Serat Sabut Kelapa Komposisi Serat Sabut Kelapa

a. Teori yang menyatakan bahwa kelapa berasal dari Amerika Selatan. Pendukung teori ini antara lain D.F.Cook, van Masrtius Beccari dan Thor Hejerdahl. Alasan yang diajukan oleh kelompok ini yaitu : 1. Beberapa species genus cocos, hanya ditemukan di Amerika Selatan yang tidak mempunyai hubungan erat dengan kelapa yang terdapat di Asia. 2. Penyebaran kelapa dengan mengapung dalam arus laut adalah memungkinkan. 3. Terlihatnya kelapa di Amerika telah dicatat lebih dulu dalam sejarah. b. Teori yang menyatakan bahwa kelapa berasal dari Asia atau Indo Pacific. Pendukung teori ini antara lain Berry, Werth, Mearill, Mayuratha, Lepesma, dan Purseglove. Adapun alasan yang diajukan oleh kelompok ini antara lain: 1. Penemuan buah dari species cocos di Plein-North Auckland di Selandia Baru. 2. Terdapat lebih banyak variates kelapa di Asia Tenggara dari pada di Amerika. 3. Perlakuan pengolahan kelapa dan nama-nama setempat untuk kelapa lebih banyak dipergunakan di dunia tropis tua dari pada dunia tropis baru. 4. Ditemukannya binatang-binatang yang makanan khususnya kelapa, seperti ketam Birgus latro dan berbagai hama kelapa yang lain.

2.2.1 Serat Sabut Kelapa

Sabut kelapa merupakan bahan berserat dengan ketebalan sekitar 5-6cm, dan merupakan bagian terluar dari buah kelapa. Sabut kelapa terdiri dari kulit ari, serat dan sekamdust. Diantara ketiga komponen penyusun sabut kelapa ini penggunaan serat adalah yang paling banyak dan telah berkembang. Pemanfaatannya sangat luas antara lain untuk pembuatan tali, sapu, keset, sikat pembersih, media penanaman anggrek, saringan, pengatur akustik, karpet, isolator panasdan suara, bahan pangisi jok kursimobil dan lainnya. Umur buahmenunjukkan tingkat pertumbuhan buah kelapa, dimulai pada bulan ketiga,berat buah maksimum dicapai pada bulan ketujuh, sedangkan volume padabulan ke delapan. Tempurung terbentuk pada bulan ketiga dan Universitas Sumatera Utara mencapaimaksimum pada bulan kesembilan. Daging buah mulai terlihat pada bulanketujuh dan mencapai berat maksimum pada bulan keduabelas. Pada bulan ketujuh pada saat berat buah maksimum proporsi komponen buah terdiri atas62 sabut, 7 tempurung, 1 daging buah, sisanya adalah air. Pada saatpanen 12 bulan, proporsi berat basah sabut 56, tempurung 17, dagingbuah 27; proporsi berat kering sabut 42, tempurung 28, dan daging buah30 A. Lay, 1998. Menurut United Coconut Association of the Philippines UCAP dari satu buah kelapa dapat diperoleh rata-rata 0,4 kg sabut. Sabut ini mengandung 30 serat.Komposisi kimia sabut kelapa terdiri atas selulosa, lignin, pyroligneousacid, gas,arang, ter, tannin, dan potasium. Dilihat sifat fisisnya sabut kelapa terdiri dari: a. Seratnya terdiri dari serat kasar dan halus dan tidak kaku. b. Mutu serat ditentukan dari warna dan ketebalan. c. Mengandung unsur kayu seperti lignin, suberin, kutin, tannin dan zat lilin. Dari sifat mekaniknya: a. Kekuatan tarik dari serat kasar dan halus berbeda. b. Mudah rapuh dan bersifat lentur.

