan baik. Penulisan skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari bahwa terdapat tantangan dan hambatan baik waktu, tenaga, materi, pustaka, pengalaman, pengetahuan dan lain sebagainya. Penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berusaha menyajikan dengan baik. Pada proses penyelesaian skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Negeri Medan.

3. Dra. Puspitawati, M.Si sebagai Ketua Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Waston Malau, M.SP sebagai Dosen Pembimbing Skripsi, terima kasih atas waktu, saran, kontribusi, dan bantuan Bapak dalam penulisan skripsi ini yang sangat berarti bagi penulis.


(8)

5. Noviy Hasanah, M.Hum sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan ibu Supsiloani, M.Si sebagai Dosen Penguji, terima kasih atas arahan, masukan, bimbingan, dan bantuan yang ibu berikan selama ini kepada penulis.

6. Drs. Tumpal Simarmata selaku Dosen Penguji Bebas, penulis ucapkan banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis.

7. Sulian Ekomila, S.Sos, M.SP selaku Dosen Penguji Bebas, penulis ucapkan banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis.

8. Dra. Trisni Handayani, M.Si selaku Dosen Penguji Bebas, penulis ucapkan banyak terima kasih buat kritikan dan masukan yang sangat berharga yang telah diberikan kepada penulis.

9. Emnas Purba dan Nurhayati Berutu orang tua tercinta dan tersayang, yang telah memberikan motivasi, kasih sayang, bantuan, mendidik, mengajari, membesarkan dan telah rela berjuang dalam menyekolahkan penulis. Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan tetap melindungi dan menyayangi, memberikan umur yang panjang, memberikan kesehatan, rejeki kepada kalian.

10.Adik-adik tersayang (Kholidah Purwati Purba, Alwi Fajar Purba, Saipul Ahyar Purba ) yang selalu hadir dalam setiap kehidupan, pemberi semangat bagi penulis, mengajari berbagai hal, memotivasi setiap waktu, mendukung


(9)

iv

baik dari segi waktu, tenaga, biaya dan doa, serta pengertian yang baik sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga diberkan rezki yang lebih, kesehatan, dan kesampaian akan semua cita-citanya.

11.Salah satu perempuan yang hebat (Ester Yusianna Ginting) yang selalu ada untuk memotivasi dan pemberi semangat baik dalam bentuk doa, materi, dan waktu bagi penulis hingga menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih semoga diberikan berkah, kesehatan, rezki, umur yang panjang dan kesuksesan.

12.Sahabat terbaik penulis yaitu Remina Tarigan, Nurtaty Sianipar, Ade Mariani Agustina, Hasanah Lubis, Rini Hesti Nasution, Joko Ginting, Ariandi tarigan, Edy Kindiya Sembiring dan terima kasih buat dukungan, motivasi, bantuan, kebersamaan dan kenangan indah yang sangat berharga teman-teman tanpa kalian penulis tidak bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

13.Abang Alfi Sitorus, Dedi andriansyah terima kasih buat segala doa, dukungan dan motivasi yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini semoga Tuhan memberkati kalian dan semoga sukses buat kita semua.

14.Teman-teman konsenterasi antropologi dan sosiologi 2012 yaitu Richad, Evy, Dyna Smosir,Ai R C Ginting, Lukas Simorangkir, Herik Simanjuntak, Joi try Ananta Purba dan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, terima kasih untuk kebersamaan yang telah terjalin selama ini.


(10)

15.Untuk Uda dan panguda beserta sudara-saudara (Masitah Banurea, Ali Banurea, Amrullah Efendi, Fadillah, dan Lutfiah) terima kasih atas doa dan bantuan materi. Semoga kalian diberkahi oleh Tuhan, sehat selalu, panjang umur dan dimurahkan rezkinya.

