Bahan Baku Bahan Tambahan Bahan Penolong

Usaha-usaha lain yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan yaitu sebagai berikut : a. Memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja JAMSOSTEK b. Memberikan cuti kepada karyawan.

2.3. Proses Produksi

2.3.1. Bahan Baku

Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses pembuatan produk yang memiliki persentase yang paling besar dibandingkan bahan- bahan lainnya dan akan mengalami perubahan fisik maupun kimia yang langsung ikut dalam proses produksi sampai dihasilkannya produk jadi. PT. Sinar Makmur menggunakan bahan baku berupa kayu setengah jadi atau kayu belahan. Jenis kayu yang digunakan adalah kayu durian dan kayu kemiri. Sumber bahan baku diperoleh dari daerah Langkat, Dolok Sanggul, Dairi, Sibolga dan Padang Sidempuan.

2.3.2. Bahan Tambahan

Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Adapun bahan tambahan yang digunakan adalah : a. Tepung Dempul Tepung dempul digunakan untuk menutupi sambungan dari kayu supaya produk yang terbentuk kelihatannya satu bagian. Dempul juga digunakan Universitas Sumatera Utara untuk meratakan permukaan produk yang bercelah. Untuk pemakaian tepung dempul biasanya dicampur dengan air sebelum digunakan. b. Lem Syntheco Lem ini digunakan sebagai bahan perekat antara komponen-komponen profil untuk penyambung rail, mullion dan style dengan menggunakan dowel. c. Label Label digunakan untuk menunjukkan spesifikasi produk yang akan dikirim. d. Plastik Plastik ini digunakan untuk membungkus daun pintu rumah yang telah selesai dan siap untuk dipasarkan. e. Karton Pengaman Siku Karton ini digunakan untuk melindungi produk dari goresan dan benturan pada sisi daun pintu rumah saat pengiriman. f. Plat bajaplat plastik Digunakan untuk mengikat bundelan produk yang telah dibungkus plastik.

