Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Algoritma BLOCPLAN dan CRAFT di CV.ABC Hardware Industri

(1)

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI

DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT

DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

ROY ARISTA A. TARIGAN

070403053

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N


(2)

PERANCANGAN ULANG TATALETAK FASILITAS PRODUKSI

DENGAN ALGORITMA BLOCPLAN DAN ALGORITMA CRAFT

DI CV. ABC HARDWARE INDUSTRY

TUGAS SARJANA

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Oleh

ROY ARISTA A. TARIGAN

070403053

Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing I

(Ir. Danci Sukatendel)

Dosen Pembimbing II

(Ir. Ukurta Tarigan, MT)

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

F A K U L T A S T E K N I K

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N


(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Sarjana ini pada waktu yang telah ditentukan.

Tugas Sarjana ini merupakan salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi dan memperoleh gelar sarjana teknik pada Program Reguler Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara. Dalam hal ini, penulis meneliti di fasilitas produksi pada CV. ABC Hardware Industry yang bergerak di bidang produksi material elektrik untuk pembangkitan dan distribusi daya listrik. Tugas Sarjana ini berjudul “Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Algoritma BLOCPLAN dan CRAFT di CV. ABC Hardware Industry”.

Akhirnya dengan keterbatasan yang ada penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Sarjana ini belum sempurna sehingga memerlukan perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para dosen dan teman-teman mahasiswa.

Penulis berharap tulisan ini dapat memberi manfaat bagi dunia pendidikan umumnya dan bagi perusahaan khususnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA, MEDAN PENULIS.


(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan Tugas Sarjana ini, penulis berusaha sebaik mungkin sesuai dengan kemampuan, waktu dan fasilitas yang ada. Penulis yang mendapatkan banyak bimbingam dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ibu Ir. Khawarita Siregar, MT, selaku Ketua Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin terhadap penulis untuk menyusun Tugas Sarjana.

2. Bapak Ir. Danci Sukatendel, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Sarjana.

3. Bapak Ir. Ukurta Tarigan, MT, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk bimbingan dan arahan yang diberikan kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Sarjana.

4. Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M.Sc, selaku dosen pembanding I yang telah meluangkan waktunya memeriksa dan memberikan saran perbaikan terhadap laporan Tugas Sarjana penulis.

5. Bapak Ir. Tanib S. Tjolia, M.Eng, selaku dosen pembanding II yang telah meluangkan waktunya memeriksa dan memberikan saran perbaikan terhadap laporan Tugas Sarjana penulis.


(7)

6. Ibu Ir. Anizar, M.Kes, selaku dosen pembanding III yang telah meluangkan waktunya memeriksa dan memberikan saran perbaikan terhadap laporan Tugas Sarjana penulis.

7. Bapak Pendy Tan, selaku Direktur di PT. CV. ABC Hardware Industry yang telah memberikan izin bagi penulis dalam melaksanakan penelitian di perusahaan tersebut.

8. Bapak Kepang, selaku pegawai di lantai produksi CV. ABC Hardware Industry yang telah banyak meluangkan waktu untuk membantu penulis memperoleh data yang diperlukan.

9. Saudara Randy Bangun, selaku rekan mahasiswa yang membantu penulis dalam pengumpulan data yang diperlukan.

10. Rekan – rekan asisten Laboratorium Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan (Maywanto, Mega, M. Andri, Isnan, Meity, Dian, Aini , Tanti, Yos, Marulak, Fatimah, dan Marito) yang membantu penulis dalam pengerjaan pengolahan data dan mengkoreksi kesalahan dalam penulisan laporan.


(8)

DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SERTIFIKAT EVALUASI TUGAS SARJANA ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

ABSTRAK ... xix

I PENDAHULUAN ... I-1 1.1. Latar Belakang ... I-1 1.2. Rumusan Masalah ... I-3 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... I-4 1.4. Pembatasan Masalah dan Asumsi ... I-5 1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir ... I-6

II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... II-1 2.1. Sejarah Perusahaan ... II-1


(9)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha... II-2 2.3. Organisasi dan Manajemen ... II-2 2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan ... II-3 2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ... II-4 2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja ... II-9 2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Tenaga Kerja ... II-10 2.4. Proses Produksi... II-12 2.4.1. Bahan yang Digunakan ... II-12 2.4.2. Uraian Proses Produksi ... II-13 2.4.3. Mesin dan Peralatan... II-19 2.4.4. Utilitas ... II-24

III TINJAUAN PUSTAKA ... III-1 3.1. Pengertian Tataletak Pabrik... III-1 3.2. Tujuan Tataletak Pabrik ... III-2 3.3. Prinsip Dasar dalam Tataletak Pabrik ... III-4 3.4. Jenis Persoalan Tataletak Pabrik ... III-6 3.5. Tipe Tataletak dan Dasar - Dasar Pemilihannya ... III-8 3.6. Persoalan Pemindahan Bahan dan Pengaruhnya ... III-12 3.6.1. Pengertian Umum Pemindahan Bahan ... III-12


(10)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

3.6.2. Tujuan Utama Kegiatan Pemindahan Bahan ... III-13 3.6.3. Minimisasi Material Handling ... III-15 3.7. Teknik-teknik Analisis Aliran Bahan ... III-15 3.7.1. Teknik Analisis Kuantitatif ... III-16 3.7.2. Teknik Analisis Kualitatif ... III-19 3.8. Computer Aided Layout ... III-20 3.8.1. Metode Pembentukan ... III-23 3.8.2. Metode Perbaikan ... III-25 3.8.3. Metode Hibrid ... III-27

3.8.4. Metode Graph Theoritic ... III-28 3.9. Algoritma BLOCPLAN ... III-28 3.10. Algoritma CRAFT ... III-35 3.11. Kemiripan dan Perbedaan Algoritma BLOCPLAN

dan CRAFT ... III-39 3.12. Ukuran Jarak ... III-40

IV METODOLOGI PENELITIAN ... IV-1 4.1. Jenis Penelitian ... IV-1 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ... IV-1


(11)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

4.3. Kerangka Teoritis Penelitian ... IV-1 4.3.1. Definisi Variabel Operasional ... IV-2 4.4. Metode Pengumpulan Data ... IV-3 4.5. Metode Pengolahan Data ... IV-5 4.6. Metode Analisis ... IV-9

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ... V-1 5.1. Pengumpulan Data ... V-1 5.1.1. Data Primer ... V-1 5.1.2. `Data Sekunder ... V-6 5.2. Pengolahan Data ... V-6

5.2.1. Penentuan Titik Koordinat Block Layout

Departemen Produksi ... V-7 5.2.2. Penentuan Jarak Antar Stasiun Kerja ... V-10 5.2.3. Penentuan Frekuensi Perpindahan Bahan

Antar Stasiun Kerja ... V-10 5.2.4. Perhitungan Total Momen Perpindahan Pada


(12)

DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.2.5. Pembentukan Activity Relationship Chart (ARC) .. V-18 5.2.6. Algoritma CRAFT dengan Quant System 3.0 ... V-18 5.2.7. Algoritma BLOCPLAN dengan Software

BLOCPLAN 90 ... V-34

VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH ... VI-1 6.1. Analisis ... VI-1 6.1.1. Analisis Kondisi Awal Pada Lantai Produksi ... VI-1 6.1.2. Analisis Hasil Rancangan ... VI-2 6.2. Pemilihan Layout Terbaik ... VI-4

VII KESIMPULAN DAN SARAN ... VII-1 7.1. Kesimpulan ... VII-1 7.2. Saran ... VII-2

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Tenaga Kerja pada CV. ABC Hardware Industry ... II-9 5.1. Data Stasiun dan Ukurannya ... V-2 5.2 Stasiun Kerja dan Pengkodean Pada Lantai Produksi

CV. ABC Hardware Industry ... V-5 5.3. Urutan Proses ... V-5 5.4. Volume Produksi pada Tahun 2011 ... V-6 5.6. Nilai Koordinat Tiap Stasiun Kerja ... V-8 5.7. Jarak Antar Stasiun Kerja (dij

5.8. Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun per Tahun untuk

) (meter) ... V-10

Pembuatan Produk Cross Arm Steel UNP ... V-11 5.9. Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun per Tahun untuk

Pembuatan Produk Brace Steel Plate ... V-12 5.10. Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun per Tahun untuk

Pembuatan Produk Bolt Machine ... V-13 5.11. Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun per Tahun untuk

Pembuatan Produk Eyebolt ... V-14 5.12. Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun per Tahun untuk

Pembuatan Produk Brace Side Arm ... V-16 5.13. Total Frekuensi Perpindahan Bahan Antar Stasiun per Tahun ... V-16 5.14. Perhitungan Total Momen Perpindahan Awal ... V-17


(14)

DAFTAR TABEL (lanjutan)

TABEL HALAMAN

5.15. Kriteria Derajat Kedekatan berdasarkan

Frekuensi Perpindahan ... V-18 5.16. Nilai Koordinat Tiap Stasiun Kerja pada Tataletak Usulan

dengan Algoritma CRAFT ... V-33 5.17. Jarak Antar Stasiun Kerja pada Tataletak Usulan

dengan Algoritma CRAFT (dij) (meter) ... V-34 5.18. Jarak Antar Stasiun Kerja pada Tataletak Usulan

dengan Algoritma BLOCPLAN (dij) (meter)... V-40 6.1. Perhitungan Total Momen Perpindahan Algoritma CRAFT ... VI-3 6.2. Perhitungan Total Momen Perpindahan Algoritma BLOCPLAN ... VI-4


(15)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

2.1. Struktur organisasi CV. ABC Hardware Industry ... II-4 3.1. Product Layout ... III-10 3.2. Process Layout ... III-11 3.3. Fix Position Layout ... III-11 3.4. Group Technology Layout... III-12 3.5. From To Chart ... III-19 3.6. Contoh ARC ... III-21 3.7. Input Sumber Data ... III-31 3.8. Input Data Jumlah Departemen ... III-31 3.9. Input Data Nama Departemen dan Luas Area ... III-32 3.10. Input Nilai Hubungan Masing-masing Aktivitas ... III-32 3.11.Score Masing-masing Departemen ... III-33 3.12.Memilih Single-Story Layout Menu ... III-33 3.13. Memilih Random Layout pada Pilihan Menu ... III-34 3.14. Layout yang Sudah Tersusun... III-34 3.15. Tampilan Awal Quant System ... III-37 3.16. Input Data Problem Specification ... III-37 3.17. Input Data Nama Departemen ... III-37 3.18. Input Data Susunan Tataletak awal ... III-38 3.19. Input Data Frekuensi Perpindahan Bahan ... III-38


(16)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

3.20. Solusi Final Layout dengan software QS ... III-39 4.1. Kerangka Teoritis Penelitian ... IV-2 4.2. Blok Diagram Pengolahan Data Algoritma CRAFT ... IV-8 4.3. Blok Diagram Pengolahan Data Algoritma BLOCPLAN ... IV-10 4.4. Blok Diagram Langkah-langkah Penelitian ... IV-11 5.1. Block Diagram Produksi Pembuatan Produk Cross Arm Steel UNP,

Brace Steel Plate, Bolt Machine, Eyebolt, Brace Side Arm ... V-3 5.2. Block Layout Lantai Produksi Awal ... V-4 5.3. Koordinat (x,y) Tiap Lokasi Stasiun Kerja ... V-9 5.4. Activity Relationship Chart Antar Stasiun Kerja... V-19 5.5. Penentuan Spesifikasi Masalah ... V-20 5.6. Penentuan Departemen ... V-20 5.7. Layout Awal dengan software QS ... V-21 5.8. Input Data Frekuensi Aliran Bahan... V-22 5.9. Layout Hasil Iterasi 1 ... V-24 5.10. Layout Hasil Iterasi 2 ... V-25 5.11. Layout Hasil Iterasi 3 ... V-26 5.12. Layout Hasil Iterasi 4 ... V-27


(17)

DAFTAR GAMBAR (Lanjutan)

GAMBAR HALAMAN

5.13. Layout Hasil Iterasi 5 ... V-28 5.14. Layout Hasil Iterasi 6 ... V-29 5.15. Layout Hasil Iterasi 7 ... V-30 5.16. Tataletak Usulan dengan Algoritma CRAFT ... V-31 5.17. Spesifikasi Departemen dengan Software BLOCPLAN 90 ... V-35 5.18. Derajat Hubungan Kedekatan Antar Stasiun Kerja dengan

Software BLOCPLAN 90 ... V-36 5.19. Skor Untuk Masing- masing Stasiun Kerja dengan

Software BLOCPLAN 90 ... V-37 5.20. Hasil Iterasi dengan Cara Random Layout pada

Software BLOCPLAN 90 ... V-37 5.21. Layout Terpilih dengan Menggunakan Software BLOCPLAN 90 ... V-38 5.22. Titik Pusat Koordinat dan Ukuran Setiap Stasiun Kerja

Layout Iterasi 19 ... V-39 5.23.Tataletak Usulan dengan Algoritma BLOCPLAN ... V-39 6.1. Block Layout Usulan Terbaik ... VI-6


(18)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

HALAM AN

L.1. Flow Process Chart Cross Arm Steel UNP ... L-1 L.2. Flow Process Chart Brace Steel Plate ... L-2 L.3. Flow Process Chart Bolt Machine ... L-3 L.4. Flow Process Chart Eyebolt ... L-4 L.5. Flow Process Chart Brace Side Arm ... L-5 1. Surat Permohonan Tugas Akhir ... L-6 2. Formulir Penetapan Tugas Sarjana ... L-7 3. Surat Penjajakan ... L-8 4. Surat Balasan ... L-9 5. SK Tugas Akhir ... L-10 6. Lembar Asistensi... L-11


(19)

ABSTRAK

CV. ABC Hardware Industry merupakan suatu perusahaan manufaktur di bidang perakitan peralatan elektrik untuk pembangkitan dan distribusi daya listrik. Tipe produksi perusahaan mengikuti aliran flowshop dimana pekerjaan dilakukan dengan urutan yang tetap dan untuk jenis produk yang berbeda bisa melewati jenis mesin yang sama. Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah material untuk sambungan rumah, jaringan tegangan rendah dan jaringan tegangan menengah. Permasalahan yang dihadapi pada lantai produksi untuk jaringan tegangan menengah di CV. ABC Hardware Industry adalah adanya ditemukan stasiun kerja – stasiun kerja yang memiliki urutan aliran bahan yang berhubungan erat ditempatkan berjauhan, misalnya material yang sudah selesai melalui proses hot dip galvanis semuanya akan diangkut ke area penumpukan produk jadi yang juga berada di lantai produksi, namun posisi kedua aktivitas tersebut dibuat berjauhan sehingga momen perpindahannya juga tinggi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh rancangan tataletak fasilitas produksi yang lebih baik dari sebelumnya di CV. ABC Hardware Industry, yang memberikan momen pemindahan bahan yang kecil sehingga aliran bahan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Metode yang digunakan untuk mencari alternatif layout baru adalah algoritma BLOCPLAN (Block Layout Overview with Computerized Planning Using Logic and Algorithms) dan CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Technique). Pada penelitian dengan menggunakan Algoritma BLOCPLAN akan dipertimbangkan pertukaran lokasi departemen berdasarkan hubungan keterkaitan antar stasiun kerja sedangkan pada penelitian dengan algoritma CRAFT akan dipertimbangkan pertukaran lokasi departemen berdasarkan frekuensi perpindahan antar stasiun kerja. Layout

usulan dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN memiliki momen perpindahan sebesar 634.174,9 meter perpindahan/tahun sedangkan layout usulan dengan menggunakan algoritma CRAFT memiliki momen perpindahan sebesar 467.364,2 meter perpindahan/tahun. Kedua layout

usulan memberikan nilai momen perpindahan yang lebih kecil dibandingkan layout awal dari CV. ABC Hardware Industry (731.932,4 meter perpindahan/tahun). Hal ini menunjukkan layout usulan memberikan momen perpindahan bahan yang lebih pendek dibandingkan layout awal. Dari kedua

layout usulan tersebut, layout dengan algoritma BLOCPLAN memberikan efisiensi material handling sebesar 13,36 % dan layout dengan algoritma CRAFT memberikan efisiensi material handling yang lebih besar lagi yaitu sebesar 36,15 %. Oleh karena itu layout dengan algoritma CRAFT digunakan sebagai layout usulan. Dengan perbaikan ini momen perpindahan bahan yang dilakukan di lantai produksi akan semakin kecil.


(20)

ABSTRAK

CV. ABC Hardware Industry merupakan suatu perusahaan manufaktur di bidang perakitan peralatan elektrik untuk pembangkitan dan distribusi daya listrik. Tipe produksi perusahaan mengikuti aliran flowshop dimana pekerjaan dilakukan dengan urutan yang tetap dan untuk jenis produk yang berbeda bisa melewati jenis mesin yang sama. Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah material untuk sambungan rumah, jaringan tegangan rendah dan jaringan tegangan menengah. Permasalahan yang dihadapi pada lantai produksi untuk jaringan tegangan menengah di CV. ABC Hardware Industry adalah adanya ditemukan stasiun kerja – stasiun kerja yang memiliki urutan aliran bahan yang berhubungan erat ditempatkan berjauhan, misalnya material yang sudah selesai melalui proses hot dip galvanis semuanya akan diangkut ke area penumpukan produk jadi yang juga berada di lantai produksi, namun posisi kedua aktivitas tersebut dibuat berjauhan sehingga momen perpindahannya juga tinggi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh rancangan tataletak fasilitas produksi yang lebih baik dari sebelumnya di CV. ABC Hardware Industry, yang memberikan momen pemindahan bahan yang kecil sehingga aliran bahan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Metode yang digunakan untuk mencari alternatif layout baru adalah algoritma BLOCPLAN (Block Layout Overview with Computerized Planning Using Logic and Algorithms) dan CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Technique). Pada penelitian dengan menggunakan Algoritma BLOCPLAN akan dipertimbangkan pertukaran lokasi departemen berdasarkan hubungan keterkaitan antar stasiun kerja sedangkan pada penelitian dengan algoritma CRAFT akan dipertimbangkan pertukaran lokasi departemen berdasarkan frekuensi perpindahan antar stasiun kerja. Layout

usulan dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN memiliki momen perpindahan sebesar 634.174,9 meter perpindahan/tahun sedangkan layout usulan dengan menggunakan algoritma CRAFT memiliki momen perpindahan sebesar 467.364,2 meter perpindahan/tahun. Kedua layout

usulan memberikan nilai momen perpindahan yang lebih kecil dibandingkan layout awal dari CV. ABC Hardware Industry (731.932,4 meter perpindahan/tahun). Hal ini menunjukkan layout usulan memberikan momen perpindahan bahan yang lebih pendek dibandingkan layout awal. Dari kedua

layout usulan tersebut, layout dengan algoritma BLOCPLAN memberikan efisiensi material handling sebesar 13,36 % dan layout dengan algoritma CRAFT memberikan efisiensi material handling yang lebih besar lagi yaitu sebesar 36,15 %. Oleh karena itu layout dengan algoritma CRAFT digunakan sebagai layout usulan. Dengan perbaikan ini momen perpindahan bahan yang dilakukan di lantai produksi akan semakin kecil.


(21)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja dari suatu perusahaan adalah pengaturan tataletak fasilitas produksi. Pengaturan tataletak fasilitas produksi meliputi pengaturan mesin-mesin, bahan-bahan, dan semua peralatan yang digunakan dalam setiap stasiun kerja di lantai produksi. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu tataletak fasilitas produksi adalah mengenai sistem pemindahan bahan. Sistem pemindahan bahan yang efektif dan efisien akan memberikan urutan stasiun kerja yang teratur dan jarak pemindahan bahan yang dekat dalam proses produksi sehingga momen perpindahan yang diperoleh juga kecil.

CV. ABC Hardware Industry merupakan suatu perusahaan manufaktur di bidang perakitan peralatan elektrik untuk pembangkitan dan distribusi daya listrik. Tipe produksi perusahaan mengikuti aliran flowshop dimana pekerjaan dilakukan dengan urutan yang tetap dan untuk jenis produk yang berbeda bisa melewati jenis mesin yang sama.

Jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah material untuk sambungan rumah, jaringan tegangan rendah dan jaringan tegangan menengah.

Pada lantai produksi pembuatan material untuk jaringan tegangan menengah, banyak ditemukan stasiun kerja yang memiliki urutan aliran bahan yang berhubungan erat ditempatkan berjauhan, misalnya material yang sudah selesai


(22)

melalui proses hot dip galvanis, semuanya akan diangkut ke area penumpukan produk jadi, namun posisi kedua stasiun kerja tersebut ditempatkan berjauhan sehingga momen perpindahannya juga tinggi.

Dengan kondisi lantai produksi dengan jarak pemindahan bahan yang jauh maka jumlah pemindahan bahan yang dapat dilakukan dalam suatu periode waktu akan lebih sedikit dibandingkan dengan lantai produksi dengan jarak pemindahan yang lebih dekat.

Melihat kondisi tersebut, perlu dilakukan evaluasi terhadap layout lantai produksi dengan menghitung momen perpindahan yang terjadi di lantai produksi, dan dicari dua alternatif layout baru yang memiliki momen perpindahan yang lebih kecil. Kedua alternatif layout tersebut akan diperoleh dengan cara mencari solusi tataletak pada lantai produksi dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN dan algoritma CRAFT.