16.Sahabat – sahabat penulis selama PPLT di SMA Swasta Dharma Patra Pangkalan Berandan seperti Widya Astuti, Ade Susanti, Agus Suwarno, Arfa Fansuri Lubis, Rifka Annisa Girsang, Hadi Sopy, Mila, Nur, dan yang lainnya yang tidak dapat saya sebut namanya satu persatu. Terima kasih atas kebersamaannya semoga kita sama-sama menjadi orang sukses nantinya. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Masukan dan saran sangat diharapkan demi kemajuan penulis dimasa mendatang.

Medan, 17 Juni 2016 Penulis

Anwar Soleh Purba Nim 3123122005


(11)

vi DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK. ... i

KATA PENGANTAR. ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat Penelitian... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.2 Kerangka Teori ... 13

2.2.1 Teori Deviasi ... 13

2.2.2 Teori Jaringan ... 14


(12)

2.3.1 Keberadaan ... 16

2.3.2.1 Pengertian ProstitusiTerselubung ... 17

2.3.2.2 Sebab-sebabTerjadinyaProstitusi ... 20

2.3.2.3 Jenis-jenisProstitusi ... 21

2.4 Kerangka Berfikir... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Lokasi Penelitian ... 25

3.3 SubjekdanObjekPenelitian ... 25

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.5 TeknikAnalisa Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penalitian ... 30

4.1.1 Keadaan Geografi ... 30

4.1.2 Keadaan Demografis ... 31

4.1.3 Keadaan Penduduk ... 31

4.1.3.1 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin 31 4.1.3.2 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 32

4.1.4 Sarana dan Prasarana ... 34

4.2 Aktivitas Keberadaan Prostitusi Terselubunng... 37


(13)

viii

4.3 Prostitusi Terselubung Sebagai Bentuk Deviasi... 94 4.4 Dampak dari Keberadaan Prostitusi Terselubung... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 109 5.2 Saran ... 111 DAFTAR PUSTAKA

PEDOMAN WAWANCARA DAFTAR INFORMAN DAFTAR GAMBAR


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 32

Tabel 2 : Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 33

Tabel 3 : Sarana ... 34


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Masalah pelacuran di Indonesia merupakan salah satu masalah sosial yang semakin kompleks. Sebagaimana pelacuran semakin berkembang dan semakin bertambahnya populasinya sesuai perkembangan zaman. Hal tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu perubahan yang sesuai dengan bagaimana akan kebutuhan yang semakin instan. Masalah pelacuran atau sering dikenal juga dengan prostitusi merupakan suatu hal yang menyimpang dari segala jenis norma, baik norma hukum, norma agama, dan adat-istiadat yang ada.

Prostitusi yang sifatnya terselubung merupakan salah satu bentuk pelacuran yang tersembunyi atau perdagangan manusia melalui media Online atau Handphone. Sebagaimana sistemnya perdagangan tersebut sifatnya dengan cara pemesanan melalui pihak ketiga yang dikenal sebagai mucikarinya. Apabila terdapat pemesanan PSK (Pekerja Seks Komersial), pelanggan hanya menelpon atau menghubungi mucikarinya saja.

Maraknya sistem prostitusi terselubung di negara kita ini yang sangat sulit keberadaannya untuk diketahui secara umum. Sehingga membuat banyak masyarakat menjadi lebih penasaran mengenai masalah prostitusi terselubung tersebut. Hal tersebutlah yang menjadi dasar akan penelitian ini. Dikarenakan di kota Medan juga


(16)

2

terdapat suatu prostitusi terselubung yang tepatnya di Kelurahan Medan Polonia. Banyak masyarakat yang tidak mengetahui jika dikelurahan tersebut ada suatu prostitusi yang sifatnya terselubung atau tersembunyi.

Secara geografis Kelurahan Medan Polonia terletak di pinggiran kota Medan. Sebagaimana di daerah tersebut juga pernah terdapat sebuah bandara aktif yang dikenal sebagai Bandara Polonia yang merupakan bandara terbesar di Sumatera Utara. Namun bandaranya sekarang telah pindah ke Kualanamu di Kab. Deli Serdang. Penduduk didaerah Kelurahan Medan Polonia sebagian besar merupakan masyarakat yang kelas menengah keatas, Karena sebagian besar daerah tersebut dihuni oleh golongan pejabat pemerintahan, pengusaha dan lain sebagainya. Sehingga di daerah tersebut dikenal sebagai daerah orang-orang kaya atau orang-orang kapitalis.

