4.2 Analisis Data Penelitian
Data penelitian dianalisis dengan bantuan
software
SPSS. Uji statistik data yang dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik statistik yang
berupa uji beda dua rata-rata
independent sample t-test
. Hasil olah data yang dilakukan terhadap data penelitian dengan menggunakan
independent sample t- test
memperlihatkan dua tabel
output
. Tabel pertama menunjukkan statistik deskriptif data penelitian, sedangkan
tabel kedua menunjukkan hasil uji beda dua rata-rata. Deskripsi data penelitian secara statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif
Group Statistics
BANK N
Mean Std. Deviation
Std. Error Mean CAR
BANK SYARIAH 12
15.2983 3.14851
.90890 BANK KONVENSIONAL
12 18.2775
1.31113 .37849
NPL gross BANK SYARIAH
12 2.8667
1.35205 .39030
BANK KONVENSIONAL 12
2.7217 .98292
.28374 BOPO
BANK SYARIAH 12
87.2042 5.69831
1.64496 BANK KONVENSIONAL
12 72.7400
8.65255 2.49778
ROA BANK SYARIAH
12 1.5017
.92430 .26682
BANK KONVENSIONAL 12
2.8117 .86429
.24950 LDR
BANK SYARIAH 12
89.7025 6.54049
1.88808 BANK KONVENSIONAL
12 87.6708
13.29875 3.83902
KINERJA BANK SYARIAH
12 91.3333
3.93893 1.13707
BANK KONVENSIONAL 12
92.3333 1.15470
.33333
Sumber : Output SPSS. Data diolah peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
Berikut ini merupakan penjelasan dari data deskriptif yang telah diolah yaitu: 1.
Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata
mean
rasio CAR sebesar 15.2983, lebih kecil dibandingkan
mean
rasio CAR Bank Konvensional yang sebesar 18.2775. Hal ini berarti bahwa
selama periode 2011-2014 perbankan konvensional memiliki CAR lebih baik dibandingkan dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai
CAR maka semakin bagus kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik CAR adalah 8
maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan BI.
2. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata
mean
rasio NPL gross sebesar 2.8667, lebih besar dibandingkan dari rasio NPL gross Bank Konvensional sebesar 2.7217. Hal ini berarti
bahwa selama periode 2011-2014 perbankan konvensional memiliki NPL gross lebih baik dibandingkan dengan perbankan syariah, karena semakin
tinggi nilai NPL maka semakin buruk kualitasnya. Kualitas NPL bank syariah dan bank konvensional masih berada pada kondisi ideal jika dilihat
dari ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik NPL adalah dibawah 5.
3. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat Bank Syariah mempunyai rata-rata
mean
rasio BOPO sebesar 87.2042, lebih besar dibanding dari
mean
rasio BOPO Bank Konvensional yang sebesar 72.7400. Hal ini berarti bahwa
selama periode 2011-2014 perbankan konvensional memiliki kualitas
Universitas Sumatera Utara
BOPO lebih tinggi dibanding perbankan syariah, karena semakin rendah nilai BOPO maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada
ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik BOPO adalah 92, maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal karena memiliki
nilai BOPO dibawah ketentuan BI. 4.
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata
mean
rasio ROA sebesar 1.5017, lebih kecil dibanding dari
mean
rasio ROA Bank Konvensional sebesar 2.8117. Hal ini berarti bahwa selama
periode 2011-2014 perbankan syariah memiliki kualitas ROA lebih rendah dibanding dengan perbankan konvensional, karena semakin tinggi nilai
ROA maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik ROA adalah 1.5, maka
perbankan syariah berada pada kondisi yang mendekati kondisi kurang ideal.
5. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata
mean
rasio LDR sebesar 89.7025, lebih besar dibanding dari
mean
rasio LDR Bank Konvensional yang sebesar 87.6708. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 perbankan syariah memilki LDR lebih
tinggi dibanding dengan perbankan konvensional. Selain itu, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik LDR adalah
85-110, maka perbankan syariah dan perbankan konvensional masih berada pada kondisi ideal selama periode penelitian.
Universitas Sumatera Utara
6. Kinerja sebagai faktor utama yang akan dibandingkan merupakan nilai
dari penjumlahan setiap rasio yang digunakan dalam penelitian ini yang sebelumnya telah diberi bobot nilai. Penjumlahan rasio dan pembobotan
nilai ini dimaksudkan untuk dapat dilihat kinerja kedua kelompok ini secara menyeluruh. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah
mempunyai rata-rata
mean
kinerja sebesar 91.3333, lebih kecil dibanding dari
mean
kinerja Bank Konvensional yang sebesar 92.3333. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 secara keseluruhan
perbankan konvensional memiliki kinerja CAR, NPL gross, ROA, ROE, BOPO, dan LDR lebih baik dibanding dengan perbankan syariah.
