d u
i
V V
V −
= ................ .................................................................................... 3.48
d u
maks
M M
M −
= ..... .................................................................................... 3.49
d
M = momen berat sendiri tidak berfaktor untuk penampang non-komposit. Harga minimum dari
tidak lebih kecil dari
ci
V d
b f
w c
′ 7
. 1
atau d
b f
w c
′ 2
ketika gaya prategang efektif tidak kurang dari 40 dari kekuatan tarik pada penulangan lentur. Untuk
persamaan 3.45 sampai 3.47, reduksi gaya prategang pada ujun batang akibat transfer harus diperhitungkan. Peraturan ACI mengijinkan asumsi bahwa gaya prategang bertambah
secara linier dari nol pada ujung batang sampai tegangan efektif penuh pada panjang sampai 50 kali diameter kabel.
3.6 Lawan lendut dan lendutan 3.6.1 Lawan lendut
Lawan lendut adalah lendutan ke arah atas dari batang prategang dan merupakan hasil dari gaya prategang eksentrisitas dari titik berat penampang. Karena baik gaya prategang
maupun eksentrisitas terbentuk dari beban rencana dan panjang bentang, lawan lendut adalah hasil dari perencanaan lebih dari parameter perencanaan karena itu lawan lendut
menjadi tidak spesifik.
3.6.2 Lendutan
Akibat rangkak pada beton maka dapat menimbulkan lendutan pada struktur. Pada tabel 3.3 dibuat suatu batas lendutan. Pendekatan teknik diperlukan dalam membandingkan batasan
lendutan sesuai dengan peraturan ACI. Suatu kesulitan akibat beban hidup yang mengakibatkan retak lentur akan mengurangi momen inersia efektif dari penampang.
Perhitungan menggunakan hubungan lendutan-momen bilinier diperlukan ketika gaya tarik melewati
c
f ′
6 , dengan dengan definisi, retak terjadi pada tegangan tarik
c
f ′
5 .
7 . Karena
37
Pelat Hollow Core umumnya direncanakan tidak retak pada beban layan maka pengaruh retak dapat diabaikan.
Tabel 3.3 Batas lendutan ijin Tipe struktur
Anggapan lendutan Batas
lendutan
Atap datar yang tidak mendukung atau mengenai bagian non-struktur yang dapat
dirusak oleh lendutan yang besar
Lendutan yang seketika akibat beban hidup L
180 l
Lantai yang tidak mendukung atau mengenai bagian non-struktur yang dapat dirusak oleh
lendutan yang besar
Lendutan yang seketika akibat beban hidup L
360 l
Atap atau lantai konstruksi yang mendukung atau mengenai bagian non-struktur yang
dapat dirusak oleh lendutan yang besar
480 l
Atap atau lantai konstruksi yang mendukung atau mengenai bagian non-struktur yang
tidak dapat dirusak oleh lendutan yang besar
Bagian dari total lendutan yang terjadi setelah
mengenai bagian non- struktural
240 l
3.7 Pengangkatan atau handling
Pada umumnya pelaksanaan pengangkatan atau handling dilakukan sebelum pemasangan pada tumpuan sehingga Pelat Hollow Core juga harus dikontrol tegangannya pada waktu
pengangkatan dalam hal ini hanya pengaruh berat sendiri dari Pelat Hollow Core sebagai beban untuk contoh dapat dilihat pada perhitungan handling. Peralatan yang digunakan pada
waktu handlingpengangakatan adalah seperti pada gambar 3.5 dengan diameter kabel yang digunakan dan beban yang dapat ditahan kabel adalah seperti pada tabel 3.4
38
Gambar 3.4 Peralatan kabel pada waktu pengangkatanhandling
Tabel 3.3 Diameter kabel dan kekuatan kabel
3.8 Perencanaan Struktur Pracetak Hollow Core Slab HCS berdasarkan SNI 2847
Pada perencanaan Pelat Beton Hollow Core Slab berdasarkan peraturan SNI 2847 maka terdapat beberapa ketentuan di dalam SNI untuk beton pracetak yang prategang sebagai
berikut : 1 Perencanaan komponen beton polos pracetak harus mempertimbangkan semua kondisi
39