Akan tetapi, lokasi tersebut atau Kelurahan Medan Polonia juga sering dikenal sebagai daerah penyedia pelacur kelas atas yang sifatnya tersembunyi atau dikenal juga sebagai prostitusi terselubung. Prostitusi terselubung disini dikatakan sebagai sistem pelacuran yang bersifat tertutup dalam arti PSKnya tidak mangkal disuatu tempat untuk menunggu pelanggan (hidung belang) atau sering juga disebut lokalisasi. Namun, disini PSKnya hanya menunggu dirumah atau di tempat tinggal mereka masing-masing dan akan siap apabila dipanggil oleh mucikarinya.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa kebanyakan status pelacurnya yang tinggal di daerah Medan Polonia ini ada yang masih duduk di bangku Sekolah


(17)

3

Menengah Atas (SMA), ada yang masih kuliah dan ada memang sudah bekerja dan menjadi PSK merupakan pekerjaan sampingan bagi mereka. Kebanyakan dari mereka tinggal di tempat kost, hotel dan tinggal dirumah para pejabat yang terdapat di Kelurahan Medan Polonia tersebut. Sebagaimana penjelasan mucikari bahwasanya para PSK yang terlibat ke dalam pekerjaan tesebut dikarenakan sebuah hal pertemanan sesama PSK hingga meminta kepada temannya yang mengenal mucikari tersebut agar dikenalkan kepada mucikari tersebut.

Para pekerja seks komersial tersebut lebih memilih sistem pemesanan mereka melalui mucikari dikarenakan mucikari lebih luas pergaulannya sehingga banyak golongan pejabat yang dikenalnya. Begitu juga sebaliknya banyak pejabat dan pengusaha lebih percaya pada mucikari apabila mereka memesan PSK tersebut. Hal ini jelas dikarenakan melalui mucikari maka transaksinya lebih aman. Jelas bagaimana sistem pengolahan berjalannya praktek prostitusi tersebut sangat besar peran mucikarinya. Apabila mereka memesan para PSK maka jelas akan dikenakan tarif yang cukup mahal dan para lelaki hidung belang tersebut tentu saja berani menawar sang PSK dengan harga mahal terhadap mucikari tersebut dengan alasan lebih aman dan sehat.

Pekerja Seks Komersial (PSK) yang sifatnya terselubung kebanyakan tarifnya sangat mahal dikarenakan beberapa hal yang mungkin sangat rasional, yakni dikarenakan kalau mereka itu masih sehat atau tidak terkena penyakit berbeda dengan PSK yang mangkal di pinggir jalan atau mangkal di diskotik yang sudah kebanyakan


(18)

4

terkena penyakit. Selain itu mereka merasa kalau mereka itu masih memiliki harga diri dan rasa malu apabila teman-teman mereka mengetahui kalau dia (PSK) memiliki pekerjaan sampingan sebagai pelacur.

Hal tersebutlah yang menjadi latar belakang ketertarikan peneliti untuk meneliti lebih dalam mengenai prostitusi terselubung didaerah tersebut. Sehingga hasil dari penelitian ini dapat diketahui keberadaan dan sistem pengelolaan prostitusi terselubung tersebut yang ada di Kelurahan Medan Polonia.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan ketertarikan penulis untuk mengetahui lebih dalam mengenai pengaruh keberadaan prostitusi terselubung ini maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang akan diteliti yakni :

1. Faktor penyebab mucikari dan PSK melakukan praktek prostitusi di Kelurahan Medan Polonia.

2. Mekanisme pengelolaan prostitusi terselubung oleh mucikari di Kelurahan Medan Polonia.

3. Bagaimana sistem hubungan mucikari dengan pelanggan dan PSKnya terhadap prostitusi terselubung di Kelurahan Medan Polonia.

4. Keberadaan praktek prostitusi terselubung terhadap masyarakat di Kelurahan Medan Polonia.


(19)

5

5. Respon Lembaga Pemerintahan terhadap prostitusi terselubung di Kelurahan Medan Polonia.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk mendapatkan data yang lebih mendalam dan terarah maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yakni pada Keberadaan Prostitusi Terselubung di Kelurahan Medan Polonia.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang telah ditetapkan,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja hal yang mejadi latar belakang PSK lebih tertarik menjadi pelacur yang terselubung di Kelurahan Medan Polonia?

2. Bagaimana sistem pengelolaan prostitusi terselubung oleh mucikari di Kelurahan Medan Polonia?

3. Bagaimana profil pelacur menjadi PSK yang terdapat di Kelurahan Medan Polonia?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hal apa saja yang menyebabkan para PSK melakukan praktek prostitusi terselubung di Kelurahan Medan Polonia.


(20)

6

2. Untuk menganalisa sistem pengolahan mucikari terhadap PSK yang terdapat di Kelurahan Medan Polonia.

3. Untuk mengetahui profil pelacur sehingga menjadi PSK yang terdapat di Kelurahan Medan Polonia.

1.6Manfaat Penelitian

Apabila tercapainya penelitian di atas, maka hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Secara Toritis

Penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis maupun masyarakat mengenai keberadaan Prostitusi Terselubung dikelurahan Medan Polonia.

2. Secara Praktis

Secara praktis dapat menjadi sumbangsih pemikiran terhadap pemerintah daerah Kelurahan Medan Polonia untuk mengurangi masalah prostitusi atau pelacuran.


(21)

109

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Medan Polonia tersebut maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :

1) Berdasarkan hasil penelitian bahwa yang melatar belakangi mucikari dan para PSK terjun kedunia malam sebagai penyedia prostitusi terselubung kebanyakan karena suatu masalah ekonomi, frustasi dan ikut-ikutan. Hal tersebut karena bekerja sebagai PSK membuat penghasilan mereka lebih dari pekerjaan sebelumnya. Sehingga membuat mereka lebih tertarik untuk melakoni profesi barunya tersebut. Profesi tersebut dianggap sebagai pekrjaan instan dan dapat menghasilkan penghasilan yang besar tanpa harus capek bekerja dalam seharian.

2) Mucikarilah sebagai aktor yang memiliki peran besar dalam pengolahan prostitusi terselubung tersebut. Penulis mendapat hasil bahwa sistem pengolahan yang dilakukan oleh mucikari yaitu sistem yang tertutup. Prostitusi terselubung yang di dapatkan penulis begitu teroganisir dengan baik yaitu dimana mucikari hanya menunggu panggilan atau pesanan dari pelanggan apabila ada yang memesan anggotanya. Maka mucikari hanya menunjukkan tipe dan menentukan tarif untuk pemesanan. Setelah itu


(22)

110

mucikarilah yang menemani anggotanya kelokasi pertemuan dengan pelanggan. Hal tersebut karena mucikari memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anggotanya. Sehingga mucikari juga mendapat persenan atau uang sebagai bentuk terimakasih dari PSK karena mempertemukan dengan pelanggal tersebut.

3) Berbicara mengenai profil dari mucikari dan Pekerja Seks Komersial tersebut tentunya tidak terlepas dari latar belakangnya. Karakter penampilan yang sulit untuk di deteksi yang dikarenakan dalam kesehariannya mereka layaknya orang biasa yang melakukan aktifitasnya. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa yang sedang melakukan perkuliahan selain itu terdapat juga yang bekerja di tempat lain sebagai pelayan café dan terdapat juga sebagai pelajar. Prostitusi mereka jadikan profesi yang tentunya bukan tapa suatu alasan, mereka tentunya memiliki alasan yang sangat jelas hingga melakoni pekerjaan tersebut.