Penerapan perancangan tataletak pabrik menggunakan algoritma BLOCPLAN pernah dilakukan di PT. Nagasakti Furnindo Semarang. PT..Nagasakti Furnindo adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang furniture dan memproduksi mebel indoor maupun outdoor. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tataletak pabrik yang dapat memanfaatkan area dengan baik dan menghasilkan aliran kerja yang lancar. Perancangan tataletak pabrik ini dilakukan pada departemen produksi. Perancangan dilakukan dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN yang membutuhkan peta keterkaitan hubungan aktivitas atau ARC (Activity Relationship Chart). Perancangan tataletak yang dilakukan menghasilkan alternatif tataletak departemen yang masing-masing


(23)

mempunyai layout score. Layout departemen produksi yang diperoleh menghasilkan layout score 0,89 yang berarti nilai kedekatan antar departemen terpenuhi dengan baik.

Penerapan perancangan tataletak pabrik menggunakan algoritma CRAFT pernah dilakukan di PT. Prima Indah Saniton. PT. Prima Indah Saniton merupakan jenis perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan

Sanitary Ware. Dalam upaya meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari tataletak bagian produksi, maka dilakukan penyusunan ulang terhadap tataletak yang telah ada dengan mempertimbangkan besarnya momen perpindahan bahan. Tataletak awal lantai produksi perusahaan memberikan momen perpindahan sebesar 728.908 meter perpindahan per tahun ditinjau dari jarak antar stasiun kerja. Dari Algoritma CRAFT diperoleh rancagan tataletak dengan momen perpindahan per tahun sebesar 478.591 meter perpindahan.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka pokok permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah tataletak pada lantai produksi yang ada saat ini di perusahaan memiliki masalah susunan tataletak yang belum sesuai urutan proses dan masih ada stasiun kerja yang perlu berdekatan memiliki jarak yang jauh sehingga dinilai perlu dilakukan penataan kembali terhadap tataletak fasilitas produksi. Perlu dirancang suatu tataletak dengan jarak pemindahan bahan yang lebih pendek dan susunan yang sesuai urutan proses.


(24)

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh rancangan tataletak fasilitas produksi yang lebih baik dari sebelumnya di CV. ABC Hardware Industry, yang memberikan jarak yang dekat terhadap stasiun kerja yang berhubungan dan susunan stasiun kerja yang sesuai dengan urutan proses pengerjaan produk sehingga diperoleh momen perpindahan yang lebih kecil dibandingkan layout awal.

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Membandingkan perpindahan total yang diperoleh pada layout awal dengan

layout yang diperoleh dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN dan

dengan algoritma CRAFT.

2. Menghitung efisiensi material handling yang diperoleh dari alternatif layout

yang dihasilkan dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN dan algoritma CRAFT.

3. Merancang layout usulan berdasarkan alternatif terbaik yang diperoleh dari perbandingan efisiensi masing-masing alternatif.

Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi Peneliti

Meningkatkan keterampilan dalam menerapkan teori dan metode ilmiah yang diperoleh di bangku kuliah untuk memecahkan masalah yang ada di perusahaan serta menambah pengalaman dalam memahami dunia kerja khususnya pada perusahaan manufaktur.


(25)

b. Bagi Perusahaan

Sebagai masukan bagi pihak perusahaan bilamana akan dilakukan perbaikan tataletak bagian produksi untuk memecahkan masalah biaya pemindahan bahan.

c. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU dan untuk menambah referensi perpustakaan.

1.4.Pembatasan Masalah dan Asumsi

Adapun batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Perancangan ulang hanya dilakukan pada lantai produksi pembuatan material untuk jaringan tegangan menengah di CV. ABC Hardware Industry.

2. Analisis dan evaluasi difokuskan pada aliran bahan dalam kaitannya dengan menentukan momen perpindahan pada lantai produksi.

3. Metode yang digunakan untuk melalukan perancangan ulang layout adalah Algoritma BLOCPLAN dan Algoritma CRAFT.

4. Penelitian tidak membahas biaya akibat perubahan tataletak seperti yang direncanakan.

Adapun yang menjadi asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah : 1. Tidak terjadi perubahan proses produksi dan penambahan produk baru selama

penelitian berlangsung.

2. Selama penelitian berlangsung, tidak ada penambahan ataupun pengurangan mesin dan peralatan.


(26)

3. Frekuensi perpindahan bahan sebelum dan sesudah perbaikan tetap sama. 4. Volume produksi ke depan sama dengan volume produksi sekarang. 5. Biaya perpindahan setiap komponen per jarak dianggap sama.

1.5. Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN, dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan Tugas Akhir.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN, bab ini memuat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek studi seperti sejarah perusahaan, struktur organisasi dan manajemen perusahaan, jenis produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong, proses produksi serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang proses produksi.

BAB III : TINJAUAN PUSTAKA, bab ini diuraikan mengenai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam pembahasan permasalahan. Landasan teori yang digunakan adaah bertujuan untuk


(27)

menguatkan metode yang digunakan dalam memecahkan persoalan tataletak yang ada di perusahaan tersebut.

BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN, bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas disertai diagram alirnya.

BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA, bab ini

menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data. Setelah data dikumpulkan maka dilakukan pengolahan untuk mendapatkan alternatif layout dari kedua metode yang telah ditentukan.

BAB VI : ANALISIS PEMECAHAN MASALAH, bab ini menjelaskan

analisis terhadap kondisi awal pada lantai produksi perusahaan tersebut dan analisis terhadap kedua alternatif layout yang diperoleh pada pengolahan. Setelah dianalisis dipilih layout yang terbaik yang akan menjadi layout usulan untuk perusahaan tersebut.

BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN, bagian kesimpulan berisikan kesimpulan yang diperoleh setelah melakukan pengumpulan dan pengolahan serta pemecahan masalah dengan menggunakan algoritma BLOCPLAN dan CRAFT dalam merancang ulang tataletak lantai produksi. Bagian saran berisikan tentang usulan mengenai berbagai hal tentang aplikasi hasil studi ini dalam dunia nyata.


(28)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Perusahaan

CV. ABC Hardware Industry merupakan suatu perusahaan di bidang perakitan peralatan elektrik untuk pembangkitan dan distribusi daya listrik. Perusahaan ini berdiri berdasarkan akte notaris Kusmulyanto Ongko dengan akte No. 19 tanggal 10 Februari 1987, di Medan. Perusahaan ini sudah memenuhi standar LMK dan SPM dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Perusahaan ini didirikan oleh bapak Asnawi, bapak Gimin Suyono, bapak Andy Tan dan ibu Atik. Dan berdasarkan akte notaris Linda Herawati, SH dengan No. 59 tanggal 5 April 1993 perusahaan ini diteruskan dan dijalankan oleh bapak Pendy Tan dan Bapak Andy Tan. Bapak Pendy Tan kemudian menjabat sebagai Direktur perusahaan tersebut sedangkan bapak Andy Tan menjadi komisaris. Kantor perusahaan ini berlokasi di Jalan Sunggal Km. 6,5 No. 150-152, Medan sedangkan Pabrikasinya berlokasi di Jalan Tanjung Balai No. 2A Dusun III Desa Paya Geli, Sunggal.

Perusahaan ini menghasilkan produk-produknya sesuai dengan permintaan dari konsumen (make to order). Perusahaan ini menghasilkan berbagai jenis produk untuk perakitan peralatan elektrik untuk pembangkitan dan distribusi daya listrik.


(29)

2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

CV. ABC Hardware Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perakitan peralatan elektrik untuk pembangkitan yang memproduksi berbagai jenis material untuk sambungan rumah, jaringan tegangan rendah dan jaringan tegangan menengah.

Adapun produk-produk untuk jaringan tegangan menengah yang diproduksi CV. ABC Hardware Industry adalah :

1. Cross Arm Steel UNP

2. Brace Steel Plate

3. Bolt Machine

4. Eyebolt

5. Brace Side Arm

Produk-produk yang dihasilkan oleh Perusahaan ini didistribusikan ke perusahaan-perusahaan dan pembangkit listrik yang ada di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat dan Kep. Riau.

2.3. Organisasi dan Manajemen

Pada bagian ini akan membahas mengenai struktur organisasi yang digunakan oleh CV. ABC Hardware Industry, dan juga tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan yang ada di perusahaan tersebut.


(30)

2.3.1. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam melaksanakan kegiatannya, CV. ABC Hardware Industry menggunakan struktur organisasi yang masih sederhana namun batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam lingkup organisasi dapat terlihat dengan jelas. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing pegawai mengetahui dengan jelas dari mana perintah itu datang dan kepada siapa harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.

Struktur organisasi yang digunakan CV. ABC Hardware Industry adalah struktur organisasi lini fungsional. Hubungan fungsional adalah hubungan kerja horizontal dengan pembagian tugas dilakukan menurut fungsi-fungsi tugas yang ada dalam suatu organisasi/divisi/sub divisi. Hubungan fungsional yang dijumpai pada perusahaan ini, yaitu di bawah Direktur ada 4 bagian tugas yang diberikan berdasarkan fungsinya (Kepala Produksi, Manajer Pemasaran, Manajer Keuangan, dan Manajer Personalia).

Selain itu terdapat juga hubungan lini yang terlihat dari kepala produksi yang membawahi kepala gudang, manajer pemasaran yang membawahi marketing, manajer keuangan yang membawahi administrasi keuangan dan manajer personalia yang membawahi administrasi tata usaha. Struktur organisasi CV. ABC Hardware Industry dapat dilihat pada Gambar 2.1.


(31)

Direktur Kepala Produksi Manager Keuangan Manager Pemasaran Manager Personalia Kepala Gudang Administrasi Keuangan Marketing Administrasi Tata Usaha

= hubungan lini

= hubungan fungsional

Gambar 2.1. Struktur organisasi CV. ABC Hardware Industry

2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada CV. ABC Hardware Industry adalah sebagai berikut:

1. Direktur

Adapun tugas dari Presiden Direktur adalah sebagai berikut :

a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan.

b. Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, serta mengawasi seluruh kegiatan perusahaan sekaligus berwenang dalam hal pengambilan keputusan.

Adapun tanggung jawab dari Presiden Direktur adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas semua operasional perusahaan serta kontinuitas

kegiatan perusahaan.

b. Bertindak sebagai Top Management

c. Melaksanakan rapat tinjauan manajemen 2. Kepala Produksi


(32)

a. Mendapatkan informasi atas desain transformator yang akan diproduksi. b. Menentukan/memutuskan proses selanjutnya di bagian produksi.

Adapun tanggung jawab dari Kepala Produksi adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas seluruh aktivitas proses produksi transformator. b. Bertanggung jawab terhadap pemeliharaan mesin dan peralatan produksi. c. Mengawasi serta mengarahkan jalannya proses produksi.

d. Pembinaan sumber daya manusia dijajarannya. 3. Manajer Pemasaran

Adapun tugas dari Manajer Pemasaran adalah sebagai berikut : a. Merencanakan, menyiapkan serta melaksanakan strategi-strategi

pemasaran yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk. b. Merencanakan, serta melaksanakan kiat-kiat pemasaran yang efektif dan

efisien guna mencapai target penjualan yang telah ditentukan.

c. Menerima laporan dari kepala bagian pemasaran atas seluruh aktivitas pemasaran yang telah dilaksanakan.

