5. Objek Pajak Restoran
Objek Pajak Restoran adalah Setiap pelayanan dan fasilitas penyedia makanan danatau minuman dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga rumah makan, cafeteria,
kantin, warung, bar, dan sejenisnya termasuk jasa bogacatering,dan meliputi penjualan makanan atau minuman ditempat yang disertai tempat penyantapan maupun di antar dan di
bawa pulang. Peraturan Daerah Kota Medan no 5 tahun 2011 pasal 2 2 dan 3
6. Subjek Pajak Restoran
Subjek Pajak Restoran adalah Orang pribadi atau Badan yang dapat dikenakan pajak Peraturan Daerah Kota Medan no 5 tahun 2011 Pasal 1 10 .
7. Wajib Pajak Restoran
Wajib Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayaran pajak, pemotongan pajak, dan pemungutan pajak,yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Perpajakan Daerah Peraturan Daerah Kota Medan no 5 tahun 2011 Pasal 1 11
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Dalam hal ini penulis melaksanakan PKLM pada Dinas Pendapatan Kota Medan dan ingin memperoleh data tentang :
1. Mekanisme Pengenaan dan Pemungutan pajak restoran
2. Kendala dalam prosedur dalam Pengenaan dan Pemungutan Pajak Restoran pada
Dinas Pendapatan Kota Medan. 3.
Upaya-Upaya yang dilakukan dalam Pemungutan Pajak Restoran. Kegiatan yang dilaksakan dalam PKLM adalah disini penulis akan berusaha
semaksimal mungkin untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan Prosedur Pengenaan Pemungutan Pajak Restoran 2014-2015 dan akan mencari informasi yang berasal dari
Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan sebagai bahan referensi untuk mengetahui Pengenaan dan Pemungutan Pajak Restoran Pada Dinas Pendapatan Kota Medan.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM
Metode yang dipergunakan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini penulis mempersiapkan konsep- konsep yang telah diterima dalam perkulihan, menentukan judul tugas akhir, menentukan tempat diadakan PKLM,serta
melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.
2. Studi Literatur
Hal ini berkaitan dengan pengumpulan buku-buku yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dilakukan penulis dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
3. Observasi Lapangan
Melakukan peninjauan langsung atau pengamatan secara langsung pada objek Praktik Lapangan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Dinas Pendapatan Kota
Medan.
4. Pengumpulan Data
Penulis melakukan pengumpulan data melalui :
1 Data Primer
Data yang diperoleh melalui wawancara terhadap orang- orang yang dianggap mampu memberikan masukan dan informasi serta observasi penulis di lapangan
tempat objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
2 Data Sekunder
Datainformasi yang diperoleh melalui studi literature seperti sumber- sumber pustaka, Undang- undang, dokumentasi maupun literature lain yang berhubungan
dengan objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
3 Analisis dan Evaluasi Data
Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan penulis akan menganalisis dan mengevaluasi data secara kumulatif yang kemudian akan di interprestasikan
secara objektif, jelas, dan sistematis.
F. Metode pengumpulan Data
Untuk mengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, maka penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai
berikut:
1. Daftar Wawancara Interview Guide
Pengumpulan data dengan melakukan wawancara langsung yang melibatkan pegawai key person pada instansi yang bersangkutan baik secara lisan maupun tulisan
yang berhubungan dengan objek studi.
2. Data Observasi Observation Guide
Pengumpulan dengan melakukan pengamatan langsung ataupun tidak langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati,mendengar dan bila
perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan pihak instansi dengan diberikan petuunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku
pada instansi dan tidak boleh melakukan pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki rahasia dan memiliki resiko tinggi.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melakukan studi dokumentasi, misalnya dengan mengumpulkan daftar dokumentasi yang diperlukan seperti peraturan pemerintah yang
berlaku, undang- undang Perpajakan, data mengenai kepegawaian dan data- data lain yang
berhubungan dengan Praktik Kerja Lapangan Mandiri yang penulis lakukan.
G. Sistematika Penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi tujuan dalam pembuatan sistematika penulisan laporan ini agar penulisan lebih terarah, dan membatasi permasalahan yang akan dibahas atas beberapa
bab. Sistematis penulisan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dibuat dalam 5 lima bab dan dilengkapi dengan sub bab dan diberi penjelasan yang memperinci yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan secara singkat alasan penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM, Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri,
Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri, MetodePengumpulan Data dan Sistematika Penuliasan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN KOTA MEDAN
Pada bab ini dibahas mengenai sejarah singkat tentang berdirinya kantor Dinas Pendapatan Kota Medan, Struktur Organisasi, Uraian Tugas pokok serta Fungsi- fungsi dari
masing- masing bagian, serta gambaran pagawai Dinas Pendapatan Kota Medan.
BAB III GAMBARAN DATA PENERAPAN PROSEDUR PENGENAAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK RESTORAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan tentang Data Penerapan Prosedur Pengenaan
dan Pemungutan Pajak Restoran yang ada Pada Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan.
BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan membandingkan penerapan teori yang ada dengan data yang diperoleh di lapangan, yaitu mengenai cara perhitungan, pengenaan, target dan
realisasi pajak restoran pada Dinas Pendapatan Kota Medan, masalah- masalah yang dihadapi dalam pemungutan pajak restoran serta upaya- upaya peningkatan pada restoran.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Dalam bab ini penulis akan memaparkan bagaimana kesimpuulan dari objek yang telah diteliti serta saran- saran yang membangun bagi kemajuan penerimaan pajak restoran.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA MEDAN
A. Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Kota Medan
Pada mulanya Dinas Pendapatan Kota Medan adalah suatu sub bagian pada bagian yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub bagian ini belum
terdapat Sub Seksi, karena pada saat itu wajib pajak wajib retribusi yang berdomisili di daerah kota Medan belum begitu banyak.
Dengan memperhitungkan perkembanga pembangunan dan laju pertumbuhan di kota Medan melalui peraturan daerah sub bagian keuangan tersebut dirubah menjadi bagian
pendapatan. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak wajib
retribusi di dalam daerah kota Medan, yang terdiri dari 21 kecamatan diantaranya kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan denai, Medan
Tembung, Medan Timur, Medan Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang, Medan Sunggal dan lainnya.
Sehubungan dengan instruksi Menteri Dalam Negeri KUPD No. 71241 – 10 tentang Penyelenggaraan Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah di Seluruh
Indonesia. Maka Pemerintah Kota Medan, berdasarkan Peraturan Daerah No. 12 tahun 1978 menyesuaikan dan membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan yang baru. Di
dalam struktur organisasi Dinas Pendapatan yang baru ini dibentuklah seksi-seksi adminstrasi Dinas Pendapatan, juga dibentuk Bagian Tata Usaha yang membawahi 3 tiga
Kepala Sub Bagian yaitu sub sektor perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi pemerintah daerah dalam
mendukung serta memelihara pembangunan dan di dalam pengingkatan penerimaan pendapatan daerah.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 Tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah, maka Pemerintah Kota Medan melakukan penataan
organisasi yang ditetapkan dengan peraturan daerah Kota Medan Nomor 4 Tahun 2001 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah di Lingkungan
Pemerintah Kota Medan, salah satu diantaranya adalah Dinas Pendapatan Kota Medan.
Adapun yang memimpin Dinas Pendapatan sejak Bagian IXPendapatan sampai dengan saat ini adalah :
1. Aminuddin Yusuf 2. Achmad Purba
3. Drs. Mahluddin Lubis 4. Drs. H. Bahauddin Nasution
5. Drs. H. Amansyah Nasution 6. Drs. H. A. Daim Siregar
7. Drs. H. Azwar S.Msi 8 Drs. H. Basyrul Kamali, MM
9. Drs. H. Ramli, MM 10. Drs. H. Dzulmi Eldin S,Msi
11. Lahum SH,MM 12. Drs. H, Randiman Tarigan, MAP
13. Drs. H. Syahrul Harahap, MAP 14. Drs. M. Husni SE, Msi
B. Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Kota Medan