1.2SARAN

Setelah peneliti melakukan terjun kelapangan dan melakukan wawancara terhadap informan terkait mengenai Keberadaan Prostitusi Terselubung di Kelurahan Medan Polonia tersebut, maka peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya yaitu:

1) Peneliti berharap dalam menyikapi keberadaan prostitusi terselubung tersebut. Seharusnya membuat orangtua semakin perlu memperhatikan


(23)

111

anak-anaknya. Orangtua harus lebih menekankan pendidikan moral dan agama terhadap anaknya. Karena hal tersebutlah yang menjadi dasar dalam pembentukan kepribadian anak. Karena apabila kurangnya perhatian orangtua terhadap anaknya maka pada saat mereka bertemu teman-temannya dan orang baru atau beraktivitas diluar rumah maka anak tersebut akan gampang terpengaruh hal-hal negatif sehingga penyimpangan tersebut akan semakin gampang terbentuk.

2) Untuk para mucikari dan Pekerja Seks Komersial atau pihak yang terkait agar berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik dan tidak merugikan orang lain. Karena dengan pekerjaan tersebut para PSK dapat mengidap penyakit sehingga hal tersebut dapat merugikannya dan orang lain. Walaupun faktor ekonomi memaksa mereka untuk melakukan pekerjaan tersebut tidak salah juga untuk bekerja pada yang halal walau gajinya tidak seperti yang mereka inginkan.

3) Kepada Lembaga Hukum agar lebih memperhatikan penyimpangan yang terjadi disekitarnya. Untuk Lembaga Pengadilan harus lebih giat untuk memberantas aksi prostitusi tersebut. Karena pekerjaan tersebut dapat merusak moral dan merusak citra bangsa kita. Keberadaan prostitusi terselubung tersebut seharusnya menjadi bagian PR Lembaga Hukum yang terdapat di Kota Medan. Karena ke eksisannya tidak begitu dipermasalahkan, padahal pekerjaan tersebut jelas merusak moral manusia


(24)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Dewi, Chrisyanti Irra. 2015. Pengantar Psikologi Media. Tangerang : Prestasi Pustaka Publisher.

Emka, Moammar, 2008. Jakarta Undercover #2 Karnaval Malam, Jakarta : Gagas Media

Hull, Sulistyaningsih. 1997. Pelacuran di Indonesia : Sejarah dan Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Kartono, Kartini, 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, Bandung : Mandar Maju.

Koentjoro, 2004. Tutur Dari Sarang Pelacur, Yokyakarta : Tinta

Koentjaraningrat, 1983, Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia.

Margono S, Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT Rineka Cipta

Moleong, Lexy. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Murray, Alison J, 1994. Pedagang Jalanan dan Pelacur Jakarta. Jakarta : PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Ritzer, George & Godman, J. Douglas. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media

Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta

Sulianta, Feri, 2010. CyberPorn Bisnis Atau Kriminal. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.


(25)

Tjahyo Purnomo dan Ashadi Siregar. 1985. Dolly Membelah Dunia Pelacuran Surabaya. Surabaya : Graffiti Pers.

Skripsi :

Irma, Pebrianti. 2015. Tinjauan Kriminologis Terhadap Praktik Prostitusi Dl Kota Makassar (2010-2014). Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar.

Pardede, Normawati. 2006. Dampak Lokasi Prostitusi Terhadap Perubahan Ekonomi Sosial dan Budaya Masyarakat di Bandar Baru. Skripsi. Unimed. Sitohang, Pebriandi. 2003. Keberadaan Lokalisasi Prostitusi dan Kaitannya dengan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Kec. Medan Belawan. Skripsi Unimed

Tesis :

Irwan, Faisal. 2010. Peran Media Internet Terhadap Prostitusi Dikalangan Mahasiswa di Kota Medan. Thesis. Unimed

Jurnal :

Rachmawati, Alifia. 2013. Jaringan Sosial Prostitusi Terselubung Sales Promotion Girl Rokok Mobile Di Surabaya. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya, diakses pada tanggal 08 Maret 2016, 16.07 WIB

Erianjoni dan Ikhwan. 2012. Pola Dan Jaringan Prostitusi Terselubung Di Kota Padang. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, diakses pada tanggal 08 Maret 2016, 16.15 WIB

Nashir Header . 2012. Memahami Strukturasi dalam Perspektif Sosiologi Giddens, Universitas Gadjah Mada, diakses pada tanggal 08 Maret 2016, 16.20 WIB


(1)

2. Untuk menganalisa sistem pengolahan mucikari terhadap PSK yang terdapat di Kelurahan Medan Polonia.

3. Untuk mengetahui profil pelacur sehingga menjadi PSK yang terdapat di Kelurahan Medan Polonia.

1.6Manfaat Penelitian

Apabila tercapainya penelitian di atas, maka hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai :

1. Secara Toritis

Penelitian ini dapat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis maupun masyarakat mengenai keberadaan Prostitusi Terselubung dikelurahan Medan Polonia.

2. Secara Praktis

Secara praktis dapat menjadi sumbangsih pemikiran terhadap pemerintah daerah Kelurahan Medan Polonia untuk mengurangi masalah prostitusi atau pelacuran.


(2)

109

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kelurahan Medan Polonia tersebut maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan yakni :

1) Berdasarkan hasil penelitian bahwa yang melatar belakangi mucikari dan para PSK terjun kedunia malam sebagai penyedia prostitusi terselubung kebanyakan karena suatu masalah ekonomi, frustasi dan ikut-ikutan. Hal tersebut karena bekerja sebagai PSK membuat penghasilan mereka lebih dari pekerjaan sebelumnya. Sehingga membuat mereka lebih tertarik untuk melakoni profesi barunya tersebut. Profesi tersebut dianggap sebagai pekrjaan instan dan dapat menghasilkan penghasilan yang besar tanpa harus capek bekerja dalam seharian.

2) Mucikarilah sebagai aktor yang memiliki peran besar dalam pengolahan prostitusi terselubung tersebut. Penulis mendapat hasil bahwa sistem pengolahan yang dilakukan oleh mucikari yaitu sistem yang tertutup. Prostitusi terselubung yang di dapatkan penulis begitu teroganisir dengan baik yaitu dimana mucikari hanya menunggu panggilan atau pesanan dari pelanggan apabila ada yang memesan anggotanya. Maka mucikari hanya menunjukkan tipe dan menentukan tarif untuk pemesanan. Setelah itu


(3)

mucikarilah yang menemani anggotanya kelokasi pertemuan dengan pelanggan. Hal tersebut karena mucikari memiliki tanggung jawab yang besar terhadap anggotanya. Sehingga mucikari juga mendapat persenan atau uang sebagai bentuk terimakasih dari PSK karena mempertemukan dengan pelanggal tersebut.

3) Berbicara mengenai profil dari mucikari dan Pekerja Seks Komersial tersebut tentunya tidak terlepas dari latar belakangnya. Karakter penampilan yang sulit untuk di deteksi yang dikarenakan dalam kesehariannya mereka layaknya orang biasa yang melakukan aktifitasnya. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa yang sedang melakukan perkuliahan selain itu terdapat juga yang bekerja di tempat lain sebagai pelayan café dan terdapat juga sebagai pelajar. Prostitusi mereka jadikan profesi yang tentunya bukan tapa suatu alasan, mereka tentunya memiliki alasan yang sangat jelas hingga melakoni pekerjaan tersebut.

1.2SARAN

Setelah peneliti melakukan terjun kelapangan dan melakukan wawancara terhadap informan terkait mengenai Keberadaan Prostitusi Terselubung di Kelurahan Medan Polonia tersebut, maka peneliti memberikan beberapa saran, diantaranya yaitu:

1) Peneliti berharap dalam menyikapi keberadaan prostitusi terselubung tersebut. Seharusnya membuat orangtua semakin perlu memperhatikan


(4)

111

anak-anaknya. Orangtua harus lebih menekankan pendidikan moral dan agama terhadap anaknya. Karena hal tersebutlah yang menjadi dasar dalam pembentukan kepribadian anak. Karena apabila kurangnya perhatian orangtua terhadap anaknya maka pada saat mereka bertemu teman-temannya dan orang baru atau beraktivitas diluar rumah maka anak tersebut akan gampang terpengaruh hal-hal negatif sehingga penyimpangan tersebut akan semakin gampang terbentuk.