2.3.3. Bahan Penolong

Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan langsung maupu tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Bahan penolong yang digunakan oleh PT. Sinar Makmur adalah kertas ampelas, kertas ini digunakan untuk menghaluskan permukaan kayu dari produk yang dihasilkan dengan tujuan supaya mutu produk lebih baik dengan permukaan yang rata dan halus. Universitas Sumatera Utara 2.3.4. Standar Mutu Bahan Baku dan Produk Standar mutu bahanproduk yang diterapkan PT. Sinar Makmur adalah suatu sistem yang mana dapat mengendalikan bahan baku dan produk tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan perusahaan yang memproduksi produk pengolahan kayu. Dalam pembagian tingkatan mutu ini dilihat berdasarkan cacat kayu atau produk dari lubang, keretakan, warna, perenggangan dan ukuran komponen- komponen yang akan digunakan. Warna kayu dapat terlihat tidak baik karena adanya noda-noda akibat jamur, hal ini dapat dicegah dengan melakukan pengeringan secara cepat sehingga persentase air pada balok kayu menjadi 11- 12. Pengeringan seperti ini sulit dilakukan secara alami karena proses pengeringan lambat. Jadi diperlukan pengeringan dilakukan dengan alat pengering kiln dryer agar lebih cepat. Lubang kayu adalah cacat kayu yang diakibatkan oleh serangga-serangga kayu. Lubang paling banyak terjadi adalah lubang jarum yang ukurannya sangat kecil tetapi sangat berpengaruh sekali pada mutu kayu. Kondisi kayu yang terdapat pecah-pecah dan celah-celah juga mengurangi mutu kayu. Pecah dan celah ada 3 jenis yaitu : 1. Pecah pada permukaan kayu Pecah pada permukaan kayu ini terjadi akibat permukaan kayu gergajian mengering lebih cepat daripada bagian dalamnya. Permukaan kayu akan Universitas Sumatera Utara menyusut sedangkan bagian dalam tetap berada pada keadaan normal. Serat-serat kayu dipaksa meregang oleh renggangan yang tidak merata dipermukaan. 2. Celah-celah Celah-celah terjadi karena pengeringan kurang baik ataupun gergajian akan mengering tetapi terjadi perubahan lebar pada permukaan kayu tersebut. 3. Pecah di bagian ujung Pecahan di bagian ujung ini terjadi pada permukaan kayu yang dikeringkan secara alami. Cacat lain yang juga mempengaruhi mutu kayu adalah mata kayu. Mata kayu timbul pada dahan-dahan bersambung pada batang pohon. Ada beberapa jenis mutu produk daun pintu rumah, antara lain : 1. Grade A dengan ciri-ciri sebagai berikut : a. Pin hole lubang jarum Pada grade A tidak diizinkan adanya pin hole. Artinya kondisi kayu harus benar-benar baik. b. Tidak diperbolehkan adanya shot hole lubang korek. c. Colour matching Colour matching maksudnya memiliki warna yang sama pada 1 daun pintu. d. Konstruksi daun pintu rumah tidak diperbolehkan renggang. e. Tidak diperbolehkan terdapatnya sap wood gubal. f. Tidak diperbolehkan any unsound defect setiap cacat unsound seperti pecah dalam, retak memanjang, mata kayu mati dan lain-lain. g. Jenis kayu harus sesuai dengan kontrak. Universitas Sumatera Utara h. Moisture Content MC harus sesuai dengan kontrak. i. Compression failure patah tebu tidak diizinkan. j. Tidak diperbolehkan decay busuk. 2. Grade B a. Pin hole lubang jarum Lubang jarum untuk 1 daun pintu rumah maksimum 3 buah dan tidak diperbolehkan menumpuk pada satu tempat saja. Pin hole ini harus didempul dengan baik sehingga warna dempulan sama dengan warna kayu. b. Shot hole lubang korek Banyaknya maksimum 3 buah untuk 1 daun pintu rumah dan kemudian harus disisip dengan kayu sehingga warna sama dengan warna kayu. c. Colour matching Colour matching harus bagus diusahakan satu warna dengan daun pintu rumah. d. Konstruksi daun pintu rumah tidak diperbolehkan renggang. e. Sap wood gubal yang terang tidak mati warna maksimum 20 dari lebar komponen. f. Jenis kayu harus sesuai dengan kontrak. g. Moisture content harus sesuai dengan kontak. h. Compression failure patah tebu tidak diizinkan. i. Tidak diperbolehkan any unsound defect setiap cacat unsound, seperti: pecah dalam, retak memanjang, mata kayu mati dan lain-lain. j. Tidak diperbolehkan decay busuk. Universitas Sumatera Utara 3. Grade C a. Pin hole lubang jarum Pin hole yang terdapat pada satu daun pintu rumah maksimum 50 buah dan tidak boleh menumpuk pada satu tempat. Pin hole ini harus didempul dengan baik sehingga warna dempulan sama dengan warna kayu. b. Shot hole lubang korek Maksimum 30 buah untuk 1 daun pintu rumah dan harus disisip dengan kayu sehingga warna sama dengan warna kayu. c. Colour matching Colour matching boleh mendekati little match, diupayakan sewarna pada 1 daun pintu rumah. d. Konstruksi daun pintu rumah tidak diperbolehkan renggang. e. Sap wood yang terang tidak mati warna maksimum 50 dari lebar komponen, biru, dan hitam diperbolehkan. f. Jenis kayu harus sesuai dengan kontrak. g. Moisture content harus sesuai dengan kontak. h. Compression failure patah tebu tidak diizinkan. i. Tidak diperbolehkan any unsound defect setiap cacat unsound, seperti: pecah dalam honey combing, retak memanjang, mata kayu mati dan lain-lain. j. Tidak diperbolehkan decay busuk. Produk daun pintu rumah yang diproduksi oleh PT. Sinar Makmur pada saat ini adalah produk dengan grade C. Universitas Sumatera Utara

2.3.5. Uraian Proses Produksi