Karakteristik Pemanfaatan Serat Ijuk Pendek Dalam Pembuatan Beton Ringan Dan Karakteristiknya

radiasi neutron. Dari karakteristik serat ijuk yang dilakukan diperoleh massa jenis serat ijuk 1,136 gramcm³. Lignin terutama terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak . Pada batang , lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak seperti semen pada sebuah batang beton. Berbeda dengan selulosa yang terbentuk dari gugus karbohidrat , struktur kimia lignin sangat kompleks dan tidak berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik , yang terdiri dari 2-3 karbon . Proses pirolisis lignin menghasilkan senyawa kimia aromatis berupa fenol , terutama kresol . untuk menghilangkan zatekstraktif seperti lemak dan lilin maka dapat menggunakan pelarut campuran etanol-toluena http:id.wikipedia.orgwikilignin Pada pengujian papan komposit diperoleh bahwa kekuatan impak tidak dipengaruhi massa serat sdangkan daya serap papan komposit ijuk terhadap neutron tidak tergantung panjang serat tetapi massa serat. Penggunaan serat ijuk pada beton dapat dianggap sebagai udara yang terjebak. Namun keuntungan menggunakan serat ijuk dapat membentuk rongga udara pada bton sehinnga beton jauh lebih ringan. Kerapatan beton dapat diatur dengan mengontrol jumlah campuran serat ijuk dalam beton. Semakin banyak serat ijuk maka akan menghasilkan berat jenis beton yang lebih kecil, namun kekuatan tekan beton tntunya akan lebih rendah dan hal tersebut disesuaikan dengan kegunaannya seperti untuk struktur, struktur ringan atau hanya untuk dinding pemisah yang secara umum disebut dengan non struktural. http:puslit2.petra.ac.id

2.7 Karakteristik

Untuk mengetahui sifat dan kemampuan suatu material maka perlu dilakukan pengujian dan analisis. Beberapa jenis pengujian dan analisis yang dibahas untuk keperluan penelitian ini antara lain: pengujian sifat fisis porositas dan penyerapan air, pengujian sifat mekanis kuat tekan. Universitas Sumatera Utara

2.7.1 Kuat Tekan

Kuat tekan suatu material didefenisikan sebagai kemampuan material dalam menahan beban atau gaya mekanis sebagai kemampuan material dalam menahan bebab atau gaya mekanis sampai terjadinya kegagalan failure Kuat tekan beton dapat diperoleh dengan menggunakan rumus: τ = A F 2.1 dengan ; τ = Kuat tekan Ncm 2 F = Beban maksimum N A = Luas Bidang Permukaan m 2 Van Vlack, l989

2.7.2 Kerapatan Density

Kerapatan erat hubungannya dengan kekuatan beton, makin tinggi kerapatan beton akan menyebabkan semakin luas pula kontak antar partikel dengan perekatnya, sehingga akan menghasilkan kekuatan beton yang lebih tinggi pula. Kerapatan massa atau densitas adalah perbandingan antara massa benda uji dengan volumenya. Dalam pengujian beton ini yang sudah mengalami pengeringan selama 27 hari ditimbang dengan maksud mendapatkan massa kering dari beton m k setelah itu beton direndam selama 24 jam untuk memperoleh massa basah beton m b , namun dalam hal ini beton dilap terlebih dahulu agar basah dari pada beton tidak berlebihan. Pengujian densitas beton dilakukan pada sampel berbentuk silinder dengan diameter 11 cm dan tinggi 11 cm. Besarnya densitas dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: Van Vlank, 1989 ρ = Vb Mk 2.2 Universitas Sumatera Utara Dengan; ρ = densitas grcm³ M k = massa kering gram V b = Volume benda uji cm³ Van Vlank, 1989

2.7.3 Penyerapan Air

Pengujian ini, dimaksudkan untuk mengetahui banyaknya air yang diserap oleh beton setelah direndam pada periode tertentu. Dalam pengujian ini beton yang sudah dikeringkan selama 24 jam, kemudian direndam selama 27 hari. Besarnya densitas dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: Penyerapan air = Mb Mk Mb − x 100 2.3 Dengan; M B = Massa basah gram M k = Massa kering gram Van Vlank, 1989 Universitas Sumatera Utara BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1. Peralatan