2) Untuk para mucikari dan Pekerja Seks Komersial atau pihak yang terkait agar berusaha mencari pekerjaan yang lebih baik dan tidak merugikan orang lain. Karena dengan pekerjaan tersebut para PSK dapat mengidap penyakit sehingga hal tersebut dapat merugikannya dan orang lain. Walaupun faktor ekonomi memaksa mereka untuk melakukan pekerjaan tersebut tidak salah juga untuk bekerja pada yang halal walau gajinya tidak seperti yang mereka inginkan.

3) Kepada Lembaga Hukum agar lebih memperhatikan penyimpangan yang terjadi disekitarnya. Untuk Lembaga Pengadilan harus lebih giat untuk memberantas aksi prostitusi tersebut. Karena pekerjaan tersebut dapat merusak moral dan merusak citra bangsa kita. Keberadaan prostitusi terselubung tersebut seharusnya menjadi bagian PR Lembaga Hukum yang terdapat di Kota Medan. Karena ke eksisannya tidak begitu dipermasalahkan, padahal pekerjaan tersebut jelas merusak moral manusia


(5)

Dewi, Chrisyanti Irra. 2015. Pengantar Psikologi Media. Tangerang : Prestasi Pustaka Publisher.

Emka, Moammar, 2008. Jakarta Undercover #2 Karnaval Malam, Jakarta : Gagas Media

Hull, Sulistyaningsih. 1997. Pelacuran di Indonesia : Sejarah dan Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Kartono, Kartini, 1989. Psikologi Abnormal dan Abnormalitas Seksual, Bandung : Mandar Maju.

Koentjoro, 2004. Tutur Dari Sarang Pelacur, Yokyakarta : Tinta

Koentjaraningrat, 1983, Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta : PT Gramedia.

Margono S, Drs. 2007. Metologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK. Jakarta : PT Rineka Cipta

Moleong, Lexy. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya

Murray, Alison J, 1994. Pedagang Jalanan dan Pelacur Jakarta. Jakarta : PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Ritzer, George & Godman, J. Douglas. 2005. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media

Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta

Sulianta, Feri, 2010. CyberPorn Bisnis Atau Kriminal. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.


(6)

Tjahyo Purnomo dan Ashadi Siregar. 1985. Dolly Membelah Dunia Pelacuran Surabaya. Surabaya : Graffiti Pers.

Skripsi :

Irma, Pebrianti. 2015. Tinjauan Kriminologis Terhadap Praktik Prostitusi Dl Kota Makassar (2010-2014). Bagian Hukum Pidana Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar.

Pardede, Normawati. 2006. Dampak Lokasi Prostitusi Terhadap Perubahan Ekonomi Sosial dan Budaya Masyarakat di Bandar Baru. Skripsi. Unimed. Sitohang, Pebriandi. 2003. Keberadaan Lokalisasi Prostitusi dan Kaitannya dengan Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Kec. Medan Belawan. Skripsi Unimed

Tesis :

Irwan, Faisal. 2010. Peran Media Internet Terhadap Prostitusi Dikalangan Mahasiswa di Kota Medan. Thesis. Unimed

Jurnal :

Rachmawati, Alifia. 2013. Jaringan Sosial Prostitusi Terselubung Sales Promotion Girl Rokok Mobile Di Surabaya. Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Surabaya, diakses pada tanggal 08 Maret 2016, 16.07 WIB

Erianjoni dan Ikhwan. 2012. Pola Dan Jaringan Prostitusi Terselubung Di Kota Padang. Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Padang, diakses pada tanggal 08 Maret 2016, 16.15 WIB

Nashir Header . 2012. Memahami Strukturasi dalam Perspektif Sosiologi Giddens, Universitas Gadjah Mada, diakses pada tanggal 08 Maret 2016, 16.20 WIB