Modernisasi Bagi Kehidupan Wanita Ibu

kesehatan reproduksi remajanya sehingga tidak terjadi kehamilan remaja atau kehamilan sebelum menikah. 6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan, ibu menjadi kunci utama dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya. Ibu pula yang membina anak- anaknya agar memiliki jiwa sosial yang tinggi, baik dalam pergaulan dan pandai dalam menempatkan diri dalam lingkungan sosialnya. Sehingga anak-anaknya mampu berinteraksi secara baik dengan teman, tetangga atau masyarakat sekitar. 7. Fungsi ekonomi, banyak ibu sekarang ini menjadi penyangga kedua ekonomi keluarga. Tidak sedikit pula ibu yang memiliki penghasilan lebih besar dari suami, terlebih bila ibu seorang wanita karier yang sukses. 8. Fungsi pembinaan lingkungan, ibu selalu mengajarkan anak untuk mampu menciptakan lingkungan yang sejuk dan penuh dengan kenyamanan. Ia selalu mendorong anak-anaknya untuk selalu menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya, memelihara tanaman hias, atau memanfaatkan kebun dan pekarangan untuk ditanami sayur mayur, tanaman obat dan sebagainya.

2.6 Modernisasi Bagi Kehidupan Wanita Ibu

Dalam Harman 1980, seorang ahli antropologi dari Harvard University, Cambridge bernama Alex Inkeles, mengadakan penelitian mendalam dan berhasil merumuskan pengertian modern. Universitas Sumatera Utara Istilah moderen itu sendiri mengkait pada banyak hal dan mempunyai banyak konotasi pula. Istilah tersebut bukan hanya untuk orang, tetapi juga untuk bangsa, sistem politik, ekonomi, kota, lembaga seperti sekolah atau rumah sakit, rumah tinggal, pakaian dan cara berperilaku. Salah satu analisis dalam studi tentang modernisasi memberikan tekanan pola-pola organisasi,dan analisis yang lain memberikan penekanan pada kebudayaan dan idealisasi. Pendekatan pertama memberi warna pada bagaimana melakukan pengorganisasian dan bertindak, sedang pendekatan yang kedua memberi warna pada cara berpikir dan perasaan. Atau dengan kata lain, yang pertama mengarah pada aspek-aspek sosiologi dan politik, sedangkan yang kedua pada sosiologi dan psikologi. Pendekatan sosio-psikologik moderen mengutamakan proses perubahan dalam menangkap atau memahami, mengekspresikan dan menilai. Dengan demikian maka moderen didefinisikan sebagai suatu kecenderungan individu dalam bertindak dengan cara-cara tertentu. Dengan batasan tersebut maka moderen tidak hanya terdapat dalam masyarakat industrialisasi, tetapi di dalam masyarakat primitifpun ada kemungkinan untuk bertindak moderen. Proses modernisasi dapat lebih mengenai individu ataupun institusi. Kenyataan yang ada adalah bahwa akibat dari industrialisasi, telah mengakibatkan sesuatu yang tidak mungkin dielakkan yaitu berubahnya struktur organisasi keluarga, sosial, budaya dan kemasyarakatan, sekaligus individu. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya perubahan yang ada pada organisasi dan individu tersebut, peran wanita menjadi berubah pula. Dalam keberadaannya, peran wanita dapat ditinjau dari dua dimensi yaitu peran terhadap atau peran mengenai dirinya sendiri, dan peran terhadap lingkungannya. 1. Peran mengenai dirinya sendiri berkenaan dengan tuntutan atau kebutuhannya. Sebagai akibat dari kemajuan ilmu dan teknologi, wanita dihadapkan pada berbagai produk kemajuan. Apabila orang-orang lain telah memanfaatkan adanya kemajuan, maka wanita mempunyai kebutuhan yang meningkat pula. Menurut Maslow, manusia mempunyai kebutuhan untuk berafiliasi agar dapat diterima oleh kelompoknya. Manifestasi dari pemenuhan kebutuhan ini, wanita melakukan hal-hal yang dulu tidak pernah dilakukan, misalnya pergi ke salon kecantikan, membuat baju dengan model yang in dari waktu ke waktu, mengikuti kursus atau pendidikan tambahan, dan lain- lain tindakan yang berguna bagi dan untuk pemenuhan kebutuhannya. Pengambilan peran tersebut mempunyai dampak positif maupun negatif bagi dirinya sendiri, dan kadang-kadang juga bagi orang lain. 2. Peran terhadap lingkungan yang diambil atau terpaksa harus diambil karena orang-orang lain terutama yang menjadi tanggungjawabnya atau lingkungannya menuntut diri wanita untuk melakukannya. Contohnya banyak, antara lain bila adik atau anaknya minta diantar berbelanja, meskipun sebetulnya ia malas untuk itu, menghadiri pertemuan di kampung, berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti atau gotongroyong sampai diskusi ilmiah, dan sebagainya yang alasannya demi kepentingan orang lain ataupun Universitas Sumatera Utara juga bagi kepentingan dirinya sendiri agar tidak mendapat nama tidak baik di masyarakat. David A. Schultz mengatakan bahwa peran wanita dalam keluarga banyak disebabkan karena tuntutan faktor luar. Menurut ahli tersebut selanjutnya karena industrialisasi misalnya telah mengubah pola kebutuhan untuk keluarga TV parabola, perabot model baru dan kebutuhan individu dalam keluarga alat transportasi, kosmetika, buku-buku dan sebagainya.

2.7 Alternatif Strategi Untuk Menghadapi Modernisasi