Adapun tanggung jawab dari Manajer Pemasaran adalah sebagai berikut : a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas peningkatan kuantitas penjualan melalui strategi- strategi pemasaran.

4. Manajer Keuangan

Adapun tugas dari Manajer Keuangan adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi, serta merencanakan pengeluaran keuangan perusahaan. b. Merencanakan serta mencari sumber-sumber keuangan untuk


(33)

kelangsungan operasional perusahaan.

c. Mengawasi, mengarahkan serta mengorganisir setiap kebutuhan

operasional terhadap pembelian barang/bahan untuk kegiatan perusahaan. d. Mengawasi serta mengorganisir semua kegiatan yang berhubungan

dengan sistem administrasi di dalam perusahaan.

e. Mengidentifikasi kebutuhan sehubungan dengan peningkatan sumber daya manusia di dalam perusahaan.

f. Menerima laporan mengenai keuangan serta administrasi perusahaan dari marketing yang bersangkutan.

Adapun tanggung jawab dari Direktur Keuangan/ADM adalah sebagai berikut:

a. Bertanggung jawab atas semua aktivitas keuangan perusahaan termasuk juga kegiatan yang berhubungan dengan pembelian barang/bahan guna operasional perusahaan.

b. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan administrasi guna menunjang kontinuitas operasional perusahaan.

c. Berganggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan sumber daya manusia dalam perusahaan.

5. Manajer Personalia

Adapun tugas dari Manajer Personalia adalah untuk menilai serta memberi masukan kepada pimpinan atas kinerja masing-masing personil.

Adapun tanggung jawab dari Kepala Personalia adalah sebagai berikut: a. Mengawasi, mengarahkan serta membina personil perusahaan.


(34)

b. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan serta wawasan personil perusahaan.

6. Kepala Gudang

Adapun tugas dari Kepala Gudang adalah sebagai berikut :

a. Mengajukan surat permohonan untuk kebutuhan bahan/barang yang diperlukan dalam rangka proses produksi.

b. Membuat surat jalan/surat lainnya yang diperlukan untuk proses pengeluaran barang atau material dari pabrik.

c. Mendapat informasi mengenai SPK yang dikeluarkan.

d. Melakukan kontrol atas bahan/komponen yang dipakai bagian produksi. Adapun tanggung jawab dari Kepala Gudang adalah sebagai berikut:

a. Penyimpanan semua bahan baku yang siap dikirim beserta memelihara dokumen-dokumen yang berkaitan.

b. Melakukan kontrol atas jadwal pengeluaran produk serta bahan yang diperlukan dalam rangka proses produksi.

c. Mengeluarkan tanda penerimaan barang beserta statusnya.

d. Menentukan tempat penyimpanan setiap bahan baku yang diproduksi. f. Pembinaan sumber daya manusia dijajarannya.

7. Marketing

Adapun tugas dari marketing adalah merencanakan, mengelola, melaksanakan serta menyiapkan strategi-strategi yang diperlukan untuk meningkatkan penjual produk yang dihasilkan serta merencanakan dan


(35)

melaksanakan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk kegiatan pelayanan pelanggan.

Adapun tanggung jawab dari Kepala Pemasaran adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab langsung kepada manajer pemasaran sehubungan

dengan pekerjaan pada bagian pemasaran.

b. Meningkatkan pelayanan kepada pelanggan melalui kebijakan serta strategi pemasaran.

c. Meningkatkan kuantitas penjualan melalui strategi pemasaran. 8. Administrasi Keuangan

Adapun tugas dari Administrasi Keuangan adalah mengelola setiap kegiatan yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

Adapun tanggung jawab dari Administrasi Keuangan adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab langsung kepada Manajer keuangan sehubungan

dengan setiap kegiatan finansial perusahaan.

b. Melaporkan serta membuat pembukuan atas semua kegiatan keuangan. c. Pembinaan sumber daya manusia di jajarannya.

9. Administrasi Tata Usaha

Adapun tugas dari Administrasi Tata Usaha adalah sebagai berikut: a. Mencatat biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk keperluan

pembayaran gaji karyawan.

b. Menyusun laporan pembayaran gaji bulanan, maupun tahunan untuk di pertanggungjawabkan ke manajer personalia.


(36)

Adapun tanggung jawab dari Administrasi Keuangan adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas dokumen-dokumen pengeluaran dana untuk

keperluan kepegawaian yang disimpan dalam perusahaan.

2.3.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Pada bagian ini diuraikan mengenai jumlah tenaga kerja yang ada di perusahaan tersebut berikut dengan jam kerja dari tenaga kerja tersebut.

2.3.3.1. Tenaga Kerja

Jumlah tenaga kerja CV. ABC Hardware Industry adalah sebanyak 45 orang yaitu mulai dari direktur, manajer, staf/administrasi, dan buruh/ karyawan dengan latar belakang pendidikan yang bervariasi. Secara rinci disajikan dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Tenaga Kerja pada CV. ABC Hardware Industry

No. Jabatan Jumlah (Orang)

1 Direktur 1

2 Kepala Produksi 1

3 Manajer Pemasaran 1

4 Manajer Keuangan 1

5 Manajer Personalia 1

6 Kepala Gudang 1

7 Marketing 1

8 Administrasi Keuangan 1

10 Administrasi Tata Usaha 1

11 Buruh/ Karyawan 67

TOTAL 45


(37)

2.3.3.2. Jam Kerja

Karyawan kantor dan karyawan produksi di CV ABC Hardware Industry memiliki hari kerja dan jam kerja yang sama. CV. ABC Hardware Industry beroperasi setiap hari Senin s/d Jumat terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari. Karyawan mulai bekerja pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB dengan waktu istirahat selama 1 jam dimulai dari pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB.

2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Tenaga Kerja

Pada bagian ini berisi mengenai sistem pengupahan yang diberlakukan untuk para tenaga kerja di perusahaan tersebut. Selain itu bagian ini juga bercerita mengenai insentif dan fasilitas yang diperoleh oleh tenaga kerja di perusahaan tersebut.

2.3.4.1. Sistem Pengupahan

Upah adalah suatu imbalan dari apa yang telah diberikan dan diterima oleh seseorang di dalam hubungan kerja yang berupa uang, melalui perjanjian kerja. Prestasi ini biasanya dinyatakan sebagai kinerja maupun produktivitas.

Sistem pengupahan di perusahaan ini adalah sebagai berikut : 1. Karyawan Harian

Perusahaan ini hanya menggunakan karyawan tetap yang berarti perusahaan tidak pernah menggunakan karyawan tidak tetap walaupun pada saat terjadi peningkatan permintaan. Pembayaran gaji pokok untuk karyawan harian dilakukan dua kali dalam sebulan yaitu pada awal bulan dan pertengahan bulan.


(38)

2. Karyawan Bulanan

Pembayaran gaji pokok untuk karyawan bulanan dilakukan setiap bulan dengan jumlah yang berbeda-beda sesuai dengan posisi masing-masing pekerja di perusahaan.

2.3.4.2. Insentif dan Fasilitas Tenaga Kerja

Adapun insentif dan fasilitas yang diberikan kepada pekerja CV. ABC Hardware Industry adalah :

1. Tunjangan Hari Raya (THR)

Tunjangan Hari Raya (THR) yang diberikan berupa tambahan satu bulan gaji bagi karyawan yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.

2. Tunjangan selama sakit

Tunjangan selama sakit diberikan apabila karyawan dalam perawatan karena sakit dan tidak dapat bekerja yang dapat dinyatakan dengan surat keterangan dokter. Namun tunjangan ini diperuntukkan bagi karyawan yang telah bekerja lebih dari 2 (dua) tahun.

3. Tunjangan insentif

Tunjangan insentif diberikan kepada karyawan apabila mempunyai prestasi yang memuaskan dalam melakukan pekerjaannya. Tunjangan ini dilakukan dengan cara menambahkannya ke dalam upahnya.


(39)

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bahan yang digunakan, uraian proses produksi, mesin dan peralatan, utilitas, serta safety and protection untuk pembuatan produk di perusahaan tersebut.

2.4.1. Bahan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi pada CV. ABC Hardware Industry dapat dikelompokkan menjadi bahan baku dan bahan penolong. Pengelompokkan bahan yang digunakan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan utama dalam pembuatan produk. Bahan baku memiliki persentase yang paling besar dibandingkan bahan lainnya. Bahan baku untuk pembuatan produk untuk material jaringan menengah adalah besi baja.

Selain besi baja, bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan material/produk dengan bahan baja di CV. ABC Hardware Industry adalah zinc. 2. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi yang sifatnya hanya membantu atau mendukung kelangsungan produksi untuk mendapatkan produk yang diiginkan. Bahan penolong merupakan bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk. Bahan penolong yang digunakan pada proses produksi, yaitu minyak tanah.


(40)

2.4.2. Uraian Proses Produksi

CV. ABC Hardware Industry menghasilkan berbagai jenis produk untuk material peralatan elektrik untuk pembangkitan dan distribusi daya listrik. Produk berbahan baku besi di perusahaan ini adalah Cross Arm Steel UNP, Brace Steel Plate, Bolt Machine, Eyebolt, dan Brace Side Arm.

2.4.2.1. Uraian Proses Produksi Cross Arm Steel UNP (10 cm x 2 m)

1. Proses Pemotongan Besi UNP

Besi UNP berukuran 6 meter dipotong menjadi 3 potongan masing-masing dengan panjang 2 meter dengan menggunakan punching machine tipe J23-60.

Proses ini dilakukan oleh dua orang operator yang membantu meletakkan plat besi UNP ke masukan punching machine dan menerima plat besi UNP hasil pemotongan.

2. Proses Pembentukan Pola

Plat besi UNP yang sudah dipotong sesuai ukuran kemudian dilubangi sesuai pola dengan menggunakan punching machine tipe J23-6,3. Proses ini dilakukan oleh seorang operator.

3. Proses Hot Dip Galvanis

Hot Dip Galvanizing adalah suatu metode coating atau pelapisan melalui prose pencelupan kedalam cairan Zinc pada temperatur kurang lebih 450-470°C. Suatu reaksi pelapisan paduan Zinc pada permukaan metal benda kerja. Dimana proses pencelupan mempunyai tahapan-tahapan sebagaiberikut :


(41)

b. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa dari caustic

soda degreasing

c. Acid Pickling : Prosesmenghilangkan karat

d. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa asam dari proses

acid pickling

e. Prefluxing : Prosesmenjaga kesetabilanpermukaan

f. Dipping :Pencelupan pada Zincpanas g. Quencing : Prosespendinginan

2.4.2.2. Uraian Proses Produksi Brace Steel Plate (80 cm x 3,5 cm)

1. Proses Pemotongan plat Besi

Plat besi berukuran panjang 6 meter dipotong-potong untuk menghasilkan plat besi masing-masing sepanjang 80 cm dengan menggunakan punching machine tipe J23-25. Proses ini dilakukan oleh satu orang operator.

2. Proses Pembentukan Pola

Plat besi yang sudah dipotong sesuai ukuran kemudian dilubangi sesuai pola dengan menggunakan punching machine tipe J23-16, pola yang dibuat berupa dua buah lingkaran berjari-jari 13 mm pada satu sisi ujungnya dan ellips di ujung yang satunya lagi. Proses ini dilakukan oleh satu orang operator.


(42)

3. Proses Hot Dip Galvanis

Hot Dip Galvanizing adalahsuatu metode coating atau pelapisan melalui proses pencelupan kedalam cairan Zinc pada temperatur kurang lebih 450-470°C. Suatu reaksi pelapisan paduan Zinc pada permukaan metal benda kerja. Dimana proses pencelupan mempunyai tahapan-tahapan sebagaiberikut :

a. Degreasing : Prosesmenghilangkan minyakatau material organik

b. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa dari caustic

soda degreasing

c. Acid Pickling : Prosesmenghilangkan karat

d. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa asam dari proses

acid pickling

e. Prefluxing : Prosesmenjaga kesetabilanpermukaan

f. Dipping :Pencelupan pada Zincpanas g. Quencing : Prosespendinginan

2.4.2.3. Uraian Proses Produksi Bolt Machine

1. Proses Pemotongan Batang Besi Silindris

Batang besi silindris berukuran panjang 28 cm dipotong-potong untuk menghasilkan batang besi silindris dengan panjang 10 cm dengan menggunakan

punching machine tipe J23-25. Proses ini dilakukan seorang operator. 2. Proses Pencetakan Ulir

Salah satu ujung batang besi dibubut menggunakan Lathe Machine untuk menghasilkan bentuk ulir sepanjang 4 cm dari ujung batang besi.


(43)

3. Proses Hot Dip Galvanis

Hot Dip Galvanizing adalahsuatu metode coating atau pelapisan melalui proses pencelupan kedalam cairan Zinc pada temperatur kurang lebih 450-470°C. Suatu reaksi pelapisan paduan Zinc pada permukaan metal benda kerja. Dimana proses pencelupan mempunyai tahapan-tahapan sebagaiberikut :

a. Degreasing : Prosesmenghilangkan minyakatau material organik

b. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa dari caustic

soda degreasing

c. Acid Pickling : Prosesmenghilangkan karat

d. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa asam dari proses

acid pickling

e. Prefluxing : Prosesmenjaga kesetabilanpermukaan

f. Dipping :Pencelupan pada Zincpanas g. Quencing : Prosespendinginan

2.4.2.4. Uraian Proses Produksi Eyebolt

1. Proses Pemotongan Batang Besi Silindris

Batang besi silindris berukuran panjang 28 cm dipotong-potong untuk menghasilkan batang besi silindris dengan panjang 10 cm dengan menggunakan


(44)

2. Proses Penempaan ujung besi

Salah satu ujung batang besi silindris yang sudah dipotong sesuai ukuran kemudian ditempa dengan menggunakan punching machine tipe 40 atau J23-60 sehingga ujung tersebut berbentuk melingkar. Proses ini dilakukan oleh seorang operator.

3. Proses Pencetakan Ulir

Setelah salah satu ujung batang besi berbentuk melingkar maka ujung yang satunya lagi dibubut menggunakan Lathe Machine untuk menghasilkan bentuk ulir sepanjang 4 cm dari ujung batang besi.

4. Proses Hot Dip Galvanis

Hot Dip Galvanizing adalahsuatu metode coating atau pelapisan melalui proses pencelupan kedalam cairan Zinc pada temperatur kurang lebih 450-470°C. Suatu reaksi pelapisan paduan Zinc pada permukaan metal benda kerja. Dimana proses pencelupan mempunyai tahapan-tahapan sebagaiberikut :

a. Degreasing : Prosesmenghilangkan minyakatau material organik

b. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa dari caustic

soda degreasing

c. Acid Pickling : Prosesmenghilangkan karat

d. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa asam dari proses

acid pickling

e. Prefluxing : Prosesmenjaga kesetabilanpermukaan

f. Dipping :Pencelupan pada Zincpanas g. Quencing : Prosespendinginan


(45)

2.4.2.5. Uraian Proses Produksi Brace Side Arm

1. Proses Pemotongan Pipa Besi

Pipa besi panjang dipotong menjadi berukuran panjang 3 meter dengan menggunakan punching machine tipe J23-25. Proses ini dilakukan oleh seorang operator.

2. Proses Pembentukan Pola

Kedua ujung pipa yang telah dipotong sesuai ukuran kemudian dilubangi dengan menggunakan punching machine tipe J23-16. Proses ini dilakukan oleh seorang operator

3. Proses Penempaan Ujung Pipa

Kedua ujung pipa kemudian ditekan dengan menggunakan punching machine tipe J23-40 atau tipe J23-60 sehingga kedua ujungnya tertutup. Proses ini dilakukan oleh seorang operator.

4. Proses pengelasan Pipa dengan Besi Penyangga

Pipa yang sudah dibentuk kemudian dilas dengan menggunakan mesin las bagian tengahnya dengan besi penyangga berbentuk v. Proses ini dilakukan oleh seorang operator.

5. Proses Hot Dip Galvanis

Hot Dip Galvanizing adalah suatu metode coating atau pelapisan melalui prose pencelupan kedalam cairan Zinc pada temperatur kurang lebih 450-470°C. Suatu reaksi pelapisan paduan Zinc pada permukaan metal benda kerja. Dimana proses pencelupan mempunyai tahapan-tahapan sebagaiberikut :


(46)

b. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa dari caustic

soda degreasing

c. Acid Pickling : Prosesmenghilangkan karat

d. Water Rising : Proses menghilangkan atau membersihkan sisa asam dari proses

acid pickling

e. Prefluxing : Prosesmenjaga kesetabilanpermukaan

f. Dipping :Pencelupan pada Zincpanas g. Quencing : Prosespendinginan

2.4.3. Mesin dan Peralatan

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai mesin-mesin dan peralatan yang digunakan pada lantai produksi di perusahaan tersebut .

2.4.3.1. Mesin

Mesin produksi yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan produksi pada CV. ABC Hardware Industry adalah sebagai berikut :

1. Nama Mesin : Punching Machine

Merk : Electric Case

Tipe : J23-60

Tekanan Nominal : 160 kN Power Press : 60 ton

Fasa : 3 fasa AC

Tegangan : 380 V Kuat Arus : 10 A


(47)

Negara Pembuat : China Jumlah Mesin : 3 unit

2. Nama Mesin : Punching Machine

Tipe : J23-40

Tekanan Nominal : 100 kN Power Press : 40 ton

Fasa : 3 fasa AC

Tegangan : 380 V Kuat Arus : 10 A Negara Pembuat : China Jumlah Mesin : 2 unit

3. Nama Mesin : Punching Machine

Merk : Electric Case

Tipe : J23-16

Power Press : 16 ton Tekanan Nominal : 100 kN

Fasa : 3 fasa AC

Tegangan : 380 V Kuat Arus : 10 A Negara Pembuat : China Jumlah Mesin : 3 unit

4. Nama Mesin : Punching Machine


(48)

Tipe : J23-6,3 Power Press : 6,3 ton Tekanan Nominal : 100 kN

Fasa : 3 fasa AC

Tegangan : 380 V Kuat Arus : 10 A Negara Pembuat : China Jumlah Mesin : 8 unit

5. Nama Mesin : Mesin Bubut

Merk : SAN-YUEN

Tipe : GF 1700 HS

Diameter Swing : 700 mm

Open bad : 900 mm x panjang benda kerja 1000 mm Panjang Open bad : 250 mm.

Lubang spindlle bor : 3 inchi

Fasa : 3 fasa AC

Tegangan : 380 V Kuat Arus : 10 A Negara Pembuat : Taiwan Jumlah Mesin : 1 unit 6. Nama Mesin : Mesin Las

Merk : Supermig


(49)

Fuse : 15 A

Heater : AC 36 V

Tegangan : 380 V Negara Pembuat : China Jumlah Mesin : 4 unit 7. Nama Mesin : Oven

Temperatur Maksimum 400 0 Jumlah Mesin : 2 unit

C

2.4.3.2. Peralatan (Equipment)

Peralatan yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan produksi pada CV. ABC Hardware Industry adalah sebagai berikut :

1. Kereta Sorong

Dipergunakan untuk mengangkut produk-produk berukuran kecil dari satu mesin ke mesin lainnya.

2. Forklift

Fork Lift berfungsi untuk mengangkut bahan-bahan yang mempunyai volume

besar dan berat seperti pada proses pembuatan Cross Arm Steel . Ada 2 unit

Forklift merk Toyota tipe FD 25 dengan kapasitas angkut 2,5 ton.

2.4.3.3. Safety and Fire Protection

Peralatan perlindungan dan keselamatan kerja (safety protector) adalah peralatan yang digunakan sebagai alat pelindung diri pada saat bekerja, terutama di


(50)

lapangan (pabrik) dengan tujuan untuk mengurangi akibat dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

CV. ABC Hardware Industry dalam penerapan penggunaan perlengkapan keamanan diri ini belum mempunyai peraturan khusus untuk kewajiban penggunaan alat keamanan diri pada saat bekerja, sehingga masih banyak pekerja yang tidak memakai alat keamanan diri pada saat sedang bekerja dengan alasan ketidaknyamanan. Namun perusahaan tetap menyediakan berbagai alat pengaman diri seperti :

a. Masker (respirator) berfungsi untuk melindungi saluran pernafasan saat bekerja di tempat dengan kualitas udara buruk seperti bau cat.

b. Sarung tangan sebagai pelindung jari atau tangan dari bahan yang sukar hilang jika terkena tangan.

c. Sepatu kerja (Safety shoes) befungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat pada lantai produksi.

Dalam hal fire protection, CV. ABC Hardware Industry telah menyediakan fire estinguisher yaitu tabung pemadam kebakaran pada lantai pabrik. Apabila terjadi kebakaran yang tidak mampu lagi ditangani sendiri oleh pihak perusahaan, maka pihak perusahaan memanggil mobil pemadam kebakaran.

Secara keseluruahn, CV. ABC Hardware Industry belum terdapat penerapan dari K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) namun hanya terdapat alat-alat pelindung diri pada saat bekerja.


(51)

2.4.4. Utilitas

Utilitas merupakan fasilitas penunjang untuk kelancaran dalam melakukan proses produksi pada lantai produksi. Adapun fasilitas penunjang yang digunakan pada CV. ABC Hardware Industry adalah sebagai berikut :

a. Listrik

Tenaga listrik yang digunakan oleh CV. ABC Hardware Industry untuk menjalankan seluruh sistem pada perusahaan sebagian besar dipasok oleh PT. PLN (Persero). Untuk mengantisipasi pemadaman yang dilakukan oleh PLN, maka CV. ABC Hardware Industry juga memiliki generatorset berjumlah 1 buah yang digunakan sebagai pembangkit listrik alternatif dengan tenaga diesel.

b. Air

Dalam hal penggunaan air, CV. ABC Hardware Industry menggunakan air bersih yang berasal dari sumur bor.

c. Bahan Bakar Minyak (BBM)

Bahan bakar minyak (BBM) pada CV. ABC Hardware Industry digunakan untuk operasional mesin. BBM yang digunakan berupa solar sebanyak 50 liter setiap bulan.


(52)

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1. Pengertian Tataletak Pabrik1

Perencanaan tataletak fasilitas produksi merupakan suatu persoalan yang penting, karena pabrik atau industri akan beroperasi dalam jangka waktu yang lama, maka kesalahan di dalam analisis dan perencanaan layout akan menyebabkan kegiatan produksi berlangsung tidak efektif atau tidak efesien. Perencanaan tataletak merupakan salah satu tahap perencanaan fasilitas yang Tataletak pabrik adalah perancangan susunan fisik suatu unsur kegiatan yang berhubungan dengan industri manufaktur. Perencanaan tataletak mencakup desain atau konfigurasi dari bagian-bagian, pusat kerja, dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi barang jadi. Rekayasawan rancang fasilitas menganalisis, membentuk konsep, merancang dan mewujudkan sistem bagi pembuatan barang atau jasa. Dengan kata lain, merupakan pengaturan tempat sumber daya fisik yang digunakan untuk membuat produk. Rancangan ini umumnya digambarkan sebagai rencana lantai yaitu suatu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk mengoptimumkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran bahan, aliran informasi dan tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara efesien ekonomis dan aman.

1

James M. Apple, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan”, (Bandung : Penerbit ITB, 1990) hal. 2-4.


(53)

bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisien dan efektif sehingga dapat tercapai suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis. Studi mengenai pengaturan tataletak fasilitas selalu berkaitan dengan minimisasi total cost. Yang termasuk dalam elemen-elemen cost yaitu

construction cost, installation cost, material handling cost, production cost, safety

cost dan in-process storage cost. Di samping itu, perencanaan yang teliti dari

layout fasilitas akan memberikan kemudahan-kemudahan saat diperlukannya

ekspansi pabrik atau kebutuhan supervisi.

3.2. Tujuan Tataletak Pabrik2

diproses ketika dipindahkan.

Tataletak berfungsi untuk menggambarkan sebuah susunan yang ekonomis dari tempat-tempat kerja yang berkaitan, dimana barang-barang dapat diproduksi secara ekonomis. Sehingga tujuan utama yang ingin dicapai dari suatu tataletak pabrik adalah:

1. Memudahkan proses manufaktur

Tataletak harus dirancang sedemikian rupa termasuk susunan mesin-mesin, perencanaan aliran, sehingga proses manufaktur dapat dilaksanakan dengan cara yang efesien.

2. Meminimumkan pemindahan barang

Tataletak harus dirancang sedemikian rupa sehingga pemindahan barang diturunkan sampai batas minimum, jika mungkin komponen dalam keadaan

2


(54)

3. Memelihara fleksibilitas susunan dan operasi

Dalam suatu pabrik ada keadaan dimana dibutuhkan perubahan kemampuan produksi, dan hal ini harus direncanakan dari awal.

4. Memelihara perputaran barang setengah jadi yang tinggi

Keefesienan dapat tercapai bila bahan berjalan melalui proses operasi dalam waktu yang sesingkat mungkin.

5. Menurunkan penanaman modal pada peralatan

Susunan mesin yang tepat dan susunan departemen yang tepat dapat membantu menurunkan jumlah peralatan yang dibutuhkan.

6. Menghemat pemakaian ruang bangunan

Setiap meter persegi luas lantai dalam sebuah pabrik memakan biaya. Sehingga tiap meter persegi tersebut harus digunakan sebaik-baiknya.

7. Meningkatkan kesangkilan tenaga kerja

Tataletak yang baik antara lain dapat mengurangi pemindahan bahan yang dilakukan secara manual, meminimumkan jalan kaki.

8. Memberi kemudahan, keselamatan dan kenyamanan bagi pekerja dalam melaksanakan pekerjaan.

Hal-hal seperti penerangan, kebisingan, pergantian udara, debu, kotoran, harus menjadi perhatian perencana. Susunan mesin yang tepat juga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.


(55)

3.3. Prinsip Dasar dalam Tataletak Pabrik3

a. Prinsip integrasi secara total

Prinsip dasar dari proses perencanaan tataletak pabrik yang selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

That layout is best which integrates the men, material, machinery supporting activities, and any other considerations in way that result in the best

compromise”.

Prinsip ini menyatakan bahwa tataletak pabrik adalah merupakan integrasi secara total dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang besar.

b. Prinsip jarak perpindahan bahan yang paling menimal

Other things being equal, tha layout is best permits the materials to move the minimum distance between operations”.

Hampir semua proses yang terjadi dalam suatu industri mancakup beberapa gerakan perpindahan dari material, yang tidak bisa dihindari secara keseluruhan. Dalam proses pemindahan bahan dari satu operasi ke operasi lain, waktu dapat dihemat dengan cara mengurangi perpindahan jarak tersebut. Hal ini dapat dilaksanakan dengan menerapkan operasi yang berikutnya sedekat mungkin dengan operasi sebelumnya.

3

Sritomo Wignjosoebroto, Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan (Surabaya: Penerbit Guna Widya, 2003) hal. 72-75.


(56)

c. Prinsip aliran suatu proses kerja

Other things being equal, than layout is best that arranges the work area for each operations or process in the same order or sequence that forms, treats,

or assembles the materials”.

Dengan prinsip ini, diusahakan untuk menghindari adanya gerak balik (back tracking), gerak memotong (cross movement), kemacetan (congestion), dan sedapat mungkin material bergerak terus tanpa ada interupsi. Ide dasar dari prinsip aliran konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan.

d. Prinsip pemanfaatan ruangan

Economy is obtained by using effectively all available space-both vertical and horizontal”.

Pada dasarnya tataletak adalah suatu pengaturan ruangan yang akan dipakai oleh manusia, bahan baku, dan peralatan penunjang proses produksi lainnya, yang memilki tiga dimensi yaitu aspek volume (cubic space), dan bukan hanya sekedar aspek luas (floor space). Dengan demikian, dalam perencanaan tataletak, faktor dimensi ruangan ini juga perlu diperhatikan.

e. Prinsip kepuasan dan keselamatan kerja

Other things being equal, that layout is best which makes works satisfying and safe for workers”.

Kepuasan kerja sangat besar artinya bagi seseorang, dan dapat dianggap sebagai dasar utama untuk mencapai tujuan. Dengan membuat suasana kerja


(57)

menyenangkan dan memuskan, maka secara otomatis akan banyak keuntungan yang bisa kita peroleh. Selanjutnya, keselamatan kerja juga merupakan faktor utama yang harus diperhatikan dalam perencanaan tataletak pabrik. Suatu layout tidak dapat dikatakan baik apabila tidak menjamin atau bahkan justru membahayakan keselamatan orang yang bekerja di dalamnya. f. Prinsip fleksibilitas

Other things being equal, that layout is best that can be adjusted and rearrange at minimum cost and inconvenience”.

Prinsip ini sangat berarti dalam masa dimana riset ilmiah, komunikasi, dan transportasi bergerak dengan cepat, yang mana hal ini akan mengakibatkan dunia industri harus ikut berpacu mengimbanginya. Untuk ini, kondisi ekonomi akan bisa tercapai apabila tataletak yang ada telah direncanakan cukup fleksibel untuk diadakan penyesuaian/pengaturan kembali (relayout) dengan cepat dan biaya yang relatif murah.

3.4. Jenis Persoalan Tataletak Pabrik4

1. Perubahan rancangan

Jenis dari persoalan tataletak pabrik antara lain:

Perubahan rancangan mungkin hanya memerlukan penggantian sebagian kecil tataletak yang telah ada, atau berbentuk perancangan ulang tataletak. Hal ini bergantung kepada perubahan yang terjadi.

2. Perluasan departemen

4


(58)

Dapat terjadi bila ada penambahan produksi suatu komponen produk tertentu. Perubahan ini mungkin hanya berupa penambahan sejumlah mesin yang dapat diatasi dengan membuat ruangan atau mungkin diperlukan perubahan seluruh tataletak jika pertambahan produksi menuntut perubahan proses.

3. Pengurangan departemen

Jika jumlah peroduksi berkurang secara drastis dan menetap, perlu dipertimbangkan pemakaian proses yang berbeda dari proses sebelumnya. Perubahan seperti mungkin menuntut disingkirkannya peralatan yang telah ada dan merencanakan pemasangan jenis peralatan lain.

4. Penambahan produk baru

Jika terjadi penambahan produk baru yang berbeda prosesnya dengan produk yang telah ada, maka dengan sendirinya akan muncul masalah baru. Peralatan yang ada dapat digunakan dengan menambah beberapa mesin baru pada tataletak yang ada dengan penyusunan ulang minimum, atau mengkin memerlukan penyiapan departemen baru, dan mungkin juga dengan pabrik baru.

5. Memindahkan satu departemen

Memindahkan satu departemen dapat menimbulkan masalah yang besar. Jika tataletak yang ada masih memnuhi, hanya diperlukan pemindahan ke lokasi lain. Jika tataletak yang ada sekarang tidak memenuhi lagi, hal ini menghadirkan kemungkinan untuk perbaikan kekeliruan yang lalu. Hal ini dapat berubah ke arah tataletak ulang pada wilayah yang baru.


(59)

Masalah ini dapat timbul karena adanya penyatuan, seperti pekerjaan mesin bor dari seluruh departemen disatukan ke dalam satu departemen terpusat. Masalah ini dapat juga terjadi karena kebutuhan pengadaan suatu departemen untuk pekerjaan yang belum pernah ada sebelumnya. Hal ini dapat terjadi untuk membuat suatu komponen yang selama ini dibeli dari perusahaan lain. 7. Perubahan metode produksi

Setiap perubahan kecil dalam suatu tempat kerja seringkali mempunyai pengaruh terhadap tempat kerja yang berdekatan. Hal ini menuntut peninjauan kembali atas wilayah yang terlibat.

8. Penurunan biaya

Hal ini merupakan akibat dari setiap keadaan pada masalah-masalah sebelumnya.

9. Perencanaan fasilitas baru

Merupakan persoalan tataletak terbesar. Perancangan umumnya tidak dibatasi oleh kendala fasilitas yang ada. Perancangan bebas merencanakan tataletak yang paling baik yang dapat dipakai. Bangunan dapat dirancang untuk menampung tataletak setelah diselesaikan. Fasilitas dapat ditata untuk kegiatan manufaktur terbaik.

3.5. Tipe Tataletak dan Dasar - Dasar Pemilihannya5

5


(60)

Susunan mesin dan peralatan pada suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi kegiatan produksi, terutama pada efektivitas waktu proses produksi dan kelelahan yang dialami oleh operator di lantai produksi.

Tataletak pabrik yang baik dapat diartikan sebagai penyusunan yang teratur dan efisien dari semua fasilitas-fasilitas pabrik dan tenaga kerja yang ada di pabrik. Fasilitas pabrik disini tidak hanya mesin-mesin tetapi juga service area, termasuk tempat penerimaan dan pengiriman barang, maintenance, gudang dan sebagainya. Di samping itu juga, sangat penting diperhatikan keamanan dan kenyamanan pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Oleh karena itu,tataletak pabrik yang baik adalah tataletak yang memiliki daerah kerja yang memiliki interrelasi, sehingga bahan-bahan dapat diproduksi secara ekonomis.

Tataletak pabrik sangat berkaitan erat dengan efesiensi dan efektivitas pekerjaan. Hal ini dapat diuraikan sebagai berikut :

- Kegiatan produksi akan lebih ekonomis bila aliran suatu bahan dirancang dengan baik.

- Pola aliran bahan menjadi dasar terhadap suatu susunan peralatan yang efektif. - Alat pemindahan bahan (material handling) akan mengubah pola aliran bahan

yang stasis menjadi dinamis dengan melengkapinya dengan alat angkut yang sesuai.

- Susunan fasilitas-fasilitas yang efektif disekitar pola aliran bahan akan memberikan operasi yang efektif dari berbagai proses produksi yang saling berhubungan.


(61)

- Biaya produksi yang minimum akan memberikan profit yang lebih tinggi.

Ada empat tipe tataletak pabrik yang utama, yaitu: 1. Layout by Product (Tataletak produk)

Susunan mesin dan peralatan berdasarkan produk, sangat baik dugunakan apabila jumlah volume produksi besar dan produk yang dihasilkan memiliki karateristik yang sama. Dengan cara ini mesin dan peralatan disusun sedemikian rupa sehingga didapatkan aliran bahan yang terus-menerus (continuous flow), membentuk garis lurus. Mesin dan peralatan disusun sesuai dengan urutan proses dari pembuatan produk. Gambar contoh productLayout

dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Bubut

Bubut

Bubut Bor

Bor Frais

Frais Bor

A

B

C

A

B

C

Gambar 3.1. Product Layout

2. LayoutbyProcess (Tataletak proses)

Tataletak proses adalah penyusunan tataletak dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya, mesin potong ditempatkan pada bagian pemotongan. Jadi, hanya terdapat satu jenis proses di setiap bagian atau departemen. Tipe ini cocok untuk proses produksi yang tidak baku yaitu perusahaan membuat berbagai


(62)

macam produk yang berbeda atau suatu produk dasar yang diproduksi dalam berbagai macam variasi. Gambar contoh Process Layout dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Bubut

Bor Bor Bor

Bubut Bubut

Frais Frais Frais A

B

C

B A

C

Gambar 3.2. Process Layout

3. Fixed Position Layout

Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan ditempatkan pada tempat yang tetap karena posisi benda yanhg dikerjakannya tidak dapat dipindahkan. Pada umumnya digunakan untuk produk akhir yang dimensinya besar, salah satu contohnya adalah pembuatan galangan kapal. Gambar contoh

Fix Position Layout dapat dilihat pada Gambar 3.3.

Bubut

Bor

Frais

Gerinda

Produk

Gambar 3.3. Fix Position Layout


(63)

Merupakan susunan dimana mesin-mesin dan perlatan dikelompokkan berdasarkan bentuk komponen yang dikerjakannya, bukan berdasarkan produk akhir. Sehingga untuk pengerjaan part/bagian yang prosesnya hampir sama dikerjakan di satu departemen. Gambar contoh Group Technology Layout

dapat dilihat pada Gambar 3.4.

Bubut

Bubut

Bor

Frais

Bubut

Frais Frais

Bor Frais Frais

Bor Bubut

A B

C

A

B

C

Gambar 3.4. Group Technology Layout

3.6. Persoalan Pemindahan Bahan dan Pengaruhnya

Sistem pemindahan bahan baku memegang peranan penting dalam perencanaan suatu pabrik. Untuk merubah bahan baku menjadi produk jadi diperlukan aktivitas pemindahan bahan, sekurang-kurangnya satu dari tiga elemen dasar sistem produksi yaitu bahan baku, orang/pekerja, atau mesin dan peralatan produksi. Pada sebagaian besar proses manufaktur, bahan baku akan lebih sering berpindah dari pada pekerja atau mesin, sehingga perencanaan tataletak pabrik tidak bisa mengabaikan aktivitas pemindahan bahan. Demikian pula sebaliknya, tidak mungkin menerapkan sistem pemindahan bahan secara efektif tanpa memperhatikan masalah umum yang dijumpai dalam perencanaan tataletaknya.


(64)

3.6.1. Pengertian Umum Pemindahan Bahan6

Pengertian dari pemindahan bahan (material handling) dirumuskan oleh American Material Handling Society (AMHS), yaitu sebagai suatu seni dari ilmu yang meliputi penanganan (handling), pemindahan (moving), pembungkusan / pengepakan (packaging), penyimpanan (storing) sekaligus pengendalian pengawasan (controlling) dari bahan atau material dengan segala bentuknya. Dalam kaitannya dengan pemindahan bahan, maka proses pemindahan bahan ini akan dilaksanakan dari satu lokasi ke lokasi yang lain baik secara vertikal, horizontal maupun lintasan yang membentuk kurva. Demikian pula lintasan ini dapat dilaksanakan dalam suatu lintasan yang tetap atau berubah-ubah.

3.6.2. Tujuan Utama Kegiatan Pemindahan Bahan7

1. Meningkatkan kapasitas produksi

Tujuan kegiatan pemindahan bahan itu antara lain:

Peningkatan kapasitas produksi ini dapa dicapai melalui: a. Peningkatan produksi kerja per man-hour

b. Peningkatan efisiensi mesin atau peralatan dengan mengurangi down-time c. Menjaga kelancaran aliran kerja dalam pabrik

d. Perbaikan pengawasan terhadap kegiatan produksi.

2. Mengurangi limbah buangan (waste)

6

Ibid, hal. 212

7


(65)

Untuk mencapai tujuan ini, maka dalam kegiatan pemindahan bahan harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Pengawasan yang sebaik-baiknya terhadap keluar masuknya persediaan material yang dipindahkan

b. Eliminasi kerusakan pada bahan selama pemindahan berlangsung

c. Fleksibilitas untuk memenuhi ketentuan-ketentuan dan kondisi-kondisi khusus dalam memindahkan bahan ditinjau dari sifatnya.

3. Memperbaiki kondisi area kerja

Pemindahan bahan yang baik akan dapat memenuhi tujuan ini, dengan cara: a. Memberikan kondisi kerja yang lebih nyaman dan aman

b. Mengurangi faktor kelelahan bagi pekerja/operator

c. Menigkatkan perasaan nyaman bagi operator

d. Memacu pekerja untuk mau bekerja lebih produktif lagi.

4. Memperbaiki distribusi material

Dalam hal ini, kegiatan material handling memiliki sasaran :

a. Mengurangi terjadinya kerusakan terhadap produk selama proses pemindahan bahan dan pengiriman

b. Memperbaiki jalur pemindahan bahan

c. Memperbaiki lokasi dan pengaturan dalam fasilitas penyimpanan (gudang)


(66)

5. Mengurangi biaya

Pengurangan biaya ini dapat dicapai melalui : a. Penurunan biaya inventory

b. Pemanfaatan luas area untuk kepentingan yang lebih baik

c. Peningkatan produktivitas.

3.6.3. Minimisasi Material Handling

Masalah pemindahan bahan mencakup kemungkinan bahwa sumber atau tujuan dapat dipergunakan sebagai titik antara dalam mencari hasil optimal. Minimisasi material handling adalah kegiatan untuk memperkecil jarak perpindahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

( )

ij ij

m j n i d x Mp

Min = ∑ ∑

=1

S.t : X ij

d ≥ 0 ij X ≥ 0 ii

Dimana : X = 0

ij

d

= Frekuensi Perpindahan material dari mesin i ke mesin j.

ij

n = Jumlah mesin


(67)

3.7. Teknik-teknik Analisis Aliran Bahan8

1. Analisa konvensional. Metode ini umumnya digunakan selama bertahun-tahun, relatif mudah untuk digunakan, dan terutama cara ini akan beebentuk gambar grafis yang sangat tepat untuk maksud penganalisa aliran semacam ini.

Pengaturan departemen-departemen dalam sebuah pabrik (dimana fasilitas-fasilitas produksi akan diletakkan dalam masing-masing departemen sesuai dengan pengelompokannya) akan didasarkan pada aliran bahan (material) yang bergerak diantara fasilitas-fasilitas produksi atau departemen-departemen tersebut. Untuk mengevaluasi alternatif perencanaan tataletak departemen atau tataletak fasilitas produksi, maka diperlukan aktivitas pengukuran aliran bahan dalam sebuah analisis teknis.

Ada dua macam analisa teknis yang biasa digunakan di dalam perencanaan aliran bahan, yaitu :

2. Analisa modern. Merupakan metode baru untuk menganalisa dengan mempergunakan cara yang canggih dalam bentuk perumusan-perumusan dan pendekatan yang bersifat deterministik maupun probabilistik. Metode analisa ini termasuk teknik penganalisaan modern yang merupakan bagian dari aktivitas operation research, yang mana perhitungan yang kompleks akan dapat disederhanakan dengan penerapan komputer. Teknik analisis ini bisa digunakan untuk merencanakan metode seperti program linier, analisa

8


(68)

keseimbangan lintasan, teori antrian, dan lain-lain merupakan beberapa contoh penggunaan.

Ada banyak teknik analisis yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dan menganalisis aliran bahan. Teknik-teknik ini dibagi ke dalam dua kategori yaitu teknik analisis kuantitatif dan teknik analisis kualitatif.

3.7.1. Teknik Analisis Kuantitatif

Didalam analisis kuantitatif aliran bahan akan diukur berdasarkan kuantitas material yang dipindahkan seperti berat, volume, jumlah unit satuan kuantitatif lainnya.

