Metode Spektrofometri Baku Mutu Udara Ambien

panjang gelombang 550 nm. Absorber untuk penangkapan NO2 adalah absorber dengan desain khusus dan porositas frittednya berukuran 60 µ m. Untuk pengukuran NO, sample gas harus dilewatkan ke dalam oxidator terlebih dahulu seperti KMnO4, Cr2O3. Langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pengambilan sampel gas pencemar nitrogen dioksida NO 2 menggunakan larutan penyerap 2. Pembuatan Larutan Absorban untuk sampel nitrogen dioksida NO 2 di udara 3. Analisa konsetrasi nitrogen dioksida NO 2 dengan spektrofotometer

2.6.2. Metode chemiluminescence .

Gas NO diudara direaksikan dengan gas ozon membentuk nitrogen dioksida tereksitasi. NO 2 yang tereksitasi akan kembali pada posisi ground state dengan melepaskan energi berupa cahaya pada panjang gelombang 600 - 875 nm. Intensitas cahaya yang diemisikan diukur dengan photomulltifier , Intensitas yang dihasilkan sebanding dengan konsentrasi NO di udara. Sedangkan gas NO 2 sebelum direaksikan dengan gas ozon terlebih dahulu direduksi dengan katalitik konventor.

2.7. Metode Spektrofometri

Spektrofotometri adalah suatu cara analisa yang mencakup pengukuran absorbsi oleh senyawa kimia dengan panjang gelombang tertentu menggunakan radiasi monkromatik. Radiasi monokromatik adalah radiasi dari satu panjang gelobang. Didalam praktek radiasi monokromatik dihasilkan dengan gelobang prisma difraksi kiri yang memiliki panjang gelobang lebih dari satu. Biasanya ruang spektra di isolasi di dalam spektrofotometri.

2.8. Baku Mutu Udara Ambien

Udara ambien adalah udara bebas di permukaan bumi pada lapisan troposfir yang berada di dalam wilayah yuridiksi Republik Indonesia yang dibutuhkan dan mempengaruhi kesehatan manusia, makhluk hidup dan unsur lingkungan hidup Universitas Sumatera Utara lainnya. Udara yang mengelilingi bumi terdiri dari campuran beberapa macam gas yaitu Nitrogen N 2 sejumlah 78 , Oksigen O sebanyak 20 . Selain itu terdapat pula sebagian kecil gas lain seperti argon, helium, krypton, ozon dan lain-lain. Masuknya beberapa macam bahan kimia dan debu dalam udara maka konsentrasi udara berubah, sehingga udara menjadi tercemar dan dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia. Oleh sebab itu dibuatlah suatu standart untuk menentukan kualitas udara yang disebut baku mutu udara ambien ambient air quality standart pada setiap negara. Baku mutu udara ambien adalah ukuran batas atau kadar zat, energi danatau komponen yang ada atau yang seharusnya ada danatau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam udara ambien. Tabel 2.4. Baku mutu udara ambien No Parameter Waktu pengu kuran Baku Mutu Metode analisis Peralatan 1 SO 2 sulfur Dioksida 1 jam 900 µgNm 3 Pararosanilin Spektrofotome ter 2 CO Karbon Dioksida 1 jam 30.000 µgNm 3 NDIR NDIR Analyzer 3 NO 2 Nitrogen Dioksida 1 jam 400 µgNm 3 Saltzman Spektrofotome ter 4 O 3 Oksigen 1 jam 235 µgNm 3 Chemilumi nescent Spektrofoomet er 5 HC Hidro Karbon 3 jam 160 µgNm 3 Flame Lonization Gas Chromatografi 6 PM 10 Partikel 10 µm 24 jam 150 µgNm 3 Gravimetric Hi – Vol PM 2,5 Partikel 2,5 24 jam 65 µgNm 3 Gravimetric Hi – Vol 7 TSP Debu 24 jam 230 µgNm 3 Gravimetric Hi – Vol 8 Pb Timah Hitam 24 jam 2 µgNm 3 Gravimetric Hi – Vol Universitas Sumatera Utara 9 Dustfall debu jatuh 30 hari 10 tonkm2 Bulan pemukiman 20 tonkm2 Bulan industri Gravimetric Cannister 10 Total Flourides as F 24 jam 3 µgNm 3 Spesific Ion Impinger Countinous Analyzer 11 Flour Indeks 30 hari 40 µgNm 3 Dari kertas limed filter Colouri metric Limed filter paper 12 Khlorine Khlorine Dioksida 24 jam 150 µgNm 3 Spesific Ion Impinger Countinous Analyzer 13 Sulphat Indeks 30 hari 1 mgSO 3 100 Cm 3 dari lead Peroksida Colouri metric Lead peroxida candle Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 Baku mutu udara ambien memiliki 13 parameter, tiap parameter disertai dengan nilai maksimalnya. Nilai-nilai tersebut umumnya dinyatakan dalam µg permeter kubik udara dalam kondisi normal umumnya pada suhu 25 C dan tekanan 1 atmosfer kualitas udara ambien dikatakan baik jika konsentrasi polutan-polutannya masih dibawah nilai baku mutunya. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan

Dokumen yang terkait

Penentuan Kadar Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Ambien Dengan Metode Pararosanilin

17 144 53

Analisis Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) Dan Particulate Matter 10 (PM10) Udara Ambien Dan Keluhan Kesehatan Pada Pedagang Kaki Lima Di Sepanjang Jalan Raya Kelurahan Lalang Kecamatan Medan Sunggal Tahun 2014

2 62 113

Analisa Kadar Karbon Monoksida (CO) Dan Nitrogen Dioksida (NO2) Di Dalam Ruangan Rental Game Online Di Sekitar Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2012

4 59 72

Perbandingan Kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen Dioksida (NO2) di Udara Ambien Berdasarkan Keberadaan Pohon Angsana (Pterocarpus indicus) di Beberapa Jalan Raya di Kota Medan Tahun 2012

4 87 89

Analisa Perbandingan Kadar Nitrogen Dioksida (n02) Di Terminal Terpadu Amplas, Traffic Light Persimpangan Jln. Sakti Lub1s/Brig. Katamso dan Basement Quality Suitest Condominium Di Kota Medan Tahun 2004

1 96 68

Penentuan Kadar Sulfur Dioksida (SO2) Di Udara Ambien Dengan Metode Pararosanilin Secara Spektrofotometri

20 128 46

Penentuan Kadar Gas Nitrogen Dioksida (NO2) Menggunakan Sensor Gas Semikonduktor TGS 2201

8 76 52

Pengaruh Kecepatan Angin Dan Suhu Udara Terhadap Kadar Gas Pencemar Karbon Monoksida (CO) Di Udara Sekitar Kawasan Industri Medan (KIM).

10 113 68

Penentuan Kadar Nitrogen (N), Fosfor (P) Dan Kalium (K) Sebelum Dan Setelah Fermentasi Dalam Pembuatan Kompos

15 118 61

Penentuan Kadar Sulfur Dioksida (So2) Di Udara Dengan Metode Pararosanilin Secara Spektrofotometri

38 191 47