Kontak Bahasa TINJAUAN PUSTAKA

Hal tersebut terjadi dalam lingkungan Madura misalnya, anak-anak yang sehari-harinya terbiasa bertutur dengan menggunakan bahasa Madura tentu akan memengaruhi tuturan bahasa Indonesianya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar bahasa terdiri atas sejumlah variabel, yakni variabel yang bersifat linguistik maupun yang bersifat nonlinguistik, yang dapat menentukan keberhasilan proses belajar mengajar itu. Variabel-variabel itu bukan merupakan hal yang terlepas dan berdiri sendiri, melainkan saling berhubungan dan berkaitan sehingga merupakan satu jaringan sistem Chaer, 2010:205.

2.3 Kontak Bahasa

Kontak bahasa adalah peristiwa penggunaan lebih dari satu bahasa dalam tempat dan waktu yang sama Thomason, 2001:1. Penggunaan bahasa ini tidak menuntut penutur untuk berbicara dengan lancar sebagai dwibahasawan atau multibahasawan, namun terjadinya komunikasi antara penutur dua bahasa yang berbeda pun sudah dikategorikan sebagai peristiwa kontak bahasa. Kontak bahasa berhubungan erat dengan terjalinnya kegitan sosial dalam masyarakat terbuka yang menerima kedatangan anggota dari satu atau lebih masyarakat lain. Thomason 2001:157 mengatakan bahwa adanya lingua franca atau bahasa pergaulan menyebabkan kontak bahasa yang terjadi juga semakin cepat, namun bahasa-bahasa yang mengalami kontak tidak harus selalu menjadi lingua franca. Chaer dan Agustina 2010:84 berpendapat bahwa peristiwa kebahasaan yang mungkin terjadi sebagai akibat dari adanya kontak bahasa adalah peristiwa bilingualisme, diglosia, alih kode, campur kode, interfrensi, integrasi, konvergensi, dan pergeseran budaya. Suwito 1983:39 juga mengatakan bahwa apabila terdapat dua bahasa atau lebih digunakan secara bergantian oleh penutur yang sama akan terjadi kontak bahasa. Seorang penutur merupakan anggota masyarakat multilingual dari daerah tertentu yang khas dengan sosial budayanya. Perbedaan latar belakang asal daerah atau khas sosial penutur menyebabkan variasi dalam bahasanya. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Mackey dalam Rahardi, 2001:17 menyatakan bahwa kontak bahasa adalah peristiwa saling mempengaruhi antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya, baik yang terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Peristiwa kontak bahasa tersebut dapat menimbulkan perubahan bahasa. Oleh karena itu, kondisi tersebut mengakibatkan adanya hubungan saling ketergantungan antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lainnya di dalam suatu percakapan. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kontak bahasa adalah peristiwa persentuhan-persentuhan antara beberapa bahasa yang berakibat pada pergantian pemakaian bahasa oleh agen pengontak bahasa dalam rangkaian percakapan.

2.4 Kedwibahasaan