2.2.2 Komposisi Serat Sabut Kelapa

Hasil uji komposisi serat sabut kelapa berdasarkan SNI yang dilakukanSarana Riset dan Standarisasi dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Komposisi Serat Sabut Kelapa Berdasarkan SNI Parameter Hasil uji komposisi Metode uji Kadar abu Kadar ligninmetode klason Kadar sari Kadar alfa selulosa Kadar total selulosa Kadar pentosan sebagai hemiselulosa kelarutan dalam NAOH 1 2.02 32.48 3.41 32.64 55.34 22.70 20.48 SNI 14-1031-1989 SNI 14-0492-1990 SNI 14-1032-1989 SNI 14-0444-1989 Metoda Internal BBPK SNI 14-1561-1989 SNI 19-1938-1990 Sumber : Sunario, 2008 Laboratorium Balai Besar Pulp dan Kertas Uji komposisi sifat kimia untuk megetahui komposisi kimia yang terdapat dalamserat sabut kelapa. Uji kadar abu untuk mengetahui kadar abu yang terdapat Universitas Sumatera Utara dalamserat sabut kelapa. Uji lignin untuk mengetahui jumlah lignin dalam serat sabutkelapa. Lignin adalah bagian yang terdapat dalam lamela tengah dan dinding selyang berfungsi sebagai perekat antar sel, dan merupakan senyawa aromatik yangberbentuk amorf. Suatu komposit akan mempunyai sifat fisik atau kekuatan yangbaik apabila mengandung sedikit lignin, karena lignin bersifat kaku dan rapuh. 2.3Kopi Kopi Coffea sp. adalah spesies tanaman berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat mencapai tinggi 12 m. Biji kopi terletak di dalam buah yang berwarna merah atau ungu, dimana buah pada umumnya mengandung dua inti yang saling berhimpit. Di dalam kopi terdapat beberapa lapisan yang menyusunnya, seperti yang dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1. Bagian-Bagian Kopi Kopi merupakan salah satu komoditas penting di dalam perdagangan dunia. Areal perkebunan kopi di Indonesia mencapai lebih dari 1,291 juta hektar dimana 96 diantaranya adalah areal perkebunan kopi rakyat Direktorat Jenderal Perkebunan, 2006. Melyani2009 menyatakan bahwa pada tahun 2009 produksi kopi Indonesia mencapai total 689 ribu ton. Produksi kopi robusta mencapai 81 dari total produksi sekitar 557 ribu ton dan 19 untuk produksi kopi arabika sekitar 131 ribu ton. Kulit kopi selama ini tidak mengalami pemrosesan di pabrik karena yang digunakan hanya biji kopi yang kemudian dijadikan bubuk kopi instan Baon, 2005. Telah dilakukan usaha untuk mengolah limbah kulit kopi untuk keperluan Universitas Sumatera Utara bahan bakar dalam bentuk padat, dimana pemanfaatannya adalah sama seperti briket batubara. Antolin dalam Subroto 2007 menyatakan bahwa pembakaran limbah kulit kopi menghasilkan kadar sulfur yang rendah. Keringnya kandungan dari limbah kulit kopi akan menguntungkan karena dapat meningkatkan nilai kalor. Menurut data statistik BPS, 2003, produksi biji kopi di Indonesia mencapai 611.100 ton dan menghasilkan kulit kopi sebesar 1.000.000 ton. Jika tidak dimanfaatkan akan menimbulkan pencemaraan yang serius. Kulit kopi terdiri dari: a. Lapisan bagian luar tipis yakni yang disebut ”Exocarp”; lapisan ini kalau sudah masak berwarna merah. b. Daging buah; daging buah ini mengandung serabut yang bila sudah masak berlendir dan rasanya manis, maka sering disukai binatang kera atau musang. Daging buah ini disebut ”Mesocarp”. c. Kulit tanduk atau kulit dalam; kulit tanduk ini merupakan lapisan tanduk yang menjadi batas kulit dan biji yang keadaannya agak keras. Kulit ini disebut ”Endocarp”. Tabel 2.2 Komposisi kulit tanduk kopi Komponen Arabika Protein kasar Serat kasar Hemiselulosa Gula Pentosan Abu Light petroleum extract 1,46 50,20 11,60 21,30 26,00 0,96 0,35 www.academia.edu...EKSTRAKSI_KAFEINA_DARI_SERBUK_KOPI Kulit tanduk kopi berperan sebagai pelindung dari kerusakan mekanis yang mungkin terjadi pada waktu pengolahan.

2.4 Polipropilena