BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Lantai produksi suatu perusahaan manufaktur perlu dirancang dengan baik, supaya aliran produksi dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien. Hal
ini tentunya dapat dilakukan dengan cara mengatur layout pabrik sedemikian rupa berdasarkan metode yang benar.
Selain itu, perancangan fasilitas adalah dasar dari keseluruhan proses produksi, penataan plant layout dalam pabrik memiliki peran yang sangat penting
sebelum pabrik tersebut mulai berproduksi, karena dalam menata sebuah layout dibutuhkan biaya sekitar 30-75 dari ongkos produksi atau sekitar 20-50 dari
anggaran operasi manufaktur Tompkins, 1994
1
Pada saat ini, PT. Sinar Makmur memiliki permasalahan pada tataletak lantai produksinya. Kondisi tersebut dapat dilihat dari jauhnya jarak pemindahan
bahan dan aliran material yang tidak beraturan. Jarak perpindahan yang semakin .
PT. Sinar Makmur merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pengolahan kayu yaitu memproduksi pintu. Proses produksi
pintu tersebut dikerjakan oleh berbagai mesin dan peralatan pada lantai produksi. Adapun mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi seperti mesin
blanking planner, under cut, shaper, mesin bor one head bor atau double head bor, dan mesin lainnya.
1
James A. Tompkins, Facilities Planning. John Wiley Sons Inc, Canada, 1994, hal 5.
Universitas Sumatera Utara
jauh tentunya akan memperbesar total momen perpindahan bahan. Di samping itu, mesin-mesin dan peralatan harus disusun dengan baik, sesuai dengan kebutuhan
proses produksi. Contoh kelemahan tataletak perusahaan saat ini dapat dilihat dari jauhnya
jarak perpindahan antar departemen yang memiliki hubungan keterkaitan yang tinggi, seperti antara departemen dowel dan perakitan manual memiliki jarak
perpindahan sebesar 15,5 meter, antara departemen door press dan departemen sanding memiliki jarak perpindahan sebesar 19 meter. Apabila masalah tataletak
ini tetap dibiarkan, tentunya menghambat kelancaran proses produksi secara keseluruhan dan akibatnya biaya produksi perusahaan akan lebih tinggi.
Dari permasalahan di atas, maka perlu dilakukan analisa terhadap tataletak fasilitas produksi. Selama ini, pihak perusahaan juga belum pernah melakukan
evaluasi terhadap tataletak yang ada sekarang ini. Adapun metode yang digunakan untuk penyelesaian masalah tataletak ini adalah metode Systematic Layout
Planning SLP dimana metode ini memungkinkan untuk memunculkan solusi yang lebih dari satu alternatif sehingga dapat dipilih metode yang terbaik untuk
menyelesaikan masalah tataletak pada perusahaan. Selain itu, metode SLP juga mempunyai prosedur yang terperinci dalam mengatur layout berdasarkan urutan
prosesnya. Adapun penelitian ini merujuk pada penelitian yang berjudul
“Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi dengan Metode Systematic Layout
Universitas Sumatera Utara
Planning Studi Kasus Relokasi dan Relayout Pabrik PT. BI – Surabaya
2
1.2. Rumusan Permasalahan