Hubungan Principal-Agent Dasar Teori .1 Karakteristik Kopi

2.2.4 Hubungan Principal-Agent

Principal-agent merupakan bagian dari teori ekonomi organisasi, yang berusaha untuk mengetahui masalah-masalah yang muncul dalam hubungan antara dua atau lebih individu atau kelompok, dan membantu menerangkan bagaimana keterkaitan pihak yang berhubungan dapat dilakukan secara harmonis dengan meminimalisasi biaya transaksi Mardjana, 1993. Bentuk sederhana principal-agent adalah hubungan antara dua orang yang satu dinamai induk semang principal dan anak buah agent. Contohnya adalah hubungan antara pemilik lahan principal dan penggarap lahan agent yang mempengaruhi tindakan produksi dan menentukan tingkat hasil produksi lahan pemiliknya. Sistem kerja sama melalui ikatan –ikatan contarct, ijon, uang pendahuluan antara tengkulak dengan para petani produsen, dokter dengan pasien, antara penyewa rumah dengan pemiliknya merupakan contoh lain dari hubungan principal-agent. Bentuk kelembagaan hubungan principal-agent muncul sebagai respon terhadap informasi yang sepihak asimetric information yang akhirnya meninmbulkan biaya agency, yang merupakan biaya transaksi yang timbul akibat dari hubungan dimana agent bertindak menurut principalnya. Elemen kunci untuk meningkatkan hubungan principal-agent dalam mengurangi masalah agency yang menimbulkan agency cost adalah dengan memperkecil kesenjangan informasi dan perilaku opportunistic melalui proses negosiasi, monitoring struktur insentif yang efisien dan pengembangan aturan –aturan untuk pencapaian tujuan bersama. Dalam bidang pertanian, di wilayah pedesaan bentuk hubungan principal-agent pada umumnya merupakan sistem kontrak usahatani, tenaga kerja, lahan dan lain –lain yang biasa dilakukan masyarakat pedesaan dengan berbagai bentuk keterkaitan kontrak contract interlikages yang umumnya bersifat informal dengan tujuan memperkecil biaya transaksi. Hubungan ini dilakukan oleh masyarakat pedesaan disebabkan karena sistem pasar yang bersaing di wilayah pedesaan masih sederhana dan belum berkembang yang disebabkan: 1 Jeleknya sistem transportasi dan komunikasi sehingga terisolasi 2 Langkanya informasi pasar dan mahalnya biaya untuk memperolehnya 3 Barang–barang input dan output hasil produksi yang dipertukarkan jumlahnya terbatas baik menurut keadaan ruang dan waktu. Sebagai akibatnya keadaan pasar menjadi tersekat –sekat kedalam unit–unit kecil yang terbatas pada tingkat komunikasi lokal.

2.2.5 Teori Penggunaan Lahan