RCTI bersama dengan Deddy Corbuzier dan Rommy Rafael telah mendatangi Komisi Penyiaran Indonesia KPI dan Majelis Ulama Indonesia MUI untuk menjelaskan tentang tayangan the
master yang tidak menganut mistik ataupun “klenik”http:nasional.kompas.comreadxml2009081402220 264 rcti.the.master.tidak
adaunsur.sihir.
Dengan adanya penjelasan dari pihak RCTI dan tim The Master diharapkan acara tersebut mendapatkan tempat yang lebih baik di hati masyarakat. Semoga pada akhirnya acara
the master mendapatkan apresiasi yang baik dan positif, diharapkan acara The Master menjadi alat untuk menyalurkan bakat dan keterampilan di bidang sulap serta untuk memperbaiki cara
pandang masyarakat pada sulap. Pesona sulap telah menyebar di kalangan masyarakat dan untuk lebih mengenalkan sulap kepada masyarakat, para ahli sulap ataupun orang-orang yang tertarik
pada sulap kini menyediakan media untuk belajar sulap. Salah satu media tersebut kini dikenal dengan nama Magic Counter. Magic Counter kini mulai tersebar di berbagai wilayah strategis di
Indonesia. Salah satu cabang dari Magic Counter berada di Sun Plaza Medan lantai empat, alasan dipilihnya tempat tersebut menjadi tempat yang diteliti dikarenakan Magic Counter di Sun
Plaza Medan lantai empat memiliki pengunjung yang paling berpotensional dan merupakan cabang Magic Counter pertama di Medan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti merasa
tertarik untuk meneliti bagaimanakah pengaruh tayangan The Master terhadap sikap masyarakat yang diwakili oleh pengunjung Magic Counter di Sun Plaza Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
“Sejauhmanakah Pengaruh Tayangan The Master Terhadap Sikap Pengunjung Magic Counter Di Sun Plaza Medan“.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti melakukan pembatasan masalah.
Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah : 1.
Penelitian ini bersifat korelasional, yaitu bersifat mencari atau menjelaskan hubungan dan menguji hipotesis.
2. Objek penelitian ini adalah pengunjung Magic Counter Sun Plaza Medan yang sudah
pernah menyaksikan tayangan The Master di RCTI minimal 1 kali. 3.
Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah pengunjung yang berusia di atas 15 tahun dan di bawah 50 tahun karena pada umur tersebut argumen yang mereka berikan
dapat dipertanggungjawabkan 4.
Pengunjung yang dijadikan responden adalah pengunjung yang bertahan selama 10 menit di Magic Counter Sun Plaza Medan. Karena jangka waktu tersebut memudahkan peneliti
untuk mengajukan pertanyaan dan kuisioner. 5.
Penelitian lapangan dan observasi adalah terhadap tayangan The Master yang disiarkankan setiap hari Jumat pada pukul 21.00–00.00 WIB di RCTI.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Setiap penelitian yang dilakukan terhadap suatu masalah sudah pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Dengan adanya tujuan akan mendorong seseorang untuk melakukan usaha
sedapat mungkin agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Universitas Sumatera Utara
1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui pengaruh acara The Master di RCTI terhadap Sikap Pengunjung Magic Counter di Sun Plaza medan.
2. Untuk mengetahui tanggapan para pengunjung Magic Counter di Sun Plaza Medan
terhadap acara The Master di RCTI . 3.
Untuk mengetahui materi-materi acara apa saja yang disampaikan dalam acara The Master di RCTI.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Secara akademik, penelitian ini dapat disumbangkan kepada FISIP USU khususnya Departemen Ilmu Komunikasi dalam rangka memperkaya bahan penelitian dan sumber
bacaan. 2.
Secara teoritis, sebagai wadah untuk menerapkan ilmu yang diterima penulis selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU.
3. Secara praktis, melalui penelitian ini dapat diketahui bagaimana pengaruh acara The
Master di RCTI terhadap Sikap Pengunjung Magic Counter di Sun Plaza Medan.
1.5 Karangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya. Untuk itu, perlu disusun kerangka teori yang memuat
pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1995:39.
Universitas Sumatera Utara
Kerlinger menyebutkan teori adalah himpunan konstruk konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi di antara
variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 2004:6.
Teori AIDDA
Onong Uchjana Effendi 202:304 menjelaskan bahwa pendekatan yang disebut sebagai A-A Procedure atau from Attention to Action Procedure, sebenarnya penyederhanaan dari suatu
proses yang disingkat AIDDA. Lengkapnya adalah sebagai berikut :
1. Attention Perhatian
Perhatian, yaitu suatu hal yang dapat menimbulkan keingintahuan, mencari tahu tentang sesuatu yang dilihatnya.
2. Interest Minat
Minat, yaitu suatu keadaan yang mampu membuat orang lain menyenangi suatu hal.
3. Desire Hasrat
Hasrat, yaitu suatu keinginan seseorang dalam suatu hal yang dilihatnya dan memiliki keinginan untuk memperolehnya.
4. Decision Keputusan
Keputusan, yaitu langkah yang diambil seseorang dalam menetapkan suatu hal yang diinginkannya itu.
5. Action Tindakan
Tindakan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan seseorang dalam mencapai keinginannya dalam mendapatkan suatu hal.
Universitas Sumatera Utara