Peta yang umum digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif adalah :

1. String Diagram

String Diagram adalah suatu alat untuk menggambarkan elemen-elemen

aliran dari suatu layout dengan menggunakan alat berupa tali, kawat, atau benang untuk menunjukkan lintasan perpindahan bahan dari satu lokasi area yang lain. Dengan memperhatikan skala yang ada, kita kemudian dapat mengukur berapa panjang tali yang menunjukkan jarak lintasan yang harus ditempuh untuk memindahkan bahan tersebut. Dengan menggunakan beberapa jenis aliran bahan atau komponen yang perlu dipindahkan dalam proses pengerjaannya, pada lintasan-lintasan tertentu (dimana tali atau kawat tersebut akan saling bersilangan satu sama lain, padat atau mengumpul jadi satu) kita dapat memperkirakan kemungkinan terjadinya kemacetan atau bottleneck pada lokasi-lokasi tersebut.


(69)

Diagram aliran segitiga atau umum dikenal sebagai Triangular Flow

Diagram (TFD) adalah suatu diagram yang dipergunakan untuk menggambarkan

(secara grafis) aliran material, produk, informasi, manusia, dan sebagainya atau bisa juga dipergunakan untuk menggambarkan hubungan kerja antara satu departemen (fasilitas kerja) dengan departemen lainnya. Dengan TFD maka lokasi geografis dari departemen atau fasilitas produksi akan dapat ditunjukkan berupa lingkaran-lingkaran, dimana jarak dari satu lingkaran ke lingkaran yang lain adalah = 1 (segitiga sama sisi dengan panjang sisi-sisinya = 1) sedangkan luas area yang diperlukan dalam hal ini diabaikan.

3. From To Chart (TravelChart) 9

From-To Chart merupakan suatu teknik konvensional yang umum

digunakan untuk perancangan tataletak pabrik dan pemindahan bahan dalam suatu proses produksi, terutama sangat berguna untuk kondisi dimana terdapat banyak produk atau item yang mengalir melalui suatu area. Pada tataletak yang berdasarkan produk (product layout) tidak diperlukan adanya penggunaan From-To Chart ini, namun untuk tipe layout berdasarkan proses (process layout),

From-To Chart dapat membantu dalam melakukan penyusunan mesin-mesin dan

peralatan produksi secara sistematis.

Menurut Raymond (2004), From-To Chart mempertimbangkan: 1. Tataletak terbaik meminimisasi total biaya pemindahan

9


(70)

2. Biaya berkaitan dengan jarak pemindahan

3. Dapat membandingkan beberapa alternatif tataletak

From-To Chart dibuat berbentuk matriks, dimana jumlah baris dan

kolomnya sesuai dengan jumlah operasi yang dilaksanakan di lantai produksi, seperti terlihat pada Gambar 3.5 ke dalam matriks ini diisikan jumlah perpindahan yang terjadi antar stasiun atau operasi. Selain itu, dapat juga dimasukkan data lain, tergantung permasalahan yang ingin dipecahkan.

A B C D E F G H I

A B C D E F G H I

TOTAL

TOTAL 2 2 3 1

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 2 4

0 3 4 7 4 6 5 6 8

8 3 4 7 4 6 5 6 0 FromTo

Gambar 3.5. From To Chart

3.7.2. Teknik Analisis Kualitatif 10

Aliran bahan bisa diukur secara kualitatif menggunakan tolak ukur derajat kedekatan antara satu fasilitas (departemen) dengan lainnya. Nilai-nilai yang menunjukkan derajat hubungan dicatat sekaligus dengan alasan-alasan yang mendasarinya dalam sebuah peta hubungan aktivitas (Activity Relationship Chart)

10


(71)

yang telah dikembangkan oleh Richard Muther dalam bukunya “Systematic Layout Planning” Suatu peta hubungan aktivitas dapat dikonstruksikan dengan prosedur sebagai berikut :

a. Identifikasi semua fasilitas kerja atau departemen-departemen yang akan diatur tataletaknya dan dituliskan daftar urutannya dalam peta.

b. Lakukan wawancara/survey/interview terhadap karyawan dari setiap departemen yang tertera dalam daftar peta dan juga dengan manajemen yang berwenang.

c. Defenisikan kriteria hubungan antara departemen yang akan diatur letaknya berdasarkan derajat kedekatan hubungan serta alas an masing – masing dalam peta. Selanjutnya tetapkan nilai hubungan tersebut untuk setiap hubungan aktivitas antar departemen yang ada dalam peta.

d. Diskusikan hasil penilaian yang ada dengan manajemen yang bersangkutan. Secara bebas lakukan evaluasi dan koreksi atau perubahan yang lebih sesuai. Lakukan persamaan persepsi dengan pihak manajemen.

Analisa pada peta hubungan aktivitas ini akan menggambarkan kode huruf (derajat hubungan) sebagai berikut:

A : mutlak diperlukan untuk didekatkan E : sangat penting untuk didekatkan I : penting untuk didekatkan


(72)

O : cukup penting / biasa untuk didekatkan U : tidak penting untuk didekatkan

X : tidak diperbolehkan untuk didekatkan Contoh dari ARC dapat dilihat pada Gambar 3.6.

3.8. Computer Aided Layout11

1. Penerimaan & distribusi 2. Gudang material & alat 3. Ruang perawatan 4. Ruang produksi

5. Ruang ganti pakaian

6. Kantor A U I U O O O O A U U I E X X 1,2,3 4 2,5 2,5 2,5 7 7 4 3,5 6 3 Kode Alasan

Urutan aliran kerja

Derajat hubungan kepegawaian Kemudahan pengawasan Perpindahan alat/pegawai

Alat informasi dan komunikasi sama Karyawan sama

Bising, debu, bau tidak sedap 1 2 3 4 5 6 7

Perkembangan teknologi komputer yang demikian pesat terutama sejak tahun 1970-an telah dimanfaatkan secara efektif dalam berbagai bidang termasuk di bidang perencanaan layout. Sejumlah program komputer yang dikembangkan sebagai alat bantu dalam análisis layout telah dikembangkan dan tersedia untuk dimanfaatkan. Masing-masing program komputer tersebut memiliki kekhususan sesuai dengan karakteristik layout yang dirancang.

Gambar 3.6. Contoh ARC

11

James A. Tompkins, Facilities Planning (New York: John Wiley & Sons, Inc., 1996) Hal.326-358.


(73)

Metode-metode yang digunakan untuk menyelesaikan problema tataletak pabrik ini dapat digolongkan ke dalam 2 bagian, yakni:

1. Metode Optimisasi

Metode optimisasi adalah metode yang memberikan solusi optimal, tetapi akan membutuhkan waktu yang lama, sementara waktu komputasi akan meningkat drastis dengan bertambahnya jumlah departemen atau bagian yang akan disusun. Hal ini menyebabkan metode seperti ini sangat sulit untuk diterapkan untuk bagian atau departemen yang sudah mencapai lebih dari 15 buah.

Salah satu metode optimisasi yang dikembangkan adalah MIP (Mixed Integer Programming) yang hanya dapat digunakan bila departemen yang hendak disusun berbentuk segi empat. Algoritma ini memperlakukan dimensi departemen-departemen sebagai decision variables. Fungsi tujuannya adalah meminimumkan biaya material handling (transportasi). Namun, penggunaan MIP ini sampai sekarang hanya dapat memperoleh pemecahan optimal untuk departemen berjumlah 7 atau 8.

2. Metode Heuristik

Metode ini adalah metode yang mencoba mencari solusi yang mendekati optimal, dengan waktu komputasi yang relatif singkat dibandingkan dengan metode optimasi. Metode ini sangat bermanfaat untuk departemen dengan jumlah yang besar.

Beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan dalam metode ini adalah: 1. Eksekusi algoritma bisa dilakukan dalam waktu komputasi yang wajar.


(74)

2. Solusi yang dihasilkan rata-rata mendekati nilai optimal (global optimal).

3. Kemungkinan untuk memperoleh hasil yang jauh dari optimal sangat kecil.

4. Baik disain, maupun kebutuhan komputasi cukup sederhana.

Dalam Intelligent Manufacturing System, Kusiak membagi metode heuristik ini ke dalam empat bagian besar, yaitu:

1. Metode Pembentukan (konstruksi)

2. Metode Perbaikan

3. Metode Hibrid

4. Metode Graph Theoritic

Tetapi secara umum, metode heuristik ini hanya dibagi ke dalam 2 bagian, yakni Metode Pembentukan dan Metode Perbaikan.

3.8.1. Metode Pembentukan

Metode pembentukan mengusahakan pengalokasian fasilitas tanpa memerlukan atau mempertimbangkan fasilitas awal (initial layout). Beberapa metode yang tergolong kepada metode konstruksi/pembentukan adalah:

1. ALDEP (Automated Layout Desing Program)

ALDEP dikembangkan oleh Seehof dan Evans. Program komputer ini menggunakan data input untuk spesifikasi bangunan sebuah preference matrix

untuk mengidentifikasi tingkat hubungan antar lokasi dalam layout.


(75)

hubungan yang paling diingini antara satu departemen dengan departemen lain. Program dimulai dengan memilih secara random sebuah departemen dan menempatkan sebagai awal rancangan. Selanjutnya data tingkat hubungan dengan departemen lain ditentukan dan berdasarkan derajat hubungan tersebut departemen ini ditempatkan pada posisi tertentu relative terhadap departemen yang telah ditempatkan sebelumnya. Demikian seterusnya hingga semua departemen dibutuhkan telah ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan derajat hubungan relative dengan departemen disekitarnya. ALDEP mampu merancang layout dengan lantai bertingkat.

2. PLANET (Plan Layout Analysis and Evaluation Technique)

PLANET dikembangkan oleh Deisenroth dan Apple. Dalam pembentukan tataletak, metode ini memiliki kelebihan karena dapat mengolah 3 bagian data, yang akan menjadi pertimbangan dalam penyusunan tataletak, yakni:

a. Extended Part List, yang terdiri dari rangkaian departemen yang dilalui oleh proses produksi, frekuensi perpindahan, dan ongkos perpindahan.

b. From To Chart, yang kemudian dengan menambahkan volume aliran 2

arah akan membentuk Flow Between Cost Chart (FBC).

c. Penalty Chart, yang akan menunjukkan tingkat kedekatan antara suatu

departemen dengan departemen yang lain. Makin tinggi nilai penalty antar dua departemen, makin penting pula kedua departemen tersebut saling berdekatan.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

6 73 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN dan CORELAP pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 47 232

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

36 166 131

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 18

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 1

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 12

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 0 16

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry Chapter III VII

1 1 82

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi dengan Menerapkan Algoritma BLOCPLAN, CORELAP, dan ALDEP di PT.Kharisma Cakranusa Rubber Industry

0 1 2

Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Produksi Dengan Menerapkan Algoritma Blocplan Dan Algoritma Corelap Pada PT. Voltama Vista Megah Electric Industry

1 3 25