Uji-t
Independent Samples test
sebagai uji hipotesisnya seperti terlihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3 Independent Samples Test
Independent Samples Test
Levenes Test for Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig.
T Df
Sig. 2- tailed
Mean Difference
Std. Error Difference
95 Confidence Interval of the
Difference Lower
Upper CAR
Equal variances assumed 14.462
.001 -3.026 22
.006 -2.97917
.98455 -5.02101 -.93733
Equal variances not assumed
-3.026 14.704 .009
-2.97917 .98455 -5.08138
-.87695 NPL
gross Equal variances assumed
.110 .743
.300 22
.767 .14500
.48254 -.85573
1.14573 Equal variances not
assumed .300 20.088
.767 .14500
.48254 -.86128
1.15128 BOPO
Equal variances assumed 3.326
.082 4.836 22
.000 14.46417
2.99078 8.26166 20.66667 Equal variances not
assumed 4.836 19.031
.000 14.46417
2.99078 8.20508 20.72326 ROA
Equal variances assumed .572
.458 -3.586 22
.002 -1.31000
.36530 -2.06758 -.55242
Equal variances not assumed
-3.586 21.902 .002
-1.31000 .36530 -2.06778
-.55222 LDR
Equal variances assumed 6.777
.016 .475
22 .640
2.03167 4.27819 -6.84075 10.90409
Equal variances not assumed
.475 16.027 .641
2.03167 4.27819 -7.03643 11.09977
KINERJA Equal variances assumed 7.257
.013 -.844
22 .408
-1.00000 1.18492 -3.45738
1.45738 Equal variances not
assumed -.844 12.877
.414 -1.00000
1.18492 -3.56236 1.56236
Sumber : Output SPSS. Data diolah peneliti 2015
Universitas Sumatera Utara
1. Pengujian Hipotesis Rasio CAR
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai F-hitung untuk CAR adalah 14.462 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001. Oleh karena nilai signifikansi
lebih kecil dari 0.05 maka maka Ho ditolak atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians berbeda. Bila kedua varians berbeda, maka untuk
membandingkan kedua populasi dengan
t-test
sebaiknya menggunakan dasar
equal variance not assumed
diasumsikan kedua varian tidak sama. Nilai t-hitung untuk CAR dengan
equal variance not assumed
pada baris kedua CAR adalah -3.026 dengan nilai signifikansi sebesar 0.009. Oleh
karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka kinerja perbankan
syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.
2. Pengujian Hipotesis Rasio NPL
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk NPL
gross
adalah 0.110 dengan nilai signifikansi sebesar 0.743. Oleh karena nilai signifikansi
lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Nilai t-hitung untuk NPL
gross
dengan
equal variance assumed
adalah 0.300 dengan nilai signifikansi sebesar 0.767. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau
dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPL maka kinerja perbankan
Universitas Sumatera Utara
syariah dan kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan.
3. Pengujian Hipotesis Rasio BOPO
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk BOPO adalah 3.326 dengan nilai signifikansi 0.082. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari
0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi
dengan
t-test
sebaiknya menggunakan
equal variance assumed
diasumsi kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk BOPO adalah 4.836
dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa jika
dilihat dari rasio BOPO maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan.
4. Pengujian Hipotesis Rasio ROA
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa F-hitung untuk ROA adalah 0.572 dengan nilai signifikansi 0.458. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar
dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua
populasi dengan
t-test
sebaiknya menggunakan dasar
equal variance assumed
diasumsikan kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk ROA dengan
equal variance assumed
pada baris pertama ROA adalah
Universitas Sumatera Utara
-3.586 dengan nilai signifikansi 0.002. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional jika dilihat dari rasio ROA.
5. Pengujian Hipotesis Rasio LDR
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk LDR adalah 6.777 dengan nilai signifikansi sebesar 0.016. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar
0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi
dengan
t-test
sebaiknya menggunakan
equal variance assumed
diasumsi kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk LDR dengan
equal variance assumed
adalah 0.475 dengan nilai signifikansi sebesar 0.640. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau
dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional dilihat dari
rasio LDR.
6. Pengujian Hipotesis Kinerja Bank Secara Keseluruhan
Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk kinerja adalah 7.257 dengan nilai signifikansi 0.13. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05,
maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan
Universitas Sumatera Utara
t-test
sebaiknya menggunakan dasar
equal variance assumed
diasumsikan kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk kinerja dengan
equal variance assumed
pada baris pertama kinerja adalah -0.844 dengan nilai signifikansi 0.408. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05,
maka Ho diterima atau dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kinerja perbankan syariah dan perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan
yang signifikan.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan