Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

yang dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu tuturan yang sebelumnya masih berupa data yang hanya muncul sekilas. Kesimpulan lebih lanjut akan dianalisis kembali saat data-data pendukung lain telah ditemukan.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, dalam penelitian ini peneliti merupakan instrumen utama. Sesuai dengan pendapat Moelong 2001:9 bahwa dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Instrumen penelitian digunakan sebagai acuan dalam analisis data yang telah ditemukan untuk mempermudah dalam penelitian selanjutnya. Alat bantu yang digunakan untuk membantu mempermudah pengumpulan data berupa alat tulis serta tabel pengumpul data dan tabel pemandu analisis data. Tabel pengumpul data digunakan untuk mengumpulkan data dan mengelompokkan data berupa tuturan bahasa Indonesia anak-anak di daerah pasar Klakah kabupaten Lumajang.

3.7 Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian dapat dijabarkan dalam beberapa tahapan, yakni tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelesaian. Tahap-tahap tersebut antara lain : 1 Tahap persiapan Pada tahap persiapan, hal yang dilakukan pertama kali adalah menentukan judul penelitian. Peneliti melakukan observasi di lapangan tentang fenomena dan aktivitas berbahasa pada suatu daerah di desa Klakah, yaitu di daerah Pasar Klakah. Setelah itu, peneliti mulai mengajukan judul dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Tahapan berikutnya adalah : 1 penyusunan pendahuluan yang meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional penelitian; 2 pengadaan pustaka dengan melakukan observasi bahan pustaka yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian; 3 penyusunan metodologi penelitian, dan 4 membuat tabel instrumen analisis data penelitian. 2 Tahap pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan penelitian ini meliputi : 1 pengumpulan data dengan teknik observasi dan wawancara, 2 analisis data berdasarkan teori yang digunakan, dan 3 menyimpulkan data hasil penelitian berdasarkan paparan pada analisis data. 3 Tahap penyelesaian Tahap penyelesaian dalam penelitian ini meliputi : 1 penyusunan laporan berdasarkan hasil penelitian, 2 revisi laporan sesuai dengan pembahasan dosen, dan 3 penggandaan laporan penelitian. 39

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan pembahasan yang meliputi: 1 jenis dialek idiosinkratis, 2 konteks munculnya dialek idiosinkratis, dan 3 penyebab munculnya dialek idiosinkratis dalam tuturan anak.

4.1 Jenis Dialek Idiosinkratis

Tahap pertama dalam dialek idiosinkratis adalah pengidentifikasian jenis dialek idiosinkratis atau jenis penyimpangan. Semua bentuk hasil produksi pembelajar bahasa yang tidak sesuai secara gramatikal atau tidak sesuai secara kontekstual dianggap sebagai sebuah penyimpangan. Dalam hal ini dibagi bentuk penyimpangan dalam dua kategori. Pada anak-anak di daerah pasar Klakah kabupaten Lumajang juga terdapat tuturan yang diindikasikan sebagai jenis dialek idiosinkratis. Jenis dialek idiosinkratis tersebut digambarkan dalam bagan berikut ini. Tabel 2.2 Bagan Penggolongan Jenis Dialek Idiosinkratis Jenis Dialek Idiosinkratis Idiosinkratis Tertutup Ketidaksesuaian Konteks Idiosinkratis Terbuka Penyamarataan Berlebihan Overgeneralization Pengabaian Pembatasan Kaidah Ignorance of rule restriction Penerapan Kaidah yang Tidak Sempurna incomplete application of rules Kesalahan dalam Menghipotesiskan Konsep false concepts hypothesized