maju dan dapat dimanfaatkan sebagai alat belajar mengajar di virtual classes
ataupun virtual universities.
2.1.7 Metode Penyampaian e-Learning
Metode penyampaian bahan ajar pada e-Learning ada 2 dua yaitu :
1. Synchronous Training.
Synchronous training adalah tipe pelatihanpengajaran,
dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan siswa sedang belajar.
Hal tersebut memungkinkannya interaksi langsung antara pengajar dan siswa, baik melalui internet maupun intranet.
Pelatihan e-Learning synchronous lebih banyak digunakan pada seminar atau konferensi yang pesertanya berasal dari berbagai
daerah. Penggunaan tersebut sering pula dinamakan web conference
atau webinar web seminar dan sering digunakan kelas atau kuliah universitas online.
Synchronous training mengharuskan pengajar dan semua
siswa mengakses internet bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat
mendengarkan presentasi melalui hubungan internet. Pesertapun dapat mengajukan pertanyaan atau komentar melalui chat window.
Jadi, synchronous training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas, namun kelasnya bersifat virtual maya dan peserta tersebar
di berbagai daerah dan terhubung melalui internet. Oleh karena itu, synchronous training
sering pula dinamakan virtual classroom.
2. Asynchronous Training.
Asynchrous training merupakan kebalikan dari synchronous
training , yaitu tipe pelatihan, dimana proses pembelajarannya
terjadi tidak pada waktu yang bersamaan. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar
memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih populer di dunia e-Learning karena
memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.
Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di komputer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar
atau pelajar lain. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk
bacaan dengan animasi, simulasi, permainan edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya.
Akan tetapi, ada pelatihan asynchronous training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat
internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada waktu yang
berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi
atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.
2.1.8 Kelebihan dan Kekurangan e-Learning
Kelebihan – kelebihan yang ada dalam penerapan e-Learning
antara lain : 1.
Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pengajar dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara
reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2. Pengajar dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar
dipelajari. 3.
Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di
komputer. 4.
Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet
secara lebih mudah. 5.
Baik pengajar maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak,