Sarana dan Prasarana Karakteristik Sampel Penelitian

c. Penduduk menurut Jenjang Tingkat Pendidikan

Penduduk Kabupaten Labuhan Batu menurut tingkat pendidikan terdiri dari jumlah murid SD, SLTP, dan SLTA. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai tingkat pendidikan penduduk Kabupaten Labuhan Batu dapat dilihat pada Tabel 4 berikut. Tabel 4. Penduduk menurut Jenjang Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Murid jiwa Persentase thd Jumlah 1. SD 146.643 73,9 2. SLTP 34.138 17,2 3. SLTA 17.658 8,9 Jumlah 198.439 100 Sumber : BPS, Labuhan Batu Dalam Angka 2009 Tabel 4 menunjukkan bahwa jenjang pendidikan penduduk Kabupaten Labuhan Batu paling besar berada pada tingkat SD sebesar 146.643 jiwa 73,9 . Pada tingkat SLTP adalah sebesar 34.643 jiwa 17,2 . Sedangkan pada tingkat SLTA merupakan yang terendah, yaitu sebesar 17.658 jiwa 8,9 .

d. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana sangat mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat. Semakin baik sarana dan prasarana akan mempercepat laju pembangunan. Sarana dan prasarana di Kabupaten Labuhan Batu sekarang ini termasuk baik. Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis sarana dan prasarana yang tersedia, baik dari sarana pendidikan, sarana kesehatan, fasilitas peribadatan, dan fasilitas angkutan yang sudah cukup memadai jumlahnya Lampiran xx. Namun khusus untuk fasilitas jalan, perlu mendapat perhatian yang lebih serius lagi. Universitas Sumatera Utara Untuk mengetahui lebih jelas mengenai sarana dan prasarana di Kabupaten Labuhan Batu dapat dilihat pada Tabel 5 berikut. Jalan merupakan sarana yang sangat penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Sarana jalan yang baik dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalu lintas barang dari satu tempat ke tempat lain. Dari Tabel 5, kondisi jalan di Kabupaten Labuhan Batu perlu mendapat perhatian yang serius, karena 45,94 persen jalan kabupaten ada dalam keadaan rusak dan rusak berat 1.005.890 km. Sedangkan jalan dalam kondisi baik 48,55 persen 1.063.100 km dan sisanya 5,51 persen lagi dalam keadaan sedang 120.660 km. Tabel 5. Prasarana Jalan Prasarana Jalan Jumlah Km Jalan a. Jalan baik 1.063.100 b. Jalan sedang 120.660 c, Jalan rusak dan rusak berat 1.005.890 Sumber : BPS, Labuhan Batu Dalam Angka 2009 Universitas Sumatera Utara

4.2 Karakteristik Sampel Penelitian

Karakteristik petani kelapa sawit responden yang akan dibahas adalah meliputi : penggunaan jenis bibit, penggunaan pinjaman modal kredit, mekanisme penjualan TBS, serta lama bertani, usia tanaman, luas lahan, dan jumlah produksi yang dimiliki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut.

4.2.1 Petani Sampel menurut Penggunaan Jenis Bibit

Karakterisitik petani sampel menurut penggunaan jenis bibit di Kabupaten Labuhan Batu dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 6. Petani Kelapa Sawit Rakyat menurut Penggunaan Jenis Bibit Penggunaan Jenis Bibit Jumlah Jiwa Persentase thd Jumlah 1. Marihat 28 93,33 2. Lainnya 2 6,67 Jumlah 30 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 5 Dari Tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa penggunaan jenis bibit petani sampel di Kabupaten Labuhan Batu pada umumnya di dominasi oleh jenis bibit Marihat yakni sebanyak 28 jiwa atau 93,33 dari total petani sampel. Sedangkan penggunaan jenis bibit lainnya yakni sebanyak 2 jiwa atau 6,67 dari total petani sampel.

4.2.2 Petani Sampel menurut Pinjaman Modal kredit

Karakterisitik petani sampel menurut pinjaman modal kredit di Kabupaten Labuhan Batu dapat dilihat sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Petani Kelapa Sawit Rakyat menurut Pinjaman Modal kredit Pinjaman Modal kredit Jumlah Jiwa Persentase thd Jumlah 1. Ada 18 60 2. Tidak ada 12 40 Jumlah 30 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 6 Dari Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa pinjaman modal kredit petani sampel di Kabupaten Labuhan Batu pada umumnya dimanfaatkan oleh petani yakni sebanyak 18 jiwa atau 60 dari total petani sampel. Sedangkan yang tidak menggunakan pinjaman modal kredit yakni sebanyak 12 jiwa atau 40 dari total petani sampel.

4.2.3 Petani Sampel menurut Mekanisme Penjualan TBS

Karakterisitik petani sampel menurut mekanisme penjualan TBS di Kabupaten Labuhan Batu dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 8. Petani Kelapa Sawit Rakyat menurut Mekanisme Penjualan TBS Mekanisme Penjualan TBS Jumlah Jiwa Persentase thd Jumlah 1. Agen 10 33,33 2. Lainnya 20 66,67 Jumlah 30 100 Sumber : Data diolah dari Lampiran 7 Dari Tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa mekanisme penjualan TBS di Kabupaten Labuhan Batu pada umumnya di dominasi oleh penjualan ke agen yakni sebanyak 10 jiwa atau 33,33 dari total petani sampel. Sedangkan mekanisme penjualan TBS lainnya yakni sebanyak 20 jiwa atau 66,67 dari total petani sampel. Universitas Sumatera Utara

4.2.4 Petani Sampel menurut Lama Bertani, Usia Tanaman, Luas Lahan, dan Jumlah Produksi

Karakterisitik petani sampel menurut lama bertani, usia tanaman, luas lahan, dan jumlah produksi yang dimiliki, dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 9. Karakteristik sampel Jenis Satuan Range Rataan 1 Lama bertani Tahun 4 − 30 12,51 2 Usia Tanaman Tahun 0 − 25 12,5 3 Luas lahan Ha 0,4 − 80 5,78 4 Produksi Ton 0,25 − 100 6,61 Sumber : Data diolah dari Lampiran 4 7 Dari Tabel 9 terlihat bahwa rentang lama bertani dari setiap petani adalah 4 – 30 tahun, dengan rataan sebesar 12,51 tahun, menunjukkan pengalaman yang dimiliki oleh petani sudah cukup banyak dan layak untuk dimintai keterangan. Sementara usia tanaman petani responden yang paling rendah adalah 0 tahun dan paling tinggi adalah 25, dimana usia tanaman rata-rata adalah 12,50 tahun. Dan untuk luas lahan memiliki rentang antara 0,4 – 80 Ha dengan rataan sebesar 5,78 Ha. Mengenai produksi kelapa sawit petani sampel cukup bervariasi antara 0,25 – 100 kg dengan rata-rata sebesar 6,61 kgpetani. Universitas Sumatera Utara HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Usahatani Kelapa Sawit Rakyat