periode gesekan selama 4 menit. Pengukuran aliran dilakukan selama kompresi sederhana pada suhu 100
o
C.
2.3.3. Faktor–faktor yang mempengaruhi viskositas mooney
1. Cara dan pH pembekuan
Cara pembekuan dapat mempengaruhi nilai viskositas mooney
Tabel 2.5 Pengaruh beberapa cara pembekuan terhadap nilai viskositas mooney
cara pembekuan nilai viskositas mooney
M
pada suhu 100 ˚C
Asam 74
Panas 75
Mikrobiologi 82
Alami 92
Lau
Dari tabel 2.5 tampak bahwa pembekuan dengan asam semut menghasilkan nialai viskositas rendah dibandingkan dengan cara yang lain. Pembekuan secara alami
menyebabkan nilai viskositas tinggi dan tidak seragam karena proses pembekuannya tidak serentak dan merata. Oleh karena itu untuk pengolahan SIR 5 CV dianjurkan
hanya dibekukan dengan asam semut dan dihindarkan terjadinya prakoagulasi lateks kebun.
Universitas Sumatera Utara
Perbedaan pH pembekuan dengan asam semut tidak banyak pengaruhnya terhadap kenaikan nilai viskositas. Dengan jarak pH pembekuan 4,5–5,5 kenaikan
nilai viskositas mooney hanya 0–3.
2. Pengaruh pencemaran Pencemaran lateks dengan air akan sedikit menurunkan nilai viskositas
Tabel 2.6 Pengaruh pencemaran terhadap nilai viskositas awal PoWallace Plasticity
kadar karet kering berat
wallace plasticity Po
36 42
15 41
10 39
25 32
Rubber Ressearch Institute of Malaysia
Dari tabel 2.6 tampak bahwa pengenceran akan sedikit menurunkan nilai viskositas awal, dampaknya variasi kadar karet kering KKK lateks setiap hari dapat
sedikit mempengaruhi nilai viskositas. Oleh karena itu faktor–faktor yang mempengaruhi KKK harus selalu diperhatikan dan KKK diuji setiap hari.
3. Melambatkan pengolahan bekuan dan remah Bekuan dan remah yang tidak diproses akan dapat meningkatkan nilai viskositas
mooney
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.7 Pengaruh waktu penyimpanan dalam bentuk bekuan dan remah terhadap nilai viskositas mooney
waktu didiamkan
jam nilai viskositas mooney
M
pada suhu 100 ˚C
Bekuan Remah
64 64
16 -
76 24
73 -
48 76
- lau
Dari tabel 2.7 terlihat semakin lama bekuan dan remah dibiarkan tidak diolah, akan semakin tinggi nialai viskositas mooneynya. Hal ini disebabkan semakin cepat
reaksi ikatan silang di antara gugus aldehida yang reaktif dengan gugus diamin, metil atau metilen di dalam bekuan dan remah. Oleh karena itu dianjurkan untuk segera
mengolah bekuan dan remah.
4. Suhu Pengeringan Pada waktu karet alam dipanaskan, akan terjadi dua reaksi yaitu reaksi ikatan silang
gugus aldehida yang reaktif dan gugus oksidasi yang memutuskan rantai molekul karet. Suhu pengeringan yang tinggi dapat menaikkan atau menurunkan viskositas
karet tergantung hubungan di antara kedua reaksi tersebut.
Tetapi pengeringan pada suhu tinggi dan waktu lama selalu akan menurunkan viskositas, karena pada suhu tinggi dan waktu lama terjadinya pemutusan rantai
Universitas Sumatera Utara
molekul lebih cepat dibandingkan dengan reaksi ikatan silang gugus aldehida. Untuk pengolahan SIR 5CV dianjurkan untuk menggunakan suhu pengering 100–110
C.
5. Suhu Bandela Suhu tinggi pada waktu membuat bandela dari kaaret remah yang baru keluar dari alat
pengering akan meningkatkan viskositas mooney karet
Tabel 2.8 Pengaruh suhu bandela terhadap nilai viskositas mooney
suhu bandela ˚C
nilai viskositas mooney
M
pada suhu 100 ˚C terhadap waktu
penyimpanan minggu 4
8
30 75
79 80
55 82
87 87
100 82
88 88
Rubber Ressearch Institute of Malaysia
Pada tabel 2.8 tampak bahwa semakin tinggi suhu bandela dan semakin lama waktu penyimpanan akan semakin tinggi nilai viskositas mooneynya. Hal ini
disebabkan kecepatan reaksi ikatan silang gugus aldehida lebih besar dibandingkan dengan pemutusan ikatan rantai oleh reaksi oksidasi, karena jumlah oksigen didalam
bandela sedikit bandela masih panas. Oleh karena itu dianjurkan remah keluar dari alat pengering segera didinginkan dengan kipas sampai suhu udara luar, sehingga pada
waktu dibuat bandela remah sudah dalam keadaan dingin. Hal ini untuk menghindarkan terjadinya uap air kondensasi di dalam plastik yang digunakan untuk
membungkus bandela.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Berat Molekul BM Pada Karet Alam