Analisis Data Penelitian Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Berdasarkan Laporan Keuangan Perbankan 2011-2014 dengan Menggunakan Metode CAMEL

4.2 Analisis Data Penelitian

Data penelitian dianalisis dengan bantuan software SPSS. Uji statistik data yang dipakai dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik statistik yang berupa uji beda dua rata-rata independent sample t-test . Hasil olah data yang dilakukan terhadap data penelitian dengan menggunakan independent sample t- test memperlihatkan dua tabel output . Tabel pertama menunjukkan statistik deskriptif data penelitian, sedangkan tabel kedua menunjukkan hasil uji beda dua rata-rata. Deskripsi data penelitian secara statistik dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Hasil Perhitungan Statistik Deskriptif Group Statistics BANK N Mean Std. Deviation Std. Error Mean CAR BANK SYARIAH 12 15.2983 3.14851 .90890 BANK KONVENSIONAL 12 18.2775 1.31113 .37849 NPL gross BANK SYARIAH 12 2.8667 1.35205 .39030 BANK KONVENSIONAL 12 2.7217 .98292 .28374 BOPO BANK SYARIAH 12 87.2042 5.69831 1.64496 BANK KONVENSIONAL 12 72.7400 8.65255 2.49778 ROA BANK SYARIAH 12 1.5017 .92430 .26682 BANK KONVENSIONAL 12 2.8117 .86429 .24950 LDR BANK SYARIAH 12 89.7025 6.54049 1.88808 BANK KONVENSIONAL 12 87.6708 13.29875 3.83902 KINERJA BANK SYARIAH 12 91.3333 3.93893 1.13707 BANK KONVENSIONAL 12 92.3333 1.15470 .33333 Sumber : Output SPSS. Data diolah peneliti 2015 Universitas Sumatera Utara Berikut ini merupakan penjelasan dari data deskriptif yang telah diolah yaitu: 1. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio CAR sebesar 15.2983, lebih kecil dibandingkan mean rasio CAR Bank Konvensional yang sebesar 18.2775. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 perbankan konvensional memiliki CAR lebih baik dibandingkan dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai CAR maka semakin bagus kualitasnya. Akan tetapi, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik CAR adalah 8 maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai CAR diatas ketentuan BI. 2. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio NPL gross sebesar 2.8667, lebih besar dibandingkan dari rasio NPL gross Bank Konvensional sebesar 2.7217. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 perbankan konvensional memiliki NPL gross lebih baik dibandingkan dengan perbankan syariah, karena semakin tinggi nilai NPL maka semakin buruk kualitasnya. Kualitas NPL bank syariah dan bank konvensional masih berada pada kondisi ideal jika dilihat dari ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik NPL adalah dibawah 5. 3. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio BOPO sebesar 87.2042, lebih besar dibanding dari mean rasio BOPO Bank Konvensional yang sebesar 72.7400. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 perbankan konvensional memiliki kualitas Universitas Sumatera Utara BOPO lebih tinggi dibanding perbankan syariah, karena semakin rendah nilai BOPO maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik BOPO adalah 92, maka perbankan syariah masih berada pada kondisi ideal karena memiliki nilai BOPO dibawah ketentuan BI. 4. Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio ROA sebesar 1.5017, lebih kecil dibanding dari mean rasio ROA Bank Konvensional sebesar 2.8117. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 perbankan syariah memiliki kualitas ROA lebih rendah dibanding dengan perbankan konvensional, karena semakin tinggi nilai ROA maka semakin bagus kualitasnya. Jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik ROA adalah 1.5, maka perbankan syariah berada pada kondisi yang mendekati kondisi kurang ideal. 5. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean rasio LDR sebesar 89.7025, lebih besar dibanding dari mean rasio LDR Bank Konvensional yang sebesar 87.6708. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 perbankan syariah memilki LDR lebih tinggi dibanding dengan perbankan konvensional. Selain itu, jika mengacu pada ketentuan BI yang menyatakan bahwa standar terbaik LDR adalah 85-110, maka perbankan syariah dan perbankan konvensional masih berada pada kondisi ideal selama periode penelitian. Universitas Sumatera Utara 6. Kinerja sebagai faktor utama yang akan dibandingkan merupakan nilai dari penjumlahan setiap rasio yang digunakan dalam penelitian ini yang sebelumnya telah diberi bobot nilai. Penjumlahan rasio dan pembobotan nilai ini dimaksudkan untuk dapat dilihat kinerja kedua kelompok ini secara menyeluruh. Pada Tabel 4.2 dapat terlihat bahwa Bank Syariah mempunyai rata-rata mean kinerja sebesar 91.3333, lebih kecil dibanding dari mean kinerja Bank Konvensional yang sebesar 92.3333. Hal ini berarti bahwa selama periode 2011-2014 secara keseluruhan perbankan konvensional memiliki kinerja CAR, NPL gross, ROA, ROE, BOPO, dan LDR lebih baik dibanding dengan perbankan syariah. Uji-t Independent Samples test sebagai uji hipotesisnya seperti terlihat pada tabel berikut ini: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3 Independent Samples Test Independent Samples Test Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. T Df Sig. 2- tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper CAR Equal variances assumed 14.462 .001 -3.026 22 .006 -2.97917 .98455 -5.02101 -.93733 Equal variances not assumed -3.026 14.704 .009 -2.97917 .98455 -5.08138 -.87695 NPL gross Equal variances assumed .110 .743 .300 22 .767 .14500 .48254 -.85573 1.14573 Equal variances not assumed .300 20.088 .767 .14500 .48254 -.86128 1.15128 BOPO Equal variances assumed 3.326 .082 4.836 22 .000 14.46417 2.99078 8.26166 20.66667 Equal variances not assumed 4.836 19.031 .000 14.46417 2.99078 8.20508 20.72326 ROA Equal variances assumed .572 .458 -3.586 22 .002 -1.31000 .36530 -2.06758 -.55242 Equal variances not assumed -3.586 21.902 .002 -1.31000 .36530 -2.06778 -.55222 LDR Equal variances assumed 6.777 .016 .475 22 .640 2.03167 4.27819 -6.84075 10.90409 Equal variances not assumed .475 16.027 .641 2.03167 4.27819 -7.03643 11.09977 KINERJA Equal variances assumed 7.257 .013 -.844 22 .408 -1.00000 1.18492 -3.45738 1.45738 Equal variances not assumed -.844 12.877 .414 -1.00000 1.18492 -3.56236 1.56236 Sumber : Output SPSS. Data diolah peneliti 2015 Universitas Sumatera Utara 1. Pengujian Hipotesis Rasio CAR Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa nilai F-hitung untuk CAR adalah 14.462 dengan nilai signifikansi sebesar 0.001. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05 maka maka Ho ditolak atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians berbeda. Bila kedua varians berbeda, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan dasar equal variance not assumed diasumsikan kedua varian tidak sama. Nilai t-hitung untuk CAR dengan equal variance not assumed pada baris kedua CAR adalah -3.026 dengan nilai signifikansi sebesar 0.009. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio CAR maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. 2. Pengujian Hipotesis Rasio NPL Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk NPL gross adalah 0.110 dengan nilai signifikansi sebesar 0.743. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Nilai t-hitung untuk NPL gross dengan equal variance assumed adalah 0.300 dengan nilai signifikansi sebesar 0.767. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio NPL maka kinerja perbankan Universitas Sumatera Utara syariah dan kinerja perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. 3. Pengujian Hipotesis Rasio BOPO Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk BOPO adalah 3.326 dengan nilai signifikansi 0.082. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan equal variance assumed diasumsi kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk BOPO adalah 4.836 dengan nilai signifikansi sebesar 0.000. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa jika dilihat dari rasio BOPO maka kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional terdapat perbedaan yang signifikan. 4. Pengujian Hipotesis Rasio ROA Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa F-hitung untuk ROA adalah 0.572 dengan nilai signifikansi 0.458. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan dasar equal variance assumed diasumsikan kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk ROA dengan equal variance assumed pada baris pertama ROA adalah Universitas Sumatera Utara -3.586 dengan nilai signifikansi 0.002. Oleh karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak atau dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional jika dilihat dari rasio ROA. 5. Pengujian Hipotesis Rasio LDR Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk LDR adalah 6.777 dengan nilai signifikansi sebesar 0.016. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan equal variance assumed diasumsi kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk LDR dengan equal variance assumed adalah 0.475 dengan nilai signifikansi sebesar 0.640. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja perbankan syariah dan kinerja perbankan konvensional dilihat dari rasio LDR. 6. Pengujian Hipotesis Kinerja Bank Secara Keseluruhan Pada Tabel 4.3 terlihat bahwa F-hitung untuk kinerja adalah 7.257 dengan nilai signifikansi 0.13. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dinyatakan bahwa kedua varians sama. Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan Universitas Sumatera Utara t-test sebaiknya menggunakan dasar equal variance assumed diasumsikan kedua varian sama. Terlihat bahwa t-hitung untuk kinerja dengan equal variance assumed pada baris pertama kinerja adalah -0.844 dengan nilai signifikansi 0.408. Oleh karena nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima atau dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan kinerja perbankan syariah dan perbankan konvensional tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Universitas Sumatera Utara 64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan